p-Index From 2020 - 2025
3.582
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Frontier Agribisnis
Muzdalifah Muzdalifah
Program Studi Agribisnis / Jurusan SEP, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat

Published : 39 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

Analisis Titik Impas (Break Event Point) dan Kelayakan Usaha Industri Pengolahan Kelepon Buntut Bukhari di Desa Keraton Kecamatan Martapura Kota Kabupaten Banjar Nuraidah Nuraidah; Luki Anjardiani; Muzdalifah Muzdalifah
Frontier Agribisnis Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v1i2.777

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya biaya, penerimaan, keuntungan, titik impas, kelayakan usaha dan permasalahan apa saja yang dihadapi menyangkut usaha kelepon Buntut Bukhari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode diskriptif dengan teknik pelaksanaan berupa studi kasus. Lokasi penelitian di Desa Keraton Kabupaten Banjar. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Agustus 2017.  Berdasarkan hasil penelitian diperoleh biaya total selama satu bulan sebesar Rp. 35.224.917, penerimaan yang diperoleh sebesar Rp. 42.496.000, keuntungan yang diperoleh sebesar Rp. 7.271.083, titik impas dalam satuan unit adalah sebesar 681 kotak dan dalam satuan rupiah adalah sebesar Rp. 2. 726.122. Untuk kelayakan usaha sendiri dilihat dari beberapa aspek usaha ini layak untuk diteruskan. Permasalahan yang dihadapi usaha kelepon Buntut Bukhari adalah semakin meningkatnya persaingan pasar, harga bahan baku dan bahan yang berfluktuasi, serta sulitnya mencari tenaga kerja yang masih belum memiliki keluarga (anak/suami). Kata kunci:Analisis Titik Impas, kelayakan usaha, industri pengolahan,kelepon Buntut Bukhari
Analisis Kesejahteraan Rumah Tangga Petani Karet di Desa Buntoi Kecamatan Kahayan Hilir Kabupaten Pulang Pisau Provinsi Kalimantan Tengah Natasia Andriani; Muzdalifah Muzdalifah; Muhammad Husaini
Frontier Agribisnis Vol 6, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i3.7797

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kesejahteraan rumah tangga petani karet dan faktor pendapatan, pendidikan, jumlah anggota keluarga, anggota keluarga yang bekerja, dan penerima bantuan langsung tunai yang berpengaruh terhadap kesejahteraan rumah tangga petani karet. Penelitian dilaksanakan di Desa Buntoi Kecamatan Kahayan Hilir Kabupaten Pulang Pisau Provinsi Kalimantan Tengah dengan jumlah populasi sebanyak 166 orang. Dari jumlah tersebut, diambil sampel sebanyak 33 orang petani karet dengan acak sederhana. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa pendapatan rumah tangga petani karet di Desa Buntoi adalah sebesar Rp 1.089.501,26/kapita/bulan berdasarkan kriteria Bank Dunia sebesar USD $2/kapita/hari atau Rp 860.520,00/kapita/bulan, maka sebesar 63,64% rumah tangga petani karet di Desa Buntoi Kecamatan Kahayan Hilir termasuk dalam kategori sejahtera, sedangkan sisanya sebesar 36,36% termasuk dalam kategori tidak sejahtera. Faktor pendapatan rumah tangga, jumlah anggota keluarga, dan anggota keluarga lain yang bekerja, berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan rumah tangga petani karet. Sedangkan, faktor pendidikan dan penerima bantuan langsung tunai (BLT) tidak berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan rumah tangga petani karet.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI PETANI DALAM KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN DI KECAMATAN BANUA LAWAS KABUPATEN TABALONG Rahmini Rahmini; Suprijanto Suprijanto; Muzdalifah Muzdalifah
Frontier Agribisnis Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i2.633

Abstract

Penyuluhan pertanian adalah sistem pendidikan nonformal yg berupaya untuk memberdayakan petani dalam memperbaiki kehidupannya, sehingga dpt lebih berpartisipasi dalam pembangunan pertanian. Dalam kegiatan tersebut sangat diperlukan adanya partisipasi masyarakat khususnya petani yang sebagian besar berada di pedesaan untuk mendukung keberhasilan pembangunan pertanian. Partisipasi adalah keikutsertaan seseorang atau keterlibatan seorang individu atau masyarakat dalam kegiatan tertentu. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat partisipasi anggota kelompok tani dalam kegiatan penyuluhan pertanian, untuk mengetahui hubungan faktor umur, pendidikan, pelatihan-pelatihan pertanian, lama pengalaman bertani dan jumlah tanggungan dengan partisipasi petani dalam kegiatan penyuluhan pertanian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2017–Januari 2018 di Kecamatan Banua Lawas Kabupaten Tabalong. Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei. Penentuan wilayah penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Metode penarikan contoh menggunakan Proportional Random Sampling dengan jumlah sampel diambil sebanyak 30 responden petani di Desa Bangkiling. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat partisipasi petani dalam kegiatan penyuluhan pertanian di Desa Bangkiling Kecamatan Banua Lawas secara keseluruhan digolongkan dalam kategori sedang, dengan TPP 88,34%. Faktor tingkat pendidikan dan pelatihan pertanian terdapat hubungan yg signifikan dgn tingkat partisipasi petani dlm kegiatan penyuluhan pertanian. Sedangkan faktor umur, lama pengalaman bertani, dan jumlah tanggungan tidak terdapat hubungan yang signifikan terhadap partisipasi kegiatan penyuluhan pertanian di Desa Bangkiling.Kata kunci : tingkat partisipasi, kegiatan penyuluhan pertanian.
Manajemen Produksi Usaha Pembuatan Abon Ikan “Poklahsar Nirwana” di Landasan Ulin Utara Kecamatan Liang Anggang Kota Banjarbaru Kori Febriyani; Yudi Ferrianta; Muzdalifah Muzdalifah
Frontier Agribisnis Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i1.5959

Abstract

Abon ikan ialah jenis makanan olahan yang terbuat dari olahan ikan dengan bumbu. Pengolahannya dengan dikukus dan digoreng. Tujuan penelitian mengidentifikasi kegiatan usaha pembuatan abon ikan dari segi aspek manajemen produksi, besar biaya, produksi dan titik impas (Break Even Point) pada usaha pembuatan abon ikan. Analisis dilakukan dengan deskriptif, perhitungan besar biaya, produksi, titik impas (Break Even Point). Berdasarkan hasil penelitian, kegiatan usaha pembuatan abon ikan dari segi aspek manajemen produksi semua dapat dikatakan baik dan sesuai . Biaya perbulan untuk memproduksi 1.200 bks dengan biaya Rp 9.439.363 dan untuk pendapatan abon haruan, patin, tuna, bandeng dan ayam Rp 17.760.000 sehingga keuntungan untuk abon ikan Rp 7.865.837. Titik impas (Break Event Point) pada usaha abon ikan Poklahsar Nirwana sebesar Rp 6.145.642. Titik impas untuk abon ikan sebanyak 417 bks/bulan.
EFEKTIVITAS PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) DI KECAMATAN BANJARBARU SELATAN KOTA BANJARBARU Nia Sarinastiti; Muzdalifah Muzdalifah; Taufik Hidayat
Frontier Agribisnis Vol 1, No 4 (2017)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v1i4.619

Abstract

 Lahan pekarangan mampu dimanfaatkan sebagai usaha tani skala rumah tangga dan mampu menciptakan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga. KRPL merupakan suatu program pemanfaatan pekarangan melalui upaya pemberdayaan wanita. Awal pelaksanaan program KRPL disambut antusias oleh anggota KWT namun semakin lama berkurang dikarenakan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi. Sehingga dalam penelitian ini seberapa besar tingkat ketercapaian tujuan dengan proses pelaksanaan program KRPL dapat diketahui secara pasti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas program KRPL, dan mengetahui hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi program KRPL terhadap ketercapaian pelaksanaan program KRPL. Penelitian ini terlaksana dari bulan Maret sampai dengan bulan September 2017. Metode penelitian menggunakan metode survei dengan penentuan wilayah penelitian secara purposive dan teknik pengambilan sampel dilakukan secara proporsional. Analisis data yang dipergunakan yaitu metode deskriptif dengan menggunakan rumus interval serta dipergunakan uji t untuk menguji tingkat signifikansinya dan uji korelasi Rank Spearman. Hasil analisis metode deskriptif menunjukkan bahwa tingkat efektivitas program KRPL berada pada kategori sedang dengan hasil uji t adalah tidak signifikan. Hasil analisis uji korelasi Rank Spearman menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara faktor sumberdaya dan faktor sikap terhadap ketercapaian program KRPL dan terdapat hubungan yang tidak signifikan antara faktor komunikasi dan koordinasi terhadap ketercapaian program KRPL.Kata Kunci: efektivitas, program KRPL, uji interval, korelasi Rank Spearman
Analisis Finansial Industri Jamur Tiram (Oyster Mushroom) (Studi Kasus pada CV. Banjar Jaya Mushroom Banjarbaru) Taufiqurrahman Taufiqurrahman; Muzdalifah Muzdalifah; Yusuf Azis
Frontier Agribisnis Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i2.6042

Abstract

Komoditas hortikultura dipandang sebagai sumber pertumbuhan yang potensial untuk dikembangkan dalam sistem agribisnis karena mempunyai keterkaitan yang kuat baik ke hulu maupun ke hilir. Salah satu produk hortikultura yang cukup menjanjikan adalah jamur. CV. Banjar Jaya Mushroom (BJM) merupakan salah satu industri yang mampu memproduksi baglog, bibit dan jamur, serta merupakan salah satu industri yang berkembang hingga saat ini yang berada di Kalimantan Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyelenggaraan industri jamur tiram, mengetahui biaya, penerimaan dan keuntungan serta kontribusi usaha yang terbesar, dan mengetahui bagaimana sensitivitas harga terhadap jumlah output jamur yang dihasilkan dari industri jamur tiram BJM. Pemilihan tempat ini dilakukan dengan sengaja, dengan pertimbangan industri ini merupakan salah satu sentra produksi jamur tiram yang cukup besar di Banjarbaru. Waktu penelitian 5 bulan atau satu periode yaitu pada bulan Agustus-Desember 2019. CV. Industri Banjar Jaya Mushroom merupakan usaha yang sangat kompleks, dimana usahanya terdiri dari pembuatan baglog jamur untuk media tumbuh jamur tiram, pembuatan bibit jamur tiram serta pembudidayaan jamur tiram juga. Tahun 2015 telah memulai memproduksi media baglog dan bibit jamur untuk diperjual belikan secara komersil hingga sekarang. Bentuk usaha ini adalah usaha perseorangan dengan modal sendiri. Usahanya mampu bertahan dan terus mengalami peningkatan volume produksi usaha ini dikelola dengan cukup baik sehingga relative mampu bersaing dalam di pasar, terutama untuk daerah Kota Banjarbaru. Total biaya sebesar Rp 594.771.114 total penerimaan sebesar 1.061.825.000 sehingga hasil keuntungan keseluruhan sebesar Rp 467.053.886. Dari analisis sensitivitas didapatkan bahwa industri ini hanya mampu bertahan jika terjadi penurunan harga jamur tiram sampai 90%. Namun, tidak menutup kemungkinan jika industri mengalami penurunan produksi atau pun harga dan jamur tiram dipasaran yang sangat drastis maka akan mengalami kerugian
Analisis Sistem Pemasaran Tomat di Kecamatan Telaga Langsat, Kabupaten Hulu Sungai Selatan Aldi Renaldi; Muzdalifah Muzdalifah; Umi Salawati
Frontier Agribisnis Vol 3, No 4 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i4.2124

Abstract

Abstrak. Penelitian bertujuan  untuk  mengetahui  sistem pemasaran tomat di Kecamatan Telaga Langsat Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Penelitian dilakukan dari bulan Februari sampai Juni 2018 di Kecamatan Telaga Langsat Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Sistem pemasaran tomat yang berada di Kecamatan Telaga Langsat terdapat tiga saluran pemasaran yaitu pertama, petani langsung ke konsumen; kedua, petani pedagang pengecer kemudian ke konsumen; ketiga, petani pedagang pengumpul kemudian pedagang besar selanjutnya pedagang pengecer dan terakhir ke konsumen. Sistem pemasaran tomat yang mempunyai biaya pemasaran tertinggi ada pada saluran pemasaran III yaitu sebesar Rp 3.996,23/kg dan biaya terkecil ada pada saluran II Rp 1.042,15/kg. Marjin total pada sistem pemasaran tomat yang terbesar ada pada saluran III sebesar Rp  8.737/kg dan  terkecil pada saluran II sebesar Rp 2.800/kg. Keuntungan terbesar pada sistem pemasaran ini terdapat pada saluran III sebesar Rp 3.835,17/kg, sedangkan keuntungan yang terkecil ada pada saluran I sebesar Rp 392,35/kg. Saluran pemasaran paling efisien adalah saluran pemasaran II karena nilai ekonomis dan teknisnya baik dibandingkan saluran pemasaran lainnya. Kata kunci: tomat, sistem pemasaran, saluran pemasaran
Analisis Keuntungan Usahatani Melati (Jasminum sambac) di Desa Jingah Habang Ilir, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar Ika Irana Arbiassari; Usamah Hanafie; Muzdalifah Muzdalifah
Frontier Agribisnis Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i2.811

Abstract

Tanaman hias semakin berkembang pada saat ini, Kalimantan Selatan salah satu daerah yang mengembangkan tanaman hias, karena memiliki daerah yang tropis sehingga sangat cocok untuk bertanam tanaman hortikultura seperti bunga melati. Khususnya di Kabupaten Banjar banyak terdapat makam-makam dan tempat bersejarah dimana tidak pernah sepi akan pengunjung, sehingga permintaan terhadap bunga melati akan selalu ada bahkan bisa meningkat pada saat peringatan hari-hari besar. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis besarnya biaya, penerimaan, pendapatan dan keuntungan usahatani melati, menganalisis berapa besar kontribusi pendapatan usahatani melati terhadap keseluruhan pendapatan keluarga petani, menganalisis kelayakan usahatani melati, dan mengetahui permasalahan yang dihadapi petani menyangkut usahatani melati. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (Purposive sampling), yaitu memilih wilayah yang memproduksi tanaman melati. Sebanyak 39 petani responden diambil sebagai sampel, menentukan jumlah sampel yang bisa mewakili masing-masing kelompok menggunakan metode Proportionated Random Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total biaya rata-rata sebesar Rp 11.489.666/usahatani atau Rp 90.891.877/ha, penerimaan rata-rata sebesar Rp 29.529.739/usahatani atau sebesar Rp 233.602.396/ha, pendapatan rata-rata sebesar Rp 24.302.078/usahatani atau sebesar Rp 192.247.673/ha, keuntungan rata-rata sebesar Rp 18.040.0738/usahatani atau sebesar Rp 142.710.519/ha. Hasil kontribusi pendapatan usahatani melati terhadap keseluruhan pendapatan petani responden diperoleh persentase sebesar 76%. Hasil kelayakan usahatani/ RCR memiliki nilai sebesar 2,57 ini berarti dapat dikatakan usaha ini layak untuk diusahakan. Permasalahan yang dihadapi petani responden yaitu produksi melati di Desa Jingah Habang Ilir per usahatani masih sangat kurang dari standar rata-rata produksi bunga melati, belum ada nilai tambah dari pasca panen usahatani melati pasca panen dan bunga melati rentan terkena serangan hama dan penyakit. Kata kunci: bunga melati, Jasminum sambac, analisis keuntungan, kontribusi, usahatani
Tingkat Kesejahteraan Keluarga Petani Melati di Desa Jingah Habang Ilir Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar Muhammad Supian Sauri; Muzdalifah Muzdalifah; Muhammad Fauzi
Frontier Agribisnis Vol 5, No 4 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i4.5904

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis tingkat kesejahteraan petani melati di Desa Jingah Habang Ilir Kabupaten Banjar Kecamatan Karang Intan berdasarkan indeks BKKBN. Penelitian dilakukan di Desa Jingah Habang Ilir, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar. Penelitian dilakukan pada bulan November 2020 sampai dengan April 2021. Data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder. Jumlah sampel ditentukan secara proporsional random sampling, yaitu petani yang tergabung pada 4 Kelompok Tani Melati, Kelompok Tani Bina Bersama, Jelapat, Musyawarah Tani, dan Harapan Maju. Sampel dalam penelitian ini berasal dari 15 petani dari 78 petani di Desa Jingah Habang Ilir. Berdasarkan indikator BKKBN tingkat kesejahteraan keluarga petani melati di Desa Jingah Habang Ilir berada pada tahap Keluarga Pra Sejahtera (KPS). Satu petani dengan persentase 6,67%, pada tahap Keluarga sejahtera III (KS III), 12 petani dengan perentase 80,00% dan pada tahap Keluarga Sejahtera III plus (KS III+) terdapat 2 petani dengan persentase 13,33%.