Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jambura Journal of Chemistry

KARAKTERISASI ASAM LEMAK HASIL HIDROLISIS PADA MINYAK BIJI KELOR (Moringa oleifera) DENGAN METODE KROMATOGRAFI GAS-SPEKTROSKOPI MASSA Salimi, Yuszda K; Ischak, Netty Ino; Ibrahim, Yusni
Jambura Journal of Chemistry Vol 1, No 1 (2019): February
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.527 KB) | DOI: 10.34312/jambchem.v1i1.2101

Abstract

This research aims at finding out characterization of a hydrolyzed fatty acid from moringa seeds oil (Moringa oleifera). Samples analyzed are dried and wet seeds which extracted through n-hexane to obtain oil. The extracted oil is analyzed for acid value and saponification value. Then, the hydrolysis of extracted oil with KOH solution and H2SO4 catalyst becomes free fatty acids, fatty acids analysis is then converted to be methyl ester using CH3OH solvent and H2SO4 as catalyst. This research uses gas chromatography mass spectrometry analysis, fatty acids of dried moringa seeds were lauric acid, paltoleic acid, palmitic acid, oleic acid, stearic acid, and arachidic acid. Meanwhile, fatty acids of wet moringa seeds were paltoleic acid, palmitic acid, oleic acid, stearic acid, eicosanoid acid, arachidic acid, behenic acid, and lignoceric acid. The highest component of methyl ester on both moringa seeds are methyl oleate with each presentation is 38,08% and 38,84%Keywords: Moringa seeds, Fatty acid, GC-MSPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisasi asam lemak hasil hidrolisis biji kelor (Moringa oleifera) dengan metode kromatografi gas-spektroskopi massa. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji kelor kering dan basah. Sampel biji kelor diekstraksi menggunakan n-heksan untuk memperoleh minyak. Ditentukan bilangan asam dan bilangan penyabunan. Menghidrolisis minyak hasil ekstraksi dengan larutan KOH dan katalis H2SO4 menjadi asam lemak bebas, analisis asam lemak kemudian dikonversi menjadi metil ester dengan menggunakan pelarut CH3OH dan H2SO4 sebagai katalis. Penelitian ini menggunakan Kromatografi Gas-Spektroskopi Massa untuk mengidentifikasi asam lemak dalam sampel. Dari analisa Kromatografi Gas-Spektroskopi Massa yang telah dilakukan, asam lemak minyak biji kelor kering yang dihasilkan adalah asam laurat, asam palmitoleat, asam palmitat, asam oleat, asam stearat, dan asam arakidat. Sedangkan untuk asam lemak minyak biji kelor basah yang dihasilkan adalah asam palmitoleat, asam palmitat, asam oleat, asam stearat, asam eikosenat, asam arakidat, asam behenat, dan asam lignoserat. Dimana komponen terbesar metil ester pada biji kelor kering dan biji kelor basah adalah metil oleat dengan persentasi masing-masing 38,08% dan 38,84%.Kata Kunci: Biji Kelor, Asam Lemak, KG-SM
KARAKTERISASI ASAM LEMAK HASIL HIDROLISIS PADA MINYAK BIJI KELOR (Moringa oleifera) DENGAN METODE KROMATOGRAFI GAS-SPEKTROSKOPI MASSA Yuszda K Salimi; Netty Ino Ischak; Yusni Ibrahim
Jambura Journal of Chemistry Vol 1, No 1 (2019): February
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.527 KB) | DOI: 10.34312/jambchem.v1i1.2101

Abstract

This research aims at finding out characterization of a hydrolyzed fatty acid from moringa seeds oil (Moringa oleifera). Samples analyzed are dried and wet seeds which extracted through n-hexane to obtain oil. The extracted oil is analyzed for acid value and saponification value. Then, the hydrolysis of extracted oil with KOH solution and H2SO4 catalyst becomes free fatty acids, fatty acids analysis is then converted to be methyl ester using CH3OH solvent and H2SO4 as catalyst. This research uses gas chromatography mass spectrometry analysis, fatty acids of dried moringa seeds were lauric acid, paltoleic acid, palmitic acid, oleic acid, stearic acid, and arachidic acid. Meanwhile, fatty acids of wet moringa seeds were paltoleic acid, palmitic acid, oleic acid, stearic acid, eicosanoid acid, arachidic acid, behenic acid, and lignoceric acid. The highest component of methyl ester on both moringa seeds are methyl oleate with each presentation is 38,08% and 38,84%Keywords: Moringa seeds, Fatty acid, GC-MSPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisasi asam lemak hasil hidrolisis biji kelor (Moringa oleifera) dengan metode kromatografi gas-spektroskopi massa. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji kelor kering dan basah. Sampel biji kelor diekstraksi menggunakan n-heksan untuk memperoleh minyak. Ditentukan bilangan asam dan bilangan penyabunan. Menghidrolisis minyak hasil ekstraksi dengan larutan KOH dan katalis H2SO4 menjadi asam lemak bebas, analisis asam lemak kemudian dikonversi menjadi metil ester dengan menggunakan pelarut CH3OH dan H2SO4 sebagai katalis. Penelitian ini menggunakan Kromatografi Gas-Spektroskopi Massa untuk mengidentifikasi asam lemak dalam sampel. Dari analisa Kromatografi Gas-Spektroskopi Massa yang telah dilakukan, asam lemak minyak biji kelor kering yang dihasilkan adalah asam laurat, asam palmitoleat, asam palmitat, asam oleat, asam stearat, dan asam arakidat. Sedangkan untuk asam lemak minyak biji kelor basah yang dihasilkan adalah asam palmitoleat, asam palmitat, asam oleat, asam stearat, asam eikosenat, asam arakidat, asam behenat, dan asam lignoserat. Dimana komponen terbesar metil ester pada biji kelor kering dan biji kelor basah adalah metil oleat dengan persentasi masing-masing 38,08% dan 38,84%.Kata Kunci: Biji Kelor, Asam Lemak, KG-SM
Sintesis dan Karakterisasi Carboxymethyl Cellulose Sodium (Na-CMC) dari Selulosa Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) dengan Media Reaksi Etanol-Isobutanol Yuszda K Salimi; Alwi S. Hasan; Deasy N Botutihe
Jambura Journal of Chemistry Vol 3, No 1 (2021): February 2021
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34312/jambchem.v3i1.9288

Abstract

Eceng gondok adalah salah satu tumbuhan bahan serat alam yang memiliki kandungan selulosa yang cukup tinggi. Kadar selulosa yang tinggi dapat digunakan dalam pembuatan Karboksimetil Selulosa Sodium (Na-CMC). Tujuan dari penelitian ini adalah: untuk mengetahui karakteristik Karboksimetil Selulosa Sodium (Na-CMC) dari tanaman eceng gondok. dan mendapatkan variasi media reaksi terbaik dalam proses sintesis. Penelitian ini terdiri dari tiga tahap yaitu tahap pertama ekstraksi selulosa yang terdiri dari (dewaxing, dehemisellulose dan bleaching), tahap kedua yaitu tahap sintesis yang terdiri dari tahap pencampuran menggunakan media reaksi etanol-isobutanol (20:80, 50 : 50, 80:20). Tahap alkalisasi menggunakan NaOH 10% b / v, tahap karboksimetilasi menggunakan ClCH2COONa. Tahap ketiga adalah karakterisasi CMC yang terdiri dari uji organoleptik, sifat fisikokimia (pH, susut pengeringan sampel, viskositas dan derajat substitusi), uji kadar NaCl, uji kemurnian, analisis FT-IR. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik CMC mendekati karakteristik standar Na-CMC dengan campuran media reaksi etanol-isobutanol 20:80 (v / v) dengan nilai DS 0,8560, kemurnian 93,7463% level, pH 6,5 dan viskositas. 302 cP.
Aktivitas Antioksidan Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak Metanol Daun Ketapang (Terminalia catappa L.) Yuszda K Salimi; Jumarni Kamarudin; Netty Ino Ischak; Nurhayati Bialangi
Jambura Journal of Chemistry Vol 4, No 2 (2022): August
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34312/jambchem.v4i2.11618

Abstract

Daun ketapang (Terminalia catappa L.) merupakan tumbuhan pesisir pantai yang memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder yaitu flavonoid, alkaloid, steroid, saponin dan tanin yang berpotensi sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi senyawa metabolit sekunder daun Terminalia catappa L. dan menguji aktivitas antioksidannya. Metode penelitian eksperimen laboratorium kuantitatif dan kualitatif meliputi ekstraksi, isolasi dan identifikasi senyawa metabolit sekunder menggunakan spektrofotometer FTIR, penetapan total kadar flavonoid dengan spektrofotometer UV-Vis, dan uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH. Hasil uji fitokimia ekstrak metanol mengandung senyawa flavonoid, steroid, saponin, tanin dan isolat menunjukkan hasil positif senyawa flavonoid. Hasil identifikasi menunjukkan keberadaan gugus fungsi flavonoid dengan adanya pita serapan seperti O-H, C-H aromatik, C-H alifatik, C=O aromatik, C=C aromatik dan C-O alkohol. Hasil pengukuran total kadar flavonoid sebesar 114,65 mgQE/g. Nilai aktivitas antioksidan ekstrak metanol sebesar 460,37 mg AEAC (Ascorbic Acid Equivalent Antioxidant Capacity) /g dan isolat diperoleh sebesar 19,62 mg AEAC/g.
Ekstraksi, Analisis Kuantitatif dan Bioaktivitas Virgin Coconut Oil (VCO) Salimi, Yuszda K; Syarbin, Ruslun A. R.; Yusuf, Novalita; Paputungan, Mardjan; Mohamad, Erni
Jambura Journal of Chemistry Vol 5, No 1 (2023): February
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jambchem.v5i1.21713

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengekstraksi Virgin Coconut Oil (VCO) dengan metode CEVCO (Cold Extaction Virgin Coconut Oil), FEVCO (Fermentation Extraction Virgin Coconut Oil), IEVCO (Inducement Extraction Virgin Coconut Oil), PEVCO (Papaya Extraction Virgin Cococnut Oil) dan NEVCO (Nanas Extraction Virgin Cococnut Oil). Pengujian kualitas berbagai metode ekstraksi VCO secara kuantitatif dianalisis sifat fisikokimia, analisis komposisi asam lemak dengan Kromatografi gas – spektrofotometri Massa (GC-MS), bioaktivitas daya hambat bakteri dengan metode difusi sumuran dan bioaktivitas antioksidan dengan metode diphenil pikril hidrazil (DPPH). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan terbaik pada uji fisikokimia dengan metode CEVCO (kadar air 0,0044, asam lemak bebas 0,0029, bilangan peroksida 0,0012, bilangan iod 6,4719, bilangan penyabunan 255,25 dan pH 6) dan metode FEVCO, IEVCO memenuhi syarat standar nasional Indonesia (SNI). Hasil analisis komposisi asam lemak yang terbaik pada metode IEVCO yaitu terdapat asam laurat, asam palmitat, asam kaproat, asam kaprilat dan asam kaprat. Hasil pengujian organoleptik pada metode CEVCO memiliki kualitas yang terbaik dari segi warna, rasa dan aroma. Hasil pengujian daya hambat terhadap bakteri S. aureus sebesar (15,64) dan bakteri E. coli (15,90) pada metode IEVCO dengan konsentrasi 33,33% dan lama waktu 3 jam. Hasil pengujian bioaktivitas antioksidan metode NEVCO memiliki nilai IC50 45 dengan kategori aktivitas antioksidan sangat kuat.
Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak Metanol Batang Katang-katang (Ipomoea Pes-Caprae) dan Uji Aktivitas Antioksidan Salimi, Yuszda K; R Tulie, Wina Zulviana; Bialangi, Nurhayati; Ischak, Netty Ino
Jambura Journal of Chemistry Vol 6, No 1 (2024): February
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jambchem.v6i1.17493

Abstract

Ipomoea pes-caprae merupakan obat tradisional yang termasuk dalam family Convollvulaceae. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder dan aktivitas antioksidan pada ekstrak Ipomoea pes-caprae. Batang Ipomoea pes-caprae diekstraksi menggunakan metode maserasi dan dilakukan uji fitokimia. Hasil fitokimia ekstrak metanol menunjukkan adanya senyawa flavonoid, tanin, dan steroid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat yang diperoleh dari Ipomoea pes-caprae berupa kristal amorf. Hasil fitokimia isolat positif mengandung senyawa flavonoid hal ini didukung dengan hasil identifikasi senyawa menggunakan spektrofotometri UV-Vis menghasilkan pita I dan II masing-masing dengan panjang gelombang 257 nm 274 nm. Spektrum IR menghasilkan gugus fungsi ulur O-H pada daerah bilangan gelombang 3195 cm-1. Uluran C-H pada daerah bilangan gelombang 2922 cm-1 dan 2851 cm-1. Uluran C=O muncul pada daerah bilangan gelombang 1716 cm-1. Tekuk C-C streching pada daerah bilangan gelombang 1459 cm-1. Hasil UV-Vis dan IR diduga isolat adalah senyawa flavonoid. Aktivitas antioksidan dengan menggunakan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) menunjukkan bahwa ekstrak metanol menunjukkan nilai IC50 sebesar 302,85 ppm yang tergolong dalam kategori lemah.
Co-Authors Abdul Rasyid Abidin, Khoirul Agus Malik Ibrahim Ahmad, Halid S. Akram La Kilo Alimuddin Alimuddin Alwi S. Hasan Anna Y. Pomalingo Arafat, Muhammad Yasser Ari Widiantoro Ari Widiyantoro Arifasno Napu Arviani Arviani Astin Lukum Astin Lukum Boima Ramses Situmeang Boima Situmeang Bumulo, Nuraini Citron S Payu Deasy N Botutihe Deasy Natalia Botutihe Delvi Suleman Djalil, Jhodi Pratama Domu, Siti Afdianti Erni Mohamad Hapsawati Taan Haris Munandar Hartati Inaku Hasanuddin Hendri Iyabu Herinda Mardin Ibrahim, Yusni Irwan irwan Ishak Isa Jafar La Kilo Jhodi Pratama Djalil Julhim S Tangio Julinton Sianturi Jumarni Kamarudin Karim, Fadila La Alio La Ode Aman Laliyo, Lukman A.R Lanto Ningrayati Amali Larosa, Esta Lisna Ahmad Lukman A. R. Laliyo Mangara Sihaloho Mardjan Paputungan Masrid Pikoli Melizubaida Mahmud Moh Adam Mustapa Moh Izwarto Piyohu Moh. Karmin Baruadi Mohamad Adam Mustapa Mohammad Zubair Hippy Murniati . Muti, Nurfadila Najmah Najmah Najmah, Najmah Netty I Ischak Netty Ino Ischak Nita Suleman Novianti, Rani Nurhayati Bialangi Nurkhaliq, Nurkhaliq Opir Rumape Opir Rumape Parulian, Boima Ramses Podungge, Muhamad Ramdhan Pomuato, Sasmita R Tulie, Wina Zulviana Rahmatia Rahmiyati Kasim Said, Sriyanti S Saiman Saiman Siti Aisa Liputo Siti Rahmatia Machieu Solang, Sriwanda Van Sri Ayu Ashari Suleman Duengo Sunarty Suly Eraku Suryanto Suryanto Syarbin, Ruslun A. R. Tahir, Wawan Umar Sako, Umar Weny J.A Musa Weny Musa Widy Susanti Abdulkadir Wisna Taniyo Wiwin Rewini Kunusa Yayurulia Hadju Yoyanda Bait Yuliyanti Kadir Yusni Ibrahim Yusuf, Novalita Zaenul Wathoni