cover
Contact Name
muhammad ikhsan
Contact Email
ichsan@uwgm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jmm.ummat@gmail.com
Editorial Address
Jalan KH. Ahmad Dahlan No 1 Pagesangan, Kota Mataram - NTB
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)
ISSN : 25988158     EISSN : 26145758     DOI : 10.31764/jmm.v4i2.1962
Core Subject : Education,
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) is a journal published by the Mathematics Education Departement of Education Faculty of Muhammadiyah University of Mataram. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) aims to disseminate the results of conceptual thinking and ideas, especially the results of educational research and technology to be realized in the community, including (1) Fields of science, applied, social, economic, cultural, health, ICT development, and administrative services, (2) Training and improvement in the results of educational, agricultural, information and communication, and religious technology (3) Teaching and empowering communities and communities of students, youth, youth and community organizations on an ongoing basis
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 76 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 3 (2025): Juni" : 76 Documents clear
SEMARAK ANTI HIPERTENSI SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN HIPERTENSI Izzati, Mutiara Nur; Amanda, Aisyah Putri; Naufal, Muhamad; Kusumastuti, Tiara; Hanifah, Laily
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 3 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i3.30312

Abstract

Abstrak: Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang paling banyak dijumpai dengan prevalensi sebesar 42,3% di RT 01-05 RW 007 salah satu Kkelurahan Bedahan di Kota Depok. Oleh karena itulah, pengabdian ini dilakukan bertujuan untuk melakukan upaya pencegahan dan pengendalian hipertensi masyarakat . Kegiatan pengabdian masyarakat ini mencakup pemeriksaan tekanan darah dan gula darah, senam bersama, dan penyuluhan terkait hipertensi di Lapangan Perigi, Depok pada 112 orang... Kegiatan ini berupaya meningkatkan hard skill berupa telah berhasil dilaksanakan pengetahuan yang apabila ditinjau melalui hasil evaluasi melalui pre-test dan post-test yang berhasil menunjukkan peningkatan dari yang semula 49,48 pada pre-test menjadi 82,07 pada post-test, serta tingginya keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan pemeriksaan kesehatan dan senam bersama.Abstract: Hypertension is the most common non-communicable disease with a prevalence of 42.3% in one RT 01-05 RW 007 in Bedahan Sub District in Depok. Therefore, this community service aims to make efforts to prevent and control hypertension in the community. This community service activity includes blood pressure and blood sugar checks, group exercise, and counselling related to hypertension in Lapangan Perigi, Depok to 112 persons. This activity aimed at improving hard-skill such as knowledge of participants, and has been successfully implemented as reviewed through the evaluation results through pre-test and post-test which showed an increase which showed an increase from the original 49.48 in the pretest to 82.07 in the post-test, as well as high community participation in health check-up and group exercise activities.
PEMERIKSAAN KADAR GLUKOSA DARAH SEWAKTU SEBAGAI SKRINING PENYAKIT DIABETES PADA MASYARAKAT Nurpalah, Rianti; Syafariah, Yayah; Khusnul, Khusnul; Arrizqiyani, Tanendri; Hidana, Rudy; Suhartati, Rochmanah; Liswanti, Yane; Afiah, Irma Nur
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 3 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i3.28578

Abstract

Abstrak: Peningkatan kadar gula darah merupakan suatu kondisi yang dialami oleh penderita diabetes melitus, hal ini terjadi karena tubuh tidak dapat menghasilkan atau menggunakan insulin secara efektif. Pada tahun 2023 penderita diabetes di Kota Tasikmalaya mencapai 11 ribu jiwa lebih, dan belum semua mendapatkan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan tujuan untuk membantu memonitor diabetes pada masyarakat dengan melakukan pemeriksaan glukosa darah sewaktu sebagai skrening penyakit DM. Kegiatan ini dilaksanakan melalui kerja sama dengan SDN Mancogeh dalam kegiatan pemeriksaan glukosa darah yang dilakukan pada sejumlah 37 orang tua siswa di SDN tersebut. Pemeriksaan penyaring ini dilakukan dalam upaya deteksi sedini mungkin adanya penderita diabetes, agar dapat segera memperoleh pelayanan yang sesuai standar apabila ternyata diketahui mempunyai nilai glukosa darah yang tinggi. Hasil pemeriksaan didapat sebanyak 81 % normal dan sebanyak 19 % glukosa darahnya tinggi, hasil pemeriksaan ini dapat dijadikan sebagai data untuk puskesmas dalam rangka meningkatkan pelayanan pada masyarakat di wilayah puskesmas yang bersangkuan.Abstract: Increased blood sugar levels are a condition experienced by people with diabetes mellitus, this occurs because the body cannot produce or use insulin effectively. In 2023, diabetes sufferers in Tasikmalaya City will reach more than 11 thousand people, and not all of them have received health services that meet standards. This community service is carried out with the aim of helping to monitor diabetes in the community by conducting random blood glucose tests as a screening for DM. This activity was carried out in collaboration with SDN Mancogeh in a blood glucose examination activity carried out on 37 parents of students at the SDN. This screening examination was carried out in an effort to detect diabetes sufferers as early as possible, so that they can immediately obtain standard services if they are found to have high blood glucose levels. The results of the examination were 81% normal and 19% high blood glucose, the results of this examination can be used as data for health centers in order to improve services to the community in the health center area concerned.
PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI BAGI REMAJA DAN IBU-IBU PENGAJIAN Yuliana, Anna; Zain, Dichy Nuryadin; Pebiansyah, Anisa; Amin, Saeful; Rahmiyani, Ira; Alifiar, Ilham; Hidayat, Taufik; Shaleha, Resha Resmawati
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 3 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i3.31854

Abstract

Abstrak: Penyuluhan kesehatan reproduksi menjadi aspek penting dalam meningkatkan Penyuluhan kesehatan reproduksi penting untuk meningkatkan pemahaman remaja dan ibu rumah tangga dalam menjaga kebersihan serta kesehatan organ reproduksi. Kurangnya pengetahuan dapat menyebabkan perilaku berisiko, termasuk penyakit menular seksual dan kehamilan dini. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas penyuluhan kesehatan reproduksi dengan menggunakan media audio visual. Metode yang digunakan terdiri dari penyuluhan langsung, tayangan audio visual dan evaluasi menggunakan pre-test dan pos-test, yang terdiri dari lima belas pertanyaan. Mitra pengabdian merupakan ibu rumahtangga dan remaja putri di lingkungan Masjid Abah Djaedi, Kota Tasikmalaya sebagnyak 76 responden. Hasil evaluasi menunjukan peningkatan pengetahuan yang signifikan, dengan nilai rata-rata sebesar 0,83 dan masuk kedalam kategori tinggi berdasarkan kriteria N-Gain. Kegiatan ini menegaskan penggunaaan media audio visual dapat meningkatkan terserapnya informasi yang lebih efektif dan efesien terutama dalam meningkatan kesehatan reproduksi.Abstract: Reproductive health counseling is an important aspect in improving Reproductive health counseling is important to improve the understanding of adolescents and housewives in maintaining cleanliness and health of reproductive organs. Lack of knowledge can lead to risky behavior, including sexually transmitted diseases and early pregnancy. This community service activity aims to evaluate the effectiveness of reproductive health counseling using audio-visual media. The methods used consist of direct counseling, audio-visual displays and evaluation using pre-test and post-test consisting of fifteen questions. The community service partners are housewives and adolescent girls in the Abah Djaedi Mosque environment, Tasikmalaya City, as many as 76 respondents. The evaluation results showed a significant increase in knowledge, with an average value of 0.83 and entered the high category based on the N-Gain criteria. This activity confirms that the use of audio-visual media can increase the absorption of information more effectively and efficiently, especially in improving reproductive health.
PELATIHAN PENYELENGGARAAN PAUD INKLUSIF PADA GURU-GURU TK ‘AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL KABUPATEN BANDUNG Rahmah, Adzanishari Mawaddah; Diwanti, Yusrinda Silvanis; Hamidah, Nurlaela; Hasya, Nabilla Andiani; Sukhmadewi, Pratiwi; Kusuma, Septania Sakti Cahya
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 3 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i3.31431

Abstract

Abstrak: Terbatasnya pemahaman dan keterampilan guru TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) di Kabupaten Bandung mengenai anak berkebutuhan khusus (ABK) dan pendidikan inklusif merupakan tantangan besar dalam menghadirkan inklusivitas di kalangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Kegiatan Pelatihan Penyelenggaraan PAUD Inklusif bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru TK ABA Kabupaten Bandung dalam memahami prinsip PAUD Inklusif, mengenali karakteristik ABK, serta menggunakan Kuesioner Pra-Skrining Perkembangan (KPSP) sebagai instrumen deteksi dini perkembangan anak. Pelatihan disusun menggunakan pendekatan experiential learning, yang meliputi metode ceramah, diskusi, simulasi, dan praktik langsung. Kegiatan ini diikuti oleh 35 guru dari 14 TK ABA di Kabupaten Bandung. Hasil evaluasi pelatihan menunjukkan peningkatan pemahaman peserta sebesar 24,35%, dengan nilai rata-rata post-test mencapai 81,6. Sementara evaluasi reaksi menunjukkan tingkat kepuasan sebesar 90,88%, menandakan bahwa pelatihan ini dirasa efektif dan bermanfaat. Pelatihan ini diharapkan dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan inklusif di tingkat PAUD dan menjadi dasar bagi pengembangan program pelatihan lanjutan di masa yang akan datang.Abstract: The limited understanding and skills of 'Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) Kindergarten teachers in Bandung Regency regarding children with special needs (ABK) and inclusive education are major challenges in bringing inclusivity to Early Childhood Education (PAUD). The Inclusive PAUD Implementation Training activity aimed to improve the competence of ABA Kindergarten teachers in Bandung Regency in understanding the principle of inclusivity in early child education setting, recognizing the characteristics of ABK, and using the Kuesioner Pra-Skrining Perkembangan (KPSP) as an instrument for early detection of child development. The training was designed using an experiential learning approach, which included lecture, discussion, simulation, and direct practice methods. This activity was attended by 35 teachers from 14 ABA Kindergartens in Bandung Regency area. The results of the training evaluation showed an increase in participant understanding of 24.35%, with an average post-test score reaching 81.6. The reaction evaluation showed a satisfaction level of 90.88%, indicating that this training was effective and useful.
PENINGKATAN PENGETAHUAN PENCEGAHAN HIPERTENSI MELALUI EDUKASI MEDIA LEAFLET PADA IBU PKK Angraeni, Fitri; Ardhiyanti, Lusyta Puri
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 3 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i3.30261

Abstract

Abstrak: Salah satu PTM yang telah mendapatkan perhatian dalam perawatan kesehatan di Indonesia dan seluruh dunia adalah penyakit hipertensi. Hipertensi memiliki julukan penyakit "The Sillent Killer" karena sering terjadi tanpa adanya gejala. Kegiatan ini penting untuk dilakukan mengingat keterlibatan ibu PKK merupakan menjadi penggerak untuk menerapkan hidup sehat serta memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat sebagai upaya pencegahan dan pengendalian penyakit hipertensi. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan pencegahan hipertensi dengan menggunakan media leaflet pada ibu PKK di Perumahan Lembah Griya Indah Citayam. Pengabdian masyarakat ini menggunakan metode ceramah dengan media leaflet yang dilakukan pada 10 orang ibu PKK. Dalam melihat efektivitas edukasi menggunakan leaflet ini menggunakan angket pre-test dan posttest dengan dilakukan analisis statistik uji Wilcoxon. Rata-rata skor pre-test adalah 64 dan setelah diberikannya edukasi dengan media leaflet meningkat menjadi 90, yang menunjukkan dengan adanya pengabdian masyarakat berupa edukasi dengan media leaflet ini efektif dalam meningkatkan pengetahuan ibu-ibu PKK terkait dengan pencegahan penyakit hipertensi sebesar 40,63%. Pengabdian masyarakat yang telah dilakukan dapat meningkatkan pengetahuan ibu PKK mengenai pencegahan terkait penyakit hipertensi. Dalam hal ini keterlibatan ibu PKK penting dalam menyebarluaskan informasi atau pengetahuan pencegahan hipertensi kepada masayarakat ataupun lingkungan sekitarnya.Abstract: One of the NCDs that has received attention in health care in Indonesia and around the world is hypertension. Hypertension has the nickname “The Sillent Killer” disease because it often occurs without any symptoms. This activity is important to do considering that the involvement of PKK mothers is a driving force for implementing healthy living and providing health education to the community as an effort to prevent and control hypertension. The purpose of this community service is to increase knowledge related to the prevention of hypertension by using leaflet media for PKK mothers in Lembah Griya Indah Citayam Housing. This community service uses a lecture method with leaflet media conducted on 10 PKK mothers. In seeing the effectiveness of education using this leaflet using a pre-test and posttest questionnaire with Wilcoxon test statistical analysis. The average pre-test score was 64 and after education with leaflet media increased to 90, which shows that community service in the form of education with leaflet media is effective in increasing the knowledge of PKK mothers related to the prevention of hypertension by 40.63%. The community service that has been carried out can increase the knowledge of PKK mothers regarding prevention related to hypertension. In this case, the involvement of PKK mothers is important in disseminating information or knowledge of hypertension prevention to the community or the surrounding environment.
PENINGKATAN KOMPETENSI TEKNOLOGI ROBOTIKA BAGI SISWA SMK MELALUI PELATIHAN PEMROGRAMAN ROBOT BERBASIS ARDUINO MENGGUNAKAN OUTSEAL STUDIO Huda, Miftakhul; Sulasmoro, Arfan Haqiqi; Humam, Mohammad; Sabanise, Yerry Febrian
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 3 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i3.31001

Abstract

Abstrak: SMK PGRI 2 Taman Pemalang merupakan salah satu institusi pendidikan vokasi yang memiliki peran penting dalam mempersiapkan lulusan yang siap kerja dan berkompeten di bidang teknik. Saat ini, beberapa tantangan yang dihadapi oleh SMK PGRI 2 Taman adalah keterbatasan akses ke teknologi terbaru dan minimnya pelatihan yang mengarah pada pemahaman teknis tentang robotika yang berdaya guna dalam dunia industri. Salah satu peluang yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi keterbatasan tersebut adalah dengan memperkenalkan pelatihan pemrograman robot berbasis Arduino dengan Outseal Studio untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang robotika berbasis arduino. Pengabdian Kepada Masyarakat berbentuk pengenalan atau sharring pengetahuan tentang Outseal Studio dan demo penerapan Outseal Studio pada sebuah Robot berbasis Arduino yaitu Arduino Nano, materi disampaikan berupa presentasi/pemaparan dan demontrasi Pemrograman Robot dengan Outseal Studio dan Implementasi ke Robot. Jumlah perserta pada pengabdian kepada masyarakat adalah 27 peserta. Tahap awal kegiatan pengabdian ini berupa survey dan persiapan peralatan yang dibutuhkan, kemudian pada tahap pelaksanaan berupa pemberian materi tentang Robotika dan Outseal Studio, pretest 15 soal dilakukan untuk mengukur pengetahuan awal, setelah pemaparan dan demontrasi diakhiri dengan post test 15 soal. Pelaksanaan pengabdian ini berdampak positif dalam hal robotika berbasis Arduino dan Outseal Studio ditandai dengan adanya kenaikan pemahaman yang signifikan setelah melalui Post Test sebesar 50.50%.Abstract: SMK PGRI 2 Taman Pemalang is a vocational education institution that has an important role in preparing graduates who are ready to work and are competent in the engineering field. Currently, several challenges faced by SMK PGRI 2 Taman are limited access to the latest technology and a lack of training that leads to a technical understanding of robotics that is useful in the industrial world. One opportunity that can be utilized to overcome these limitations is by introducing Arduino-based robot programming training with Outseal Studio to improve students’ understanding of Arduini-based robotics. Community Service takes the form of an introduction or sharing of knowledge about Outseal Studio and a demo of implementing Outseal Studio on an Arduino-based robot, namely the Arduino Nano. The material is delivered in the form of a presentation/exposure and demonstration of Robot Programming with Outseal Studio and Implementation on Robots. The number of participants in community service was 27 participants. The initial stage of this service activity is in the form of a survey and preparation of the required equipment, then in the implementation stage it is the provision of material about Robotics and Outseal Studio, a 15 question pretest is carried out to measure initial knowledge, after the presentation and demonstration ends with a 15 question post test. The implementation of this service has had a positive impact in terms of Arduino and Outseal Studio based robotics, marked by a significant increase in understanding after going through the Post Test by 50.50%.
PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN PADA KELUARGA DI KOTA SAMARINDA KALIMANTAN TIMUR Hardianti, Dewi Novita; Lestari, Ida Ayu Indira Dwika; Ramdan, Iwan M.; Sultan, Muhammad; Sari, Ika Wulan
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 3 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i3.31188

Abstract

Abstrak: Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) pada rumah tangga merupakan keterampilan vital yang harus dimiliki oleh setiap anggota keluarga. Mengingat bahwa kecelakaan di rumah, seperti jatuh, luka bakar, keracunan, dan cedera akibat alat tajam, merupakan penyebab utama cedera yang dapat dicegah. Pelatihan P3K bertujuan untuk menambah keterampilan dan pengetahuan peserta agar mampu memberikan bantuan segera kepada korban sebelum mendapatkan perawatan medis lebih lanjut, sehingga dapat menyelamatkan nyawa dan mencegah kondisi lebih buruk. Metode yang dilakukan ada tiga tahap yaitu tahap persiapan, sosialisasi dan praktek. Pelatihan P3K dihadiri sebanyak 35 orang, diantaranya ketua RT. 27, kelompok Pojok Tani 27 TLU, Ketua Peminatan K3 FKM UNMUL dan warga teluk Lerong di Sekitar Fuel Terminal Kota Samarinda. Pelaksanaan kegiatan dengan metode penyampaian materi, praktik dan peninjauan hasil dari pre-test dan post-test sebanyak 10 soal. Indikator keberhasilan dengan perbandingan hasil pre-test dan post-test untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan keterampilan diawal dan diakhir setelah pelatihan. Hasilnya menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta dari 67% menjadi 88%, meningkat 21%. Hal ini menunjukkan bahwa luaran dari kegiatan ini berhasil. Diharapkan pelatihan P3K dilakukan secara berkala untuk menciptakan lingkungan yang aman dan responsif terhadap kecelakaan, sehingga risiko cedera dapat diminimalkan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi keadaan darurat meningkat.Abstract: First Aid for Household Accidents is a vital skill that every family member must have. Given that accidents at home, such as falls, burns, poisoning, and injuries from sharp tools, are the main causes of preventable injuries. First Aid for Accidents Training aims to increase the skills and knowledge of participants so that they are able to provide immediate assistance to victims before receiving further medical treatment, so that they can save lives and prevent worse conditions. The method used is three stages, namely the preparation stage, socialization and practice. The First Aid for Accidents Training was attended by 35 people, including the head of RT. 27, the Pojok Tani 27 TLU group, the Head of OHS, the Faculty of Public Health, Mulawarman University and residents of Teluk Lerong around the Fuel Terminal in Samarinda City. The implementation of activities using the method of delivering material, practice and reviewing the results of the pre-test and post-test as many as 10 questions. The success indicator is by comparing the results of the pre-test and post-test to determine the level of knowledge and skills at the beginning and end after the training. The results showed an increase in participant knowledge from 67% to 88%, an increase of 21%. This shows that the output of this activity was successful. It is expected that First Aid training in Accidents will be carried out periodically to create a safe and responsive environment for accidents, so that the risk of injury can be minimized and preparedness in dealing with emergencies increases.
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN KADER KESEHATAN DALAM RANGKA PENCEGAHAN STUNTING PADA BALITA Rahmadiyah, Dwi Cahya; Widyatuti, Widyatuti; Azwar, Azwar
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 3 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i3.30242

Abstract

Abstrak. Peran keluarga dalam penanganan stunting dapat dilakukan melalui memberdayakan keluarga melalui pemberian informasi kesehatan dan kunjungan rumah oleh kader kesehatan. Pelatihan dan pendampingan kader kesehatan sebagai perpanjangan tangan tenaga kesehatan dalam memberdayakan keluarga balita sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam merawat balita stunting. Tujuan pengabdian ini adalah untuk mengoptimalkan peran dan fungsi kader kesehatan masyarakat dalam rangka meningkatkan kemampuan keluarga dalam mencegah terjadinya stunting pada balita. Pelaksanaan pengabdian masyarakat dilaksanakan dalam dua kegiatan yaitu pemberian pelatihan kepada kader kesehatan dalam mencegah terjadinya stunting pada balita dan kegiatan selanjutnya adalah pendampingan kepada kader kesehatan masyarakat dalam memberdayakan keluarga balita untuk mencegah terjadinya stunting. Setelah dilaksanakan pengabdian didapatkan peningkatan, pengetahuan, sikap dan perilaku kader dengan persentase 80% kader dinyatakan lulus dalam pelatihan.Abstract: The role of families in handling stunting can be done through empowering families through providing health information and home visits by health cadres. Training and mentoring of health cadres as an extension of health workers in empowering families of toddlers is needed to improve the ability of families to care for stunted toddlers. The purpose of this service is to optimize the role and function of community health cadres in order to improve the ability of families to prevent stunting in toddlers. The implementation of community service is carried out in two activities, namely providing training to health cadres in preventing stunting in toddlers and the next activity is assistance to community health cadres in empowering families of toddlers to prevent stunting. After the service was carried out, an increase in knowledge, attitudes and behavior of cadres was obtained with a percentage of 80% of cadres passing the training.
PELATIHAN PENGENALAN BAHASA ISYARAT DALAM INTERAKSI SETARA MELALUI BUDAYA INKLUSIF DI KOTA SAMARINDA Dwivayani, Kadek Dristiana; Dewi, Alda Puspita; Anisa, Anisa; Hati, Eka Chayani Mustika
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 3 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i3.31872

Abstract

Abstrak: Jumlah gangguan pendengaran menurut data WHO menunjukan lebih dari 1,5 miliar orang atau hampir 20 persen dari populasi global. Kendala komunikasi terjadi pada proses interaksi Teman Tuli karena masyarakat umumnya kurang menyadari dan memahami penggunaan bahasa isyarat. Bahasa adalah alat komunikasi, melalui bahasa isyarat Teman Tuli dapat berkomunikasi untuk mengungkapkan pikiran, informasi dan perasaannya. Selain itu, Teman Tuli memperoleh akses pendidikan dan kesempatan kerja yang sama. Fenomena ini menjadi latar belakang terselenggaranya kegiatan pelatihan pengenalan bahasa isyarat bertema Sign Language Unite Us “Kita Setara: Mengenal dan Belajar Bahasa Isyarat” bagi masyarakat umum di Kota Samarinda. Peserta berjumlah 50 orang dan mitra kegiatan berkolaborasi dengan komunitas IKAT (Komunitas Ikatan Kebersamaan Anak Tuli Samarinda). Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan penggunaan bahasa isyarat Indonesia, sehingga tercipta masyarakat yang lebih inklusif dan setara. Metode pengabdian yang digunakan adalah seminar dan pelatihan praktik bahasa isyarat untuk interaksi sehari-hari. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan melalui wawancara dan obervasi hasil kegiatan pengabdian menunjukan peningkatan pengetahuan dan softskill komunikasi menggunaan bahasa isyarat sebesar 50 persen. Perlu peningkatan praktik sehari-hari dan konsistensi penggunaan bahasa isyarat sehingga terwujud interaksi yang setara dan inklusif.Abstract: According to World Health Organization (WHO) data, over 1.5 billion people, or nearly 20% of the global population, experience some degree of hearing loss. Communication barriers frequently arise in interactions involving the Deaf community due to a general lack of public awareness and understanding of sign language. As a tool for communication, sign language enables Deaf individuals to express their thoughts, emotions, and share information, as well as to access education and employment opportunities on an equal footing. This context provided the basis for a community service initiative in Samarinda City, entitled “Sign Language Unite Us: We Are Equal – Understanding and Learning Sign Language,” aimed at introducing sign language to the general public. The program involved 50 participants and was carried out in collaboration with IKAT (Ikatan Kebersamaan Anak Tuli Samarinda), a local Deaf community organization. The primary objective of this initiative was to increase public knowledge, understanding, and usage of Indonesian Sign Language, thereby fostering a more inclusive and equitable society. The method implemented included a seminar and hands-on training in basic sign language for everyday interactions. Evaluation conducted through interviews and participant observations indicated a 50% improvement in sign language knowledge and communication soft skills among participants. These findings highlight the need for sustained practice and consistent application of sign language to realize inclusive and equal communication in daily life.
EDUKASI PENGGUNAAN AIR BERSIH DALAM PROSES PENGOLAHAN SAGU SECARA TRADISIONAL Gafur, Muzna Ardin Abdul; Maipauw, Niny Jeni; Amir, Amir; Wulandari, Diah Kartika; Fajariani, Vinani
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 3 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i3.31640

Abstract

Abstrak: Pengolahan sagu tradisional di beberapa Lokasi di Kabupaten Sorong masih menggunakan sumber air yang kurang higienis, seperti air sungai keruh, yang berpotensi menurunkan mutu produk dan membahayakan kesehatan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman petani sagu tentang pentingnya penggunaan air bersih dalam proses pengolahan sagu. Selain itu, kegiatan ini juga diarahkan untuk memperkuat keterampilan mitra, mencakup pengembangan soft skills seperti kepedulian terhadap lingkungan, perilaku hidup bersih, serta kemampuan berkomunikasi dalam kelompok, dan hard skills seperti penerapan teknik sanitasi air bersih serta prosedur pengolahan sagu yang higienis dan ramah lingkungan.Metode yang digunakan meliputi observasi lapangan, dokumentasi, serta penyuluhan disertai pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan. Dari 30 peserta di empat kampung, rata-rata skor pengetahuan meningkat signifikan dari 40–60% pada pre-test menjadi 80–100% pada post-test. Hasil ini menunjukkan sebagian besar petani belum menyadari risiko kesehatan akibat air tercemar, namun setelah edukasi mereka mulai memahami pentingnya sanitasi air dan bersedia menerapkan solusi sederhana, seperti penyaringan air. Program ini menjadi langkah awal pengembangan sistem pengolahan sagu yang higienis dan berkelanjutan dengan mengedepankan kearifan lokal.Abstract: Traditional sago processing in several locations in Sorong Regency still uses less hygienic water sources, such as murky river water, which has the potential to reduce product quality and endanger health. This community service activity aims to improve sago farmers' understanding of the importance of using clean water in the sago processing process. In addition, this activity is also directed at strengthening partner skills, including the development of soft skills such as environmental awareness, clean living behavior, and the ability to communicate in groups, and hard skills such as the application of clean water sanitation techniques and hygienic and environmentally friendly sago processing procedures. The methods used include field observation, documentation, and counseling accompanied by pre-tests and post-tests to measure increased knowledge. Of the 30 participants in four villages, the average knowledge score increased significantly from 41.6% in the pre-test to 87% in the post-test. These results show that most farmers are not yet aware of the health risks of polluted water, but after education they begin to understand the importance of water sanitation and are willing to implement simple solutions, such as water filtration. This program is the first step in developing a hygienic and sustainable sago processing system by prioritizing local wisdom.