Luki Anjardiani
Program Studi Agribisnis/Jurusan SEP, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat

Published : 55 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Nilai Tambah Usaha Kacang Kribo (Studi Kasus Industri Rumah Tangga Kacang Kribo Kadakasimbahan di Kota Banjarbaru) Fakhri Husaini; Luki Anjardiani; Hairi Firmansyah
Frontier Agribisnis Vol 7, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i3.10351

Abstract

Industri rumah tangga kacang kribo Kadakasimbahan adalah proses pengolahan kacang tanah menjadi cemilan kacang kribo setelah melalui beberapa tahapan produksi yang siap untuk dipasarkan. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran umum usaha, analisis nilai tambah serta permasalahan pada industri rumah tangga kacang kribo Kadakasimbahan. Penelitian dilakukan sejak bulan Februari sampai Mei 2023. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yang diartikan sebagai metode atau strategi dalam penelitian untuk mengungkapkan kasus tertentu secara terperinci. Periode analisis pada penelitian ini adalah satu kali proses produksi pada bulan April 2023. Usaha kacang kribo Kadakasimbahan merupakan industri rumah tangga yang didirikan oleh Saudari Sarah Hasna’ Salsabila pada tahun 2021. Lokasi usaha kacang kribo Kadakasimbahan terletak di Jalan Jeruk Perumahan Griya Nalar Asri blok F, Kelurahan Sungai Ulin, Kecamatan Banjarbaru Utara, Kota Banjarbaru. Industri pengolahan kacang kribo merupakan salah satu usaha yang sumber bahan baku utama industri ini berasal dari lingkungan sekitar, sehingga memiliki akses yang mudah terhadap bahan baku untuk memenuhi kebutuhan produksinya. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai tambah untuk kacang kribo Kadakasimbahan yaitu Rp186.417/kg atau sebesar 78,02% sehingga berada pada kategori nilai tambah yang tinggi. Permasalahan utama yang terjadi pada saat proses pengolahan kacang kribo Kadakasimbahan yaitu pada ketersediaan bahan baku utama dan bahan penolong yang disebabkan oleh supplier bahan baku utama saat ini masih dengan satu pihak yang di khawatirkan tentang ketersediaannya dan turun naiknya harga bahan penolong di pasaran yang juga menyebabkan margin keuntungan tidak tetap.
ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN D’MASTER RESTO DI Q-MALL BANJARBARU Agus Teguh Suwito; Luki Anjardiani; Emy Rahmawati
Frontier Agribisnis Vol 4, No 4 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v4i4.2926

Abstract

D’Master Resto Q-Mall Banjarbaru merupakan industri skala kecil dalam subsistem hilir yang di sebut juga kegiatan ekonomi yang mengolah hasil produk usahatani menjadi produk olahan kemudian didistribusikan. Tujuan penelitan ini adalah untuk menganalisis tingkat kepentingan dan kinerja dari pelayanan, mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan serta menganalisis kualitas pelayanan dari setiap indikator yang dirasakan oleh konsumen di D’Master Resto Q-Mall Banjarbaru. Penelitian dilaksanakan di D’Master Resto Q-Mall kota Banjarbaru yang dimulai dari bulan Februari 2018 sampai dengan Februari 2019. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode accidental sampling, sebanyak 100 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kinerja dan kepentingan terhadap pelayanan D’Master Resto Q-Mall Banjarbaru bahwa kinerja yang di rasakan oleh konsumen berada pada tingkat Memuaskan, analisis terkait tingkat kepuasan konsumen berada pada angka 78,52%, yang dapat diketahui bahwa tingkat kinerja yang diberikan masih belum dapat memenuhi harapan konsumen, hasil analisis lima indikator pelayanan yang diteliti, terdapat indikator tanggapan yang paling mendekati nilai dari harapan konsumen yaitu dengan nilai kepuasan sebesar 81,70%, nilai ini menunjukan angka yang lebih tinggi dari 4 indikator lain. Karena secara berturut turut nilai dari 4 indikator lainya yaitu indikator kepastian 80,38%, empaty 78,32%, kehandalan 77,56%, dan yang terendah penampilan fisik 73,06%.
Faktor – Faktor yang Dipertimbangkan Mahasiswa Memilih Tempat Kuliner (Studi Kasus Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat) Rania Winalda; Djoko Santoso; Luki Anjardiani
Frontier Agribisnis Vol 7, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i3.10310

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang menjadi pertimbangan mahasiswa dalam memilih tempat kuliner. Penelitian dilakukan di Universitas Lambung Mangkurat, pada bulan Maret hingga Juli 2023, mulai dari persiapan, pengumpulan data, pengolahan data hingga penyusunan laporan akhir. Metode pengambilan data dilakukan secara sensus pada seluruh populasi mahasiswa prodi Agribisnis yang termasuk dalam kriteria penelitian, yaitu remaja usia 18 sampai 25 tahun, yang terdapat pada angkatan 2018-2022. Adapun alat analisis yang digunakan adalah analisis faktor untuk mengurangi (reduction) dan meringkas (Summarization) semua variabel tergantung dan saling bergantung. Hubungan ketergantungan antara satu variabel dengan variabel lainnya akan diuji untuk menentukan dimensi atau faktor . Hasil penelitian, dari hasil proses analisis faktor dari 26 variabel kemudian menjadi 6 faktor baru, yaitu faktor 1, faktor 2, factor 3, faktor 4, faktor 5 dan faktor 6 yang mewakili sebesar 69,615% dari keseluruhan variable. Keenam faktor ini menjadi faktor pertimbangan mahasiswa memilih tempat kuliner. Sehingga bagi produsen, enam faktor inilah yang menjadi dasar dalam merancang suatu tempat kuliner agar tercapai tujuan penjualan. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa mahasiswa Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat mempertimbangkan beberapa faktor sebelum memilih tempat kuliner.
Dinamika Kelompok Tani di Desa Taras Padang Kecamatan Labuan Amas Selatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah Hasmilia Hasmilia; Masyhudah Rosni; Luki Anjardiani
Frontier Agribisnis Vol 6, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i3.7810

Abstract

Keberadaan kelompok tani merupakan potensi yang memiliki peranan cukup penting dalam membentuk perubahan perilaku serta menjalin kemampuan kerjasama anggota kelompoknya. Kelompok yang dinamis ditandai dengan adanya kegiatan rutin ataupun interaksi baik di dalam (internal) maupun dengan pihak luar kelompok (eksternal) secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan-tujuannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika kelompok tani di Desa Taras Padang Kecamatan Labuan Amas Selatan. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive yaitu penentuan lokasi penelitian yang dipilih secara sengaja, metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, dinamika kelompok tani di Desa Taras Padang Kecamatan Labuan Amas Selatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah memiliki hasil yang berbeda untuk tiga kelompok tani. Pertama kelompok tani berkat usaha tergolong kurang dinamis dengan nilai persentase sebesar 58%, kedua kelompok tani sumber penghidupan tergolong kurang dinamis denan nilai persentase sebesar 64%, dan ketiga kelompok tani karya tani tergolong dinamis dengan nilai persentase 68%. Secara keseluruhan dinamika kelompok tani di Desa Taras Padang termasuk dalam kategori kurang dinamis dengan nilai persentase 63,33%. Hal ini disebabkan masih kurangnya kesadaran petani akan tujuan sesungguhnya pada sebuah kelompok tani, anggota kelompok hanya menganggap dengan adanya kelompok tani sebagai sarana penyaluran bantuan saprodi bersubsidi sehingga setiap aspek dan fungsi kelompok tani tidak berjalan sebagaimana mestinya, selain itu peran penyuluh yang cenderung pasif membuat pembinaan pengembangan kelompok tidak berjalan dengan baik.
ANALISIS USAHA PENGOLAHAN TEMPE SKALA RUMAH TANGGA DI KELURAHAN GUNTUNG PAIKAT KECAMATAN BANJARBARU SELATAN KOTA BANJARBARU (STUDI KASUS USAHA TEMPE MILIK BAPAK MACHLI) Hendriana Hendriana; Luki Anjardiani; Mira Yulianti
Frontier Agribisnis Vol 4, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v4i3.2917

Abstract

Hasil   pertanian   adalah   bagian   kedua   dalam kegiatan   agribisnis  setelah  bagian  produksi  pertanian.  Banyak petani yang tidak melakukan pengolahan hasil yang disebakan berbagai sebab, padahal petani menyadari bahwa proses pengolahan ini dianggap penting karena dapat meningkatkan nilai tambah, untuk tujuan komersial. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu, menghitung besarnya biaya, penerimaan, dan keuntungan pada usaha pengolahan tempe milik Bapak Machli,  Menganalisis titik impas atau BEP pada usaha pengolahan tempe milik Bapak Machli, mengetahui apa saja permasalahan yang dihadapi dalam usaha pengolahan tempe milik Bapak Machli. Dari penelitian didapat hasil yang menunjukkan biaya total yang di keluarkan pengusaha selama 1 bulan pada bulan Mei 2019 sebesar Rp 15.749.281,-  dengan penerimaan total Rp 23. 300.000,- dengan keuntungan Rp 7.550.719,-. Titik impas (Break Event Point) pada usaha pengolahan tempe kedelai milik Bapak Machli untuk kemasan bulat tercapai pada produksi hari ke-7 dan untuk kemasan balok tercapai pada produksi hari ke-7  sedangkan untuk kemasan lonjor  tercapai pada produksi hari ke-7 dengan produksi minimal untuk kemasan bulat sebesar 1.272  bungkus dan kemasan balok  sebesar  1.018 sedangkan kemasan lonjor sebesar 127, serta jumlah penjualan untuk kemasan bulat sebesar Rp 5.087.603,- dan untuk kemasan balok sebesar Rp 5.087.603,- serta kemasan lojor sebesar Rp 5.087.603,- Permasalahan yang di hadapi oleh usaha pengolahan tempe milik Bapak Machli ini yaitu harga kacang kedelai yang berfluktuasi dan produk sisa yang tidak di perhitungkan, tidak adanya merek produk karena pemilik tidak terlalu memahami prosedur dalam pembuatan merek. Permasalahan lainnya adalah usaha ini tidak pernah mengajukan proposal pengajuan dana atau penambahan dana untuk usaha dalam sekala besar karena pemilik usaha tidak pernah mendapatkan pelatihan dalam pembuatan proposal sehingga pengusaha tidak dapat membuat proposal untuk permohonan dana kepada dinas yang terkait dalam UMKM.
Analisis Kualitas Pelayanan Kedai Kopi Janji Jiwa Banjarbaru Yedita Ayu Kusuma Ningrum; Kamiliah Wilda; Luki Anjardiani
Frontier Agribisnis Vol 5, No 4 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i4.5963

Abstract

Kualitas pelayanan saat ini menjadi sesuatu yang diprioritaskan oleh konsumen termasuk dalam memilih kedai kopi. Janji Jiwa merupakan kedai kopi yang baru tiga tahun berdiri tetapi sudah memiliki lebih dari 700 cabang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis harapan dan kinerja pelayanan di Kedai Kopi Janji Jiwa Banjarbaru. Metode pengambilan sampel dilakukan secara accidental sampling dan terdiri dari 105 responden yang mewakili tiga Kedai Kopi Janji Jiwa di Banjarbaru. Penyebaran kuesioner berupa link google form dilakukan dengan menemui responden secara langsung guna mengurangi terjadinya kuesioner yang tidak kembali dan kuesioner yang tidak memenuhi syarat. Analisis yang digunakan adalah Importance Performance Analysis (IPA) untuk mengetahui harapan, kinerja juga strategi yang digunakan untuk meningkatkan kepuasan konsumen, serta Customer Satisfaction Index (CSI) untuk mengetahui indeks kepuasan konsumen. Berdasarkan hasil penelitian, Harapan konsumen terhadap pelayanan kedai kopi Janji Jiwa di Banjarbaru memiliki skor rata-rata 4,39 dan berada pada kategori penilaian “sangat penting”. Sedangkan kinerja pelayanannya memiliki skor rata-rata 4,05 dan berada pada kategori penilaian “puas”, artinya konsumen menganggap kualitas pelayanan sangat penting dan merasa puas dengan kinerja pelayanan. Indeks kepuasan konsumen secara keseluruhan adalah 84% yang termasuk kategori good, artinya dari harapan dan kinerja pelayanan kedai kopi Janji Jiwa Banjarbaru memiliki indeks kepuasan konsumen yang baik. Sebanyak 11 sub indikator termasuk kedalam kuadran dua dengan strategi pertahankan prestasi, sebanyak 4 sub indikator termasuk kedalam kuadran satu dengan strategi peningkatan prestasi, sebanyak 6 sub indikator termasuk dalam kuadran tiga dengan strategi prioritas rendah karena pengaruh subindikator yang kecil terhadap kepuasan konsumen dan sebanyak 3 sub indikator termasuk dalam kuadran empat dengan strategi mengoptimalkan kinerja agar tidak berlebih.
Analisis Preferensi Konsumen Remaja Terhadap Keputusan Pembelian Makanan Seblak di Kota Banjarbaru (Studi Kasus Pada Mahasiswa S1 Prodi Agribisnis Faperta Ulm Banjarbaru) Nur Maulida Yanti; Djoko Santoso; Luki Anjardiani
Frontier Agribisnis Vol 7, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i3.10347

Abstract

Pengembangan kuliner makanan seblak dapat dilakukan dengan mencaritahu preferensi atau kesukaan konsumen terhadap makanan seblak. Preferensi konsumen dapat diketahui dengan cara mengukur tingkat kegunaan dan nilai relatif penting pada setiap atribut dalam suatu produk. Konsumen memiliki sikap yang berbeda−beda dalam mempertimbangkan atribut yang dianggap penting. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis varian produk dan varian menu makanan seblak yang menjadi preferensi konsumen dan menganalisis atribut yang paling dipertimbangkan konsumen dalam keputusan pembellian makanan seblak di Kota Banjarbaru. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menyebarkan kuesioner pada Mahsaiswa aktif Agribisnis yang berusia 18−23 tahun dan di peroleh 106 orang yang memenuhi syarat sebagai responden. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif statistik. Dalam analisis preferensi konsumen terhadap varian produk dan varian menu makanan seblak di kota Banjarbaru didapatkan bahwa dari 2 varian produk makanan seblak yaitu seblak basah dan seblak kering serta 3 varian menu seblak biasa (kerupuk), seblak ceker (sedang) dan seblak komplit yang menjadi preferensi konsumen remaja adalah varian produk seblak basah dengan varian menu seblak komplit yang di dapat dari persentase sebesar sebesar 31% atau total skor yaitu 450. Atribut yang paling dipertimbangkan konsumen dalam keputusan pembelian makanan seblak di Kota Banjarbaru didapatkan hasil bahwa secara berurutan atribut yang di pertimbangkan adalah rasa, aroma, tingkat kepedasan, porsi dan harga.
KONTRIBUSI USAHATANI JERUK SIAM TERHADAP PENDAPATAN BERSIH RUMAHTANGGA PETANI DI DESA SUNGAI TUAN ULU KECAMATAN ASTAMBUL KABUPATEN BANJAR Aurora Vianda; Muhammad Husaini; Luki Anjardiani
Frontier Agribisnis Vol 1, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v1i3.616

Abstract

Jeruk salah satu tanaman hortikultura yang dibudidayakan di Indonesia. Selain buah jeruk, petani juga menanam tanaman pangan seperti padi. Berdasarkan hal tersebut maka, penelitian ini bertujuan: mengetahui pendapatan bersih usahatani jeruk siam dan pendapatan bersih rumahtangga petani, kontribusi usahatani jeruk siam terhadap pendapatan rumahtangga petani, dan tingkat kesejahteraan rumahtangga petani. Penelitian dilaksanakan dari bulan Maret-September 2017 di Desa Sungai Tuan Ulu Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar. Pemilihan lokasi dilakukan secara secara sengaja. Sampel sebanyak 30 orang petani dengan menggunakkan random sampling. Pendapatan bersih yang yang diperoleh pada usahatani jeruk siam di desa Sungai Tuan Ulu sebesar Rp 13.772.568,89 per tahun. pendapatan bersih rumah tangga petani yang terdiri dari pendapatan usahatani jeruk siam, pendapatan usahatani padi, pendapatan non usahatani dan pendapatan tenaga kerja dalam keluarga sebesar Rp 25.927.453,08 per tahun. Nilai kontribusi usahatani jeruk siam sebesar 53,12%. Hal ini berarti bahwa usahatani jeruk siam kontribusinya lebih dari setengah pendapatan total petani. Berdasarkan indikator garis kemiskinan Badan Pusat Statistik 86,67% rumahtangga petani tidak miskin atau sejahtera dan sisanya 13,33% tidak sejahtera. Sedangkan indikator Bank Dunia 43,33% rumahtangga petani tidak miskin atau sejahtera dan sisanya 56,67% tidak sejahtera.Kata kunci: pendapatan, uasahatani, jeruk siam, kontribusi, tingkat kesejahteraan
Analisis Potensi Wilayah Berbasis Komoditas Subsektor Tanaman Pangan di Kabupaten Tanah Laut Dian Ayu Lestari; Luki Anjardiani; Luthfi Fatah
Frontier Agribisnis Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i1.6025

Abstract

Subsektor tanaman pangan merupakan subsektor potensial yang berpengaruh besar terhadap perekonomian Kabupaten Tanah Laut. Pada tahun 2018, subsektor ini memberikan kontribusi PDRB sebesar 24,79% terhadap keseluruhan PDRB sektor pertanian di Kabupaten Tanah Laut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi komoditas tanaman pangan yang merupakan komoditas basis, mengetahui komoditas tanaman pangan basis yang mengalami pertumbuhan cepat dan berdaya saing, dan mengidentifikasi komoditas tanaman pangan basis yang menjadi prioritas pengembangan di Kabupaten Tanah Laut. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data time series produksi komoditas tanaman pangan di Kabupaten Tanah Laut selama lima tahun (2014-2018). Analisis data yang digunakan adalah analisis Location Quoetient (LQ) dan analisis Shift Share (SSA). Berdasarkan hasil analisis, Kabupaten Tanah Laut memiliki komoditas tanaman pangan basis yang berbeda-beda di tiap kecamatan dengan jagung sebagai komoditas yang menjadi basis di sebagian besar wilayah kecamatan. Jagung merupakan satu-satunya komoditas yang mengalami pertumbuhan cepat di sebagian besar wilayah kecamatan. Jagung dan ubi kayu merupakan komoditas yang paling banyak menjadi komoditas berdaya saing, yaitu di tiga kecamatan. Prioritas utama pengembangan di Kabupaten Tanah Laut adalah jagung, prioritas kedua pengembangan adalah padi ladang dan ubi kayu, prioritas ketiga pengembangan adalah padi sawah, kedelai, dan kacang tanah.
PROFIL USAHATANI AGRIBISNIS MELON (Studi Kasus pada Usahatani Melon Milik Bapak Faisal di Kelurahan Guntung Manggis Banjarbaru) Megawati Megawati; Emy Rahmawati; Luki Anjardiani
Frontier Agribisnis Vol 2, No 4 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i4.667

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan komoditas yang kaya dan luas akan pertanian, sebagian besar penduduk adalah petani. Buah-buahan Indonesia yang diperkirakan permintaannya akan terus meningkatan salah satunya adalah buah melon. Data luas lahan usahatani melon di Banjarbaru menurut Dinas Pertanian memiliki kisaran 1-2 Hektar dengan hasil produksi berfluktuasi di tiap periodenya. Penelitian ini dilaksanakan pada usahatani milik Bapak Faisal di Kelurahan Guntung Manggis yang dimulai sejak tahun 2013. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode studi kasus, dengan analisa data secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan Profil Usahatani Agribisnis Melon yang terdiri dari pengolahan lahan sampai dengan panen sudah berlangsung secara baik dan terarah, karena 1 ha menghasilkan ± 21,6 ton hal tersebut menunjukkan tahapan dalam setiap bagian berjalan dengan semestinya dan sesuai standar. Adapun analisis keuangan permusim tanam terdiri dari total biaya sebesar Rp 61.203.530 dan total penerimaan sebesar Rp 177.120.000 diperoleh keuntungan sebesr Rp 115.916.470 permusim tanam. Permasalahan pada Usahatani Melon milik Bapak Faisal yaitu Serangan penyakit, yang menyebabkan buah busuk dan tidak dapat dipanen permasalahan ini masih belum bisa dikendalikan. Bibit yang digunakan dari usahatani milik Bapak Faisal diperoleh dari agen ataupun toko sarana produksi. Bibit melon tergolong bibit mahal dengan harga yang bervariasi dari harga Rp 125.000–Rp 150.000 per bungkus tergantung dari ketersediaan agen.Kata kunci: melon, profil usahatani