Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Pelatihan Pembuatan Silase dan Fermentasi Jerami Padi Bagi Masyarakat Desa Bongopini Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango Syahruddin; Muhammad Mukhtar; Sri Suryaningsih Djunu; Suparmin Fathan; Nibras K. Laya; Safriyanto Dako; Sahrain Bumulo
Sosiologi Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 3 (2024): Sosiologi Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/sjppm.v1i3.153

Abstract

Potensi limbah tanaman pangan seperti jerami padi dan jerami jagung di Desa Bongopini dan sekitarnya banyak tersedia pada waktu musim panen tiba. Tetapi peternak hanya memanfaatkan sebagian kecil limbah tersebut sebagai pakan ternak. Pengabdian masyarakat bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peternak agar dapat mengolah jerami jagung dan jerami padi menjadi pakan dalam bentuk silase dan jerami padi fermentasi. Sehingga peternak dapat memaksimalkan pemanfaatan limbah tanaman pangan sebagai pakan ternak serta tidak mengalami kendala penyediaan pakan hijauan pada saat musim kemarau. Pelatihan menggunakan metode partisipatif dengan 50% teori dan 50% praktek aplikatif. Materi yang disajikan dengan ceramah, diskusi dan praktek langsung di lokasi tempat pengabdian masyarakat. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat memperlihatkan bahwa semua peternak merespon dengan baik pelaksanaan kegiatan pengabdian ini karena dapat menambah pengetahuan dan keterampilan peternak dalam mengolah jerami jagung dan jerami padi menjadi pakan ternak yang murah, mudah didapat dan melimpah. Pengolahan pakan dengan cara silase dan fermentasi jerami padi dapat meningkatkan nilai nutrisi dan palatabilitas pakan serta dapat mengatasi kekurangan pakan hijauan pada musim kemarau. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini peternak di Desa Bongopini dapat membuat silase dan jerami padi fermentasi, sehingga dapat meningkatkan pemanfaatan limbah tanaman pangan sebagai pakan ternak.
Quantity and Quality of Oestrus of Kacang Goats Injected with Prostaglandin F2alpha in the Vulva Submucosa on the Coast of Tomini Bay Ilham, Fahrul; Panggulu, Zulkifli; Dako, Safriyanto; Fathan, Suparmin; Rachman, Agus Bahar
Jambura Journal of Animal Science Vol 7, No 2 (2025): Jambura Journal of Animal Science
Publisher : Animal Husbandry Department, Faculty of Agriculture Gorontalo State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35900/jjas.v7i2.28008

Abstract

Tomini Bay is the longest bay in Indonesia which is located in the provinces of North Sulawesi, Gorontalo and Central Sulawesi. The dominant goat species raised by farmers in Tomini Bay is the Kacang goat. This research aims to determine the quantity and quality of estrus of peanut goats based on different parities that are reared traditionally in Tomini Bay. The hormone used is the PGF2α lutalyse brand, which is injected into the vulvar submucosa in 1 ml. The research location is Bonepantai District, Bone Bolango Regency, Gorontalo Province. The number of selected female goats used was 9 goat, and they were grouped into 3: the heifer treatment group, the group that gave birth once, and the group that gave birth more than once. The oestrus quantity variables observed were percentage of oestrus, onset of oestrus, and duration of oestrus. The results of the study showed that administration of the PGF2α hormone in the vulva submucosa of kacang goats during the second injection was able to cause up to 100% lust symptoms. The onset and duration of oestrus in heifers injected with PGF2α was 57.67 hours for 39.33 hours, one birth was 61.33 hours for 34 hours, and one birth was 57.67 hours for 42.33 hours. The behavior shown by Kacang goats after PGF2α injection is that they like to mount their friends and are quiet when mounted by males. The conclusion of this study is that PGF2∝ injection into the vulva submucosa causes Kacang goats to be in heat with quite obvious symptoms. PGF2∝ injection into the submucosa vulva can be applied during estrus synchronization at a lower cost but is able to provide a normal heat effect.
Application of Cover Type and Rootstock Height to the Success of Mango Grafting Darma Putra , I Kadek Handre; Pembengo, Wawan; Dude, Suyono; Bagu, Fitria S; Zakaria, Fauzan; Apriliani, Silvana; Lihawa, Mohamad; Fathan, Suparmin; Mustafa, Ramlan
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 30 No. 3 (2025): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18343/jipi.30.3.591

Abstract

The availability of high-quality mango seedlings is a major challenge in improving fruit yield and quality, which can be addressed through vegetative propagation techniques, such as grafting that combines rootstocks with strong root systems and scions from superior varieties. This study aimed to determine the effects of the interaction between cover type and rootstock height on mango grafting success. This study was conducted from July to September 2022. A split-plot design was employed, with the main factor being the cover type (single and mass cover) and the sub-factor being the rootstock height (50 cm and 30 cm). The measured parameters included the time for bud emergence, percentage of bud emergence, number of leaves, and grafting success, with data analyzed using ANOVA and LSD tests at a 5% significance level. The results showed that mass cover significantly influenced grafting success, with an average time of bud emergence of 12.40 days, percentage of bud emergence of 100%, average number of leaf average of 6.90, and grafting success rate of 100%. Conversely, the rootstock height did not significantly affect these parameters. Mass cover has been proven to create an optimal microenvironment for plant growth by maintaining humidity and temperature and protecting plants against extreme environmental conditions. In contrast, grafting incompatibility was detected in certain rootstock height treatments, potentially affecting the nutrient flow and graft quality. In conclusion, mass cover had a dominant effect on grafting success, whereas rootstock height had no significant impact. No interaction was found between cover type and rootstock height in mango grafting. Keywords: cover type, rootstock height, grafting
PENERAPAN TEKNOLOGI VERTIMINAPONIK DAN BUDIKDAMBER GUNA MEMBANGUN RESILIEN PANGAN MASYARAKAT Pembengo, Wawan; Lihawa, Mohamad; Fathan, Suparmin
Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknologi Pertanian Vol 4, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Vertiminaponik merupakan teknologi kombinasi antara sistem budidaya sayuran secara vertikal berbasis pot talang plastik dengan sistem akuaponik. Bukdidamber merupakan teknik budidaya ikan dan sayuran dalam satu ember yang merupakan sistem akuaponik (polikulturikan dan sayuran). Kedua teknologi ini berperan dalam menjaga tingkat resilien (ketahanan) pangan di tingkat masyarakat desa yang kepemilikan lahannya terbatas dengan kondisi marginal. Kegiatan Pengabdian Desa Binaan yang berlokasi di desa Tunggulo kecamatan Tilongkabila kabupaten Bone Bolango Propinsi Gorontalo ini dilakukan dengan menggunakan metode pelatihan dan bimtek penerapan ilmu dan teknologi. Kegiatan ini juga merupakan pengabdian kaji tindak (action research) dalam rangka sosialisasi teknik vertiminaponik dan budikdamber. Teknik vertiminaponik dan budikdamber bisa digunakan oleh petani dan juga rumah tangga yang memiliki keterbatasan luas lahan. Dengan metode ini, petani dan rumah tangga bisa mendapatkan penghasilan tambahan meskipun tidak memiliki lahan yang luas. Teknik ini muncul dengan pertimbangan, bisa tercapainya pemenuhan kebutuhan sayuran dan ikan demi tumbuhnya tingkat resilien (ketahanan) pangan masyarakat. Selain itu, teknologi ini memiliki peluang besar untuk dijadikan usaha mikro masyarakat.
Hubungan Antra Bobot Badan Dan Ukuran Tubuh, Bobot Karkas Dan Non Karkas Pada Burung Puyuh Yang Di Beri Pakan Tambahan Tepung Daun Ubi Kayu Miyodu, Roman; Ilham, Fahrul; Fathan, Suparmin; Sayuti M, Muhammad; Bahri, Syamsul
Jurnal Sains Ternak Tropis Vol 3, No 2 (2025): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/jstt.3.2.115-121.2025

Abstract

The research objective was to analyze the correlation between live weight and body size and internal organs of quails (Coturnix coturnix japonica) fed with supplementary feed in the form of cassava leaf meal.. The use of cassava leaf meal as an alternative feed ingredient is expected to increase the efficiency of livestock production through the utilization of agricultural waste with high nutritional value. This research was conducted in Helumo Village, Suwawa Subdistrict, Bone Bolango District from April to June 2024 using 140 quails. Measures of live weight, length of tibia, tibia, neck, wing, tarsometarsus, and weights of liver, heart, and gizzard. Data were analyzed using Pearson correlation. Results showed that live weight was strongly correlated with tarsometarsus length (r = 0.72) and wing length (r = 0.61), and moderately correlated with the weights of internal organs such as liver (r = 0.41), heart (r = 0.50), and gizzard (r = 0.55). Conversely, the correlation between live weight and tibia, tibia, and neck length was weak to very weak. It can be concluded that tarsometarsus length and wing length are potential morphometric indicators to predict quail live weight. This research is expected to serve as a basis for the development of more efficient selection and breeding strategies in quail rearing.Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara bobot hidup dengan ukuran tubuh dan organ dalam burung puyuh (Coturnix coturnix japonica) yang diberi pakan tambahan berupa tepung daun ubi kayu. Penggunaan tepung daun ubi kayu sebagai bahan pakan alternatif diharapkan dapat meningkatkan efisiensi produksi ternak melalui pemanfaatan limbah pertanian yang bernilai nutrisi tinggi. Penelitian dilakukan di Desa Helumo, Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango selama bulan April hingga Juni 2024 dengan menggunakan 140 ekor burung puyuh. Pengukuran terhadap bobot hidup, panjang tibia, pemur, leher, sayap, tarsometarsus, serta bobot hati, jantung, dan ampela. Analisis data menggunakan korelasi Pearson. Hasil menunjukkan bahwa bobot hidup berkorelasi kuat dengan panjang tarsometarsus (r = 0,72) dan panjang sayap (r = 0,61), serta berkorelasi sedang dengan bobot organ dalam seperti hati (r = 0,41), jantung (r = 0,50), dan ampela (r = 0,55). Sebaliknya, korelasi antara bobot hidup dengan panjang tibia, pemur, dan leher berada dalam kategori lemah hingga sangat lemah. Disimpulkan bahwa panjang tarsometarsus dan panjang sayap merupakan indikator morfometrik yang potensial untuk memprediksi bobot hidup burung puyuh. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi pengembangan strategi seleksi dan pemuliaan yang lebih efisien dalam pemeliharaan puyuh
Performans Reproduksi Ternak Sapi Lokal dan Sapi Silangan Yang di Inseminasi Buatan Amu, Muhammad Widjidan; Fathan, Suparmin; Ilham, Fahrul
Jambura Journal of Tropical Livestock Science Vol 3, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTReproductive productivity is a crucial aspect in the development of beef cattle farming in Indonesia. One of the main strategies to increase cattle population is artificial insemination (AI), whose success largely depends on reproductive performance indicators such as conception rate (CR), service per conception (S/C), and calving rate (CaR). This study aims to compare the reproductive performance of purebred Bali cattle and crossbred cattle (Bali × Limousin) based on secondary data from various national journals. A systematic literature review was conducted using studies published between 2015–2024. The results indicate that Bali cattle have a higher CR (75.67%) compared to crossbred cattle (69.51%), although their S/C value is slightly higher (1.66 vs 1.48). Bali cattle also show a superior CaR (68.44%) compared to crossbreds (59.84%). These differences highlight the superior physiological adaptation of Bali cattle to tropical environments and their stable local genetics. The study underscores the importance of optimizing locally based reproductive management strategies to sustainably support national beef cattle population growth.Keywords: Bali cattle, crossbred cattle, artificial insemination, conception rate, service per conception, calving rate.ABSTRAKProduktivitas reproduksi merupakan aspek krusial dalam pengembangan ternak potong di Indonesia. Salah satu strategi peningkatan populasi sapi adalah melalui inseminasi buatan (IB), namun keberhasilannya sangat bergantung pada performa reproduksi seperti conception rate (CR), service per conception (S/C), dan calving rate (CaR). Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan performa reproduksi antara sapi Bali murni dan sapi silangan (Bali × Limousin) berdasarkan data sekunder dari berbagai jurnal nasional. Metode yang digunakan adalah tinjauan pustaka sistematis terhadap artikel yang terbit antara tahun 2015–2024. Hasil analisis menunjukkan bahwa sapi Bali memiliki CR lebih tinggi (75,67%) dibanding sapi silangan (69,51%), namun nilai S/C sapi Bali sedikit lebih tinggi (1,66 vs 1,48). CaR sapi Bali juga lebih unggul (68,44%) dibandingkan sapi silangan (59,84%). Perbedaan ini mencerminkan keunggulan adaptasi fisiologis sapi Bali terhadap lingkungan tropis serta kestabilan genetik lokal. Studi ini menegaskan pentingnya optimalisasi manajemen reproduksi berbasis lokal untuk mendukung peningkatan populasi sapi potong nasional secara berkelanjutan.Kata Kunci: sapi Bali, sapi silangan, inseminasi buatan, conception rate, service per conception, calving rate.