Luki Anjardiani
Program Studi Agribisnis/Jurusan SEP, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat

Published : 55 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Efisiensi Pemasaran Kerbau Rawa di Desa Sapala Kecamatan Paminggir Kabupaten Hulu Sungai Utara Muhammad Supian; Yusuf Azis; Luki Anjardiani
Frontier Agribisnis Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i1.8261

Abstract

Desa Sapala adalah salah satu desa yang mempunyai populasi kerbau rawa terbanyak di Kecamatan Paminggir Kabupaten Hulu Sungai Utara. Dalam menghasilkan sistem pemasaran yang efektif serta menguntungkan untuk peternak juga konsumen, produsen harus memilih saluran pemasaran yang lebih pendek. Penelitian dilaksanakan pada Desa Sapala Kecamatan Paminggir Kabupaten Hulu Sungai Utara. Desa yang sengaja dipilih yaitu Desa Sapala karena memiliki kawanan kerbau terbesar di Kecamatan Paminggir. Sampel responden peternak di Desa Sapala dipilih random sampling dimana jumlah sampel 18 peternak teruntuk menentukan pedagang blantik (lokal) dan pedagang pemotong menggunakan teknik Snowball Sampling. Dari hasil penelitian didapatkan 2 bentuk saluran pemasaran kerbau rawa, saluran I (peternak - pedagang lokal - konsumen) dan saluran II (peternak - pedagang lokal - pedagang daging - konsumen). Selain itu, biaya pemasaran, keuntungan pemasaran, keuntungan pemasaran dan bagian petani per kerbau dan efisiensi pemasaran masing-masing saluran yaitu saluran 1 dengan biaya pemasaran Rp 403.166, keuntungan pemasaran Rp 2.096.834 dan keuntungan pemasaran Rp 2.500.000, Farmer’s share adalah 0,085 serta efisiensi 0,024, biaya saluran 2 adalah Rp 1.830.166, keuntungannya adalah Rp 7.119.834, keuntungannya adalah Rp 8.950.000, dan Farmer’s share 0,063 serta efisiensi 0,076
ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Alia Istiana; Muhammad Husaini; Luki Anjardiani
Frontier Agribisnis Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i1.8275

Abstract

Sektor pertanian memegang peranan penting dalam penyerapan tenaga kerja, karena sebagian besar penduduk di Provinsi Kalimantan Selatan bekerja pada sektor ini. Banyak faktor yang berpengaruh terhadap serapan tenaga di sektor pertanian, seperti besarnya PDRB di sektor pertanin, luas lahan pertanian itu sendiri dan upah minimum, sehingga perlu dilakukan penelitian dengan tujuan untuk menganalisis kontribusi sektor pertanian terhadap penyerapan tenaga kerja total di Provinsi Kalimantan Selatan dan pengaruh PDRB sektor pertanian, luas lahan pertanian dan upah miminum provinsi terhadap penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder (time series) mulai dari tahun 2001 sampai dengan 2022. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa selama periode 2001-2020 rata-rata jumlah serapan tenaga kerja diseluruh sektor mencapai 1.744.848 orang, sementara serapan tenaga kerja di sektor pertanian sebesar 709.576 orang, sehingga besarnya kontribusi serapan tenaga kerja sektor pertanian terhadap total tenaga kerja mencapai 41,34% dengan rata-rata laju pertumbuhan selama periode tersebut cenderung turun sebesar 1,82% per tahun. Faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap serapan tenaga kerja di sektor pertanian yaitu besarnya PDRB sektor pertanian, luas lahan pertanian dan upah minimum yang berlaku Provinsi Kalimantan Selatan.
Persepsi Petani Padi terhadap Peran Penyuluh Pertanian di Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar Milawiyah Milawiyah; Usamah Hanafie; Luki Anjardiani
Frontier Agribisnis Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i1.6019

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui persepsi petani padi terhadap peran penyuluh pertanian dan mengetahui permasalahan yang dihadapi penyuluh pertanian di Kecamatan Gambut Kabupeten Banjar. Metode penelitian yaitu dengan menggunakan metode multistage sampling (penentuan sample dengan bertahap) dalam penilitian ini memiliki tiga tahap dalam menentukan sample petani. Pada tahap pertama dalam menentukan tempat penelitian yaitu secara sengaja mengambil Kecamatan Gambut. Pada tahap kedua dalam menentukan Desa yang meliputi dari tiga desa yaitu Desa Malintang, Desa Guntung Papuyu, dan Desa Guntung Ujung dalam pemilihan Desa dalam penelitian ini dengan menggunakan metode acak sederhana, dan pada tahap ketiga dalam menentukan sample petani yaitu dengan mengambil secara acak 2 kelompok tani perdesa. Untuk menentukan jumlah responden keseluruhan dilakukan dengan menggunakan Rumus Slovin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi petani terhadap peran penyuluh pertanian dengan jumlah responden 25 sample petani di Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar berada dalam 73,3% sehingga dapat tergolong baik, yang dapat dihitung dengan menggunakan rumus skala likert, dengan jumlah skor pengumpulan data yang di dapat (1.832) yang didapat dari 20 pertanyaan dengan total responden 25 petani. Permasalahan yang di hadapi penyuluh pertanian di Kecamatan Gambut yaitu dalam mendorong keaktifan dan kehadiran petani suatu kegiatan dalam bidang usaha tani yang dapat dilakukan oleh penyuluh pertanian, sulitnya merubah sikap, perilaku, pengetahuan, dan keterampilan dalam menerima informasi atau inovasi, dan kebanyakan petani masih ragu dalam menerapkan suatu inovasi yang diberikan penyuluh, yang menyebabkan penyuluh merasa kesulitan dalam memberi pembelajaran dan inovasi kepada petani mengenai bidang pertanian, sehingga penyuluh harus memberi pendekatan kepada petani secara bertahap agar petani mau menerapkan suatu informasi yang diberikan.
Tingkat Kesejahteraan Petani Program Upaya Khusus Padi (UPSUS PADI) di Desa Sungai Rangas Tengah, Kecamatan Martapura Barat Dini Setiyani; Muhammad Husaini; Luki Anjardiani
Frontier Agribisnis Vol 3, No 4 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i4.1997

Abstract

Tingkat kesejahteraan adalah suatu tata kehidupan dan penghidupan seseorang baik sosial material maupun spiritual yang disertai dengan rasa keselamatan, kesusilaan dan ketentraman lahir dan batin sehingga dapat memenuhi kebutuhan jasmaniah, rohaniah, dan sosialnya. Metode yang digunakan untuk mengetahui tingkat kesejahteraan petani menggunakan uji beda nilai tengah antara petani yang menerima program UPSUS padi dan yang tidak menerima program UPSUS padi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik petani padi; produktivitas; biaya; keuntungan usaha; dan mengetahui tingkat kesejahteraan petani padi Program UPSUS padi dan Non UPSUS padi. Hasil penelitian menunjukan bahwa karakteristik umur petani UPSUS dan Non UPSUS keduanya termasuk kedalam usia produktif. Tingkat pendidikan petani UPSUS dan Non UPSUS relatif rendah yaitu hanya tamatan SD (90%) dan SMP (93,3). Lama berusahatani petani UPSUS relatif lebih lama. Luas lahan petani Non UPSUS relatif lebih kecil karena yang berada ≤ 0.5 sebesar 76,7% dan petani UPSUS memiliki luas lahan lebih besar karena hanya 53,3% yang memiliki luas lahan ≤ 0.5 ha. Pekerjaan umum dan sampingan petani Non UPSUS relatif lebih banyak bekerja sebagai petani dengan presentase 70% dan petani UPSUS hanya 60%. Rata-rata biaya yang dikeluarkan oleh petani Non UPSUS lebih kecil sebesar Rp 1.404.293 sedangkan rata-rata biaya UPSUS lebih tinggi sebesar Rp 1.785.433 selama satu musim tanam. Produktifitas usahatani padi Non UPSUS lebih rendah dengan rata-rata1,84, sedangkan produktifitas usahatani padi UPSUS lebih tinggi dengan rata-rata 2,15. Keuntungan yang diperoleh  petani padi UPSUS lebih tinggi rata-rata sebesar Rp 10.514.567, dan keuntungan yang diperoleh petani Non UPSUS lebih rendah rata-rata sebesar Rp 6.022.374. Tingkat kesejahteraan petani program UPSUS lebih sejahtera dibandingkan dengan petani Non UPSUS, karena terdapat 33,3% orang petani UPSUS berada di kategori Sejahtera III, sedangkan pada petani Non UPSUS hanya ada 13,33% orang petani yang berada di kategori Sejahtera III.Kata kunci: tingkat kesejahteraan, program UPSUS dan non UPSUS padi
PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK OLEH PENYULUH PERTANIAN DI BP3K LIANG ANGGANG KOTA BANJARBARU Asnia Lestari; Luki Anjardiani; Nurmelati Septiana
Frontier Agribisnis Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i2.626

Abstract

Internet merupakan suatu hal yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat modern di Indonesia. Seiring dengan perkembangannya internet mampu melahirkan jaringan baru yaitu Media sosial, khususnya facebook. Pembangunan pertanian pada saat ini lebih ditekankan pada peningkatan sumberdaya manusia dalam mengelola pertanian yang sesuai dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penelitian ini bertujuan mengetahui manfaat media sosial facebook oleh penyuluh pertanian serta permasalahan apa yang dihadapi penyuluh pertanian dalam penggunaan media sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan skala Likert. Penelitian ini menunjukan bahwa pemanfaatan media sosial facebook oleh penyuluh pertanian sudah baik diantaranya yaitu kebutuhan akan informasi, komunikasi, pendidikan, promosi dan kerjasama. Dengan total bobot sebesar 1580 yang menunjukan bahwasannya pemanfaatan media sosial facebook oleh penyuluh pertanian berada dikategori setuju. Permasalahan yang dihadapi oleh penyuluh pertanian adalah pembaharuan aplikasi, kuota internet yang mahal, kualitas jaringan yang belum memadai, banyak nya media sosial yang berkembang, dan petani kaerna tidak semua petani menggunakan media sosial.Kata kunci: pemanfaatan media sosial.
Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Pengetahuan Lokal Wanita Tani Tentang Tanaman Obat Keluarga (Toga) di Desa Abumbun Jaya Kecamatan Sungai Tabuk (Kasus Kelompok Wanita Tani Nusaiba Nur) Fuad Hidayat; Masyhudah Rosni; Luki Anjardiani
Frontier Agribisnis Vol 5, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i3.5936

Abstract

Tanaman Obat KeIuarga (toga) adaIah sekumpuIan tanaman berkhasiat obat untuk kesehatan keIuarga. PeneIitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan IokaI wanita tani tentang tanaman obat keIuarga, mengetahui gambaran faktor umur, tingkat pendidikan, pekerjaan dan sumber informasi dari wanita tani, serta mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan wanita tani tentang tanaman obat keIuarga. Jenis data yang digunakan adaIah data primer dan data sekunder. Data primer dikumpuIkan meIaIui wawancara Iangsung kepada keIompok wanita tani dengan menggunakan daftar pertanyaan yang teIah disiapkan. Data sekunder dikumpuIkan meIaIui dinas arsip dan Iiteratur-Iiteratur yang berhubungan dengan peneIitian. HasiI peneIitian menunjukan bahwa dari 30 wanita tani yang memiIiki pengetahuan cukup tentang tanaman obat keIuarga sebanyak 3 (10%), dan yang memiIiki pengetahuan baik tentang tanaman obat keIuarga sebanyak 27 (90%). Wanita tani yang berumur 18-40 tahun sebanyak 5 (17%), yang berumur 41-64 tahun sebanyak 21 (70%), yang berumur >65tahun sebanyak 4 (13%), wanita tani yang tidak tamat sekoIah sebanyak 1 (3%), wanita tani yang berpendidikan SD sebanyak 14 (47%), wanita tani yang berpendidikan SMP Sebanyak 7 (23%), wanita tani yang berpendidikan SMA/SMK sebanyak 8 (27%), wanita tani yang bekerja sebanyak 13 (43%), wanita tani yang tidak bekerja sebanyak 17 (57%), wanita tani mendapatkan informasi meIaIui media eIektronik sebanyak 16 (53%), dan yang mendapatkan informasi meIaIui media non eIektronik sebanyak 14 (47%). Berdasarkan anaIisis data didapatkan hasiI bahwa tidak ada variabeI (Umur, pendidikan, pekerjaan, dan sumber informasi) yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan IokaI wanita tani tentang tanaman obat keIuarga.
Analisis Usaha Berkat Motekar di Kabupaten Tanah Laut Nevia Amanda Bahri; Luki Anjardiani; Rifiana Rifiana
Frontier Agribisnis Vol 7, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i3.10328

Abstract

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berperan sebagai pondasi perekonomian Indonesia, yang mempengaruhi roda perekonomian. Oleh karena itu keberadaan UMKM harus disokong dan didukung dengan beragam program yang bertujuan mengembangkannya, baik dari pemerintah maupun sektor swasta. Penelitian ini bertujuan menganalisis biaya, penerimaan dan keuntungan, menganalisis kelayakan usaha dan rentabilitas dari bulan Januari sampai dengan Maret 2023. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa biaya total yang dikeluarkan oleh UMKM Berkat Motekar selama bulan Januari sampai dengan Maret 2023 sebesar Rp26.102.927,- dengan jumlah penerimaan sebesar Rp31.654.000,- dan keuntungan Rp5.551.073,- . Kelayakan UMKM Berkat Motekar selama bulan Januari sampai dengan Maret 2023 sebesar 1,21. Sehingga dapat disimpulkan bahwa UMKM Berkat Motekar dinyatakan layak untuk dijalankan karena RCR > 1. Hal ini menunjukkan bahwa setiap Rp1 yang dikeluarkan akan memperoleh penerimaan sebesar Rp1,21. Sedangkan, rentabilitas ekonomi pada UMKM Berkat Motekar selama bulan Januari sampai dengan Maret 2023 sebesar 26,6%. Artinya, nilai rentabilitas termasuk dalam kategori rendah , hal ini menunjukkan bahwa rentabilitas ekonomi yang dimiliki UMKM Berkat Motekar tergolong rendah dalam menghasilkan laba.
Analisis Finansial Usaha Tanaman Hias di Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru (Studi Kasus Pada Usaha Tanaman Hias Plumeria Florist) Muhammad Rasyid Hidayatulloh; Luki Anjardiani; Nurmelati Septiana
Frontier Agribisnis Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i2.9431

Abstract

Tanaman hias merupakan salah satu peluang yang dimiliki oleh sektor pertanian yang ada di Indonesia menjadi salah satu peluang yang dimiliki oleh negara Indonesia untuk memajukan perekonomian dari segi agribisnis. Sangat mudahnya tanaman hias untuk tumbuh pada keadaan iklim yang berbeda-beda dan juga mampu berkembang pada lahan luas maupun pada lahan yang sempit. Masyarakat dari berbagai kalangan sangat menerima dengan tanaman hias baik untuk dijadikan hiasan maupun untuk diperjual belikan lagi karena mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Kota Banjarbaru sendiri banyak yang membuka usaha tanaman hias terutama di Kecamatan Landasan Ulin, oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitan usaha tanaman hias di Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besaran biaya, besaran penerimaan dan keuntungan serta kelayakan usaha tanaman hias Plumeria Florist yang ada di Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru dimulai dari bulan Juli 2022 sampai dengan bulan Desember 2022. Metode Penelitian yang digunakan ialah studi kasus yang dimana salah satu bentuk dari penelitian kualitatif. Berdasarkan hasil penelitan total biaya yang dikeluarkan oleh usaha tanaman hias Plumeria Florist sebesar Rp 314.927.000 dalam periode 6 bulan dan mendapat penerimaan sebesar Rp 510.538.000 selama periode 6 bulan dari bulan Juli 2022 sampai dengan bulan Desember 2022. Sehingga keuntungan yang didapatkan oleh usaha tanaman hias Plumeria Florist sebesar Rp 195.611.000 atau jika dirata ratakan perbulannya mendapatkan keuntungan Rp 32.601.833. Kelayakan usaha tanaman hias Plumeria Florist berada pada Nilai R/C sebesar 1.6 kegiatan usaha tanaman hias Plumeria Florist yang sedang dijalankan cukup menguntungkan untuk dikembangkan kedepannya sebab penerimaan yang didapatkan lebih besar dibandingkan dengan pengeluarannya.
Analisis Usahatani Bunga Melati dan Bunga Kenanga terhadap Total Pendapatan Keluarga Petani di Desa Pandak Daun Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar Nurul Abadiyah; Luki Anjardiani; Muhammad Husaini
Frontier Agribisnis Vol 6, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i3.7795

Abstract

Bunga melati dan bunga kenanga banyak diusahakan oleh keluarga petani di desa Pandak Daun Kecamatan Karang Intan. Bunga melati dan bunga kenanga banyak digunakan oleh masyarakat untuk kegaiatan pernikahan, kelahiran, kematian dan acara resmi lainnya. Penelitian ini bertujuan menganalisis biaya, penerimaan, pendapatan, keuntungan, pendapatan total keluarga petani dan kontribusi usahatani bunga melati dan bunga kenanga terhadap total pendapatan keluarga petani Penelitian ini menggunakan metode survei terhadap populasi petani tersebut yang berjumlah 82 orang dan diambil sebagai sampel sebanyak 41 orang dengan teknik proportioneted random sampling. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya total usahatani bunga melati dan bunga kenanga per usahatani sebesar Rp 1.791.738 atau per bulan sebesar Rp 597.246 dengan penerimaan per usahatani sebesar Rp 11.837.278 atau perbulan Rp 3.945.759. Pendapatan yang diperoleh keluarga petani per usahatani sebesar Rp 11.625.138 atau per bulan sebesar Rp 3.292.801 dan keuntungan perusahatani sebesar Rp 10.043.619 atau perbulan sebesar Rp 3.347.873. Pendapatan total keluarga petani selama periode Mei-Juli dari usahatani bunga melati, usahatani bunga kenanga, usaha pertanian (padi) dan non pertanian sebesar Rp 12.050.286 per usahatani, yang terdiri dari usahatani bunga melati dan bunga kenanga sebesar Rp 11.587.456 per usahatani, usaha pertanian (padi) dan usaha non pertanian, masing-masing sebesar Rp282.341 dan 180.488. Kontribusi pendapatan dari usahatani bunga melati dan bunga kenanga terhadap pendapatan total rumah tangga petani, masing-masing sebesar 40% dan 57% sisanya sebesar 3% dari usaha pertanian dan non pertanian.
Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Produk Mie Instan Lemonilo di Kota Banjarbaru Farita Riani; Luki Anjardiani; Hairin Fajeri
Frontier Agribisnis Vol 7, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i3.10319

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menelaah perilaku masyarakat dalam membeli lemonilo dan untuk menelaah taraf puas konsumen mie lemonilo. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Penelitian ini menggunakan metode Accidental Sampling sebagai metode penarikan contoh. Adapun untuk menganalisis proses keputusan pembelian konsumen dan Analisis IPA serta CSI yang kemudian hasilnya dideskriptifkan. Hasil penelitian terkait dengan 5 tahap proses keputusan pembelian konsumen yang meliputi fase identifikasi keperluan, eksplorasi informasi, penilaian opsi, ketetapan pembelian, dan perilakuselepas pembelian. Adapun terkait dengan kepuasan konsumen memperlihatkan bahwa ditemukan 5 atribut di wilayah 1, sebanyak 5 atribut pada wilayah 2, dan terdapat 3 atribut di wilayah 3, sedangkan hasil CSI menunjukkan sebanyak 78%. Dimana termasuk dalam kategori “Puas”.