Claim Missing Document
Check
Articles

Membuka Pintu Rezeki dalam Perspektif Al-Qur’an Basri Mahmud; Hamzah Hamzah
AL QUDS : Jurnal Studi Alquran dan Hadis Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (751.141 KB) | DOI: 10.29240/alquds.v4i2.1913

Abstract

Opening the Doors of Sustenance in the Perspective of the Qur’an This study aimed to reveal the meaning of the word ar-rizq alongside its variants in the Qur'an. Also, this study sought to know the doors of sustenance resting upon the signs in the Qur'an. This study used a thematic method (mawdhu'i) with the term and conceptual thematic model in order to reveal the doors of sustenance from the Qur’anic verses associated with the term ar-rizq. The primary data of this study were the Qur’anic data, namely the Qur’anic verses closely associated with the word ar-rizq in the form of clauses, phrases, and words. Meanwhile, the secondary data were in the form of notions, ideas, and interpretations of the interpreters. The results of this study indicated that the word ar-rizq with its variants is repeated 123 times in the Qur'an, namely 61 times in the form of fi'il and 62 times in the form of isim, which are scattered in 41 Surahs in the Qur'an. The meaning of ar-rizq is all gifts from Allah to all His creatures. Subsequently, the doors of sustenance based on the Qur’anic signs include: guaranteed sustenance, sustenance earned through efforts, sustenance due to istighfar, sustenance due to gratitude to Allah, sustenance for giving alms, and sustenance for devotion to Allah.
ISRA’ILIYAT DALAM TAFSIR AL-THABARI BASRI MAHMUD
Al-MUNZIR No 2 (2015): VOL 8 NO.2 NOVEMBER 2015
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.388 KB) | DOI: 10.31332/am.v8i2.742

Abstract

 Isra’iliyat adalah cerita atau kisah yang bersumber dari Yahudi dan Nasrani, penafsiran yang tidak mempunyai dasar sama sekali baik berupa hadis- hadis dhaif dan maudu’, ta’wil yang bathil maupun hayalan-hayalan penafsir masa kini yang disusupkan masuk ke dalam tafsir. Ibnu Jarir al-Tabari, mengungkap dalam tafsirnya sebanyak 38.397 riwayat sebagai sumber penafsiran ma’sur yang disandarkan pada pendapat dan pandangan para sahabat dan tabiin. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sejumlah riwayat yang dipaparkan Ibnu Jarir al-Tabari tersebut, terdapat pula riwayat-riwayat isra’iliyat sebagai salah satu sumber penafsiran yang ia gunakan, baik yang sejalan dengan kesucian agama Islam atau yang tidak sejalan dengan kesucian agama Islam maupun yang mauquf. Kata Kunci: isra’iliyat, Tafsir al-Thabari.
PENGGUNAAN ASALIB AL-MA’ANI DI BEBERAPA AYAT DALAM AL-QUR’AN AL-KARIM Hamzah .; Basri Mahmud
Prosiding Konferensi Nasional Bahasa Arab No 6 (2020): Prosiding Konferensi Nasional Bahasa Arab VI
Publisher : Prosiding Konferensi Nasional Bahasa Arab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kajian tentang Uslub (gaya bahasa) tidak terlepas dari ranah ilmu Balaghah itu sendiri, yaitu sebuah ilmu yang membidangi tiga kajian yaitu ilmu al-Ma’ani, ilmu al-Bayan dan ilmu al-Badi’. Dalam hal ini, peneliti mencoba untuk mengungkap asalib al-ma’ani di beberapa ayat dalam al-Qur’an yang merupakan sebuah mukjizat Rasulullah SAW yang sampai pada hari ini belum ada yang  bisa menandingi struktur dan gaya bahasanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap uslub al-Qur’an di beberapa ayat dari segi bentuk-bentuk asalib al-ma’ani. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan jenis studi pustaka dengan menganalisis bentuk-bentuk kalimat (ayat) berdasarkan penggunaan asalib al-ma’ani seperti uslub al-iyjaz, uslub al-hadzf, uslub al-qashr, uslub al-tikrar, uslub al-i’tirad, uslub dzikrul khas ba’’da al-‘am wa aksuhu, uslub al-fashl baina al-jumlatain dan uslub al-iltifat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di beberapa ayat tekandung dan gaya bahasanya berbentuk seperti dalam asalib al-ma’ani berdasrkan tinjauan dari bentuk-bentuk kalimatnya. Kata Kunci: Uslub al-Qur’an, Asalib al-Ma’ani, Ilmu al-Ma’ani, Ilmu Balaghah 
Huruf “Ba” dalam Bahasa Arab dan Implikasinya Terhadap Penafsiran Ayat Al-Qur’an / The Letter "Ba" in Arabic and Its Implications on The Interpretation of The Al-Qur'an Verse) M Napis Djuaeni; Basri Mahmud; Hamzah Hamzah
Diwan : Jurnal Bahasa dan Sastra Arab Vol 7 No 1 (2021): KAJIAN BAHASA DAN SASTRA ARAB
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/diwan.v7i1.20511

Abstract

يهدف هذا البحث إلى الكشف عن معانى حرف الباء باعتباره الحرف الثاني في الأبجدية العربية، وتضمينه على تفسير آية القرآن. ويعتبر هذا البحث من البحوث الوصفية النوعية، نوعه من حيث الموقع فهو البحث المكتبي الذي بياناته تعتمد على الكتب المرجعية والمجلات ونتائج البحوث المتعلقة بموضوع البحث مباشرة. والبيانات التي تم الحصول عليها تتم معالجتها بشكل تفاعلي عن طريق تخفيض البيانات حسب الحاجة وعرض البيانات ثم أخيرا التحقق من البيانات واستخلاص النتيجة  إما بشكل استقرائي أو استنتاجي. ونتائجه تشير إلى أن حرف الباء (ب) في اللغة العربية له معاني متنوعة بلغ مجموعه 14 معنى، وهي: 1) الإلصاق، 2) التعدية، 3) الإستعانة، 4) السببية، 5) المصاحبة والملابسة، 6) الظرفية، 7) البدل، 8) المقابلة (العواض)، 9) المجاوزة، 10) الإستعلاء، 11) التبعيض، 12) القسم، 13) الغاية، و14) الزائدة. وأما تضمينه على تنوع معني حرف الباء فإنه يؤدي إلى ظهور تفسيرات مختلفة لآيات القرآن كما في حالة سورة المائدة/5:6. الكلمات المفتاحية: حرف الباء; اللسانيات العربية; تفسير القرآن Abstract:This study aims to explore the meaning of the letter ba as the second letter in the Arabic alphabet and its implications for the interpretation of the al-Qur'an verse. This research is included in descriptive qualitative research. In terms of location, it is a type of library research which relies on direct data from reference books, journals and research results related to the researcher's theme. The resulting data is processed interactively by reducing the data as needed, and starting to compile it (data display), then finally verifying the data and drawing a conclusion (data verification and conclution) either inductively or deductively. The results of this study indicate that the letter ba in Arabic has a variety of meanings totaling 14 meanings, namely: 1) al-ilshaq, 2) al-ta'diyah, 3) al-istianah, 4) al-sababiyah, 5) al. -musahabah wa al-mulabasah, 6) al-dzarfiyah, 7) al-badal, 8) al-muqabalah (al-'iwadh), 9) al-mujawazah, 10) al-isti'la ', 11) al- tab'idh, 12) al-qasam, 13) al-ghayah, and 14) al-zaidah (al-taukid). The implications of the diversity of meanings of the letter ba, it gives rise to different interpretations of the verses of the al-Qur'an, such as the case in the QS. al-Maidah / 5: 6.
Pengaruh Pembelajaran Aqidah Akhlak Terhadap Etika Berbusana Muslim Dan Muslimah Kelas VIII A MTs Mas’udiyah Wonomulyo Nurfadila; Sumarno; Basri Mahmud
Jurnal Ilmiah Tarbiyah Umat Vol. 11 No. 1 (2021): Jurnal Ilmiah Tarbiyah Umat (JITU)
Publisher : IAI DDI POLEWALI MANDAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang pengaruh hasil pembelajaran Aqidah Akhlaq terhadap Etika Belajar Siswa-siswi kelas VIII A MTs Mas’udiyah Wonomulyo. Penelitian ini meruppakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis statistic product moment. Sedangkan untuk pengumpulan datanya menggunakan angket, dokumentasi dan wawancara. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel 19 peserta didik dan difokuskan pada kelas VIII A saja. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa permasalahan etika berbusana siswa siswa kelas VIII A MTs Mas’udiyah Wonomulyo dengan rumus product moment, (1) Hasil pembelajaran aqidah akhlak tergolong “Sangat Baik” dengan hasil 80% dari rentangan 76% - 100% dari beberapa nilai ujian akhir semester (UAS) siswa-siswi kelas VIII A Mts Mas’udiyah Wonomulyo (2) penerapan etika berbusana muslim dan muslimah siswa-siswi kelas VIII A Mts Mas’udiyah Wonomulyo tergolong “baik” dengan hasil 60,3% dari rentangan 51%-75%. (3) Hasil Pembelajaran Aqidah Akhlak memimliki pengaruh terhadap Etika Berbusana muslim dan muslimah siswa-siswi kelas VIII A Mts Mas’udiyah Wonomulyo. Hal ini terbukti dengan Ha diterima dan H0 ditolak dengan t hitung sebesar dari t tabel yakni, Thitung > Ttabel = 2,342 ≥ 2,110.
KREATIFITAS GURU MATA PELAJARAN BAHASA ARAB DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS XI MA NUHIYAH PAMBUSUANG KECAMATAN BALANIPA KABUPATEN POLEWALI MANDAR PADA MASA PANDEMI COVID-19 Hamzah; Rahmat R; Basri Mahmud; Haeruddin Haeruddin
Jurnal Naskhi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Bahasa Arab Vol 3 No 1 (2021): Volume 3 Nomor 1 April 2021
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/naskhi.v3i1.557

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kreatifitas guru mata pelajaran Bahasa Arab dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas XI MA Nuhiyah Pambusuang pada masa pandemi Covid-19dan kendala yang dihadapi oleh guru mata pelajaran Bahasa Arab dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas XI MA Nuhiyah Pambusuang pada masa pandemi Covid-19. Penelitian ini termasuk penelitian lapangan berdasarkan tempat penelitiannya, dan berdasarkan datanya penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif. Adapun posisi peneliti dalam penelitian ini sebagai instrumen kunci yang dibantu dengan pedoman wawancara dan pengamatan dalam pengumpulan data. Dan teknik utama dalam pengumpulan datanya adalah melalui wawancara, pengamatan dan dokumentasi. Sedangkan dalam menganalisis data yang diperoleh peneliti menggunakan model analisis interaktif yang terdiri dari tiga prosedural setelah pengumpulan data yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi data atau pengambilan kesimpulan. Adapun hasil penelitin ini adalah: Pertama; Usaha guru mata pelajaran Bahasa Arab dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas XI MA Nuhiyah Pambusuang adalah melalui: a) pembagian modul pelajaran secara tematik, b) pemberian tugas pekerjaan rumah, c) pemberian tugas media bergambar, dan d) pembentukan kelompok belajar untuk belajar di rumah guru. Kedua; Kendala yang dihadapi oleh guru mata pelajaran Bahasa Arab dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas XI MA Nuhiyah Pambusuang adalah: a) tidak semua siswa memiliki smartphone dan bisa mengakses aplikasi massenger, b) keaktifan siswa berkurang karena kegiatan siswa di rumah padat, c) siswa kurang bersemangat belajar secara daring, d) capaian pembelajaran tidak sesuai KKM Standar, dan e) mengukur dan mengharapakn efektifitas pembelajaran secara maksimal pada masa pandemi covid 19 mustahil adanya.
Jalan Menuju Taqwa Perspektif Syaikh ‘Abdul Qadir Al-Jailani (Analisis Penafsiran Ayat-ayat Taqwa dalam Tafsir al-Jailani) Basri Mahmud; Hamzah Hamzah; Muhammad Imran
AL QUDS : Jurnal Studi Alquran dan Hadis Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/alquds.v6i2.4608

Abstract

The Path to Taqwa from the Shaykh 'Abdul Qadir Al-Jailani’s Perspective: Analysis of the Interpretation of Taqwa Verses in Tafsir al-JailaniThis research focuses on the study of the interpretation of the verses of taqwa in the interpretation of al-Jailani as the culmination of various rituals required by Allah, this research includes descriptive qualitative research, which provides a systematic, careful and accurate description of the interpretation of Shaykh 'Abdul Qadir al-Jailani about the verses of piety. This study uses two data, namely primary data in the form of verses of the Qur'an, namely verses containing taqwa words while secondary data in the form of interpretation of ideas, ideas, other written materials that are related to this research The results of this study show that the terminology of taqwa with its various kinds is repeated 242 times in the Quran. The essence of taqwa according to Shaikh 'Abdul Qadir al-Jailani is obedience built solely to Allah, obeying his commands not violating them, remembering them instead of forgetting them, being grateful for them instead of incarnating them. The devout are those who obey God's commands and spare their souls from all forms of obedience that can hinder true purity and access to closeness to the Creator.  The way to attain devotion according to Shaikh Abdul Qadir Jailani is to abstain from the deeds that deeds that deeds that are deeds that deeds of Allah's servants and their rights, escape from obedience, which include great sins and minor sins and then preoccupied oneself with forsaking the sins of the heart which is the mother of various sins and the essence from which it gives birth to sins in the limbs. The sins of the heart such as riya', nifaq, ujub, takabbur, ambition, gluttony, fear of beings, hoping for them, expecting office and position, accentuating themselves to others. The privileges of a devout person according to him are: (1) getting blessings and happiness, (2) getting solutions to the problems he faces and sustenance from God, (3) getting love and protection from God, (4) getting Lessons from God and (5). Get God's forgiveness and heaven
KONTROVERSI KESARJANAAN AL-QUR’AN KONTEMPORER (TELAAH KRITIS HERMENEUTIKA AL-QUR’AN NASR HAMID ABU ZAID) Mukhtar Mukhtar; Basri Mahmud; Hamzah Hamzah
Zawiyah: Jurnal Pemikiran Islam Vol 8, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : IAIN Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/zjpi.v8i2.4430

Abstract

Riset ini adalah kajian tokoh yang kontroversial dalam studi al-Qur’an kontemporer bernama Nasr Hamid Abu Zaid. Sebagai seorang tokoh yang kontroversial, mengundang banyak problema untuk dikaji tetapi penelitian ini berfokus pada Geneologi Pemikiran Hermeneutik Nasr Hamid Abu Zaid dan Apsek-aspek apa saja yang menjadi kontroversial dalam Hermeneutik al-Qur’an Nasr Hamid Abu Zaid. Riset ini murni kajian pustaka (Library Research), olehnya itu metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif secara analisis kritis. Adapun pendekatan yang relevan dalam studi ini adalah pendekatan dekonstruksi. Pendekatan ini dimaksudkan untuk membongkar wacana keagamaan yang dikontruk Abu Zaid kemudian penulis berupaya untuk melakukan pembacaan ulang disertai dengan analisis kiritis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi geneologi Pemikiran Nasr Hamid Abu Zaid yaitu alam pemikiran Arab dan Barat. Oleh karena itu, pengaruh keduanya sangat nampak dalam beberapa karyanya. Keberhasilannya dalam mempertemukan dua arus pemikiran Barat dan Timur pada gilirannya melahirkan pemahaman kontroversial terhadap diskursus keagamaan seperti: Distingsi ta’wil dan talwin  (Pembacaan Obyektif dan Idiologis),  Memanusiawikan dan Menaturalisasi linguistik al-Qur’an, Kasus al-Muntaj al-Staqafi (Al-Qur’an Produk Budaya) dan Asal-Usul linguistik al-Qur’an.
MEMBONGKAR TEORI ANTI-SINONIMITAS AISYAH BINTU SYATIH’ DAN IMPLIKASINYA DALAM PENAFSIRAN AL-QUR'AN Wardania Wardania; Siti Nurhalisa; Abdul Gafur; Basri Mahmud
EL-MAQRA' Vol 3, No 1 (2023): Mei
Publisher : IAIN KENDARI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/elmaqra.v3i1.6280

Abstract

Sinonim atau persamaan kata dalam bahasa Arab disebut sebagai muradif/taraduf. Dalam kaidah penafsiran al-qur’an, muradif memiliki peran tersendri. Salah satu bagian menarik dari persoalan ini adalah teori anti-sinonimitas yang diyakini oleh seorang mufassir perempuan, yakni Aisyah Abdurrahman bintu Syathi’. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yang didasarkan pada buku dan juga jurnal (telaah pustaka). Fokus penelitian ini adalah pada tokoh Aisyah Abdurrahman bintu Syathi’ serta teori yang dikembangkannya tersebut. Hasil penelitian yang ditemukan bahwa teori anti-sinonimitas memandang tidak ada persamaan makna pada lafadz-lafadz yang ada dalam al-qur’an, masing-masing memiliki makna tersendiri. Salah satu yang mempengaruhi pemikirannya adalah dosennya sendiri yang kemudian menjadi pendamping hidupnya yakni Amin al-Khulli yang juga menganut teori anti-sinonimitas. Karya Aisyah Abdurrahman bintu Syathi’ dalam bidang tafsir adalah Al-Bayan li Al-qur’an Al-Karim yang memuat empat belas surah-surah pendek dan terdiri dari dua jilid.
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM : IMPLEMENTASI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM sri wahyuni sriwahyuni; Basri Mahmud; Sudirman
Jurnal Ilmiah Tarbiyah Umat Vol. 13 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Tarbiyah Umat (JITU)
Publisher : IAI DDI POLEWALI MANDAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36915/jitu.v13i1.223

Abstract

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana implementasi pendidikan multikultural dalam pembelajaran pendidikan agama islam di SMP Negeri 1 Polewali Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar (2) Apa yang menjadi faktor pendukung dan faktor penghambat implementasi pendidikan multikultural dalam pembelajaran pendidikan agama islam di SMP Negeri 1 Polewali Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode observasi dan wawancara berdasarkan fakta dilapangan. Metode penelitian kualitatif ini menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata dari informan yang diamati. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna pada data yang berhasil dikumpulkan, dan dari data yang dikumpulkan tersebut diambil kesimpulan. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah: (1) Adanya mata pelajaran lain yang juga mempelajari tentang pendidikan multikultural selalu menekankan arti sebuah toleransi dan saling menghargai. (2) Interaksi lingkungan sekolah yang diciptakan guru dengan guru lain, guru terhadap peserta didik memberikan contoh terhadap peserta didik arti toleransi dan menghargai. Hasil pengamatan dari implementasi pendidikan multikultural dalam pembelajaran pendidikan agama islam di SMP Negeri 1 Polewali adalah bentuk implementasi pendidikan multikultural dalam pembelajaran pendidikan agama islam di SMP Negeri 1 Polewali yaitu dengan mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai multikultural yang terkandung dalam QS Al Hujurat. Guru pendidikan agama Islam memberikan contoh melalui perbuatan tentang bagaimana implementasi pendidikan multikultural itu sendiri, tentang saling menghargai, toleransi, tidak diskriminasi dan sebagainya, agar peserta didik dapat mencontoh hal tersebut. Kata Kunci : Multikultural ,Pembelajaran