Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Pengaruh Pola Asuh Orangtua Karir Teerhadap Kedisiplinan Shalat Pada Anak Usia 7-12 Tahun di Desa Ciberes Annisa Ayu Saadah; Erhamwilda; Khambali
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v4i2.15636

Abstract

Abstract. In the Family Circle, parents have influence in instilling prayer discipline in them. To instill prayer discipline, there is upbringing and parenting from parents for their children. Facts on the ground prove that every parent has a different way or method of parenting. This study aims to see the influence of career parenting on prayer discipline in children after 7-12 years. The purpose of this study is to find out how the parenting style of career parents affects prayer discipline in children aged 7-12 years, and to find out how much influence the parenting style of career parents has on prayer discipline in children aged 7-12 years in Ciberes Village. The method in this study uses a descriptive quantitative method. This research was carried out in Ciberes Village with a population of 30 people. The main data collection tool uses questionnaires and documents. The data analysis methods used were validity test, reliability test, normality test, homogeneity test and correlation test. Based on the results of data analysis through questionnaires using correlation tests, it can be concluded that there is a significant influence between career parenting and prayer discipline in children in Ciberes Village. The results were shown by Pearson Correlation of 0.858 with a confidence level of 95%. The results of the calculation stated that there was a Ho rejected and H1 accepted, in other words there was an influence of career parenting on prayer discipline in children aged 7-12 years. Abstrak. Di Kalangan Keluarga, orangtua memiliki pengaruh dalam menanamkan keidisplinan shalat pada mereka. Untuk menanamkan kedisiplinan shalat, adanya didikan dan pola asuh dari orangtua untuk ana-anaknya. Fakta di lapangan membuktikan bahwa setiap orangtua memiliki cara atau metode pola asuh yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pola asuh oarngtua karir terhadap kedisiplinan shalat pada anak usai 7-12 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cara pola asuh orangtua karir terhadap kedisiplinan shalat pada anak usia 7-12 tahun, dan mengetahui seberapa besar pengaruh pola asuh orangtua karir terhadap kedisiplinan shalat pada anak usia 7-12 tahun di Desa Ciberes. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Ciberes dengan populasi sebesar 30 orang. Alat pengumpulan data utama menggunakan kuesioner dan dokumen. Metode analisi data yang digunakan adalah uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas, uji homogenitas dan uji korelasi. Berdasarkan hasil Analisa data melalui angket dengan menggunakan uji korelasi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pola asuh orangtua karir dengan kedisiplinan shalat pada anak di Desa Ciberes. hasil tersebut ditunjukkan dengan pearson correlation 0,858 dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%. Hasil perhitungan tersebut menyatakan bahwa terdapat maka Ho ditolak dan H1 diterima, dengan kata lain terdapat pengaruh pola asuh orangtua karir terhadap kedisiplinan shalat pada anak usia 7-12 tahun.
Analisis Pendidikan terhadap Problematika Remaja Nakal dan Peran Orang Tua dalam Pengasuhan Remaja Dina Aulia Adiningsih; Erhamwilda; Enoh
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v4i2.15639

Abstract

Abstract. Delinquent Adolescents are a symptom of social pathology in adolescents caused by a form of social neglect; ultimately leading to deviant behavior. The objectives of this research: (1) What are the characteristics of juvenile delinquent offenders in Ciracap Village, Jampang Kulon District. (2) How religious education is provided by the family to the perpetrator and the community environment where he lives. (3) What are the factors that influence the occurrence of naughty adolescent behavior seen from Islamic religious education. One type of descriptive qualitative research is research using a case study method or approach. This research focuses intensively on one particular object and studies it as a case. The case study method allows the researcher to remain holistic and significant. The results of the research show that the factors that cause Naughty Teenagers are caused by family factors, social factors, individual factors and environmental factors. Analysis of this case from the perspective of Islamic Religious Education is because naughty teenagers have a lack of faith and knowledge in themselves and in the teenager's own soul, they more quickly fall into disobedience. The role of parents is expected to grow and increase children's faith. Through his actions in providing guidance and fostering children's knowledge, appreciation, observations and experiences regarding the Islamic religion, children become human beings who continue to develop in terms of faith and devotion to Allah SWT and have noble morals. Therefore, the role of parents must be to set a good example and create a happy family in order to develop better morals. In the lives of teenagers, religion has a very important role because religion can help teenagers face all kinds of problems they face in their lives. Abstrak. Remaja Nakal Merupakan gejala patologı sosial pada remaja yang disebabkan oleh suatu bentuk pengabaian sosial yang; pada akhirnya menyebabkan perilaku menyimpang. Tujuan Penelitian ini: (1) Bagaimana Karakteristik Pelaku remaja nakal Di Desa Ciracap Kecamatan Jampang Kulon. (2) Bagaimana Pendidikan agama Yang diberikan oleh Keluarga kepada Pelaku dan Lingkungan Masyarakat di tempat tinggalnya. (3) Apa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi terjadinya Perilaku remaja nakal Dilihat dari Pendidikan Agama Islam. Salah satu jenis penelitian kualitatif deskriptif adalah berupa penelitian dengan metode atau pendekatan studi kasus (Case Study). Penelitian ini memusatkan diri secara intensif pada satu obyek tertentu yang mempelajarinya sebagai suatu kasus. Metode studi kasus memungkinkan peneliti untuk tetap holistik dan signifikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor penyebab Remaja Nakal disebabkan karena faktor keluarga, faktor pergaulan, faktor individu, dan faktor lingkungan. Analisis kasus ini dari segi Pendidikan Agama Islam sebab remaja nakal sebagai kurangnya iman dan ilmu dalam diri dan jiwa remaja itu sendiri selingga, mereka lebih cepat terjerumus dalam kemaksiatan. Peran orang tua diharapkan dapat menumbuhkan dan meningkatkan keimanan anak. Melalui tindakannya dalam memberikan bimbingan dan memupuk pengetahuan, penghayatan, pengamatan serta pengalaman anak tentang agama Islam sehingga anak menjadi manusia yang terus berkembang dalam hal keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT serta berakhlak mulia. Oleh karena Itu peran orangtua harus memberi contoh atau teladan yang baik serta menciptakan keluarga yang bahagia guna perkembangan akhlak agar menjadi yang lebih baik. Dalam kehidupan remaja, agama mempunyai peranan yang sangat penting karena agama dapat membantu remaja dalam menghadapi segala macam persoalan yang dihadapi dalam hidupnya.
Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menanamkan Nilai-Nilai Religius untuk Mencegah Kenakalan Remaja di Sekolah SMAN 9 Bandung Rissa Sahidah; Erhamwilda; Khambali
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v4i2.15665

Abstract

Abstract. This research describes in depth the efforts of Islamic Religious Education (PAI) teachers in instilling religious values as a preventive effort against juvenile delinquency at SMAN 9 Bandung. This research is a field research with a qualitative approach. Data analysis involves three stages, namely data reduction, presentation, and conclusion. The results showed that (1) at SMAN 9 Bandung there were two types of juvenile delinquency which included mild to moderate forms. (2) The efforts of PAI teachers in preventing juvenile delinquency include: a) prevention in the classroom, b) out-of-class programs and activities, and c) collaboration between all school parties, PAI teachers, and BK teachers. (3) Supporting factors in this effort include a supportive school program and support from parents and religious leaders, while inhibiting factors include students' identity crisis and lack of attention to students. Abstrak. Penelitian ini mendeskripsikan secara mendalam upaya guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam menanamkan nilai-nilai religius sebagai upaya preventif terhadap kenakalan remaja di SMAN 9 Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Analisis data melibatkan tiga tahap, yaitu reduksi data, penyajian, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) di SMAN 9 Bandung terdapat dua jenis kenakalan remaja yang termasuk ke dalam bentuk ringan hingga sedang. (2) Upaya guru PAI dalam mencegah kenakalan remaja mencakup: a) pencegahan di dalam kelas, b) program dan kegiatan luar kelas, dan c) kolaborasi antara seluruh pihak sekolah, guru PAI, dan guru BK. (3) Faktor pendukung dalam upaya ini antara lain program sekolah yang mendukung serta dukungan dari orang tua dan tokoh agama, sementara faktor penghambat meliputi krisis identitas siswa dan kurangnya perhatian terhadap siswa.
Efektivitas Pembelajaran Al-Qur’an Melalui Tutor Sebaya terhadap Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Siswa Kelas 1 DTA Nurul Anwar (Bandung) Rifa Siti Ayu Bakta; Erhamwilda; Khambali
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v4i2.15668

Abstract

Abstract. Learning to read the Qur'an in schools is often ineffective. This can be attributed to a number of factors, including low interaction between teachers and students and between students and other students. This results in a less conducive atmosphere, often even causing a tense classroom atmosphere and a hesitant attitude to ask questions and become a boring routine.The purpose of this study is to find out the ability to read the Qur'an of students before and after using the peer tutor learning method, as well as to find out the learning process of reading the Qur'an through peer tutors in grade 1 students of DTA Nurul Anwar Bandung. This study uses a qualitative approach with the Classroom Action (PTK) research method which focuses on a problem, namely the lack of ability of DTA Nurul Anwar students to read the Qur'an. The subject of this study is 20 students in grade 1 of DTA Nurul Anwar. Data acquisition in this study uses observation, interview and documentation techniques. Based on the results of data analysis through the observation process carried out, it can be concluded that there is a significant improvement in the ability to read the Qur'an in grade 1 of DTA Nurul Anwar using the peer tutor method. This is marked by the results of the percentage of the initial test (pretest) of 25%, the results of the evaluation of the first cycle of 45%, the results of student observation in the first cycle of 64%, the results of student evaluation in the second cycle of 85%, the results of student observation in the second cycle of 82.9% and the results of the final test (post-test) of 90%. Abstrak. Kegiatan pembelajaran membaca Al-Qur’an di sekolah seringkali tidak efektif. Hal ini dapat dikaitkan dengan sejumlah faktor, termasuk rendahnya interaksi antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa lain. Hal ini mengakibatkan suasana yang kurang kondusif, bahkan seringkali menimbulkan suasana kelas yang tegang serta sikap sungkan bertanya dan menjadi rutinitas yang membosankan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan membaca Al-Qur’an siswa sebelum dan sesudah menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya, serta untuk mengetahui proses pembelajaran membaca Al-Qur’an melalui tutor sebaya pada siswa kelas 1 DTA Nurul Anwar Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berfokus pada suatu permasalahan yakni kurangnya kemampuan siswa DTA Nurul Anwar dalam membaca Al-Qur’an. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 1 DTA Nurul Anwar yang berjumlah 20 siswa. Perolehan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis data melalui proses observasi yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan terhadap kemampuan membaca Al-Qur’an pada kelas 1 DTA Nurul Anwar dengan menggunakan metode tutor sebaya. Hal ini ditandai dari hasil persentase tes awal (pretest) sebesar 25%, hasil evaluasi siklus I sebesar 45%, hasil observasi siswa pada siklus I sebesar 64%, Hasil evaluasi siswa pada siklus II sebesar 85%, hasil observasi siswa pada siklus II sebesar 82,9 % dan hasil tes akhir (post-test) sebesar 90%.
The Hubungan Bimbingan Orangtua dalam Membentuk Pribadi yang Tidak Sombong dan Marah terhadap Kecenderungan Anak pada Perilaku Bullying di Desa Sindangsari Garut Salma Wildani Siti Hafsah; Erhamwilda; Asep Dudi Suhardini
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v4i2.15691

Abstract

Abstract. This study is titled "The Relationship Between Parental Guidance in Shaping a Humble and Emotionally Controlled Personality with the Tendency of Children to Engage in Bullying Behavior." The main issue faced is the high level of bullying among adolescents, which is suspected to be related to the lack of parental guidance in teaching humility and emotional control. The research questions are: 1. What is the level of parental guidance in teaching children to control arrogance and anger according to Islamic teachings? 2. How is the tendency of children to engage in bullying behavior? 3. Is there a relationship between the level of parental guidance in teaching children to control arrogance and anger according to Islamic teachings and the tendency of children to engage in bullying? The objective of this study is to analyze the relationship between parental guidance in shaping a humble personality and controlling anger with the tendency of children to engage in bullying. The research method used is quantitative with a correlational approach. Data was collected through questionnaires distributed to parents and children in Desa Sindangsari. Data analysis was performed using the coefficient of determination (R²) and F-test to test the hypotheses. The results indicate that parental guidance in preventing arrogance and controlling anger together has a significant impact on the tendency of children to engage in bullying, meaning that more than half of the variation observed in the variables has a strong relationship. The analysis also shows a significant effect between parental guidance and the tendency of children to engage in bullying. Based on these results, it is recommended that parents be more consistent in providing guidance to shape a humble personality in their children and help them manage anger to reduce bullying tendencies among children. Abstrak. Penelitian ini berjudul "Hubungan Bimbingan Orangtua Dalam Membentuk Pribadi Yang Tidak Sombong dan Marah Terhadap Kecenderungan Anak Pada Perilaku Bullying". Permasalahan utama yang dihadapi adalah tingginya tingkat bullying di kalangan anak remaja yang diduga berkaitan dengan kurangnya bimbingan orangtua dalam mengajarkan sikap rendah hati dan pengendalian emosi. Rumusan masalah yang diajukan ialah; 1. Bagaimana tingkat bimbingan orangtua dalam mengajarkan anak mengendalikan tidak sombong dan marah dalam ajaran Islam? 2. Bagaimana kecenderungan anak melakukan perilaku bullying? 3. Adakah hubungan antara tingkat bimbingan orangtua dalam mengajarkan anak mengendalikan tidak sombong dan marah dalam ajaran Islam dengan kecenderungan anak melakukan bullying?. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara bimbingan orangtua dalam membentuk pribadi yang tidak sombong dan mengendalikan emosi marah dengan kecenderungan anak melakukan bullying. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan kepada orangtua dan anak-anak di Desa Sindangsari. Analisis data dilakukan menggunakan uji koefisien determinasi (R2) dan uji F untuk menguji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bimbingan orangtua dalam mencegah sifat sombong dan mengendalikan emosi marah secara bersama-sama berpengaruh penting terhadap kecenderungan anak melakukan bullying dengan kata lain, bahwa lebih dari setengah variasi yang terjadi pada variabel yang diamati mempunyai hubungan yang cukup kuat. Analisis juga menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang penting antara variabel bimbingan orangtua dan kecenderungan anak melakukan bullying. Dari hasil ini, disarankan agar orangtua lebih konsisten dalam memberikan bimbingan untuk membentuk pribadi anak yang tidak sombong dan mampu mengendalikan emosi marah guna mengurangi kecenderungan bullying di kalangan anak-anak.
Hubungan Antara Kesadaran Diri Dengan Pengetahuan Tentang Shalat Lima (5) Waktu Pada Siswa SMA SLTA Kota Bandung Nur Aida Fatimah; Erhamwilda; Surbiantoro, Eko
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v4i2.15701

Abstract

Abstrak. Kesadaran diri didalam beribadah menjadikan komponen penting diri mereka sendiri agar lebih memahami lebih dalam tentang siapa mereka sebenarnya. Penelitian ini dilakukan dari beberapa sekolah secara acak. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan jenis pendekatan korelasi pearson yang merupakan korelasi sederhana yang melibatkan satu variabel terikat (dependent) dan satu variabel bebas (independent). Dan menggunakan penelitian lapangan (filed research). Didalam skripsi ini peneliti juga melibatkan 2 kelas pada setiap sekolah. Hasil dari skripsi ini, peneliti dapat mengetahui bahwa hubungan antara kesadaran diri dengan pengetahuan ibadah tentang shalat pada siswa dapat dilihat dalam tabel dengan nilai r hitung > r tabel atau 0,106 > 0,124. Dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya antara hubungan antara kesadaran diri dengan pengetahuan ibadah tentang shalat pada siswa terdapat hubungan yang sangat rendah. Hal tersebut memiliki nilai di angka 0,00-0,20 maka hasil tersebut dapat dikatakan tidak signinfikan. Maka dapat disimpulkan bahwa Pengetahuan ibadah tentang shalat yang diketahui siswa, belum tentu dapat menjadikan siswa mempunyai kesadaran terhadap dirinya sendiri, harus diniatkan dari diri sendiri. Meskipun seseorang itu sudah diajarkan mengenai ibadah sekalipun, dan dicontohkan tetap saja belum tentu membuat anak itu sadar akan kepentingan shalat, dan ingin melakukannya. Dapat ditarik kesimpulan bahwa kesadaran diri tidak mempunyai hubungan signifikan terhadap pengetahuan ibadah tentang shalat.
Implementasi Metode Murajaah dalam Meningkatkan Kualitas Hafalan Alquran Juz 30 pada Murid Kelas IV di Madrasah Diniyah Ula Persis Al Jihad Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung Rafliansyah Khairullah; Erhamwilda; Khambali
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsied.v4i2.15762

Abstract

Abstract. This thesis explains the implementation of the murajaah method in improving the quality of memorization of the 30th Juz of the Quran among 4th-grade students at Madrasah Diniyah Ula Persis Al Jihad, Bojongloa Kidul District, Bandung City. This research uses a qualitative approach with a descriptive type, aimed at collecting data on the implementation of the murajaah method in enhancing the memorization quality of the 30th Juz of the Quran among 4th-grade students at Madrasah Diniyah Ula Persis Al Jihad, Bojongloa Kidul District, Bandung City. The data collection techniques used are triangulation, which includes interviews, observation, and documentation. The findings of this study are that 10 minutes before class starts (with the murajaah technique with classmates) and 10 minutes before going home (with the murajaah technique with the homeroom teacher). The murajaah strategy involves looking at the Quran (for those who do not have a murajaah schedule) and without looking at the Quran (for those who have a murajaah schedule). After conducting murajaah with classmates, the homeroom teacher provides feedback and suggestions to the students on the murajaah schedule and discusses tajweed knowledge. The inhibiting factors include difficulties in application, lack of habit, difficulty finding time, and the large number of lessons to be covered daily. The supporting factors include it being fun, not boring, and having many friends. Abstrak. Skripsi ini menjelaskan mengenai implementasi metode murajaah dalam meningkatkan kualitas hafalan Alquran juz 30 pada murid kelas IV di madrasah diniyah ula persis Al Jihad Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif yang bertujuan untuk mengumpulkan data mengenai implementasi metode murajaah dalam meningkatkan kualitas hafalan Alquran juz 30 pada murid kelas IV di madrasah diniyah ula persis Al Jihad Kecaamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung. Teknik pengumpulan data menggunakan triangulasi atau wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil dalam penelitian ini adalah 10 menit sebelum mulai pelajaran (dengan teknik murajaah bersama teman sekelas) dan 10 menit sebelum pulang (dengan teknik murajaah bersama wali kelas). Strategi murajaahnya ialah melihat Alquran (bagi yang tidak mendapatkan jadwal murajaah) dan tanpa melihat Alquran (bagi yang mendapatkan jadwal murajaah). Setelah melakukan murajaah bersama teman sekelas, wali kelas memberi masukan dan saran kepada murid yang mendapatkan jadwal murajaah serta membahas mengenai ilmu tajwid. Faktor penghambatnya ialah kesulitan dalam pengaplikasiannya, belum terbiasa, susah mencari waktu, banyaknya pelajaran yang harus dibahas perharinya. Faktor pendukung ialah seru, tidak membosankan, banyak teman.
Permainan Kooperatif untuk Mengurangi Perilaku Agresif Anak Usia Dini di TK Al-Istiqomah Ridolloh Desa Bumiwangi Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung Sri Rosita; Erhamwilda; Nurul Afrianti
Bandung Conference Series: Early Childhood Teacher Education Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Early Childhood Teacher Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsecte.v3i1.7685

Abstract

Abstract. This classroom action research was motivated by the anxiety of researchers and teachers regarding aggressive behavior which is an act of hurting or harming other people both physically and verbally. This study aims to determine the implementation of cooperative game activities carried out by researchers and teachers to reduce aggressive behavior in early childhood. This research was conducted from February to April 2023, taking place at Al-Istiqomah Ridolloh Kindergarten, Bumiwangi Village, Ciparay District, Bandung Regency. The method used in this research is Classroom Action Research which refers to Kurt Lewin's pattern of action, which consists of planning, implementing, observing and reflecting. This research was carried out in four cycles. The techniques used for data collection in this study include observation, interviews and documentation. This research was carried out collaboratively between researchers and other teachers. The results showed that in the first cycle there were four children who showed aggressive behavior, then in the second cycle it was reduced to one child, then in the third cycle no children showed aggressive behavior as well as in the fourth cycle none of the children showed aggressive behavior. It was concluded that cooperative play is able to reduce aggressive behavior of early childhood in Al-istiqomah ridolloh Kindergarten, Bumiwangi Village, Ciparay District, Bandung Regency. Abstrak. Penelitian tindakan kelas ini dilatarbelakangi oleh keresahan peneliti dan guru-guru mengenai perilaku agresif yang merupakan suatu tindakan menyakiti atau merugikan orang lain baik secara fisik maupun verbal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan permainan kooperatif yang dilakukan peneliti dan guru-guru untuk mengurangi perilaku agresif anak usia dini. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2023, bertempat di TK Al-Istiqomah Ridolloh Desa Bumiwangi Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas yang merujuk pada pola tindakan Kurt Lewin, yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi, penelitian ini dilaksanakan sebanyak empat siklus. Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini diantaranya yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan secara kolaboratif antara peneliti dan guru-guru lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus pertama terdapat empat anak yang menunjukkan perilaku agresif, selanjutnya pada siklus kedua berkurang menjadi satu orang anak, kemudian pada siklus ke tiga tidak ada anak yang menunjukkan perilaku agresif begitu juga pada siklus keempat tidak satupun anak menunjukkan perilaku agresif. Disimpulkan bahwa permainan kooperatif mampu mengurangi perilaku agresif anak usia dini di TK Al-istiqomah ridolloh desa bumiwangi kecamatan ciparay kabupaten bandung.
Peran Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Perilaku Prososial Anak Usia 5 - 6 Tahum di Sekolah TK Smart Kindergarten Cahyani, Novianti Ayu; Erhamwilda; Mulyani, Dewi
Bandung Conference Series: Early Childhood Teacher Education Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Early Childhood Teacher Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsecte.v3i1.9092

Abstract

Abstract. When an early child enters the school environment, they show prosocial behavior that is visible when they begin to interact and socialize with their peers. With the characteristics of child learning acquired through the imitation of adult behavior, their basic abilities in prosocial behavior are picked up from the upbringing and cultivation of both parents at home as the primary source of the child's first education. From the 27 children in Smart Kindergarten class B, there are four who appear to be more prominent in prosocial behavior than the other children. Among the four children, there are two who have developed very well and consistently, while the other two are still developing according to expectations and are beginning to develop. This research uses case study methods intended to demonstrate how parenting can play a role in the development of children's prosocial behavior in school. Data collection techniques using interviews and observations The results obtained through this research show that a kind of democratic and consistent parenting generates a child’s well-developed prosocial behavior. Parents who are newly trying to implement the democratic parenting model generate children whose prosocial behavior develops according to expectations, while the child whose prosocial behavior begins to develop is retrieved by parents who apply the permissive parenting model. Abstrak. Pada saat anak usia dini memasuki lingkungan sekolah, anak menunjukan perilaku prososial yang terlihat ketika anak mulai berinteraksi dan bersosialisasi dengan teman sebaya. Dengan karakteristik pembelajaran anak yang didapat melalui meniru tingkah laku orang dewasa, kemampuan dasar anak dalam perilaku prososial pada anak tidak lepas dari pengasuhan dan pembiasaan kedua orang tua di rumah sebagai sumber utama anak dalam mendapat pendidikan pertamanya. Dari sejumlah 27 anak kelas B di TK Smart Kindergarten terdapat empat anak yang perilaku prososialnya terlihat lebih menonjol dibanding anak-anak lainnya. Diantara keempat anak tersebut, terdapat dua anak yang perkembangan perilaku prososialnya sudah berkembang sangat baik dan konsisten sedangkan dua anak lainnya masih berkembang sesuai harapan dan mulai berkembang. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yang bermaksud untuk menunjukan bagaimana pola asuh orang tua dapat berperan dalam perkembangan perilaku prososial anak di sekolah. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Hasil yang didapat melalui penelitian ini adalah jenis pola asuh orang tua yang demokratis dan konsisten menghasilkan perilaku prososial anak yang berkembang sangat baik. Orang tua yang baru mencoba menerapkan jenis pola asuh demokratis menghasilkan anak yang perilaku prososialnya berkembang sesuai harapan, sedangkan anak yang perilaku prososialnya mulai berkembang dihasilkan dari orang tua yang menerapkan jenis pola asuh permisif.
Penerapan Teknik Token Economy dalam Meningkatkan Kedisiplinan Anak Usia 5 - 6 Tahun di Kelompok Bermain Taman Ceria Bandung Maryono, Awanis Ghassani; Erhamwilda; Dewi Mulyani
Bandung Conference Series: Early Childhood Teacher Education Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Early Childhood Teacher Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsecte.v3i1.9160

Abstract

Abstract. This research is motivated by the discipline of children aged 5-6 years in the Taman Ceria Bandung Playgroup which is not optimal. The purpose of this research is to improve children's discipline through the application of token economy techniques. The research method used is collaborative action research or collaborative classroom action research. The research subjects were children aged 5-6 years, totaling 8 people consisting of 4 boys and 4 girls. Data collection techniques using observation and documentation. The data analysis technique performed was a qualitative descriptive analysis. Success indicators set at least 75% average score per child. The research was carried out in two cycles. The results of this study indicate that there is an increase in discipline after implementing the token economy technique. Referring to the percentage of Arikunto's assessment indicators in the pre-cycle observations, it showed that 5 out of 8 children had an average score that entered the growing category. In Cycle 1 it showed that 8 children had an average score that entered the developing category as expected. In cycle 2 it shows that 7 children with an average score enter the very well developed category and 1 child with an average score enter the developing category according to expectations. This shows an increase in discipline using the token economy technique. Abstrak. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kedisiplinan anak usia 5-6 tahun di Kelompok Bermain Taman Ceria Bandung yang belum optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kedisiplinan anak melalui penerapan teknik token economy. Metode penelitian yang digunakan adalah collaborative action research atau penelitian tindakan kelas kolaboratif. Subjek penelitian adalah anak umur 5-6 tahun yang berjumlah 8 orang terdiri dari 4 orang laki-laki dan 4 orang perempuan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan adalah analisis deskriptip kualitatif. Indikator keberhasilan yang ditetapkan minimal 75% rata-rata skor per anak. Penelitian dilaksanakan dalam dua Siklus. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adanya peningkatan kedisiplinan setelah diterapkan teknik token economy. Merujuk pada presentase indicator penilaian Arikunto pada observasi Pra Siklus menunjukan 5 dari 8 anak memiliki rata-rata skor yang memasuki kategori mulai berkembang. Pada Siklus 1 menunjukan 8 anak memiliki rata-rata skor yang memasuki kategori berkembang sesuai harapan. Pada siklus 2 menunjukan bahwa 7 anak rata-rata skor memasuki kategori berkembang sangat baik dan 1 anak rata-rata skor memasuki kategori berkembang sesuai harapan. Hal ini menunjukan adanya peningkatan kedisiplinan menggunakan teknik token economy.