Peran tanah dasar dalam menyokong lapisan perkerasan jalan di atasnya merupakan hal yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan konstruksi jalan raya. Proses persiapan tanah atau material yang buruk sebagai material perkerasan akan berdampak buruk untuk kinerja perkerasan. Untuk memperoleh kekuatan tanah dasar yang dibutuhkan, stabilisasi dengan menambahkan material pasir menjadi salah satu pilihan metode penanganan kondisi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh serta kelayakan stabilisasi tanah pada wilayah Danau Tempe dengan penambahan pasir dan menentukan jumlah persentase penambahan pasir terhadap stabilisasi tanah lempung agar dapat meningkatkan nilai CBR agar sesuai dengan standar untuk material timbunan. Tanah yang dipilih sebagai material untuk distabilisasi adalah tanah lempung yang berasal dari desa Tancung Kec.Tanasitolo Kab.Wajo Provinsi Sulawesi-Selatan. Pasir digunakan sebagai salah satu penyusun komposisi dengan variasi sebesar 10 % dan 15 % dari berat total campuran. Dari sampel yang telah tersedia selanjutnya dilakukan pengujian kompaksi, CBR, dan batas-batas atterberg untuk setiap sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar kadar campuran pasir, semakin menurun kadar air. Selain itu, penambahan kadar campuran pasir berbanding lurus dengan nilai CBR tanah dan batas plastis,namun berbanding terbalik dengan nilai batas cair dan indeks plastisitas.