cover
Contact Name
muhammad ikhsan
Contact Email
ichsan@uwgm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jmm.ummat@gmail.com
Editorial Address
Jalan KH. Ahmad Dahlan No 1 Pagesangan, Kota Mataram - NTB
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)
ISSN : 25988158     EISSN : 26145758     DOI : 10.31764/jmm.v4i2.1962
Core Subject : Education,
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) is a journal published by the Mathematics Education Departement of Education Faculty of Muhammadiyah University of Mataram. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) aims to disseminate the results of conceptual thinking and ideas, especially the results of educational research and technology to be realized in the community, including (1) Fields of science, applied, social, economic, cultural, health, ICT development, and administrative services, (2) Training and improvement in the results of educational, agricultural, information and communication, and religious technology (3) Teaching and empowering communities and communities of students, youth, youth and community organizations on an ongoing basis
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 2,751 Documents
SOSIALISASI DAN PENDAMPINGAN PENGAJUAN PERIZINAN BERUSAHA BAGI UMKM PADA LEMBAGA ONLINE SINGLE SUBMISSION Andi Fitra Suloi; Nurmiati Nurmiati; Ayu Kalista
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 1 (2025): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i1.28507

Abstract

Abstrak: Pendapatan utama masyarakat di Distrik Pariwari berasal dari hasil perkebunan, pertanian, dan perikanan yang kemudian diperjualbelikan dalam bentuk makanan olahan oleh UMKM. Saat ini, sekitar 154 dari 268 UMKM belum memiliki Nomor Izin Berusaha (NIB) sehingga membatasi penjualan mereka. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan hardskill dan softskill pelaku UMKM dalam membuat izin usahanya sendiri melalui pendampingan cara pembuatan Nomor Izin Berusaha (NIB) melalui website Online Single Submission (OSS). Kegiatan ini dilakukan dalam tiga tahap, yaitu pra-kegiatan, pelaksanaan kegiatan, dan evaluasi. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan metode pre-test dan post-test. Adapun mitra dari kegiatan ini adalah kepala Kampung Distrik Pariwari. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan peserta terkait pengurusan izin usaha melalui OSS dari 45% menjadi 82%. Dari 30 pelaku usaha yang mengikuti sosialisasi, sebanyak 33% berhasil mengajukan mengurusan NIB melalui OSS.Abstract: The primary source of income for the people in Pariwari District comes from plantation, agriculture, and fishery products, which are then processed into food products and traded by Micro, Small, and Medium Scale Enterprises (MSMEs). Currently, approximately 154 out of 268 MSME entrepreneurs do not yet have a Business Identification Number (NIB), which limits their sales opportunities. This activity aims to enhance the hard and soft skills of MSME entrepreneurs by providing guidance on obtaining their own business licenses through the Online Single Submission (OSS) system. The program was conducted in three stages: pre-activity, implementation, and evaluation. Additionally, the evaluation process used pre-test and post-test methods to measure its effectiveness. The village head of Pariwari District collaborated as a partner in this activity. The results showed a significant increase in participants' knowledge of business licensing procedures through OSS, rising from 45% to 82%. Among the 30 business owners who participated in the socialization, 33% successfully obtained their NIB through OSS.
PROGRAM PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN KADER AISYIYAH SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DI WONOSOBO Indriyani, Yeni; Purnamasari, Salsabila; Werdani, Kusuma Estu; Kusumawati, Maharani Ayu; Fajrin, Rahmawati; Ichsan, Burhannudin; Umaroh, Ayu Khoirotul
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 2 (2025): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i2.29276

Abstract

Abstrak: Stunting merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia, termasuk di Kabupaten Wonosobo khususnya di Desa Butuh Lor, yang memiliki prevalensi kasus stunting tinggi sebesar 56,52% pada tahun 2023. Berbagai faktor penyebab, meliputi kondisi ekonomi, pola asuh, asupan gizi, dan sanitasi yang kurang memadai. Upaya pemerintah desa dan kader kesehatan dalam pencegahan stunting masih belum optimal, sehingga diperlukan adanya suatu intervensi program berbasis pelatihan dan pendampingan kader. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas softskill (komunikasi, advokasi, dan edukasi) dan hardskill (pemeriksaan antropometri, pemantauan tumbuh kembang, dan intervensi gizi) dalam pencegahan stunting melalui pelatihan dan pendampingan, sekaligus mendukung perumusan kebijakan berbasis desa untuk pencegahan stunting di Desa Butuh Lor, Wonosobo. Metode pelaksanaan meliputi tahap persiapan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi. Kegiatan melibatkan pelatihan, Focus Group Discussion (FGD), dan penyusunan policy brief sederhana untuk meningkatkan kapasitas kader kesehatan. Hasil program menunjukkan bahwa pelatihan efektif dalam meningkatkan pengetahuan kader sebesar 40% dan keterampilan kader sebesar 40% serta menghasilkan rancangan sederhana kebijakan untuk pencegahan stunting. Program ini berkontribusi pada penguatan peran kadder dan komitmen pemerintah desa dalam upaya pencegahan stunting.Abstract: Stunting is a major health problem in Indonesia, including in Wonosobo Regency, especially in Butuh Lor Village, which has a high prevalence of stunting cases of 56.52% in 2023. Various causal factors include economic conditions, parenting patterns, nutritional intake, and inadequate sanitation. The efforts of the village government and health cadres in preventing stunting are still not optimal, so a program intervention based on training and mentoring for cadres is needed. This community service aims to increase the capacity of soft skills (communication, advocacy, and education) and hard skills (anthropometric examinations, growth and development monitoring, and nutritional interventions) in preventing stunting through training and mentoring, while supporting the formulation of village-based policies for preventing stunting in Butuh Lor Village, Wonosobo. The implementation method includes the preparation, implementation, and monitoring and evaluation stages. Activities involve training, Focus Group Discussions (FGDs), and the preparation of simple policy briefs to increase the capacity of health cadres. The results of the program show that the training is effective in increasing cadre knowledge by 40% and cadre skills by 40% and produce a simple policy design for stunting prevention. This program contributes to strengthening the role of cadres and the commitment of village governments in stunting prevention efforts.
PEMANFAATAN LIMBAH JAGUNG MENJADI PAKAN TERNAK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PEREKONOMIAN DESA POTO DAN MENYUKSESKAN PROGRAM SEJUTA SAPI Yuliadi, Yuliadi; Munandar, Imam; Hermanto, Koko
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 2 (2025): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i2.30056

Abstract

Abstrak: Musim kemarau di Kabupaten Sumbawa ditandai oleh tingkat kekeringan yang sangat tinggi, yang berdampak pada terbatasnya ketersediaan pakan ternak. Kondisi ini berpotensi menurunkan produksi sapi, sehingga menghambat pencapaian program NTB Bumi Sejuta Sapi. Desa Poto, Kabupaten Sumbawa, merupakan salah satu daerah dengan produksi jagung yang melimpah berdampak pada meningkatnya jumlah limbah jagung. Produksi jagung yang melimpah menghasilkan limbah dalam jumlah besar, yang umumnya dibakar oleh petani untuk membersihkan lahan, meskipun hal ini menimbulkan polusi. Padahal, limbah jagung masih mengandung nutrisi yang bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Melalui program pemberdayaan kemitraan masyarakat, dilakukan pelatihan kepada Kelompok Tani Ternak Lenang Rea III untuk mengolah limbah jagung menjadi pakan alternatif menggunakan mesin pencacah (Hammer Mill). Pelatihan ini bertujuan meningkatkan hardskill mitra dalam fermentasi limbah jagung dan formulasi pakan ternak. Meningkatan softskill dalam kesadaran akan pentingnya inovasi, keberlanjutan lingkungan, dan potensi ekonomi dari limbah jagung. Tiga tahapan kegiatan meliputi diskusi, pelatihan pembuatan silase dengan metode Participatory Rural Appraisal (PRA), dan evaluasi. Hasil evaluasi menunjukkan tingkat kepuasan peserta cukup tinggi dengan skor total setiap variabel berada dalam rentang antara 0,72 hingga 0,88, yang mengindikasikan bahwa nilai pada masing-masing indikator berada pada kategori sedang (medium). Secara keseluruhan, nilai Technology Readiness Index (TRI) sebesar 3,14, menandakan kesiapan moderat dalam menerapkan teknologi pengolahan limbah jagung.Abstract: The dry season in Sumbawa Regency is characterized by very high levels of drought, which impacts the limited availability of animal feed. This condition can potentially reduce cattle production, thus hampering the achievement of the NTB Bumi Sejuta Sapi program. Poto Village, Sumbawa Regency, is one of the areas with abundant corn production, which impacts the increasing amount of corn waste. Abundant corn production produces large amounts of garbage, which farmers generally burn to clear the land, although this causes pollution. Corn waste still contains nutrients that can be used as animal feed. Through the community partnership empowerment program, training was conducted for the Lenang Rea III Livestock Farmers Group to process corn waste into alternative feed using a shredder (Hammer Mill). This training aims to improve the hard skills of partners in corn waste fermentation and animal feed formulation. Increasing soft skills in awareness of the importance of innovation, environmental sustainability, and the economic potential of corn waste. The three stages of activity include discussion, silage-making training using the Participatory Rural Appraisal (PRA) method, and evaluation. The evaluation process involved [specific details about the evaluation process]. The evaluation results showed that the level of participant satisfaction was relatively high, with the total score of each variable ranging from 0.72 to 0.88, indicating that the value of each indicator was in the medium category. Overall, the Technology Readiness Index (TRI) value was 3.14, indicating moderate readiness to implement corn waste processing technology.
EDUKASI KESEHATAN DAN PENYAKIT MULUT BAGI PARA LANSIA TERKAIT PENYAKIT SISTEMIK Cahyati, Miftakhul; Hidayat, Lukman Hakim; Putri, Agustine Hanafi; Swastirani, Astika; Hakim, Meilia Aquina; Komarruzaman, Abdul Razaq; Firdaus, Devan Maulana; Riandi, Muhammad Alvaro; Sukadi, Zefanya Nicko; Hasan, Muhammad Fathur Rouf
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 2 (2025): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i2.29115

Abstract

Abstrak: Seiring bertambahnya usia, lansia rentan mengalami berbagai masalah kesehatan gigi dan mulut. Umumnya masyarakat beranggapan bahwa masalah gigi merupakan bagian alami dari proses penuaan, dan lebih parah jika masyarakat beranggapan bahwa masalah gigi dan mulut merupakan hal yang sepele. Sehingga kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan edukasi kesehatan dan penyakit mulut bagi para lansia terkait penyakit sistemik. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan metode sosialisasi kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan. Tim pelaksana kegiatan terdiri dari 7 Dosen FKG UB, 20 Mahasiswa FKG UB, sedangkan mitra sekaligus peserta sebanyak 44 orang lansia yang berasal dari Desa Sumberejo dan Desa Kalisongo. Sistem evaluasi menggunakan kuesioner untuk mengukur tingkat pemahaman peserta sebelum dan sesudah kegiatan. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pemahaman peserta yang signifikan, seperti pengetahuan tentang diabetes mellitus dan dampaknya terhadap kesehatan mulut. Responden yang menyatakan "tahu," awalnya sebanyak 11 responden meningkat drastis menjadi 33 responden (50%). Secara garis besar kegiatan edukasi tentang kesehatan gigi dan mulut dalam kegiatan pengabdian ini mampu memberikan dampak positif. Tim pengabdian berharap, kegiatan pengabdian ini dapat mendorong perubahan perilaku menuju praktik kebersihan gigi dan mulut yang lebih baik.Abstract: As people age, the elderly become increasingly susceptible to various dental and oral health problems. Generally, people assume that dental problems are a natural part of the ageing process, and it is worse if people assume that dental and oral problems are trivial. So this community service activity aims to provide health and oral disease education for the elderly regarding systemic diseases. The implementation of the activity was carried out using the dissemination method and then continued with a health check. The activity implementation team consists of 7 FKG UB lecturers, 20 FKG UB students, while the partners and participants are 44 elderly people from Sumberejo Village and Kalisongo Village. The evaluation system uses a questionnaire to measure participants' level of understanding before and after the activity. The evaluation results showed a significant increase in participants' understanding, such as knowledge about diabetes mellitus and its impact on oral health. Respondents who stated "know," initially 11 respondents, increased drastically to 33 respondents (50%). Generally, educational activities about dental and oral health in this community service activity were able to provide a positive impact. The community service team hopes that this community service activity can encourage behavioural changes towards better dental and oral hygiene practices.
PELATIHAN DASAR PENGUKURAN DAN PEMETAAN MENGGUNAKAN WATERPASS BAGI SISWA DESAIN PEMODELAN DAN INFORMASI BAGUNAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Caling, Claudius L. B.; Gon, Kasmir; Sandi, Patrisius V.; Poleng, Yosef V. A.; Beyan, Eleonora V. P.; Murni, Viviana; Sabu, Maria Kalista H.
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 2 (2025): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i2.29014

Abstract

Abstrak: Pengukuran dan pemetaan merupakan aspek krusial dalam berbagai bidang praktik lapangan, seperti konstruksi, pertanian, kehutanan, pertambangan, dan tata ruang. Hal ini bertujuan mendukung perkembangan Era modern saat ini yang menuntut akan pengukuran dan pemetaan yang akurat. Pelatihan dasar pengukuran dan pemetaan menggunakan waterpass bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa dan siswi terhadap konsep dan teknik pengukuran ketinggian secara akurat. Kegiatan ini dilakukan di SMK Bina Kusuma Ruteng jurusan DPIB (Desain Pemodelan dan Informasi Bagunan) yang diikuti oleh siswa dan siswi kelas XI. Metode yang dilakukan pada pengabdian kepada masyarakat ini adalah ceramah dan eksperimen langsung pada siswa dan siswi. Hasil dari kegiatan ini adalah dapat meningkatkan keterampilan siswa dan siswi dalam melakukan pelatihan dasar pengukuran dan pemetaan menggunakan waterpass sebanyak 75% yang diukur melalui evaluasi melalui postest. Pelatihan ini terbukti dapat meningkatkan kompetensi siswa dan siswi DPIB, mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan di dunia kerja khususnya dalam bidang pengukuran dan konstruksi.Abstract: Measurement and mapping are crucial aspects in various field practices, such as construction, agriculture, forestry, mining, and spatial planning. This aims to support the development of the modern era, which demands accurate measurement and mapping. The basic training of measurement and mapping using waterpass aims to improve students' understanding of the concept and technique of measuring height accurately. This activity was carried out at SMK Bina Kusuma Ruteng majoring in DPIB (Building Modeling and Information Design) which was attended by grade XI students. The method used in this community service is lectures and direct experiments on students. The result of this activity is to be able to improve students' skills in conducting basic training in measurement and mapping using waterpass as much as 75% which is measured through evaluation through postest. This training is proven to improve the competence of DPIB students, preparing them to face challenges in the world of work, especially in the field of measurement and construction.
EDUKASI PENCEGAHAN MALARIA MELALUI GAMES EDUKATIF PADA ANAK USIA SEKOLAH Adimuntja, Natalia Paskawati; Pamangin, Lisda Oktavia Madu; Nurdin, Muhammad Akbar; Bangalino, Dyvano Mars Rezki; Rumlaklak, Margaretha Falentine; Rego, Melvy Lisandra
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 2 (2025): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i2.29086

Abstract

Abstrak: Tingkat penularan (endemisitas) malaria di Kampung Kayo Batu berada pada tingkat III angka API > 100%. Akibatnya anak-anak di Rumah Belajar Harvard Kampung Kayo Batu berisiko menderita malaria. Tujuan pengabdian untuk meningkat softskill dan hardskill anak terkait upaya pencegahan malaria. Bentuk kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan melalui games edukatif ular tangga dan poster. Mitra kegiatan yaitu anak-anak di Rumah Belajar Harvard Kampung Kayo Batu berjumlah 50 orang. Evaluasi kegiatan menggunakan kuesioner pre dan post test yang terdiri dari 10 pertanyaan. Kegiatan pengabdian telah terlaksana dengan baik, mayoritas anak-anak mengetahui bahwa nyamuk adalah satu-satunya vector penyebab malaria. Namun masih banyak anak yang belum memahami tentang malaria dapat menyebabkan gangguan fungsi otak dan hati (40.0%) dan perilaku nyamuk malaria yang aktif menggigit pada malam hari (64.0%), serta terdapat peningkatan rata-rata pengetahuan peserta kegiatan edukasi sebelum dan sesudah dilakukan edukasi dengan metode penyuluhan menggunakan bantuan media permainan edukatif ular tangga dan poster. Nilai rata-rata sebelum edukasi adalah 8,28 meningkat menjadi 9,76 setelah edukasi.Abstract: The level of malaria transmission (endemicity) in Kayo Batu Village is at level III with API > 100%. As a result, children at the Harvard Learning House in Kayo Batu Village are at risk of suffering from malaria. The purpose of community service is to improve children's soft skills and hard skills related to malaria prevention efforts. The form of activity carried out is counseling through educational games of snakes and ladders and posters. The activity partners are children at the Harvard Kampung Kayo Batu Learning House totaling 50 people. The activity evaluation uses a pre- and post-test questionnaire consisting of 10 questions. The community service activity has been carried out well, the majority of children know that mosquitoes are the only vector that causes malaria. However, there are still many children who do not understand that malaria can cause brain and liver dysfunction (40.0%) and the behavior of malaria mosquitoes that actively bite at night (64.0%), and there is an increase in the average knowledge of educational activity participants before and after education is carried out with the counseling method using the help of educational games of snakes and ladders and posters. The average value before education was 8.28, increasing to 9.76 after education.
SISTEM PEMANATAUAN AKUAPONIK UNTUK MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM GAHARU Istiqomah, Istiqomah; Aziz, Arif Abdul; Rizal, Achmad; Patriananda, Teguh; Isnaini, Abdillah Nur; Hanaf, Mayco Ikhsan; Baihaqi, Zaidan Fitra; Sriastiti, Ni Kadek Cindy
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 2 (2025): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i2.29355

Abstract

Abstrak: Sekolah Alam Gaharu merupakan sekolah alam yang mengutamakan interaksi siswa dengan alam dalam process pembelajarannya. Salah satu fasilitas yang disediakan oleh Sekolah Alam Gaharu adalah sistem akuaponik sebagai media belajarnya. Untuk mengoptimalkan akuaponik sebagai media belajar, pada kegiatan pengabdian masyarakat ini dikembangkan dan diimplementasikan sistem pemantauan akuaponik berbasis IoT sebagai media pembelajaran STEM di Sekolah Alam Gaharu. Sistem ini memonitor parameter penting seperti pH dan suhu air yang dikirimkan ke cloud dan ditampilkan melalui website. Proses implementasi meliputi pengembangan alat, instalasi sistem, dan survei evaluasi kepada pengguna. Dari hasil survei mengenai sistem yang diimplementasikan sebagai media belajar terhadap 10 guru di Sekolah Alam Gaharu menunjukkan bahwa sistem ini diterima dengan baik, dengan 80% responden menyatakan sangat setuju dan 20% setuju bahwa sistem tersebut mendukung pembelajaran STEM. Selain memberikan wawasan praktis tentang keberlanjutan, sistem ini meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep STEM melalui pendekatan berbasis teknologi. Kegiatan ini berhasil menunjukkan bahwa IoT dapat menjadi solusi efektif untuk mendukung pendidikan berbasis alam.Abstract: Gaharu Nature School is a nature-based school that prioritizes student interaction with the environment in its learning process. One of the facilities provided by the school is an aquaponics system used as a learning medium. To optimize aquaponics as an educational tool, this community service activity developed and implemented an IoT-based aquaponics monitoring system as a STEM learning medium at Gaharu Nature School. The system monitors key parameters such as pH and water temperature, sending the data to the cloud and displaying it through a website. The implementation process included tool development, system installation, and a user evaluation survey. Results from a survey of 10 teachers at the school indicated that the system was well received, with 80% of respondents strongly agreeing and 20% agreeing that the system supports STEM learning. In addition to providing practical insights into sustainability, the system enhances students’ understanding of STEM concepts through a technology-based approach. This activity successfully demonstrated that IoT can be an effective solution to support nature-based education.
PEMBERDAYAAN PETANI KELAPA UNTUK MENINGKATKAN NILAI TAMBAH MINYAK KELAPA Winario, Mohd.; Zakir, Muhammad; Sari, Efti Novita; Amelia, Nur
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 2 (2025): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i2.29173

Abstract

Abstrak: Pemberdayaan petani kelapa untuk meningkatkan nilai tambah minyak kelapa penting karena membantu petani mengoptimalkan hasil panen kelapa melalui proses pengolahan yang lebih baik, sehingga meningkatkan kualitas dan nilai jual produk. Dengan pelatihan dan pendampingan, petani dapat menghasilkan minyak kelapa berkualitas tinggi, yang lebih kompetitif di pasar. Tujuan tujuan dari pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman petani kelapa dengan pelatihan dan pendampingan pembuatan minyak kelapa menjadi lebih bernilai atau memiliki added value. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah dengan metode Asset Based Comunities Development (ABCD), yaitu pendekatan dalam pengabdian kepada masyarakat yang menitikberatkan pada inventarisasi asset yang terdapat pada petani kelapa Desa Kedabu Rapat, pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan empat orang dengan mitra Kepala Desa Kedabu Rapat dan petani berjumlah 20 orang. Metode evaluasi dilakukan melalui observasi dan pemberian 5 pertanyaan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan serta antusiasme peserta setelah kegiatan. Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa Program pemberdayaan petani kelapa di Desa Kedabu Rapat berhasil meningkatkan nilai tambah produk minyak kelapa, pendapatan petani, dan keterampilan kewirausahaan. Dengan dukungan teknologi tepat guna, pemasaran efektif, dan kelembagaan yang kuat, petani lebih mandiri dan kompetitif. Melalui pelatihan dan pendampingan, petani mampu menghasilkan minyak kelapa berkualitas tinggi dengan teknik pengolahan modern yang lebih efisien dan higienis. Program ini berhasil meningkatkan pendapatan petani rata-rata sebesar 30%, terutama melalui penguasaan teknologi tepat guna dan pemasaran produk yang lebih luas.Abstract: Empowering coconut farmers to increase the added value of coconut oil is important because it helps farmers optimize coconut harvests through better processing processes, thereby increasing the quality and selling value of the product. With training and assistance, farmers can produce high quality coconut oil, which is more competitive in the market. The purpose of this community service is to improve the understanding of coconut farmers through training and mentoring in making coconut oil more valuable or having added value. The method used in this community service activity is the Asset Based Communities Development (ABCD) method, which is an approach to community service that emphasizes the inventory of assets found in coconut farmers in Kedabu Rapat Village, the implementation of this activity was carried out by four people with partners from the Head of Kedabu Rapat Village and 20 farmers. The evaluation method is carried out through observation and giving 5 post-test questions to measure the increase in participants' knowledge and enthusiasm after the activity. The results of this service show that the coconut farmer empowerment program in Kedabu Rapat Village has succeeded in increasing the added value of coconut oil products, farmer income, and entrepreneurial skills. With the support of appropriate technology, effective marketing, and strong institutions, farmers are more independent and competitive. Through training and mentoring, farmers are able to produce high-quality coconut oil with modern processing techniques that are more efficient and hygienic. This program has succeeded in increasing farmers' income by an average of 30%, especially through mastery of appropriate technology and wider product marketing.
ELECTRONICS FUN HOURS: DEVELOPMENT OF ANALOGUE LINE FOLLOWER MODUL AS AN INTERACTIVE LEARNING APPROACH FOR HIGH SCHOOL STUDENTS Ramadhani, Farah; Rahmat, Basuki; Erixno, Oon
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 2 (2025): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i2.29067

Abstract

Abstrak: Peningkatan kemampuan praktikal dalam bidang elektronika sangat penting diajarkan pada siswa khususnya pada tingkat menengah atas. Namun, peningkatan skill praktikal biasanya hanya menggunakan modul terstruktur yang diberikan secara berkala. Diperlukan sebuah pengalaman pembelajaran lain untuk meningkatkan skill siswa dalam bidang perangkaian elektronik yang dikombinasikan dengan kemampuan berkolaborasi dan berkompetisi antar kelompok. Agenda yang dilaksanakan oleh tim dosen dan Mahasiswa Telkom University bertujuan untuk mengasah kemampuan perangkat keras siswa menegah atas dalam bidang elektronika yang diikuti dengan peningkatan softskill di bidang manajerial kelompok dan kompetisi. Metode yang digunakan adalah berupa pemaparan materi singkat sebagai pengantar, diikuti dengan perangkaian hardware aplikasi line follower secara berkelompok. Hasil dari rangakain robot analog line follower dipertandingkan oleh siswa dalam bentuk kelompok. Kegiatan ini diikuti oleh 30 siswa yang dibagi menjadi 6 kelompok. Berdasarkan hasil wawancara dan evaluasi angket, lebih dari 90% siswa menyatakan acara ini bermanfaat bagi mereka untuk meningkatkan kemampuan dibidang elektronika. Selain itu, lebih dari 92% siswa menyatakan kegiatan ini memberikan pengalaman baru dalam pembelajaran elektronika secara praktikal.Abstract: The improvement of practical skills in the field of electronics is very important to teach students, especially at the upper secondary level. However, the improvement of practical skills usually only uses structured modules provided periodically. Another learning experience is needed to enhance students' skills in the field of electronic circuit design, combined with the ability to collaborate and compete among groups. The agenda carried out by the team of lecturers and students from Telkom University aims to sharpen the upper secondary students' hardware skills in the field of electronics, followed by the enhancement of soft skills in group management and competition. The method used was a brief presentation of the material as an introduction, followed by the assembly of line follower application hardware in groups. The results of the analog line follower robot assembly were competed by the students in groups. This activity was participated in by 30 students divided into 6 groups. Based on the results of interviews and questionnaire evaluations, more than 90% of students stated that this event was beneficial for them in improving their skills in the field of electronics. In addition, more than 92% of students stated that this activity provided new experiences in practical electronics learning.
IMPORTANCE OF AUTISM DETECTION DEVELOPMENT PROBLEMS OF TODDLER-AGE CHILDREN IN DENSELY POPULATED SETTLEMENTS Permaida, Permaida; Zendrato, Mey Lona Verawaty; Noviantari, Komang; Silalahi, Malianti
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 2 (2025): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i2.29569

Abstract

Abstrak: Masalah perkembangan anak terutama autis sering kali diabaikan di wilayah pemukiman padat penduduk dikarenakan tingginya tuntutan pekerjaan dan hipitan ekonomi orang tua sehingga anak berisiko tinggi mengalami keterlambatan penanganan. Autisme merupakan kesulitan dalam interaksi sosial, perilaku dan komunikasi terutama non verbal. Tanda dan gejala muncul pada anak berusia sebelum 36 bulan. Kegiatan PKM ini bertujuan mengidentifikasi masalah perkembangan anak autism dipemukiman padat penduduk menggunakan modified checklist for autism in toddlers (M - CHAT). Metode PKM ini adalah praktik pemeriksaan perkembangan anak menggunakan alat deteksi modified checklist for autism in toddlers (M - CHAT) kepada 13 anak toodler yang dilaksanakan di tempat mitra kami Yayasan Rahmat Empati di Pondok Empati, Jakarta Barat. Hasil pemeriksaan alat deteksi modified checklist for autism in toddlers (M - CHAT) pada anak toodler sebesar 100% tidak ditemukan masalah autisme. Penggunaan Modified checklist for autism in toddlers (M - CHAT) menjadi alat skrining pencegahan autisme yang mudah digunakan dan dilakukan secara rutin oleh mitra karena telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pemeriksaan perkembangan sejak dini pada anak toodler sangat penting untuk mendukung kesejahteraan mereka.Abstract: Child development issues, especially autism, are often ignored in densely populated residential areas due to high work demands and the economic pressures of parents, so children are at high risk of experiencing delays in treatment. Autism is a difficulty in social interaction, behavior, and communication, especially non-verbal. Signs and symptoms appear in children under 36 months of age. This PKM activity aims to identify developmental problems of autism children in densely populated residential areas using the modified checklist for autism in toddlers (M - CHAT). This PKM method examines child development using the modified checklist for autism in toddlers (M - CHAT) detection tool for 13 toddlers, which was carried out at our partner Yayasan Rahmat Empati in Pondok Empati, West Jakarta. The results of the examination of the modified checklist for autism in toddlers (M - CHAT) detection tool in toddlers were 100% found to have no autism problems. A modified checklist for autism in toddlers (M - CHAT) is an easy-to-use autism prevention screening tool. It is carried out routinely by partners because it has been determined by the Ministry of Health of the Republic of Indonesia. Early developmental examinations in toddlers are very important to support their well-being.