Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

PENERAPAN SAPTA USAHA TERNAK AYAM BROILER BERDASARKAN PENDIDIKAN PETERNAK Yuman Panju; Suparmin Fathan; Sry Yenny Pateda; Fahria Datau
xxxx-xxxx
Publisher : Gorontalo Journal of Equatorial Animals

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.621 KB)

Abstract

The purpose of the study was to determine the level of application of Sapta Usaha on broiler breeders through a partnership pattern. The research was carried out for two months from December to February 2022. It was carried out in three broiler farms located in Tilongkabila, Kabila and Tapa sub-districts. The average age of broiler breeders is between 16-65 years and is included in the productive category. Breeder education, high school education, bachelor's, and master's degree. The application of the SAPTA for broiler business as a whole shows a very good value in applying the SAPTA for the livestock business with a score of 44.8 and the breeders apply the livestock business activities.
TATA LETAK, KONSTRUKSI DAN PERMASALAHAN KANDANG AYAM PETELUR Syahruddin Syahruddin; Nibras Karnain Laya; Syukri I Gubali; Fahria Datau; Suparmin Fathan; Safriyanto Dako
Jambura Journal of Husbandry and Agriculture Community Serve (JJHCS) Vol 1, No 2 (2022): Jambura Journal of husbandry and Agriculture Community Serve
Publisher : Jambura Journal of Husbandry and Agriculture Community Serve (JJHCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.882 KB)

Abstract

High egg production is not only determined by animal feed and drinking, but the cage is also an important factor, because cages that do not meet the requirements will have an impact on livestock, farmers and the community. Community service activities aim to increase knowledge and skills for employees and cage workers at Bintang RS. Pulubala about good cage management for laying hens. In efficient cage construction and layout at Bintang RS. Pulubala can cause a decrease in egg production and the health of chickens. The layout, construction of cages and equipment of existing cages at Bintang RS. Pulubala has not met the requirements for non efficient and productive laying hens. So that egg production and the health of chickens have not been maximized. It can be concluded that the extension activities on productive and efficient housing management can be implemented in Bintang RS. Pulubala. Keywords: laying hens; cage construction; layout
PENERAPAN INSEMINASI BUATAN PADA TERNAK SAPI Safriyanto Dako; Nibras Karnain Laya; Agus Bahar Rachman; Fahria Datau; Suparmin Fathan; syahruddin Syahruddin
Jambura Journal of Husbandry and Agriculture Community Serve (JJHCS) Vol 1, No 2 (2022): Jambura Journal of husbandry and Agriculture Community Serve
Publisher : Jambura Journal of Husbandry and Agriculture Community Serve (JJHCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.268 KB)

Abstract

Tujuan pengabdian untuk memberikan pengalaman dan meningkatkan wawasan  mahasiswa dalam pelaksanan Inseminasi Buatan (IB) pada ternaka sapi dipusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya(P4S) Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango. Metode pelaksanaan yang digunakan adalah Magang melalui demonstrasi dilapangan secara berulang, yaitu mempraktekkan IB pada ternak sapi dan pemecahan masalah yang terjadi dilapangan. Peningkatan kompotensi mahasiswa dalam Inseminasi buatan pada ternak sapi melalui program magang penting dilakukan secara berkelanjut, guna menghasilkan tenaga inseminator yang dapat menunjang peningkatan ternak sapi.Kata kunci :  Inseminasi Buatan, Sapi Potong, Inseminator, Semen Beku 
Sifat Kuantitatif Burung Weris (Gallirallus philippensis) Jantan dan Betina Fahrijal Moyiu; Fahria Datau; Safriyanto Dako; Suparmin Fathan
Jambura Journal of Animal Science Vol 2, No 2 (2020): Jambura Journal of Animal Science
Publisher : Animal Husbandry Department, Faculty of Agriculture Gorontalo State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.815 KB) | DOI: 10.35900/jjas.v2i2.2222

Abstract

The purpose of this study was to determine the quantitative nature of male and female Weris (Gallirallus philippensis) in Wonosari District, Boalemo Regency. The study was conducted in August-October 2019. This study used a sample of 20 Weris birds consisting of 10 males and 10 females. The method used is a survey method, through direct observation in the field. Observations on the quantitative nature of Weris birds (Gallirallus philippensis) were carried out directly at the research location. The data obtained were analyzed descriptively. The results showed the average body size of male Weris birds were: body weight 171.9 gr, femur length 5.42 cm, tibia length 6.81 cm, long shank 4.56 cm, third finger length 3.48 cm, maxilla length 3, 14 cm, wing length 11.20 cm, neck bone length 7.07 cm, shank circumference 1.68 cm. Body weight of male weris 171.9 ± 11.06, females 135.90 ± 11.82 with diversity coefficient 6.43 and 8.70
TAMPILAN KUALITATIF DAN ANALISIS KORELASI UKURAN TUBUH SAPI BALI JANTAN Adelia Domili; Nibras Karnain Laya; Safriyanto Dako; Fahria Datau; Suparmin Fathan
Jambura Journal of Animal Science Vol 4, No 1 (2021): Jambura Journal of Animal Science
Publisher : Animal Husbandry Department, Faculty of Agriculture Gorontalo State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35900/jjas.v4i1.11536

Abstract

Tampilan Kualitatif dan kuantitatif ternak adalah gambaran spesifik dari perkembangan populasi ternak yang berada dalam habitatnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tampilan kualitatif dan analisis korelasi ukuran tubuh sapi bali jantan. Penelitian menggunakan 150 ekor ternak sapi bali jantan umur 2-3 tahun, pengamatan penelitian terfokus pada sifat kualitatif dan ukuran dan bentuk tubuh ternak. Analisis deskriptif dan korelasi digunakan untuk analisis tampilan kualitatif dan korelasi ukuran tubuh sapi bali jantan. Warna bulu tubuh sapi bali jantan  terdiri  merah bata, coklat, coklat tua, coklat kehitaman dan hitam. Batas pola warna tubuh pada bagian kaki dan cermin pantat terlihat jelas, tidak mengalmi perubahan atau penyimpangan, dan populasi seacara keseluruhan memiliki bentuk tanduk  berada dalam persesuai dengan,  tubuh sapi bali bulu. Rataan bobot badan sapi bali sebesar 177.38±20.21 kg dan berkorelasi kuat terhadap Lingkar dada, Panjang badan, lebar panggul dan tinggi badan. Sapi bali Jantan di Kecamatan Atinggola memiliki warna dan pola warna tubuh normal, bertanduk, bergelambir, bobot badan 177.38±20.31kg, Tinggi badan 110.40±6.31, lingkar dada 138.70±5.33, tingkat keragaman ukuran dan bentuk tubuh bervariasi 5.11-20.21% dan Nilai korelasi 0.22-0.85
MENINGKATKAN KOMPOTENSI PETERNAK DALAM PENANGANAN BURUNG PUYUH DIMASA AWAL PERTUMBUHAN Nibras Karnain Laya; syahruddin syahruddin; Syukri I Gubali; Suparmin Fathan; Fahria Datau; Safriyanto Dako
Jambura Journal of Husbandry and Agriculture Community Serve (JJHCS) Vol 2, No 1 (2022): Jambura Journal of husbandry and Agriculture Community Serve
Publisher : Jambura Journal of Husbandry and Agriculture Community Serve (JJHCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan Pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan kelompok peternak dalam penanganan burung puyuh dimasa awal pemeliharaan. Kegiatan ini dilaksanakan di desa Timbuwolo, melibatkan masyarakat peternak pemula. Kegiatan ini dilaksanakan selama Agustus-September 2022. Mitra yang berpartisipasi dalam kegiatan pengabdian sebanyak 15 peternak, ternak burung puyuh sebanyak  200 ekor yang dijadikan obyek dalampeningkatn kompotensi. Alat yang digunakan brooding berkapasitas 500 ekor, dan kandan batrei ukuran 60 cm x 400 cm. Model pelaksaanan mengelola ternak burung puyuh, melalui penyerapan pengetahuan, dan praktek pengelolaan ternak burung puyuh. Evaluasi dilakukan dengan cara pra tes dan post test. Nilai pre-tes menggabarkan 6.70% berpengetahuan burukatau tidak mengetahui  dalam pembuatan brooding burung puyuh, sedangkan 66.70% memiliki pengetahuan kurang dalam pembuatan brooding burung puyuh. peningkatan pengetahuan pembuatan brooding sebesar 56.70%, dan menurunnya angka ketidaktahuan peternak dalam pembuatan brooding yang ideal sebesar 33, 37%.  Penyiapan booding sebelum masuknya DOQ harus disiapkan terlebih dahulu. Peningkatan kompotensi penyiapan brooding sebesar pada peternak yang berpengetahuan rendah sebesar 3.30-29.97%. Kompotensi peternak pemula dalam pengelolaan usaha burung puyuh dimasa awal pemeliharaan meningkat 29-43.7% setelah mendapatkan bimbingan
BETERNAK BURUNG PUYUH BAGI PETERNAK PEMULA Safriyanto Dako; Safriyanto Dako; Fahria Datau; Suparmin Fathan; syukri I Gubali
Jambura Journal of Husbandry and Agriculture Community Serve (JJHCS) Vol 2, No 1 (2022): Jambura Journal of husbandry and Agriculture Community Serve
Publisher : Jambura Journal of Husbandry and Agriculture Community Serve (JJHCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan Pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kelompok peternak peternak dalam penanganan usaha ternak burung puyuh bagi peternak pemula. DOQ burung puyuh sejumlah 200 ekor, yang di tempatkan  Kandang burung puyuh. Burung puyuh (DOQ) sebanyak 200 ekor, Alat yang digunakan kandang, Brooding, pakan dan vitamin untuk ternak. Pengabdian dilaksanakan bersama peternak melalui pembuatan kandang dan Brooding; Pembuatan subtitusi pakan dengan daun pandan, di kelompok peternak; Penerapan program vaksinasi burung puyuh serta memberika motivasi dalam beternak burung puyuh menggunakan model PRA. Pengelolaan brooding, terutama suhu brooding dikontrol secara konvensional. Burung puyuh berumur 1-7 hari merupakan masa kritis dalam brooding, dimana suhu harus stabil sehingga puyuh tidak mengalami cekama panas atu dingin. Kandang yang dibuat untuk ternak puyuh dalam kegiatan pengadian merupakan kandang contoh, kandang adalah kandang baterai, ukuran utama ukuran kandang 60 cm x 400 cm, bentuknya bersusun, sengayak 20 flok, berukuran 40 cm  x 30 cm dengan kapasitas tampung kseluran flok sebanyak 200 ekor. Vaksinasi pertama pada burung puyuh setelah berumur 4 hari berada didalam brooding. Vaksinasi kedua dilakukan setelah burung puyuh berumur 10 hari di kandang, dan Vaksinasi ketiga setelah burung puyuh berumur 23 hari. Program pemberdayaan peternak pemula burung puyuh memberikan pemahaman dan peningkatan kompoyensi dalam pengelolaan usaha ternaknya secara berkesinambungan
Bobot Organ Reproduksi dan Kandung Kemih Kambing Lokal Jantan yang Diberi Silase Ransum Komplit MengandungJerami Sorgum(Sorghum bicolor (L.) Moench) dengan Taraf yang Berbeda Aswan Husain; Suparmin Fathan
xxxx-xxxx
Publisher : Gorontalo Journal of Equatorial Animals

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh taraf jerami sorgum dalam silase ransum komplit terhadap bobot organ reproduksi dan kandung kemih pada kambing lokal.  Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan November 2021 diKandang Percobaan Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo.  Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL).  Perlakuan adalah subtitusi antara rumput alam/lapangan dengan jerami Sorgum yaitu P1 (30 : 60), P2 (20 : 70), P3 (10 : 80), dan P4 (0 : 90) masing-masing 3ulangan, sehingga terdapat 12 (4 perlakuan x 3 ulangan) unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, perlakuan pemberian silase ransum komplit mengandung jerami sorgum dengan taraf yang berbeda pada kambing lokal jantan yang dipelihara secara intensif selama sepuluh minggu  berpengaruh tidak nyata (P0.05) terhadap bobot organ reproduksi (penis dan testis) dan kandung kemih.  Bobot organ reproduksi kambing lokal jantan yaitu 74.25 gr - 86.20 gr (bobot penis yaitu 17.55 gr - 18.50 gr dan bobot testis yaitu 56.70 gr - 67.70 gr) dan bobot kandung kemih kambing lokal jantan yaitu 5.73 gr - 6.70 gr.Kata Kunci :kambing lokal, organ reproduksi, kandung kemih
KANDUNGAN PROTEIN DAN LEMAK DAGING AYAM KAMPUNG UNGGUL BALITNAK YANG DIBERI PAKAN MENGANDUNG LARVA MAGGOT Helmalia Putri Rivai; Suparmin Fathan; Umbang Arif Rokhayati
xxxx-xxxx
Publisher : Gorontalo Journal of Equatorial Animals

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan yang mengandung larva maggot terhadap kandungan protein dan lemak dalam daging ayam kampung unggul balitnak. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), terdiridari 5 perlakuan dan 4 ulangan. Setiap ulangan menggunakan 5 ekor ayam, sehingga total ayam kampung unggul balitnak yang digunakan sebanyak 100 ekor. Perlakuan yang diberikanyaitu P0 = ransumtanpa larva maggot, P1= ransumdengan 2,5% larva maggot, P2= ransumdengan 5% larva maggot, P3= ransumayamdengan 7,5% larva maggot dan P4= ransum dengan 10% larva maggot. Setelah ayam berumur 8 minggu (56 hari) , kemudian dipotong dan diambil daging dada dan paha bagian kanan untuk dianalisis kandungan protein dan lemak daging. Jika terdapat pengaruh nyata antara perlakuan maka akan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan yang mengandung larva maggot memberikan pengaruh nyata (P0,05) terhadap kandungan protein pada daging, dan tidak berpengaruh nyata (P0,05) terhadap kandungan lemak pada daging ayam KUB. Disimpulkan bahwa, pemberian pakan yang mengandung larva maggot menghasilkan kadar protein (24,90% - 23,73%) dan kandungan lemak (2,97% - (3,17%) pada daging ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB). Berdasarkan hasil analisis nilai tertinggi yang dicapai kandungan protein daging terdapat pada perlakuan P2 sebesar 25,87 % yang di ikuti perlakuan P0 24,90 %, P1 24,36 %, P3 24,86 % dan nilai terendah ada pada perlakuan P4 sebesar 23,73 %. Dan berdasarkan hasil analisis pada kandungan lemak daging yang telah dilakukan memperoleh rata dengan persentase berkisar P0 (2,97 %), P1 (3,38 %), P2 (2,56 %), P3 (3,03 %), P4 (3,17 %).
PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA PETERNAK SAPI POTONG Faisal Dako; Suparmin Fathan; Sri Yeni Pateda
xxxx-xxxx
Publisher : Gorontalo Journal of Equatorial Animals

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of motivation on the performance of farmers and the level of motivation of beef cattle farmers in Limehu Village, Tabongo District, Gorontalo Regency. The research method used is a survey method by preparing primary and secondary data. Descriptive analysis was used to determine the level of motivation while simple linear regression analysis was used to determine the effect of motivation on farmer performance. The results showed that the level of motivation on the performance of farmers in Limehu Village, Tabongo District, Gorontalo Regency was included in the very high category with a score of 1688. This was due to internal and external factors having a significant effect on farmer motivation. The effect of farmer motivation on performance is obtained by the correlation coefficient (r) 1.5 and the coefficient of determination (r2) 0.015 which shows that the influence of motivation on performance is 1.5%.