Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Peningkatan Kesehatan Psikologis Pada Penderita Gagal Ginjal Kronik Di Rumah Sakit Umum Bahteramas Nazar, Nazaruddin; Dina, Hasniah; Indriani, Cece; Krismiadi, Dedi; Pongdatu, Merry
Jurnal Anoa Keperawatan Mandala Waluya Vol. 3 No. 1 (2024): Jurnal Anoa Keperawatan Mandala Waluya (JAKMW)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners. Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jakmw.v3i1.656

Abstract

Gagal ginjal kronik terjadi karena ginjal mengalami penurunan fungsi dalam proses eritropoiesis sehingga menyebabkan beberapa komplikasi seperti anemia, hipertensi, dan edema. Dukungan keluarga menjadi salah satu aspek penting, berkaitan dengan kualitas hidup dan menjadi suatu persepsi yang hadir dalam kemampuan, keterbatasan, serta sifat psikososial hidup individu baik dalam lingkungan budaya maupun nilai yang dipercaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan peningkatan kesehatan psikologis pada penderita gagal ginjal kronik di Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan cross sectional. Jumlah populasi dalam penelitian sebanyak 435 responden dengan jumlah sampel sebanyak 82 responden, dipilih menggunakan teknik purposive random sampling. Uji analisis statistik menggunakan uji chi square. Hasil analisis menunjukan nilai x² hitung: 19,122 > x² tabel: 3,841, dengan nilai = 0.516. Hasil uji statistik menunjukan nilai ρ Value = 0,000 < α 0,05, artinya ada hubungan kuat antara dukungan keluarga dengan peningkatan kesehatan psikologis pada penderita Gagal Ginjal Kronik di Rumah Sakit Umum Bahteramas. Pihak keluarga diharapkan memberikan dukungan kepada keluarga yang menderita gagal ginjal kronik khususnya yang menjalani hemodialisa untuk meningkatkan kesehatan psikologisnya
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Dukungan Keluarga Terhadap Kekambuhan Pasien Skizofrenia Di Poliklinik Psikiatri Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara Indriani, Cece; Nova Noviyanti, Wa Ode; Sasmita, Evi; Nazaruddin; Pongdatu, Merry
Jurnal Anoa Keperawatan Mandala Waluya Vol. 3 No. 1 (2024): Jurnal Anoa Keperawatan Mandala Waluya (JAKMW)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners. Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jakmw.v3i1.693

Abstract

Skizofrenia merupakan masalah utama gangguan jiwa di dunia dengan jumlah mencapai 20 juta jiwa. Sekitar 35% atau setara dengan tujuh juta jiwa mengalami kekambuhan, 20-40% atau empat sampai delapan juta jiwa yang diobati di rumah sakit jiwa, 20% atau setara dengan empat juta jiwa lainnya melakukan percobaan bunuh diri, dan 10% atau sekitar dua juta jiwa diantaranya meninggal disebabkan bunuh diri. Kekambuhan skizofrenia disebabkan karena kurangnya dukungan informasi dari keluarga sehingga berdampak terhadap sulitnya pasien skizofrenia keluar dari masalahnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan keluarga, sikap keluarga, dan pendapatan keluarga terhadap kekambuhan pasien skizofrenia di Poliklinik Psikiatri Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional study dengan pendekatan observasional. Tehnik pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik simple random sampling yang berjumlah 76 responden. Metode analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil uji statistik pengetahuan keluarga menunjukkan bahwa nilai Fisher’s Exact Test = 0,000< α 0,05, pada sikap keluarga menunjukkan nilai Fisher’s Exact Test 0,000, dan hasil uji pendapatan keluarga menunjukkan nilai Fisher’s Exact Test = 0,000. Artinya ada hubungan bermakna antara pengetahuan keluarga dengan kekambuhan pasien skizofrenia, ada hubungan bermakna antara sikap keluarga dengan kekambuhan pasien skizofrenia, dan juga ada hubungan bermakna antara pendapatan keluarga dengan kekambuhan pasien skizofrenia. Diharapkan bagi tenaga kesehatan untuk memberikan promosi kesehatan terkait kekambuhan pasien skizofrenia kepada keluarga, sehingga keluarga pasien mendapatkan infomasi yang cukup terkait kekambuhan dan dapat meringankan beban ekonomi dari keluarga pasien skizofrenia dengan mencegah terjadinya kekambuhan dan menurunnya stigma dimasyarakat tentang penderita skizofrenia supaya keluarga merasakan kenyamanan dan berkurangnya perasaan terganggu yang berasal dari penghakiman masyarakat serta dapat meringankan beban yang dialami oleh keluarga dan mencapai kepada tingkat penerimaan keluarga yang baik.
Efektivitas Kompres Air Hangat Terhadap Penurunan Nyeri Pada Penderita Asam Urat Indriani, Cece; Nazaruddin, Nazaruddin; Pongdatu, Merry; Noviati, Noviati; Rahim Sya’ban, Abdul
Jurnal Anoa Keperawatan Mandala Waluya Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Anoa Keperawatan Mandala Waluya
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners. Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jakmw.v3i2.896

Abstract

Data Puskesmas Poasia menunjukkan jumlah kunjungan pasien asam urat selalu meningkat. Pada tahun 2020 sebanyak 1.126 orang, pada tahun 2021 sebanyak 895 orang dan pada tahun 2022 sebanyak 1.000 orang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas kompres air hangat terhadap penurunan nyeri pada penderita asam urat di wilayah kerja Puskesmas Poasia Kota Kendari. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian pre eksperimental dengan desain pre test dan post test (one group pretest-postest). Jumlah populasi penelitian adalah 32 orang. Tehnik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan simple random sampling dan didapatkan jumlah sampel 30 orang. Uji statistik menggunakan metode analisis Uji Wilcoxn Signed Rank Test dengan tingkat kemaknaan (α) = 5% (0,05). Hasil penelitian menunjukkan nilai perbedaan rata-rata skala nyeri responden antara sebelum dan sesudah dilakukan kompres air hangat adalah 2,8 dan nilai Z adalah -4,844 dengan nilai sig 0,000 dan lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05). Dengan demikian maka H0 di tolak dan Ha di terima, yang berarti pemberian kompres air hangat efektif terhadap penurunan nyeri pada penderita asam urat. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu pemberian kompres air hangat efektif terhadap penurunan nyeri pada penderita asam urat. Diharapkan kepada perawat untuk lebih meningkatkan perhatian kepada seluruh pasien khususnya yang menderita asam urat dalam pemberian pelayanan kesehatan, baik dalam bentuk pengobatan maupun pemberian informasi atau penyuluhan kesehatan.
Peningkatan Pengetahuan Keluarga tentang Pencegahan Luka Diabetes Melitus melalui Pendidikan Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Puuwatu Yusnayanti, Cici; Nazaruddin; Noviati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Anoa Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Anoa
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jpmba.v1i2.674

Abstract

Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa dalam darah melebihi dari 120mg/dl atau dikenal dengan hiperglikemia. Diabetes mellitus diperlukan penanganan khusus agar tidak menimbulkan banyak komplikasi. Komplikasi yang ditimbulkan antara lain adalah luka diabetik. Luka diabetik sering didapatkan pada organ kaki penderita diabetik, dan berujung pada amputasi sehingga diperlukan perawatan yang memanjang, biaya perawatan yang cukup besar dan kualitas hidup pasien penderita diabetes mellitus semakin menurun. Tindakan pencegahan luka diabetik adalah salah satu perilaku untuk meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga. Berdasarkan hal tersebut sehingga kami selaku tim PKM berinisiatif untuk memberikan pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan keluarga tentang pencegahan luka diabetik pada keluarga penderita diabetes. Peningkatan pengetahuan keluarga melalui pendidikan kesehatan untuk mencegah luka diabetik berupa pola makan dan diet, jumlah dan jadwal pemberian makanan, olahraga setiap minggu, konsumsi obat saat ada keluhan, kontrol gula darah, serta pemantauan komplikasi. Target yang diharapkan pada kegiatan PKM ini adalah meningkatkan pengetahuan keluarga, sehingga dapat memberi dukungan perawatan kepada anggota keluarga yang menderita diabetes mellitus untuk mencegah luka diabetes mellitus.
Health Edukasi dalam Upaya Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Untuk Pencegahan Dini Penyakit Diabetes Melitus di Bungkutoko Nazar, Nazaruddin; Wa Ode Nova Noviyanti R; Cece Indriani; Hasnia Dina
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Anoa Vol. 3 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Anoa
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jpmba.v3i1.743

Abstract

Diabetes Melitus merupakan salah satu penyakit kronis yang dapat menyebabkan komplikasi pada berbagai sistem tubuh. Diabetes Melitus dapat menyebabkan komplikasi pada berbagai sistem tubuh, baik komplikasi akut maupun kronik.DM dikenal dengan sebutan lifelong disease dikarenakan penyakit ini tidak dapat disembuhkan selama rentang hidup penderitanya. Namun, risiko terjadinya komplikasi yang dapat meningkatkan risiko kematian dapat dikurangi jika penderita diabetes lebih peduli untuk menjaga atau mengontrol kondisinya. Kadar gula darah yang tinggi (hiperglikemi) merupakan pintu gerbang bagi berbagai komplikasi yang muncul pada penderita diabetes. Tiga macam penyakit komplikasi yang khas yang terjadi pada diabetes melitus yaitu retinopati, neuropati, dan nepropati. Salah satu usaha pencegahan yang terbaik terhadap kemungkinan berkembangnya komplikasi dalam jangka panjang yaitu dengan mengusahakan kadar gula darah sedekat mungkin dengan normal. Berdasarkan hal tersebut sehingga kami selaku tim PKM berinisiatif untuk memberikan pendidikan kesehatan untuk upaya peningkatan pengetahuan masyarakat untuk pencegahan dini penyakit diabetes melitus di kelurahan bungkutoko. Target yang diharapkan pada kegiatan PKM ini adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat, sehingga dapat memberikan pengetahuani kepada masyarakat dalam upaya pencegahan dini penyakit diabetes mellitus.
Peningkatan Pengetahuan Ibu dalam Upaya Preventif dan Deteksi Dini Balita Short Stature dan Stunting Melalui Pendekatan MTBS di Wilayah Kerja Puskesmas Abeli Purnamasari, Anisa; Nazaruddin, Nazaruddin; Lestari, Sari Arie; Nofitasari, Ari; Mudatsir, Ahmad; Said, Asbath; Romantika, I Wayan
Karya Kesehatan Journal of Community Engagement Vol 4 No 01 (2023): Karya Kesehatan Journal of Community Engangement
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46233/k2jce.v4i01.1003

Abstract

Abstrak. Gangguan pertumbuhan perawakan pendek (short stature) maupun stunting melibatkan perbandingan tinggi anak dengan kelompok referensi atau dengan tinggi badannya sendiri sepanjang waktu. Untuk mengidentifikasi salah satu kondisi pada bayi, dan balita, orang tua harus fokus pada pemeriksaan pengukuran panjang/tinggi dan berat badan yang akurat dan pertambahan berat badan berdasarkan standar WHO dari lahir sampai 2 tahun. Kegiatan ini merupakan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan dengan pendekatan deskriptif. Pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan di salah satu posyandu Binaan di wilayah kerja Puskesmas Abeli Kota Kendari dengan durasi 60 menit selama 2 hari. Hasil yang di dapatkan pada evaluasi akhir adalah peserta sudah dapat memahami dengan baik tentang upaya preventif dan deteksi dini balita short stature dan stunting melalui pendekatan MTBS serta dapat mempraktekkan cara pengukuran tinggi badan dan berat badan yang tepat pada balita untuk mendeteksi short stature dan stunting. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat tentang upaya preventif dan deteksi dini balita short stature dan stunting melalui pendekatan MTBS pada balita sangat dibutuhkan terutama untuk meningkatkan ibu balita, hal ini dikarenakan ibu merupakanseseorang yang paling dekat dengan balita. Abstract. Growth disorders with short stature and stunting involve comparing a child's height with a reference group or with his own height over time. To identify any of the conditions in infants and toddlers, parents should focus on examining accurate measurements of length/height and weight and weight gain based on WHO standards from birth to 2 years. This activity is a community service carried out with a descriptive approach. Community service is carried out at one of the fostered Posyandu in the working area of the Abeli Public Health Center, Kendari City, with a duration of 60 minutes for 2 days. Results in the final evaluation were that the participants had a good understanding of preventive measures and early detection of short stature and stunting underfives through the MTBS approach and were able to practice proper height and weight measurements for underfives to detect short stature and stunting. Community service activities regarding prevention and early detection of short stature and stunting toddlers through the MTBS approach to toddlers are urgently needed, especially to improve toddler mothers, this is because mothers are the closest people to toddlers
PKM Kelompok Kader Dalam Upaya Pencegahan Multimorbiditas Penyakit Tidak menular Melalui Literasi Berbasis Digital Health Menuju Desa Tanggobu Sehat Rahmawati, Rahmawati; Nazaruddin, Nazaruddin; Mulyani, Sri; Sri Wulan, Icha; Hendra, Hendra
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpm.v5i2.466

Abstract

Masyarakat memperoleh informasi kesehatan jika ke tempat pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, perlu ada peningkatan informasi kesehatan sehingga dapat melakukan upaya pencegahan salah satunya dengan peningkatan literasi kesehatan bukan hanya pada penderita penyakit tersebut tapi harus memberdayakan kader, karena memiliki peran penting pada program prolanis dan posbindu. Tujuan kegiatan yakni untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan Kader sebagai fasilitator dalam upaya pencegahan multimorbiditas melalui literasi berbasis digital health menuju desa tanggobu Sehat. Metode dengan Penyuluhan dan pelatihan menggunakan aplikasi M_Stepscoma. Kader Posyandu untuk pelatihan aplikasi digital health atau aplikasi berbasis kesehatan lainnya terkait penyakit tidak menular baik pre 25% dan post test sebesar 91,7% artinya bahwa tidak semua kader mengetahui tentang aplikasi digital health dan mengikuti pelatihan aplikasi digital health setelah diberikan penyuluhan dan pelatihan tentang aplikasi digital health meningkat 66,7% yakni menjadi 91,7%. Masyarakat mendapatkan Pelatihan aplikasi digital healt atau aplikasi berbasis kesehatan lainnya terkait penyakit tidak menular pada saat pre-test hanya 2%, setelah post test meningkat 82% menjadi 84%. Peningkatan pengetahuan Kader Posyandu dan Masyarakat Desa Tanggobu tentang pencegahan multimorbiditas penyakit tidak menular melalui literasi berbasis digital health menuju desa tanggobu Sehat. kader Posayandu dan masyarakat terampil dalam menggunakan aplikasi M_Stepscona upaya pencegahan multimorbiditas melalui literasi berbasis digital health menuju desa tanggobu Sehat.
Risk Factors for The Incident of Serotinus Pregnancy in The Lalowaru Health Center Area, North Moramo District: Serotinus Pregnancy Dina, Hasniah; Apriyanti; Krismiadi, Dedi; Nazaruddin
INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCES RESEARCH AND DEVELOPMENT (IJHSRD) Vol. 6 No. 1 (2024): INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCES RESEARCH AND DEVELOPMENT
Publisher : STIKes Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36566/ijhsrd/Vol6.Iss1/199

Abstract

Background: Post-term pregnancy is one of the complications that can be detrimental to the mother and baby, one of which is a decrease in fetal weight which can cause death in the baby. Objective: To determine the risk factors for serotinus pregnancy in the Lalowaru Community Health Center area, North Moramo District. Methods: This type of quantitative analytical research uses a case-control design. The population in the study were all mothers with a history of serotinus pregnancy. The total sample was 66 respondents, using random sampling techniques Results: There were 32 respondents (48.5%) who were at risk of experiencing a serotinous pregnancy and 34 other respondents (51.5%) who were not at risk of experiencing a serotinous pregnancy. In addition, 31 respondents (47%) with parity were at risk of experiencing a serotinous pregnancy and 35 respondents (53%) were not at risk of experiencing a serotinous pregnancy. The results showed that respondents at risk age had a 31.006 times greater chance of experiencing a serotonin pregnancy and respondents in the risk category had a 17.031 times greater chance of experiencing a serotonin pregnancy. Based on the results of statistical tests, a ρ value of 0.003 (0.003<0.05) was obtained, indicating that age is a risk factor for serotinus pregnancy. The ρ value is 0.010 (0.010<0.05), which means that parity is also a risk factor for serotinus pregnancy. Conclusions: age and parity are risk factors for serotinous pregnancy in the Lalowaru Community Health Center Working Area, North Moramo District
The Relationship Between Peer Conformity and Bullying Behavior in the Work Area of Soropia Community Health Center Wa Ode Nova Noviyanti; Cece Indriani; Nazaruddin, Nazaruddin; Nurdin, Nurdin
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 8 No. 2: FEBRUARY 2025 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v8i2.6448

Abstract

Introduction: Bullying is a deliberate activity aimed at hurting and intimidating through unequal power dynamics, with the potential to cause trauma and instil fear. This phenomenon occurs in various contexts, such as schools, workplaces, or online, and encompasses physical, verbal, social, and psychological violence. Its impacts are highly detrimental, including psychological trauma, decreased academic performance, depression, anxiety, and even suicide risk for victims, as well as potential future behavioural problems for perpetrators. Environments that tolerate bullying can create unhealthy and fear-filled atmospheres. This study aims to examine the relationship between peer conformity and bullying behavior in the working area of the Soropia Community Health Center. Methods: This research used a quantitative study design with a cross-sectional approach. The study population consisted of 52 respondents, with a sample of 46 respondents selected using consecutive sampling techniques. The instrument utilized was a questionnaire. Results: The Fisher Exact Test showed a significant relationship, with a ? value of 0.000 < 0.05 and X² calculated = 40.310 > X² table = 3.841. Therefore, H? was rejected, and H? was accepted, indicating a positive relationship between peer conformity and bullying behavior in the working area of the Soropia Community Health Center. Conclusion: Relevant stakeholders are encouraged to collaborate, including individuals, families, educational institutions, and the broader community, in efforts to prevent and address bullying, thereby creating a safe and supportive environment for all. The findings of this study are expected to provide useful information for adolescents to avoid bullying behavior and maintain harmony.
Family Issues In Caring For Patients With Chronic Kidney Failure Anisa Purnamasari; Nazaruddin Nazaruddin; Cece Indriani; Sari Arie Lestari; Zahalim; Wa Ode Nova Noviyanti
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol. 6 No. 2 (2025): June
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v6i2.878

Abstract

Introduction: According to the World Health Organization (WHO) and the Global Burden of Disease (GBD) project, kidney diseases significantly contribute to the global disease burden, resulting in approximately 850,000 deaths annually and 15,010,167 cases of disability, which lead to a decline in quality of life. Chronic kidney disease (CKD) patients undergoing hemodialysis face various issues that can cause biological, psychological, social, and spiritual imbalances. Objectives: This study aims to explore the challenges families encounter when caring for patients with chronic kidney disease. Methods: Utilizing a qualitative phenomenological research approach, the study involved in-depth interviews with a sample of five validated participants. The research identified four themes: (1) loyalty in caring for CKD patients; (2) feelings of sadness and concern regarding the patient's condition; (3) emotional burden of caregiving; and (4) acceptance of the patient's condition, with a central theme of accepting the CKD patient's status. Results: The research findings revealed four themes based on data collected from participants 1 to 5: (1) commitment to caring for patients with Chronic Kidney Disease (CKD), (2) feelings of sadness and concern regarding the condition of CKD patients, (3) emotional burden associated with caring for CKD patients, and (4) acceptance of the CKD patients' condition. The data analysis process, based on the interview results from each participant, will be elaborated upon according to themes, sub-themes, and categories, along with excerpts from participants' statements. Conclusions: The findings from this study, which comprise four themes, indicate that families caring for patients with Chronic Kidney Disease (CKD) face various psychological challenges that, if not addressed with appropriate coping mechanisms, can adversely affect their mental health status.