Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

PELATIHAN KEPEMIMPINAN ENTREPRENEURSHIP BAGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN PEMBIAYAAN DI SMA NEGERI 1 PRAYA TIMUR Taufik Suadiyatno; I Made Sonny Gunawan; Baiq Rohiyatun
Jurnal Dedikasi Madani Vol 2, No 1 (2023): July
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jdm.v2i1.8487

Abstract

Abstract Financing independence is an important factor in facing financial challenges faced by educational institutions. The principal's entrepreneurial skills are able to identify opportunities and develop initiatives oriented towards the development of the school's financial resources. This community service is carried out by training / workshop methods attended by school principals and teachers. The results of the service can be concluded that forming financing independence with entrepreneurial leadership can be done by managing financial resources effectively and efficiently, understanding of risk and financial management, increasing cooperation with external parties, and empowering school staff.Abstrak Kemandirian pembiayaan menjadi factor penting dalam menghadapi tantang keuangan yang dihadapi Lembaga pendidikan. Keterampilan entrepreneurship kepala sekolah mampu mengidentifikasi peluang dan mengembangkan inisiatif yang berorientasi pada pengembangan sumber daya keuangan sekolah. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan metode pelatihan/workshop yang diikuti oleh kepala sekolah dan guru. Hasil pengabdian dapat disimpulkan bahwa membentuk kemandirian pembiayaan dengan kepemimpinan entrepreneurship dapat dilakukan dengan pengelolaan sumber daya finansial secara efektif dan efisien, pemahaman tentang risiko dan pengelolaan keuangan, peningkatan Kerjasama dengan pihak eksternal, serta memberdayakan staf sekolah.Abstract Financing independence is an important factor in facing financial challenges faced by educational institutions. The principal's entrepreneurial skills are able to identify opportunities and develop initiatives oriented towards the development of the school's financial resources. This community service is carried out by training / workshop methods attended by school principals and teachers. The results of the service can be concluded that forming financing independence with entrepreneurial leadership can be done by managing financial resources effectively and efficiently, understanding of risk and financial management, increasing cooperation with external parties, and empowering school staff. Abstrak Kemandirian pembiayaan menjadi factor penting dalam menghadapi tantang keuangan yang dihadapi Lembaga pendidikan. Keterampilan entrepreneurship kepala sekolah mampu mengidentifikasi peluang dan mengembangkan inisiatif yang berorientasi pada pengembangan sumber daya keuangan sekolah. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan metode pelatihan/workshop yang diikuti oleh kepala sekolah dan guru. Hasil pengabdian dapat disimpulkan bahwa membentuk kemandirian pembiayaan dengan kepemimpinan entrepreneurship dapat dilakukan dengan pengelolaan sumber daya finansial secara efektif dan efisien, pemahaman tentang risiko dan pengelolaan keuangan, peningkatan Kerjasama dengan pihak eksternal, serta memberdayakan staf sekolah. 
THE EFFECTIVENESS OF VALUES CLARIFICATION GROUP COUNSELING TO MINIMIZE STUDENT BULLYING BEHAVIOR IN SCHOOLS I Made Sonny Gunawan; Sri Sukarni; Reza Zulaifi; Ichwanul Mustakim
Counsenesia Indonesian Journal Of Guidance and Counseling Vol 4 No 2 (2023): COUNSENESIA 2023
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study was to emphasize the effect of values clarification group counseling in minimizing bullying behavior by students at school. This study used a one group pretest-posttest control design experimental approach. The subjects in this study were 12 students of SMA Negeri 3 Mataram, Indonesia. Data were collected using the European Bullying Intervention Project Questionnaire (BIPQ) which was adapted according to the characteristics of the research subjects. Data analysis used one way ANOVA statistic. The research results show that values clarification group counseling is effective in minimizing student bullying behavior. The changes that occur in students after receiving treatment are that students become more able to respect their friends, have a high attitude of respect, and care more about the environment around them.
PELATIHAN MEMBUAT LAPORAN STUDI KASUS BAGI MAHASISWA PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN BIDANG STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS PENDIDIKAN MANDALIKA GUNAWAN, I MADE SONNY; AHMAD , HARIADI; SUHARDI, MUHAMAD
COMMUNITY : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/community.v4i1.3030

Abstract

The purpose of this community service activity is to improve the understanding of guidance and counseling teachers or school counselors regarding their roles and functions in implementing the guidance and counseling program that they have prepared, especially in terms of implementing counseling services in the form of case studies. This community service activity is carried out by conducting in-depth material activities related to the counseling approach, identifying problems, exploring the causes of problems, determining the causes of problems, determining alternative solutions, and planning problem handling. Through this activity, it is hoped that guidance and counseling teachers can optimize their role in schools in helping students achieve optimal development stages. This community service activity was carried out online using the zoom platform for guidance and counseling teachers who were registered as PPG students at the Mandalika University of Education and spread across the West Nusa Tenggara region, totaling 10 people. The results of this community service show the active participation of guidance and counseling teachers, which can be seen from the many questions asked to the resource persons and the results of the case studies that were worked on. Furthermore, to see the effectiveness of this community service activity, a random interview process was carried out with several guidance and counseling teachers, the results of which were that several teachers were able to conduct case studies in their respective schools. ABSTRAKTujuan dilakukannya kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pemahaman guru bimbingan dan konseling atau konselor sekolah akan peran dan fungsinya dalam menjalankan program bimbingan dan konseling yang telah disusunnya, terutama dalam hal melaksanakan pelayanan konseling dalam bentuk studi kasus. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan melakukan kegiatan pendalaman materi terkait dengan pendekatan konseling, identifikasi masalah, eksplorasi penyebab masalah, menentukan penyebab masalah, menentukan alternatif solusi, dan melakukan perencanaan penangan masalah. Melalui kegiatan ini diharapkan guru-guru bimbingan dan konseling dapat mengoptimalkan perannya di sekolah dalam membantu siswa mencapai tahap perkembangan yang optimal. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan secara daring dengan menggunakan platform zoom kepada para guru bimbingan dan konseling yang terdaftar sebagai mahasiswa PPG di Universitas Pendidikan Mandalika dan tersebar di wilayah Nusa Tenggara Barat yang berjumlah 10 orang. Hasil dari pengabdian masyarakat ini menunjukkan partisipasi aktif dari guru-guru bimbingan dan konseling, di mana dapat terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada narasumber dan hasil studi kasus yang dikerjakan. Lebih lanjut, untuk melihat keefektifan dari kegiatan pengabdian ini maka dilakukan proses wawancara secara acak kepada beberapa guru bimbingan dan konseling yang hasilnya adalah beberapa guru sudah mampu untuk melakukan studi kasus di sekolahnya masing-masing.
Pengaruh Konseling Kelompok Values Clarification Terhadap Peningkatan Sikap Toleransi Beragama Gunawan, I Made Sonny; Gunawan, Made; Zulaifi, Reza
Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME) Vol 7, No 4 (2021): Jurnal Ilmiah Mandala Education
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jime.v7i4.2359

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pengaruh konseling kelompok values calrification teknik modelling terhadap peningkatan sikap toleransi beragama pada siswa. Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen repetead measure dengan desain pretest and multiple posttest design. Subyek dalam penelitian ini sebanyak 5 orang siswa kelas VII di Mts. Madrasatul Qur’aniyah Kabupaten Lombok Barat. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner sikap toleransi. Analisis data menggunakan statistik repeated measure ANOVA. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa konseling kelompok values clarification dengan teknik modeling melalui video pendek efektif untuk meningkatkan sikap toleransi antar umat beragama pada siswa di Mts. Madrasatul Qur’aniyah.
PENGARUH KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOUR THERAPY (REBT) TERHADAP SIKAP KONFORMITAS SISWA SMP NEGERI 1 MATARAM Hartati, Aluh; Milda, Yasinta; Gunawan, I Made Sonny
Realita : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 9, No 1 (2024): Volume 9 Nomor 1 Edisi April 2024
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/realita.v9i1.10860

Abstract

Konformitas adalah kecendrungan dalam perubahan keyakinan, perilaku seseorang sehingga sesuai dengan perilaku orang lain yang ditentukan oleh kelompok sekitar. Siswa di SMPN 1 Mataram melakukan sikap konformitas seperti keluar kelas pada saat jam pelajaran sedang berlansung, merokok dalam lingkungan sekolah, dan membolos. Faktor yang mempengaruhi sikap konformitas pada siswa yaitu faktor internal dan faktor ekternal. Faktor internal (Faktor dalam keluarga) siswa memiliki sikap konformitas memiliki harga diri yang rendah membuat siswa cenderung mencari teman dan ikut dalam suatu kelompok untuk meningkatkan harga dirinya, lemahnya tingkat keyakinan agama siswa tersebut, kurangnya kasih sayang dan perhatian dari keluarga, sedangkan faktor ekternal (Faktor dari luar/lingkungan) yaitu sikap konformitas dipengaruhi oleh tekanan dari kelompok yang dapat mempengaruhi sikap dan perilakunya, dipengaruhi dari media sosial. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu Untuk mengetahui Pengaruh Konseling Rational Emotive Behaviour Therapy (REBT) Terhadap Sikap Konformitas Pada Siswa Kelas VIII C di SMPN 1 Mataram. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 37 sedangkan sampelnya adalah 12 dengan metode pengumpulan data yang digunakan yaitu angket sebagai metode pokok, observasi, dokumentasi sebagai metode pelengkap. Teknik analisis data yang digunakan yaitu metode statistic dengan menggunakan rumus t-test. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan nilai (t-hitung) sebesar 8,226 dan nilai (t-tabel) sebesar 2,201 dengan demikian nilai t-hitung hasil penelitian lebih besar dari nilai t-tabel yaitu 8,226>2,201 maka hipotesis nihil ( Ho) yang diajukan ditolak, dan sebaliknya hipotesis alternatif (Ha) yang diajukan diterima, maka hasil penelitian ini adalah “signifikan” yaitu Ada Pengaruh Konseling Rational Emotive Behaviour Therapy (REBT) Terhadap Sikap Konformitas Pada Siswa Kelas VIII C di SMPN 1 Mataram
Dampak Cyberbullying Terhadap Siswa yang Menjadi Korban Perundungan di Sekolah Nuraeni, Nuraeni; Gunawan, I Made Sonny
Realita : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 8, No 2 (2023): Volume 8 Nomor 2 Edisi Oktober 2023
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/realita.v8i2.8543

Abstract

Bullying terus menjadi masalah yang memprihatinkan bagi siswa di sekolah-sekolah seluruh dunia. Bullying adalah subtipe dari perilaku agresif, di mana seseorang atau sekelompok individu berulang kali berusaha untuk menyerang, mempermalukan, dan atau mengucilkan orang yang relatif tidak berdaya. Perilaku bullying juga tidak hanya berhenti di dalam lingkungan sekolah namun sampai terjadi di dunia maya yang sering disebut dengan istilah cyberbullying atau pelecehan dunia maya. Bentuk agresi ini melibatkan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi seperti ponsel, kamera video, email, dan halaman web untuk mengirim pesan yang melecehkan atau mempermalukan orang lain. Selain itu platform berupa sosial media yang saat ini digemari oleh banyak orang menjadi alat atau sarana di dalam melancarkan perilaku cyberbullying.
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI MELALUI KONSELING KELOMPOK COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY PADA SISWA KELAS VIII DI SMPN 15 MATARAM GUNAWAN, I MADE SONNY; AHMAD, HARIADI; HELMI, SRI
VOCATIONAL: Jurnal Inovasi Pendidikan Kejuruan Vol. 3 No. 4 (2023)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/vocational.v3i4.3177

Abstract

This study was conducted to improve achievement motivation through cognitive behavior therapy group counseling for class VIII students at SMP Negeri 15 Mataram. This study used a Classroom Action Research (CAR) design with two cycles. The sample of this study was the population in class VIII-1 m as many as 32 students. The data collection technique used was an achievement motivation questionnaire. The researcher used a data analysis technique with a percentage technique. The results of the study showed that cognitive behavior therapy (CBT) group counseling was effective in improving students' achievement motivation. ABSTRAKPenelitian ini dilakukan untuk meningkatkan motivasi berprestasi melalui konseling kelompok cognitive behavior therapy pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 15 Mataram. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan dua siklus. Sampel penelitian ini adalah populasi di kelas VIII-1 msebanyak 32 orang siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket motivasi berprestasi. Peneliti menggunakan teknik analisis data dengan teknik persentase. Hasil penelitian menunjukan konseling kelompok cognitive behavior therapy (CBT) efektif dapat meningkatkan motivasi berprestasi siswa.
PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DALAM UPAYA PENCEGAHAN BULLYING DI SEKOLAH Gunawan, I Made Sonny
At-Taujih: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam Vol 1 No 2 (2023): Juni
Publisher : Program Studi Bimbingan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Institut Agama Islam Hamzanwadi NW Pancor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37216/taujih.v1i2.967

Abstract

Bullying sering dihubungkan dengan masalah sosial di masyarakat, terutama dalam lingkungan sekolah. Bullying yang sering terjadi atau di alami oleh siswa di sekolah dapat mengganggu kesehatan fisik dan mental korbannya. Anak-anak yang menjadi korban bullying berisiko tinggi mengalami ganguan seperti gejala fisik yaitu mudah mengalami sakit kepala dan sakit perut. Selain itu, korban bullying juga mengalami gejala psikosomatik seperti mengalami kesulitan untuk tidur sampai dengan gejala depresi. Lebih lanjut, korban bullying juga mengalami gejala psikososial yang dimana mereka akan berisiko tinggi untuk tidak menyukai serta berusaha menghindari aktivitas sekolah. Permasalahan ini jika dibiarkan berlarut-larut akan berdampak pada kesehatan mental siswa dan penurunan prestasi akademiknya. Melihat dampak negatifnya terhadap siswa maka perilaku bullying di sekolah perlu diminimalisir secepatnya. Dalam hal ini peran dari guru sangat dibutuhkan sebagai agen perubahan, khususnya guru bimbingan dan konseling sebagai role model yang bertugas untuk mengembangkan potensi siswa sesuai tahap-tahap perkembangannya. Selain itu, diharapkan guru bimbingan dan konseling dapat mengembangkan program anti bullying dan memilih intervensi yang sesuai karakteristik siswa dalam menangani masalah bullying di sekolah.
Effectiveness of Behavioristic Counseling with Modeling Techniques to Minimize Cyberbullying Behavior in Students Gunawan, I Made Sonny; Ahmad, Hariadi; Hartati, Aluh
Bulletin of Counseling and Psychotherapy Vol. 6 No. 3 (2024): Bulletin of Counseling and Psychotherapy
Publisher : Kuras Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51214/002024061102000

Abstract

The aim of this research is to confirm the effectiveness of behavioristic counseling with modeling techniques in minimizing cyberbullying behavior carried out by students. This research uses a pretest-posttest control group design experimental approach. The subjects in this research were 8 students who attended State Senior High School 3 (SMA Negeri 3) Mataram. Data was collected using a Personality Scale in the form of a questionnaire developed based on indicators of cyberbullying behavior. Data analysis uses one-way Anova statistics. The results of this research reveal that behavioristic counseling using modeling techniques is effective in minimizing cyberbullying behavior. The forms of cyberbullying behavior that can be minimized well in this research are verbal cyberbullying behavior such as insulting behavior using bad words, and spreading rumors to embarrass one's friends.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam Pengembangan Kurikulum Merdeka di SD Negeri 2 Sukadana Ahmad, Hariadi; Gunawan, I Made Sonny; Hartati, Aluh; Astuti, Farida Herna
Nuras : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2024): October
Publisher : Lembaga Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Kamandanu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/nuras.v4i4.307

Abstract

The implementation of community service carried out independently aims to provide an understanding of the Pancasila student profile guide project in the development of an independent curriculum in educational units, in the implementation of assistance carried out by the accompanying team, namely the Pancasila student profile acts as the main reference that directs educational policies including become a reference for educators in building the character and competence of students. Comprehensive assistance can improve educational units' ability to formulate policies more responsive to local needs and context. The Pancasila student profile consists of six dimensions, namely: 1) having faith, being devoted to God Almighty, and having noble character; 2) independent; 3) working together; 4) global diversity; 5) critical reasoning; and 6) creative. The six dimensions of the Pancasila student profile need to be seen as a whole unit so that each individual can become a competent lifelong learner who has character and behaves according to the values ​​of Pancasila. Educators need to develop these six dimensions comprehensively from early childhood education. In addition, to help a more comprehensive understanding of the dimensions of the Pancasila student profile, the meaning of each dimension is explained and its development is sequenced according to the psychological and cognitive development stages of school-aged children and adolescents.