Luki Anjardiani
Program Studi Agribisnis/Jurusan SEP, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat

Published : 55 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS USAHATANI SEMANGKA DI KECAMATAN MATARAMAN KABUPATEN BANJAR Rezani, Muhammad; Fatah, Luthfi; Anjardiani, Luki
Frontier Agribisnis Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v8i1.12275

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur biaya, penerimaan, pendapatan, keuntungan, kelayakan, dan masalah apa saja yang dihadapi petani semangka di Kecamatan Mataraman Kabupaten Banjar. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Mataraman Kabupaten Banjar pada Maret 2023. Metode penarikan contoh yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik sampling jenuh, yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi dijadikan sampel, hal ini dilakukan karena populasi kurang dari 30. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa usahatani semangka di kecamatan Mataraman Kabupaten Banjar mengeluarkan rata-rata total biaya implisit sebesar Rp.9.596.826,00 dan biaya eksplisit sebesar Rp8.270.270,00. Secara keseluruhan, rata-rata biaya yang dikeluarkan oleh petani sebesar Rp17.867.270,00. Sedangkan rata-rata penerimaan yang dihasilkan oleh petani sebesar Rp31.875.000,00, dan rata-rata pendapatan yang dihasilkan oleh petani adalah sebesar Rp23.604.730,00. Keuntungan yang diperoleh petani lebih besar dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan, yaitu sebesar Rp14.007.903,96, sehingga usahatani semangka diKecamatan Mataraman Kabupaten Banjar dinilai layak dan menguntungkan dengan nilai kelayakan sebesar 1,78.
ANALISIS KEUNTUNGAN USAHATANI KELAPA SAWIT DI DESA PARANG KAMPENG KECAMATAN TEWEH TENGAH KABUPATEN BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Saputra, Robijul Yahdi; Anjardiani, Luki; Rosni, Masyhudah
Frontier Agribisnis Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v8i1.12257

Abstract

Indonesia merupakan negara pertanian, dimana pertanian berperan penting pada perekonomian nasional. Ini terlihat dengan banyaknya rakyat atau pekerja yang memilih mencukupi kebutuhan hidupnya dengan cara bekerja di sektor pertanian. Penelitian ini dilakukan guna mengetahui besaran biaya, penerimaan, dan pendapatan dari usahatani kelapa sawit di Kecamatan Teweh Tengah Kabupaten Barito Utara dan memahami masalah yang dihadapi petani kelapa sawit di Kecamatan Teweh Tengah Kabupaten Barito Utara. Pengambilan sampel dilakukan secara sengaja, sejumlah 20 responden. Data dikumpulkan melalui wawancara yang telah disiapkan, kemudian hasil dari wawancara tersebut dianalisis untuk menghitung besarnya biaya produksi, penerimaan dan pendapatan dari usahatani kelapa sawit tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, biaya total usahatani kelapa sawit adalah sebesar Rp10.643.896,800per usahatani per tahun (Rp4.985.383,00 per ha per tahun). Peneri-maan usahatani kelapa sawit adalah sebesar Rp50.435.512,00 perusaha tani per tahun (Rp23.458.377,67 per ha per tahun). Pendapatan bersih rata-rata usahatani kelapa sawit di Desa Parang Kampeng adalah sebesar Rp39.536.440,00 per usahatani per tahun (Rp18.389.041,86 per ha per tahun).
Analisis Pemasaran Pepaya di Desa Sambangan Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan Rajagukguk, Rospanen; Anjardiani, Luki; Azis, Yusuf
Frontier Agribisnis Vol 8, No 4 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v8i4.14596

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis saluran pemasaran, biaya, margin dan keuntungan yang terkait. Penelitian dilakukan di Desa Sambangan, Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, pada periode Agustus hingga Oktober 2024. Lokasi penelitian dipilih secara purposive. Metode pengambilan sampel petani menggunakan rumus slovin yaitu dari total 39 petani diambil 15 orang. Pedagang pengumpul dan pengecer dipilih dengan metode snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan terdapat dua saluran pemasaran yang berbeda. Pada saluran I pemasaran pepaya, total biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh pedagang pengecer yaitu Rp1.445,8 per kg  dengan margin Rp7.500 per kg dan keuntungan yang diperoleh Rp6.054,2 per kg dan share terbesar yaitu pada tingkat pedagang pengecer sebesar 68%. Pada saluran II total biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh pedagang pengumpul adalah Rp682,43 per kg, dengan margin Rp3.033,3 per kg dan keuntungan yang diperoleh sebesar Rp2.350,87 per kg sedangkan pada tingkat pedagang pengecer total biaya pemasaran yang dikeluarkan adalah Rp1.362,09 per kg, dengan margin Rp5.250 per kg dan keuntungan yang diperoleh adalah Rp3.887,91 per kg. Share terbesar yaitu pada tingkat pedagang pengecer sebesar 45%. Permasalahan yang dihadapi oleh petani atau produsen yaitu petani tidak memiliki informasi mengenai harga pasar. Permasalahan yang dihadapi pedagang pengumpul yaitu kualitas pepaya dan kerusakan buah selama proses pengangkutan. Permasalahan yang dihadapi oleh pedagang pengecer adalah banyak pedagang lain yang menjual pepaya dengan harga yang kompetitif.
Analisis Finansial Usahatani Selada Hidroponik di Merko Hidroponik Kota Banjarbaru Aden, Ramadha Subhani; Anjardiani, Luki
Frontier Agribisnis Vol 9, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v9i1.14876

Abstract

Hidroponik menjadi salah satu solusi dalam pengimplementasian Urban Farming untuk mengatasi menurunnya lahan pertanian di Kota Banjarbaru. Merko Hidroponik merupakan usaha yang didanai oleh Merck Family Foundation dan menjadikan selada sebagai produk usahanya dengan memanfaatkan sistem hidroponik NFT (Nutrient Film Technique). Analisis ini bertujuan untuk membantu keberlangsungan suatu usahatani dengan menghitung perhitungan terkait biaya total, keuntungan, penerimaan, kelayakan usahatani dan mengetahui hambatan dan tantangan yang terjadi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif, analisis biaya total, penerimaan, keuntungan serta tingkat kelayakan dengan harga yang digunakan sebagai acuan adalah harga yang diterima usahatani selada hidroponik “Merko Hidroponik” pada bulan Maret tahun 2023 sampai Juli 2024. Hasil penelitian menunjukkan proses budidaya selada hidroponik pada usahatani “Merko Hidroponik” telah dilaksanakan sebanyak 11 kali periode tanam yang dilaksanakan dari penyemaian, peremajaan, pembesaran, pemeliharaan, panen, sampai pasca panen. Biaya total yang digunakan pada periode Maret 2023 - Juli 2024 yaitu senilai Rp7.906.424. Total penerimaan yang didapatkan adalah sebesar Rp9.920.000 dan keuntungan yang dihasilkan senilai Rp2.013.576. Tingkat kelayakan usahatani diperoleh nilai sebesar 1,254, sehingga usahatani “Merko Hidroponik” dapat disimpulkan layak untuk dijalankan. Permasalahan saat ini yang dihadapi oleh pemilik usahatani hidroponik “Merko Hidroponik” yaitu penyakit busuk akar, inefisiensi manajerial usaha dan kontinuitas produksi.
PkM Pemanfaatan Kotoran Kuda untuk Pupuk Kompos sebagai Solusi Ramah Lingkungan dalam Pengelolaan Limbah Kandang Kuda: Community Service Program on the Utilization of Horse Stable Manure for Compost as an Eco-Friendly Solution for Horse Stable Waste Management Santoso, Untung; Saputra, Riza Adrianoor; Diena, Nurin Nisa Farah; Anjardiani, Luki; Rosni, Masyhudah; Budiwati, Nina; Wilda, Kamiliah; Syarbini, Muhammad
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 10 No. 7 (2025): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v10i7.9220

Abstract

The increasing popularity of equestrian activities today for sports, entertainment, recreation, hobbies, and lifestyles has had a positive impact with the emergence of several horse riding training areas and horse-breeding in South Kalimantan, especially in Banjarbaru City. The horse stables at the horse riding training areas will produce waste in the form of horse manure, both solid (feces) and liquid (urine). Poor waste management of horse manure will hurt the environment. This community service activity aims to provide an eco-friendly solution to the problem of a pile of horse manure in horse stables. Based on the discussions between the community service team and the owner of one of the horse farms in Banjarbaru City, Johnhaus Stable, a solution was provided in the form of training in making compost fertilizer made from horse manure. The training began with a presentation on compost making and was followed by practice in making compost from horse manure. Based on the results of the pre-test and post-test given to participants, there has been a significant increase in the interest and knowledge of the participants regarding compost fertilizer.