Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Edukasi Kesehatan Kerja Tentang Gangguan Ginjal Akut Pada Pekerja PT. Andalan Utama Transportasi Otomotif Tahun 2024 Yusvita, Fierdania; Keumala Muda, Cut Alia; Wadjir Sangadji, Namira
IJECS: Indonesian Journal of Empowerment and Community Services Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ijecs.v5i1.5088

Abstract

Gangguan Ginjal Akut merupakan kerusakan secara mendadak pada ginjal yang terjadi karena penyumbatan urin saat melalui ginjal. Hal ini dapat dialami oleh setiap populasi termasuk pekerja di sektor logistik sehingga perlu dilakukan edukasi tentang kesehatan kerja terkait gangguan ginjal akibat kerja. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan pekerja tentang pentingnya penerapan kesehatan kerja di tempat kerja khususnya berkaitan dengan masalah gangguan ginjal akut akibat kerja. Pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan pada Bulan Januari 2024 pada 21 orang perwakilan pekerja. Hasil kegiatan ini berupa terjadinya peningkatan pengetahuan peserta, diukur berdasarkan perbedaan nilai rata-rata hasil pre-test dan post-test peserta abdimas. Nilai rerata pre-test adalah sebesar 46,71 sedangkan nilai rerata saat post-test adalah sebesar 75,23 sehingga dapat disimpulkan terjadi peningkatan sebesar 28,52%. Disarankan kepada perusahaan untuk meningkatkan frekuensi kegiatan edukasi dan promosi secara reguler, setidaknya per 2-3 bulan khususnya berkaitan dengan topik kesehatan kerja sehingga derajat kesehatan pekerja dapat tercapai dengan optimal.
Gambaran karakteristik lingkungan dan pengetahuan ibu tentang diare di lingkungan kerja Puskesmas Kibin Kabupaten Serang Tahun 2024 Lutfiyah, Evi; Irfandi, Ahmad; Sangadji, Namira Wadjir; Shorayasari, Susi
Indonesian Journal of Health Science Vol 4 No 6 (2024)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v4i6.1087

Abstract

Diare merupakan suatu kondisi dimana individu mengalami buang air dengan frekuensi sebanyak 3 (tiga) atau lebih per hari dengan konsistensi tinja dalam bentuk cair. Penyakit diare lebih sering dijumpai pada balita. Penyakit diare dapat mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan kualitas hidup anak. Hasil studi pendahuluan menunjukan bahwa 80% balita pernah mengalami diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita di lingkungan kerja Puskesmas Kibin Tahun 2024. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional analitik dengan target populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu dengan balita usia 12-59 bulan yang berjumlah 452 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Data akan dianalisis dengan analisis univariat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Juli 2024. Hasil univariat menunjukkan proporsi tertinggi yaitu ibu yang memiliki pengetahuan rendah sebanyak 33 ibu (64,7%), pengelolaan sampah yang buruk sebanyak 31 (60,8%) dan penyediaan air bersih sebanyak 39 (76,5%). Saran yang dapat diberikan ke Puskesmas Kibin yaitu melakukan pelatihan penangan diare dengan mengajarkan ibu tentang tanda-tanda awal diare dan cara pengangan awal di rumah, termasuk cara membuat larutan oralit dan pentingnya memberikan cairan yang cukup kepada balita yang mengalami diare, pengadaan fasilitas tempat sampah terpisah dengan menyediakan tempat sampah terpisah di lingkungan sekitar puskesmas dan pemukiman masyarakat serta melakukan melakukan monitoring dan evaluasi kualitas air secara rutin untuk pengecekan kualitas air di sumber-sumber air yang digunakan masyarakat.
Hubungan Antara Pengetahuan dan Pengawasan dengan Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) di SPBU X Cengkareng Jakarta Barat Tahun 2023 Fajri, Alif Fitri Mutia; Yusvita, Fierdania; Heryana, Ade; Putri, Eka Cempaka; Sangadji, Namira Wadjir
Health Publica Vol 5, No 01 (2024): Health Publica Jurnal Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/hp.v5i01.7557

Abstract

Penggunaan APD merupakan hal yang menjadi peranan penting untuk melindungi tubuh dari bahaya kerja yang dapat menimbulkan penyakit atau kecelakaan kerja pada operator SPBU, penggunaan APD pada operator didorong oleh berbagai faktor termasuk pengetahuan pekerja dan pengawasan yang dilakukan oleh pengawas lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dan gambaran antara pengetahuan dan pengawasan dengan perilaku penggunaan alat pelindung diri (APD) di spbu. Penelitian ini dilakukan di SPBU X Cengkareng Jakarta Barat pada bulan Mei sampai dengan Oktober tahun 2023 terhadap 32 operator. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dengan cara Total Sampling. Pengolahan data dianalisis dengan analisis univariat dan bivariat menggunakan Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis univariat yaitu ditemukan bahwa proporsi tertinggi pada perilaku buruk 19 operator (59,4%), pengetahuan buruk 16 operator (50%), pengawasan buruk 16 operator (50%). Hasil analisis bivariat menunjukkan tidak ada hubungan pengetahuan dengan perilaku penggunaan APD (p-value-1,000), terdapat hubungan pengawasan dengan perilaku penggunaan APD (p-value-0,031). Disarankan pada pengawas lapangan untuk lebih melakukan upaya sosialisasi untuk meningkatkan pengetahuan serta kesadaran dan memperketat pengawasan terhadap operator SPBU mengenai keselamatan dan kesehatan kerja khususnya pada penggunaan apd. 
Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Pekerja Proyek Pengendalian Banjir Sunga Bekasi dan Faktor yang Mempengaruhinya Septiyani, Dian; Sangadji, Namira Wadjir; Handayani, Putri; Muda, Cut Alia Keumala
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 16 No 3 (2024): JIKM Vol. 16, Edisi 3, Agustus 2024
Publisher : Public Health Undergraduate Program, Faculty of Health Science, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52022/jikm.v16i3.468

Abstract

Abstract Background: Based on preliminary observations made by researchers to 10 workers of the Bekasi River flood control project package 1, 8 workers did not comply with ppe in accordance with company standards. The purpose of this study was to determine the factors related to compliance with the use of Personal Protective Equipment (PPE). Method: This study had a sample of 88 people with total sampling technique, using quantitative method with cross sectional design. This study used the primary data collection method obtained through interviews and observations using checklist sheets and secondary data obtained from company documents in the form of company descriptions, company procedures and labor lists. Results: There is a relationship between knowledge and compliance of PPE use (P Value 0.013 and PR = 2.461), there is a relationship between ppe use attitudes and compliance (P Value 0.000 and PR = 0.419) and there is a relationship between supervision and compliance of PPE use (P Value 0.000 and PR = 0.432). Conclusion: Knowledge, attitude and supervision are factors related to the compliance of the use of PPE in workers of the Bekasi River Flood Control Project Package 1. It is recommended to ensure that educational programs run, evaluate employment contracts with foremen and subcontractors and provide strict sanctions to workers who do not comply with the use of PPE. Keywords: construction, compliance, PPE, knowledge, attitude, supervision
Pelatihan Respiratory Hygiene untuk Pencegahan Penularan Penyakit Saluran Pernapasan Remaja di SMA 5 Depok Ira Marti Ayu; Decy Situngkir; Namira Wadjir Sangadji; Rahmawati Rahmawati
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol 5, No 2 (2023): Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Baiturrahim Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36565/jak.v5i2.568

Abstract

School is one place that has a risk of transmitting respiratory disease. Many students do activities in the classroom where they contact each other frequently, closely and for a long time. If the students have respiratory disease, the risk of transmission will be higher. Therefore, training the students in respiratory hygiene in SMA N 5 Depok is essential. There were 38 students in the eleventh grade who attended the offline training. This training is carried out by delivering materials and practices related to respiratory hygiene. We delivered the material with PowerPoint and did the practice with educated games. Then, we did a pre and post-test to assess the students' knowledge. The result reveals differences in knowledge before and after conducting respiratory hygiene health training. Through this activity, students can implement the cough/sneeze procedures and handwashing practice appropriately to minimize the risk of respiratory disease transmission.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDS) PADA KARYAWAN DIVISI GENERAL SERVICE DAN DIVISI FINANCE AND BUDGETING DI PT.X TAHUN 2024 Twinagung Dorojatun Suryaningadi; Sangadji, Namira Wadjir
Jenggala : Jurnal Riset Pengembangan dan Pelayanan Kesehatan Vol 3 No 2 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Fakultas Teknologi dan Manajemen Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keluhan Musculoskeletal Disorder (MSDS)merupakan salah satu penyebab terjadinya kecelakaan kerja, sehingga dapat berdampak kepada diri sendiri maupun orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara postur kerja, masa kerja, dan usia dengan keluhan Musculoskeletal Disorder (MSDS)) pada karyawan di PT.X. Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional dengan besar sampel 40 karyawan (total sampling). Data yang dikumpulkan yaitu data primer menggunakan kuesioner Nordic Body Map (NMB). Penelitian ini dilakukan bulan Juni – Juli  2024 . Penelitian ini terdiri dari variabel independen yaitu postur kerja, masa kerja , dan usia, data dianalisis dengan univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian dari uji statistik Chi-square menunjukkan variabel yang ada hubungan antara keluhan Musculoskeletal Disorder (MSDS), yaitu postur kerja (p= 0,563), masa kerja (p=0,000), dan usia (p=0,000) dengan keluhan Musculoskeletal Disorder (MSDS) pada karyawan di PT. X pada tahun 2024. Disarankan kepada manajemen agar dapat melakukan supervisi untuk melihat penerapan setiap pekerjaan sesuai dengan SOP.
Faktor Host Yang Berhubungan Dengan Kejadian Tuberculosis Paru Di Puskesmas Kecamatan Setiabudi Melinda, Vena; Handayani, Rini; Sangadji, Namira Wadjir; Wahidin, Mugi
Health Publica Vol 5, No 2 (2024): Health Publica Jurnal Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/hp.v5i2.9009

Abstract

Pulmonary tuberculosis (TB) is an infectious disease that is still a problem in the world. TB can cause death in sufferers. Based on data from patients who came to visit Poli Ratu, the percentage of pulmonary TB in 2019 was 25.8%, totaling 381 cases, in 2020 the percentage of pulmonary TB was 17.5%, this shows that the percentage of pulmonary TB in the community is quite high. The purpose of this study was to determine the factors associated with the incidence of pulmonary TB at the Setiabudi District Health Center in 2021. This study was conducted using a cross sectional design with a quantitative approach. Data collection techniques using secondary data. The population and sample were 97 patients who were recorded in 2021 with a sampling technique using simple random sampling. Data analysis was performed using univariate and bivariate tests using chi-square statistical test with =0.05. The results of this study indicate that there are 32.0% of respondents who have pulmonary TB. Based on the results of the bivariate test, it was found that there was a relationship between age (p-value = 0.035), gender (p-value = 0.004), education (p-value = 0.049), occupation (p-value = 0.016), and nutritional status (p-value = 0.049) with the incidence of pulmonary TB. The incidence of pulmonary TB increased in male respondents of productive age with the last primary-secondary education and active working status, with poor nutritional status at the Setiabudi District Health Center.
Family-Related Factors Associated with Stunting Sangadji, Namira Wadjir; Setyowati, Sulis; Kusumaningtiar, Devi Angeliana; Shorayasari, Susi; Rusdy, Mirta Dwi Rahma
Jurnal Kesehatan Vol 16 No 1 (2025): Jurnal Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jk.v16i1.4287

Abstract

Stunting remains a significant nutritional concern for the Indonesian government due to its impact on human resource quality. The Puskesmas (Community Health Centre) in Duren Sawit Subdistrict has experienced an increase in the proportion of stunting cases, rising from 9.06% to 10.5% over the last three months. Objective: This study aims to identify family factors associated with stunting in children aged 12-59 months in the Puskesmas of Duren Sawit Subdistrict for 2023. This research adopts a case-control study design with 41 cases and 41 controls. Cases were identified based on a compilation of data on stunted children at the health center, while controls were children without a stunting diagnosis. Sampling was conducted using the simple random sampling method. Data collection involved direct interviews with the mothers of the children and a review of medical documents. Data analysis was performed using the Chi-square test. Family income with less than minimum wage has the highest PR value compared to other variables, namely 9.68 (95% CI 2.48- 37.78), so it can be concluded that family income with less than minimum wage is the variable that most influences stunting. The recommendation in this study is that cooperation between the Duren Sawit Subdistrict Health Center and the local government, involving community leaders and an interactive approach, is necessary to provide education on nutrition and family financial management for the effectiveness of stunting prevention.
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DI PT.X TAHUN 2024 Fauzan, Miftah; Putri, Eka Cempaka; Irfandi, Ahmad; Sangadji, Namira Wadjir
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i1.42820

Abstract

Berdasarkan data hasil observasi yang dilakukan di PT.X tahun 2024 terhadap 20 orang pekerja lapangan, didapati hasil bahwa sebanyak 60% pekerja bekerja tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), 50% pekerja menyatakan bahwa area kerjanya terasa panas, 85% pekerja menyatakan tidak terdapat penghargaan dari perusahaan terhadap pekerja yang menggunakan APD, 70% pekerja menyatakan bahwa pengawasan yang dilakukan HSE terhadap pekerja yang bekerja tidak ketat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Di PT.X tahun 2024. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan observasi dengan variabel penelitian perilaku penggunaan alat pelindung diri, penghargaan dan sanksi, kepemimpinan, pengawasan dan suhu ekstrem sebagai data primer. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Populasi pada penelitian ini berjumlah 112 pekerja. Teknik sampel yang digunakan total sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Desember 2024. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat dan bivariat. Penelitian menunjukkan bahwa 85 pekerja (75,9%) tidak menggunakan alat pelindung diri. Hasil uji chi-square menunjukkan adanya hubungan antara penghargaan dan sanksi (p-value 0,001), kepemimpinan (p-value 0,010), pengawasan (p-value 0,014), dan suhu ekstrem (p-value 0,000) dengan perilaku penggunaan alat pelindung diri. Dari hasil penelitian ini didapati variabel penghargaan dan sanksi, kepemimpinan, pengawasan, dan suhu ekstrem merupakan faktor yang berhubungan dengan perilaku penggunaan alat pelindung diri pada pekerja lapangan PT.X tahun 2024. Perusahaan hendaknya memberi perhatian lebih pada keempat faktor tersebut diatas guna meningkatkan perilaku penggunaan alat pelindung diri pada pekerja lapangan di PT.X tahun 2024.
Gambaran Gejala Dermatitis Kontak Pada Pekerja Pabrik Tahu X Dan Y Ditinjau Dari Aspek Penggunaan Apd, Personal Hygiene, Suhu Dan Kelembapan Di Kota Tangerang Tahun 2025 Arzakia, Ersa; Rusdy, Mirta Dwi Rahmah; Muda, Cut Alia Keumala; Sangadji, Namira Wadjir
Health Publica Vol 6, No 01 (2025): Health Publica Jurnal Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/hp.v6i01.9063

Abstract

Dermatitis kontak adalah peradangan kulit akibat paparan zat iritan atau alergen, ditandai dengan ruam, kemerahan, dan gatal. Kondisi ini sering terjadi pada pekerja yang bersentuhan langsung dengan bahan-bahan dalam proses kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran gejala dermatitis kontak pada pekerja pabrik tahu X dan Y di Kota Tangerang tahun 2025 serta aspek-aspek yang berhubungan, yaitu penggunaan alat pelindung diri (APD), personal hygiene, dan kondisi suhu serta kelembapan di lingkungan kerja. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan desain cross-sectional. Data dikumpulkan secara bersamaan dan dianalisis menggunakan teknik univariat, dengan 33 pekerja sebagai sampel dengan menggunakan teknik total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 33 pekerja pabrik tahu X dan Y, sebanyak 27 pekerja (81,8%) mengalami gejala dermatitis kontak, sementara 6 pekerja (18,2%) tidak. Mayoritas pekerja sebanyak 18 orang (54,5%) berusia di atas 30 tahun dan berjenis kelamin laki-laki sebanyak 26 orang (78,8%). Sebanyak 20 pekerja (60,6%) tidak menggunakan APD yang lengkap, sementara 13 pekerja (39,4%) menggunakan APD dengan lengkap. Personal hygiene kurang baik ditemukan pada 17 pekerja (51,5%), sedangkan 16 pekerja (48,5%) memiliki personal hygiene yang baik. Sebanyak 21 pekerja (63,6%) memiliki masa kerja di bawah 3 tahun, dan 12 pekerja (36,4%) di atas 3 tahun. Seluruh pekerja (100%) bekerja dalam suhu dan kelembapan yang tidak sesuai dengan standar Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.