Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENDIDIKAN ANTI KORUPSI MELALUI KANTIN KEJUJURAN DI UNIVERSITAS WISNUWARDHANA MALANG Rawanoko, Endrise Septina
Jurnal Likhitaprajna Vol 21 No 2 (2019): September 2019
Publisher : FKIP Universitas Wisnuwardhana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.804 KB) | DOI: 10.37303/likhitaprajna.v21i2.151

Abstract

This research is aboute: (1) to know the student's perception of anti-corruption education at Wisnuwardhana University; (2) Knowing the student's response if anti-corruption education is applied through the honesty cafeteria at the Wisnuwardhana University. This research uses a qualitative approach as it emphasizes on social reality in society. Some of the discoveries in this study are: (1) The majority of students at the Wisnuwardhana University know that corruption is a distorted act of action and is an effort to enrich oneself with the detriment of state finances, Bribery, and evasion in office. In addition, the majority of students argue that corruption can still be eradicated when the government can cover the cases of misappropriation of funds, and corruption should be taught as early as possible; (2) Students ' perception of the honesty cafeteria is very good, it is on the grounds that honesty can be formed through the lowest level by holding the honesty cafeteria at the Wisnuwardhana University. Keyword: Anti-Educatiom for Corruption, Corruption
Implementasi pendidikan karakter demokratis melalui pembelajaran ppkn pada siswa kelas XII Endrise Septine Rawanoko; Wuri Wuryandani
Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS Vol 4, No 2 (2017): September
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.302 KB) | DOI: 10.21831/hsjpi.v4i2.10188

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi pendidikan karakter demokratis pada siswa di SMAN 1 Kesamben Kabupaten Jombang melalui pembelajaran PPKn. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Observasi digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data saat proses pembelajaran berlangsung. Wawancara digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data dari guru dan siswa di SMA Negeri 1 Kesamben Kabupaten Jombang. Data dokumentasi yang diperoleh peneliti berupa perangkat pembelajaran yang dimiliki guru yaitu RPP. Keabsahan data dalam penelitian ini diperoleh melalui triangulasi teknik (observasi, wawancara, dan dokumentasi) dan pencocokan data dengan teori. Analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa nilai karakter demokratis di masukkan guru melalui mata pelajaran PPKn dengan menggunakan metode diskusi. Sedangkan evaluasi dari penanaman karakter demokratis dilakukan dengan evaluasi tertulis dan tidak tertulis untuk melihat moral knowing, moral feeling, and moral action.Kata Kunci: pendidikan karakter demokratis, pembelajaran PPKn THE IMPLEMENTATION OF DEMOCRATIC CHARACTER EDUCATION THROUGH PANCASILA AND CIVIC IN GRADE XIIAbstractThis research was aimed to explain the implementation of a democratic character education through Pancasila and civics in grade XII students of senior high school. This was a descriptive qualitative study. The research data were collected through observation, interview and documentation. The observation was used to obtain data during the learning process. Interview was used to obtain data from the teacher and students in Senior High School in Kesamben Jombang Regency. The document used as information research way a set of lesson plan. Data validity of this research was obtained through triangulations technique (observation, interview, and documentation) and data theory verification. Data analyses used were data reduction, data presentation, and data verification. This research showed that the implementation of a democratic character education through the Pancasila and civics in grade XII students of senior high school could be applied well using a discussion learning method. The evaluation for character democratic used written evaluation and non test evaluation for know a moral knowing, moral feeling, and moral action.Keywords: democratic character education, Pancasila and civic learning
NASIONALISME MASYARAKAT GUNUNG KAWI DALAM MELESTARIKAN ADAT DAN BUDAYA KESENIAN PAGELARAN PEWAYANGAN Endrise Septina Rawanko
Civic Edu : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 2 No 1 (2018): Civic Edu: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.319 KB) | DOI: 10.23969/civicedu.v2i1.1314

Abstract

Nasionalisme adalah rasa cinta tanah air yang wajib dimiliki bagi seluruh rakyat Indonesia. Namun, dengan masuknnya arus globalisasi membuat semakin memudarnya nsionalisme bagi generasi penerus. Memudarnya rasa nasionalisme mengancam kelanjutan warisan budaya yang di miliki Indonesia. Berbagai macam kebudayaan yang ada di Indonesia contohnya pagelaran pewayangan, reog, tari remo, ngaben, dan lain sebagainya. Gunung Kawi adalah sebuah gunung berapi yang terletak di Kabupaten Malang, Jawa Timur Indonesia. Di Gunung Kawi terdapat wisata religi dan kebudayaan diantara lain pemakaman Eyang Djugo dan Eyang Raden Mas Imam Sudjono, ciamsi, pagelaran pewayangan, dan reog. Tulisan ini dibuat bertujuan untuk menambah wawasan kepada masyarakat luas bahwa dengan adanya pagelaran pewayangan di gunung kawi merupakan salah satu mlestarikan kebudayaan bangsa Indonesia dan wujud dari nasionalisme masyarakat Gunung Kawi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data terdiri dari sumber kepustakaan dan responden yang dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan studi dokumentasi dan wawancara. Analisis data menggunakan analisis induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pagelaran pewayangan yang diadakan di Gunung Kawi berasal dari warisan budaya yang turun temurun dan dilestarikan oleh penduduk di sekitar gunung kawi, didukung oleh wisatawan baik local maupun nasional.
The use of social media in ethic digital perspective Rawanoko, Endrise Septina; Komalasari, Kokom; Al-Muchtar, Suwarma; Bestari, Prayoga
Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan Vol 18, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jc.v18i1.40036

Abstract

Penggunaan media sosial pada mahasiswa menjadi salah satu gaya hidup di lingkungan Universitas Wisnuwardhana Malang. Pada era digital seperti saat ini penggunaan media sosial sering disalah gunakan bahkan menjadi ajang bully, rasis, dsb. Untuk itu penggunaan media sosial perspektif digital ethic hadir sebagai cara untuk meminimalisir kebobrokan moral anak didik di media sosial. Riset ini berfokus pada penggunaan media sosial perspektif digital ethic pada mahasiswa di Universitas Wisnuwardhana Malang. Metode penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian di lapangan mengenai penggunaan media sosial dan perspektif digital ethic adalah mayoritas mahasiswa Universitas Wisnuwardhana Malang menggunakan media hanya untuk memposting foto-foto pribadi serta kegiatan yang positif. Sistem komunikasi sosial yang ada di media sosial, sama persis dengan sistem komunikasi dalam lingkungan sehari-hari. Mahasiswa Universitas Wisnuwardhana Malang mempertimbangkan dalam mengupload ataupun memposting di media sosial. ABSTRACTThe use of social media for students is one of the lifestyles in the University of Wisnuwardhana Malang. In this digital era, the use of social media is often misused. It even becomes an arena for bullying, racism, etc. For this reason, the use of social media with an ethical digital perspective is present to minimize the moral decay of students on social media. This research focuses on using social media with a digital ethics perspective on students at Wisnuwardhana University Malang. This research method is descriptive qualitative. The research results in the field regarding the use of social media and the digital ethics perspective are that many Wisnuwardhana University Malang students use the media only to post personal photos and positive activities. The social communication system in social media is precisely the same as the communication system in everyday life. Wisnuwardhana University Malang students consider uploading or posting on social media
MENANAMKAN NILAI KEMANUSIAAN PANCASILA PADA PENDIDIKAN UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH DASAR NEGERI Laela, Ika Nur; Puspitasari, Ita; Cantika, Nabila Deo; Rawanoko, Endrise Septina
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 9 No. 1 (2024): Sindoro Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v9i1.7676

Abstract

Pentingnya menanamkan nilai kemanusiaan yang adil dalam pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus (ABK) di Sekolah Dasar harus diperhatikan. Nilai kemanusiaan Pancasila harus diintegrasikan dalam kurikulum dan praktik pendidikan untuk memberikan pembelajaran yang setara bagi anak berkebutuhan khusus dalam mengembangkan potensi diri dan meningkatkan kualitas interaksi sosial. Penelitian ini menggunakan metode literature review dengan mengumpulkan dan menganalisis berbagai sumber informasi. Tujuannya adalah untuk mengkaji implementasi nilai kemanusiaan Pancasila dalam pendidikan anak berkebutuhan khusus, serta memberikan wawasan bagi pengembangan kebijakan pendidikan yang lebih inklusif di Indonesia. The importance of instilling fair humanitarian values in the education of special needs children (SNC) in elementary schools must be emphasized. The humanitarian values of Pancasila should be integrated into the curriculum and educational practices to provide equal learning opportunities for special needs children, enabling them to develop their potential and improve the quality of their social interactions. This study employs a literature review method by collecting and analyzing various sources of information. The aim is to examine the implementation of Pancasila's humanitarian values in the education of special needs children and to offer insights for the development of more inclusive educational policies in Indonesia.
PENGARUH PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP PENERIMAAN PESERTA DIDIK REGULER TERHADAP PESERTA DIDIK INKLUSI Nurlatifah, Meylinda; Dinarti, Sulisetias; Rawanoko, Endrise Septina
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 9 No. 5 (2024): Sindoro Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v9i5.8207

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh pendidikan karakter pada penerimaan peserta didik reguler terhadap peserta didik inklusi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data berupa: oberservasi dan wawancara. Pendidikan karakter merupakan suatu usaha untuk membantu perkembangan jiwa anak baik dari segi lahir maupun batin, dari sifat kodratinya menuju ke arah peradaban manusia yang lebih baik. Pendidikan karakter juga merupakan proses atau tahapan berkelanjutan yang tidak akan berakhir, sehingga menghasilkan perbaikan kualitas yang berkesinambungan dengan tujuan untuk mewujudkan pribadi manusia di masa depan, dan berpedoman pada nilai budaya bangsa. Inklusi merupakan sebuah pedekatan yang bertujuan guna membangun dan membentuk sebuah lingkungan yang semakin terbuka dengan mengajak masuk dan melibatkan semua orang dari latar belakang yang berbeda baik karakteristik, kemampuan, status, kondisi, etnik, budaya maupun anak berkebutuhan khusus untuk bergabgun di satu lingkungan sosial yang sama. Peserta didik reguler merupakan peserta didik yang tidak memiliki hambatan tertentu dalam belajar, seperti hambatan fisik, mental kognitif, atau sensorik. Mereka mampu mengikuti pembelajaran secara klasikal tanpa kendala yang signifikan, sedangkan peserta didik inklusi merupakan peserta didik yang memiliki kebutuhan khusus yang melakukan kegiatan belajar di satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik reguler. The purpose of this research is to find out how the influence of character education on the admission of regular students on inclusion students. This research is a type of qualitative research. Data collection techniques are: observation and interview. Character education is an effort to help the development of children's souls both physically and mentally, from their nature towards a better human civilization. Character education is also a continuous process or stage that will not end, resulting in continuous quality improvement with the aim of realizing future human personalities, and guided by the nation's cultural values. Inclusion is an approach that aims to build and shape an increasingly open environment by inviting in and involving all people from different backgrounds in terms of characteristics, abilities, status, conditions, ethnicity, culture and children with special needs to join in the same social environment. Regular learners are learners who do not have certain barriers to learning, such as physical, mental, cognitive or sensory barriers. They are able to follow classical learning without significant obstacles, while inclusive learners are learners with special needs who carry out learning activities in the same educational environment as regular learners.
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kooperatif Tipe (Teams Games Tournament) TGT Sebagai Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa Kelas 1 SD Dalam Pembelajaran Pendidikan Pancasila Alifia, Alfina Airin; Saraswati, Andita Anggit; Ardiyani, Aprilia; Rawanoko, Endrise Septina
JPNM Jurnal Pustaka Nusantara Multidisiplin Vol. 3 No. 1 (2025): February : Jurnal Pustaka Nusantara Multidisiplin
Publisher : SM Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59945/jpnm.v3i1.295

Abstract

Rendahnya tingkat keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran Pendidikan Pancasila. Rendahnya keaktifan peserta didik dapat disebabkan karena metode pembelajaran yang kurang menarik dan peserta didik kurang terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Adanya penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) sebagai solusi untuk meningkatkan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran Pendidikan Pancasila. Model Teams Games Tournament (TGT) diterapkan dengan tahapan penyajian kelas, belajar dalam tim, permainan, pertandingan, dan pemberian penghargaan kelompok. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi yang dilakukan di salah satu SD di kota Surakarta, wawancara dengan guru kelas 1A, dan dokumentasi untuk mendapat informasi yang lebih mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) berdampak positif terhadap peningkatan keaktifan peserta didik. Metode ini dapat melibatkan peserta didik dalam pembelajaran, meningkatkan keterlibatan aktif, menumbuhkan motivasi belajar, peserta didik akan lebih bersemangat untuk mengikuti pelajaran, dan akan lebih senang mengikuti pembelajaran. Dengan demikian, penggunaan model Teams Games Tournament (TGT) ini dapat menjadi salah satu model pembelajaran efektif untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran dan juga meningkatkan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran.
The Implementation Of Class Agreements In Strengthening The Discipline Of Elementary School Students Margaretha Loyz Armelita Florentia; Nur Joan Adiwinata; Seviena Muria Putri; Rawanoko, Endrise Septina
CAKRAWALA: Journal of Citizenship Teaching and Learning Vol 2 No 2 (2024): December
Publisher : Academic Solution Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70489/ay6y2031

Abstract

This study discusses the implementation of classroom agreements in strengthening the discipline of elementary school students. Classroom agreements serve as a tool to create a conducive learning environment, where students feel valued and responsible for their behavior. Through active student participation in the creation of agreements, they not only learn about discipline but also important social values. The research shows that consistent application of classroom agreements, accompanied by consequences and rewards, can significantly enhance student discipline. The findings indicate that students involved in the rule-making process are more likely to adhere to the agreed-upon agreements. Thus, classroom agreements become an effective strategy in shaping the disciplined character of elementary school students.
Moral and Ethical Crisis: The Impact of Lack of Implementation of Pancasila Values Isna Aulia Adzani; Rahma Putri Wibowo; Shofia Lutfi Dzulfahmi; Rawanoko, Endrise Septina
CAKRAWALA: Journal of Citizenship Teaching and Learning Vol 2 No 2 (2024): December
Publisher : Academic Solution Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70489/eat7p973

Abstract

Ethics and morals are very important in life, especially in the face of decline in the younger generation. This moral crisis is influenced by family, school, culture, and the rapid development of technology. Moral decline can hurt individuals and society. Based on a literature studies from several articles (2021-2024), the implementation of Pancasila values as moral education is very relevant. In the technological era, the moral crisis is getting worse, as seen from the many cases of deviation among the nation's children. Pancasila-based moral education can shape characters who are independent, responsible, and understand moral values. The implementation of Pancasila also prevents the degradation of the nation's character due to globalization. This research emphasizes the importance of Pancasila-based character education to build ethics and morals for the progress of Indonesia.
Promoting Pancasila values through local culture: a case study of the Tengger festival of the karo ethnic group for ecotourism development Rawanoko, Endrise Septina; Sungkawati, Endang; Ario, Muhammad Fanif
Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan Vol 20, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jc.v20i1.59711

Abstract

Currently, the role of tourism significantly influences the economy of Indonesia. Ecotourism is an environmentally conscious tourism activity that prioritizes the preservation of nature, and empowerment of the local community in terms of social, cultural, and economic aspects, as well as learning and education. In the village of Poncokusumo, the local cultural tradition known as Hari Raya Karo is still preserved to this day. Hari Raya Karo, or Yadnya Karo, is the second major festival after Kasada. This research adopts a qualitative descriptive methodology. The findings from field research encompass the entire series of Hari Raya Karo ceremonies, which can be sequentially described as follows: (1) opening ceremony, (2) sodoran, (3) puja sesanti, (4) andon mangan, and (5) sadranan and tari ojung. On the other hand, the Selamatan Desa ceremony follows the following order: (1) visiting graves, (2) ater tumpeng, (3) tandakan, (4) entertainment, and (5) sadranan. Observing the transition from Hari Raya Karo to Selamatan Desa, ritual changes have occurred. Hari Raya Karo is conducted by the entire Tengger community in the Bromo Mountain region, including those practicing Islam, Hinduism, Buddhism, and Christianity, both in Brang Wetan (Probolinggo and Lumajang Regencies) and Brang Kulon (Malang and Pasuruan Regencies). Conversely, the Selamatan Desa ceremony is explicitly carried out by the residents of Poncokusumo village.