cover
Contact Name
muhammad ikhsan
Contact Email
ichsan@uwgm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jmm.ummat@gmail.com
Editorial Address
Jalan KH. Ahmad Dahlan No 1 Pagesangan, Kota Mataram - NTB
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)
ISSN : 25988158     EISSN : 26145758     DOI : 10.31764/jmm.v4i2.1962
Core Subject : Education,
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) is a journal published by the Mathematics Education Departement of Education Faculty of Muhammadiyah University of Mataram. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) aims to disseminate the results of conceptual thinking and ideas, especially the results of educational research and technology to be realized in the community, including (1) Fields of science, applied, social, economic, cultural, health, ICT development, and administrative services, (2) Training and improvement in the results of educational, agricultural, information and communication, and religious technology (3) Teaching and empowering communities and communities of students, youth, youth and community organizations on an ongoing basis
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 2,751 Documents
PENGGUNAAN IMPERATIVE SENTENCE BERBAHASA INGGRIS SEBAGAI PROMPT PADA WEBSITE BERBASIS ARTIFICIAL INTELIGENCE TEXT TO IMAGE Firmansyah, Muchammad Sofyan; Mutasodirin, Mirza Alim
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 4 (2025): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i4.32600

Abstract

Abstrak: Kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI) menuntut generasi muda untuk memiliki keterampilan baru yang mengintegrasikan aspek linguistik dan teknologi. Salah satu teknologi terkini, yaitu AI text-to-image, memerlukan kemampuan dalam menyusun perintah dalam bentuk kalimat imperatif berbahasa Inggris yang jelas dan efektif. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan softskill (kemampuan linguistik) dan hardskill (penggunaan teknologi AI) siswa SMK Muhammadiyah 1 Adiwerna dalam menyusun kalimat imperatif berbahasa Inggris sebagai prompt pada website berbasis Artificial Intelligence (AI). Metode kegiatan yang digunakan meliputi ceramah, praktik langsung, serta diskusi kelompok (FGD). Kegiatan ini melibatkan 30 siswa kelas XI jurusan Animasi sebagai peserta. Evaluasi dilakukan dengan pemberian pre-test dan post-test berupa soal pilihan ganda untuk mengukur peningkatan pemahaman dan keterampilan peserta. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan kemampuan siswa dalam menyusun kalimat imperatif secara signifikan, dengan rata-rata peningkatan sebesar 40% berdasarkan hasil perbandingan pre-test dan post-test. Kegiatan ini terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan peserta baik secara linguistik maupun teknologis, serta membekali mereka untuk siap menghadapi tantangan industri kreatif berbasis AI.Abstract: The advancement of Artificial Intelligence (AI) technology demands that young generations acquire new skills that integrate linguistic competence with technological proficiency. One such emerging technology, AI text-to-image generation, requires the ability to compose clear and effective imperative sentences in English as prompts. This community service program aimed to enhance both the soft skills (linguistic ability) and hard skills (AI application usage) of students at SMK Muhammadiyah 1 Adiwerna by training them to compose English imperative sentences as prompts for AI-based websites. The methods used included lectures, hands-on practice, and Focus Group Discussions (FGDs). The activity involved 30 eleventh-grade students from the Animation Department as participants. Evaluation was conducted using pre-tests and post-tests consisting of multiple-choice questions to measure improvements in understanding and skills. The evaluation results showed a significant improvement in the students' ability to construct imperative sentences, with an average skill increase of 40%, based on the comparison between pre-test and post-test scores. This program effectively enhanced the participants' linguistic and technological competencies and prepared them to face the demands of the AI-driven creative industry.
SOSIALISASI DAN EDUKASI PROGRAM “TIGA PERTANYAAN WAJIB” UNTUK PENINGKATAN LITERASI KESEHATAN IBU HAMIL Adar, Olivera Agnes; Manggul, Makrina Sedista; Laput, Dionesia Octaviani; Raden, Natalia Damaiyanti Putri; Trisnawati, Reineldis Elsidianastika
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 4 (2025): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i4.32495

Abstract

Abstrak: Sosialisasi Tiga Pertanyaan wajib dilakukan untuk membantu mengatasi masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia yang salah satunya disebabkan oleh rendahnya tingkat literasi kesehatan ibu hamil sehingga berdampak pada rendahnya interaksi antara ibu dan petugas Kesehatan selama kunjungan antental care. Pemberian sosialisasi tiga pertanyaan wajib ini bertujuan untuk meningkat pemahaman literasi Kesehatan ibu sehingga menekan risiko terjadinya komplikasi dalam kehamilan, persalinan, hingga nifas, dan mendorong interaksi aktif antara ibu dan tenaga Kesehatan. Metode yang digunakan meliputi ceramah, dan Focus Group Discussion (FGD). Evaluasi menggunakan kuesioner untuk mengukur perubahan pengetahuan dan sikap peserta. Sebelum penyuluhan, hanya 32% peserta mengetahui konsep “Tiga Pertanyaan Wajib”. Setelah edukasi, mayoritas peserta mampu menyebutkan tiga pertanyaan terkait kehamilannya yaitu 94% peserta menyatakan lebih percaya diri untuk bertanya kepada tenaga kesehatan. Diskusi dan simulasi berhasil meningkatkan partisipasi aktif peserta dan akan mereka implementasikan selama berkomunikasi dengan petugas Kesehatan.Abstract: The socialization of the Three Mandatory Questions is being conducted to help address the persistently high Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia, which is partly due to the low level of health literacy of pregnant women, resulting in low interaction between mothers and health workers during antenatal care visits. The socialization of these three mandatory questions aims to improve maternal health literacy, thereby reducing the risk of complications during pregnancy, childbirth, and postpartum, and encouraging active interaction between mothers and health workers. The methods used include lectures and Focus Group Discussions (FGDs). Evaluation used a questionnaire to measure changes in participants' knowledge and attitudes. Before the counseling, only 32% of participants were aware of the concept of the "Three Mandatory Questions." After the education, the majority of participants were able to name three questions related to their pregnancy, with 94% of participants stating they felt more confident asking health workers. The discussion and simulation successfully increased active participant participation, which they will implement during communications with health workers.
PENGUATAN KAPASITAS PETUGAS PUSKESMAS DALAM PENGGUNAAN TOOLS EFFECTIVE VACCINE MANAGEMENT PROGRAM IMUNISASI DI KABUPATEN BANJARNEGARA Sriatmi, Ayun; Martini, Martini; Handayani, Novia; Kusumawati, Aditya; Friska, Erlin; Peetosutan, Kenny; Armunanto, Armunanto
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 4 (2025): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i4.32397

Abstract

Abstrak: Keberhasilan program imunisasi sangat bergantung pada pengelolaan vaksin yang efektif, mulai dari penyimpanan, distribusi, hingga manajemen stok. Effective Vaccine Management (EVM) merupakan alat bantu yang dikembangkan oleh WHO dan UNICEF untuk menilai dan meningkatkan kualitas rantai pasok vaksin. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas petugas puskesmas dalam penggunaan tools EVM di Kabupaten Banjarnegara. Kegiatan terbagi dalam tiga tahap, yakni tahap persiapan pada Desember 2024, tahap pelaksanaan pelatihan dan tahap evaluasi pada Januari 2025 yang melibatkan pengelola program imunisasi dari 35 puskesmas sebanyak 35 orang dan Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara sebanyak 4 orang. Kegiatan pelatihan mencakup pemberian materi sembilan kriteria EVM, diskusi, praktik langsung, serta evaluasi melalui pre-test dan post-test. Hasil menunjukkan adanya peningkatan rata-rata skor pengetahuan peserta dari 80,2 menjadi 90,4. Diskusi juga mengungkapkan berbagai permasalahan lapangan seperti minimnya alat pemantau suhu, tidak adanya SOP darurat vaksin, serta keterbatasan fasilitas distribusi dan perawatan peralatan. Pelatihan ini memberikan dampak positif terhadap peningkatan pemahaman peserta serta menghasilkan kesepakatan tindak lanjut berupa penyebaran tools EVM ke seluruh puskesmas dan monitoring tahunan oleh Dinas Kesehatan. Kegiatan ini menunjukkan pentingnya pelatihan terstruktur dalam mendukung kualitas layanan imunisasi.Abstract: The success of immunization programs highly depends on effective vaccine management, encompassing proper storage, distribution, and stock control. Effective Vaccine Management (EVM) is a tool developed by WHO and UNICEF to assess and enhance the quality of vaccine supply chains. This community service project aimed to strengthen the capacity of primary health center (puskesmas) personnel in using EVM tools in Banjarnegara Regency. The activity is divided into three phases: a preparation phase in December 2024, the training implementation phase, and the evaluation phase in January 2025, involving 35 immunization program officers from 35 puskesmas and 4 person from Banjarnegara District Health Office. The training included presentations on nine EVM assessment criteria, discussions, hands-on practice, and evaluation through pre- and post-tests. Results showed an improvement in participants’ knowledge, with average scores increasing from 80.2 to 90.4. Discussions revealed several challenges in the field, such as limited temperature monitoring devices, lack of emergency SOPs, and inadequate facilities for vaccine distribution and cold chain equipment maintenance. The activity had a positive impact on participants’ understanding and resulted in follow-up plans, including the distribution of EVM tools to all puskesmas and annual monitoring by the District Health Office. This initiative highlights the importance of structured training in supporting immunization service quality.
DETEKSI DINI RISIKO DIABETES MELALUI PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH SEWAKTU PADA ORANG TUA SISWA Virgianti, Dewi Peti; Mardiana, Ummy; Novitriani, Korry; Kasmanto, Hendro; Ferdiani, Dina; Nurhasanah, Annisa; Ulhaque, Suci Dhiya
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 4 (2025): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i4.31544

Abstract

Abstrak: Pemeriksaan glukosa darah sewaktu merupakan langkah penting dalam deteksi dini risiko diabetes melitus, terutama di tingkat komunitas. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pemeriksaan kadar gula darah serta memberikan edukasi mengenai dampak hiperglikemia, salah satunya meningkatnya risiko infeksi. Sasaran kegiatan adalah para orang tua siswa dari salah satu sekolah taman kanak-kanak (TK) yang berperan strategis dalam pengambilan keputusan kesehatan keluarga. Metode kegiatan meliputi pemeriksaan glukosa darah secara gratis, pencatatan data usia, jenis kelamin, dan hasil pemeriksaan, serta pemberian edukasi kesehatan. Dari total 18 responden, sebagian besar (66,7%) memiliki kadar glukosa darah dalam kategori normal (<140 mg/dL), 22,2% dalam kategori prediabetes (140–199 mg/dL), dan 11,1% masuk kategori diabetes (≥200 mg/dL). Visualisasi data melalui grafik batang, boxplot, dan scatter plot menunjukkan variasi kadar glukosa darah lebih tinggi pada kelompok perempuan dan kecenderungan nilai GDS ekstrem pada usia 40–54 tahun. Kegiatan ini tidak hanya berhasil mendeteksi beberapa kasus risiko diabetes, tetapi juga memberikan pemahaman langsung kepada masyarakat tentang pentingnya pengendalian glukosa darah untuk mencegah komplikasi, termasuk infeksi. Evaluasi pengetahuan dilakukan langsung tanya jawab lisan kepada peserta yang melakukan pemeriksaan. Peserta mengalami peningkatan pengetahuan 100% dan terdokumentasi pada logbook pencatatan hasil. Keterlibatan mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan turut mendukung peningkatan kapasitas profesional dan kontribusi nyata dalam bidang kesehatan masyarakat. Kesimpulannya, kegiatan ini efektif sebagai upaya promotif dan preventif dalam deteksi dini diabetes melitus serta meningkatkan literasi kesehatan masyarakat mengenai pengelolaan gula darah.Abstract: Intermittent blood glucose testing is an important step in early detection of diabetes mellitus risk, especially at the community level. This community service activity aims to increase public awareness of the importance of checking blood sugar levels and provide education about the impact of hyperglycemia, one of which is the increased risk of infection. The targets of the activity were parents of students from one kindergarten school who play a strategic role in making family health decisions. Methods included free blood glucose testing, recording data on age, gender, and test results, and providing health education. Of the total 18 respondents, most (66.7%) had blood glucose levels in the normal category (<140 mg/dL), 22.2% in the prediabetes category (140-199 mg/dL), and 11.1% in the diabetes category (≥200 mg/dL). Visualization of the data through bar graphs, boxplots, and scatter plots showed a higher variation in blood glucose levels in the female group and a tendency for extreme GDS values at the age of 40-54 years. This activity not only successfully detected several cases of diabetes risk, but also provided direct understanding to the community about the importance of blood glucose control to prevent complications, including infection. Evaluation of knowledge was done directly by oral question and answer to participants who did the examination. Participants experienced a 100% increase in knowledge and documented in the logbook recording the results. The involvement of students in the implementation of activities also supports professional capacity building and real contributions in the field of public health. In conclusion, this activity is effective as a promotive and preventive effort in early detection of diabetes mellitus and increasing public health literacy regarding blood sugar management.
PENGUATAN PERAN KADER DALAM PENCEGAHAN MALARIA MELALUI PELATIHAN MODIFIKASI KASA VENTILASI DARI KELAMBU BERINSEKTISIDA Karundeng, Jeni Oktavia; Mardona, Yeli; Tanan, Rosmitha; Kafiar, Renny Endang; Diliani, Diliani; Onawame, Fatima Yanti; Handayani, Lenny Nur; Berwulo, Johan; Firman, Andi Fatmawati
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 4 (2025): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i4.31670

Abstract

Abstrak: Malaria merupakan salah satu penyakit endemis yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di berbagai wilayah, terutama di Papua. Pencegahan penyakit ini memerlukan keterlibatan aktif masyarakat dalam pengendalian vektor, termasuk melalui inovasi rumah sehat. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan (hardskill) kader malaria dalam pembuatan dan pemasangan kasa ventilasi modifikasi sebagai upaya pencegahan malaria. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah ceramah, demonstrasi langsung, dan praktik lapangan. Kegiatan ini melibatkan 11 orang kader malaria dari wilayah endemis di Kabupaten Mimika. Evaluasi dilakukan menggunakan angket pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan dan keterampilan. Hasil evaluasi menunjukkan terjadi peningkatan kemampuan mitra sebesar 85% setelah mengikuti kegiatan. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kader mampu mengedukasi masyarakat secara mandiri dan berkelanjutan dalam pencegahan malaria.Abstrac: Malaria remains an endemic disease and a significant public health concern in various regions, particularly in Papua. Effective prevention requires active community participation in vector control, including the implementation of healthy housing innovations. This program aimed to enhance the knowledge and practical skills (hardskills) of malaria health cadres in constructing and installing modified ventilation screens as a preventive measure against malaria. The activities were carried out through lectures, direct demonstrations, and hands-on practice. A total of 11 malaria cadres from endemic areas in Mimika Regency participated in the program. Evaluation was conducted using pre-test and post-test questionnaires to measure improvements in participants’ knowledge and skills. The results showed an 85% increase in the cadres’ competencies after the training. This program is expected to empower health cadres to independently educate their communities and support sustainable malaria prevention efforts.
OPTIMALISASI ARTIFICIAL INTELLIGENCE UNTUK PERENCANAAN STUDI LANJUT SISWA MADRASAH ALIYAH Alifiani, Alifiani; Sari, Fadhila Kartika
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 4 (2025): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i4.32232

Abstract

Abstrak: Siswa Madrasah Aliyah (MA) NU Karangploso menghadapi tantangan dalam menentukan jurusan studi lanjut yang sesuai minat dan bakat, sehingga keputusan yang diambil sering tidak matang. Pengabdian ini bertujuan mendampingi siswa memilih jurusan berdasarkan minat dan bakat menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI). Pengabdian dilaksanakan melalui sosialisasi, workshop, dan tes minat bakat berbasis Artificial Intelligence (AI). Kegiatan ini diikuti oleh 70 siswa MA NU Karangploso, Kabupaten Malang. Evaluasi dilakukan melalui angket yang berisi 10 pernyataan dalam skala Likert, observasi, dan catatan lapangan sebelum dan sesudah kegiatan. Adapun hasil dari kegiatan ini adalah 95,7% siswa menyatakan lebih mengenal potensi dirinya, 92,85% percaya diri memilih jurusan, dan 90% siswa dapat menyebutkan 2–3 pilihan jurusan yang sesuai minat dan bakat masing-masing. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan teknologi Artificial Intelligence dapat membantu siswa membuat keputusan studi yang matang dan sesuai potensi. Abstract: Students at Madrasah Aliyah (MA) NU Karangploso often struggle to choose a major for further studies that aligns with their interests and talents, leading to immature decision-making. This community service aims to help students select majors based on their interests and talents using Artificial Intelligence (AI) technology. The program includes socialization, workshops, and AI-based talent interest test sessions. Seventy students from MA NU Karangploso in Malang Regency participated in the activity. Evaluations were conducted through questionnaires which contains 10 statements in Likert Scale, observation, and field note both before and after the program. The results indicated that 95.7% of students felt they had a better understanding of their potential, 92.85% felt confident in choosing a major, and 90% could identify 2-3 majors that matched their interests and talents. These findings demonstrate that AI technology can effectively assist students in making informed decisions about their studies based on their abilities.
EDUKASI PSIKOLOGIS UNTUK MENGURANGI TINGKAT KECEMASAN PADA REMAJA YANG MENGALAMI LUKA PASCA CEDERA Bachtiar, Nanda; Maulida, Iroma; Karmandika, Ardhi Henda
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 4 (2025): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i4.32530

Abstract

Abstrak: Remaja Remaja merupakan kelompok rentan terhadap gangguan kecemasan, terutama pasca cedera yang memengaruhi kondisi psikologis dan kualitas hidup. Minimnya perhatian terhadap aspek mental dalam pemulihan fisik mendorong pelaksanaan edukasi psikologis. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja dalam mengelola kecemasan pasca cedera. Kegiatan dilakukan di SMAN 5 Kota Tegal, melibatkan 36 siswa kelas X dan XI. Metode yang digunakan meliputi penyuluhan, pelatihan teknik relaksasi pernapasan 4-7-8, terapi kognitif perilaku sederhana, serta penguatan dukungan sosial. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test sebanyak 10 soal pilihan ganda. Indikator keberhasilan diukur dari peningkatan kategori pengetahuan siswa. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan: kategori pengetahuan tinggi naik dari 61,1% menjadi 80,6%, sedangkan kategori rendah turun dari 22,2% menjadi 2,8%. Program ini terbukti efektif dalam meningkatkan kesadaran dan keterampilan siswa dalam menghadapi kecemasan pasca cedera.Abstract: Adolescents are vulnerable to anxiety disorders, especially post-injury, which affects their psychological state and quality of life. The lack of attention to mental aspects in physical recovery encourages the implementation of psychological education. The purpose of this activity is to increase the knowledge and skills of adolescents in managing post-injury anxiety. The activity was conducted at SMAN 5 Tegal City, involving 36 students in grades X and XI. The methods used included counseling, training in 4-7-8 breathing relaxation techniques, simple cognitive behavioral therapy, and strengthening social support. Evaluation was conducted through pre-test and post-test of 10 multiple choice questions. The success indicator was measured by the increase in students' knowledge category. The results showed significant improvement: the high knowledge category rose from 61.1% to 80.6%, while the low category fell from 22.2% to 2.8%. The program proved effective in increasing students' awareness and skills in dealing with post-injury anxiety.
EDUKASI PEMANFAATAN TANAMAN OBAT KELUARGA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT DI JAWA BARAT Fathurohman, Mochamad; Aulia, Mila
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 4 (2025): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Tanaman Obat Keluarga (TOGA) merupakan alternatif pengobatan tradisional yang aman, murah, dan mudah diakses oleh masyarakat. Namun, tingkat pemanfaatannya masih rendah akibat kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai jenis, manfaat, dan cara pengolahannya. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap TOGA melalui penyuluhan interaktif di Desa Mekarjaya, Kecamatan Padakembang, Kabupaten Tasikmalaya. Metode yang digunakan meliputi ceramah, diskusi, serta evaluasi menggunakan pre-test dan post-test yang terdiri dari 10 pertanyaan dan diberikan kepada 32 responden. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pemahaman peserta, dengan rata-rata skor pre-test sebesar 37,81% dan post-test sebesar 74,37%, menunjukkan peningkatan sebesar 36,56% poin. Kegiatan ini membuktikan bahwa penyuluhan berbasis interaksi langsung efektif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya TOGA sebagai solusi pengobatan mandiri berbasis potensi local.Abstract: Family Medicinal Plants (TOGA) serve as a traditional, safe, affordable, and easily accessible alternative medicine. However, community utilization remains low due to limited knowledge regarding the types, benefits, and processing methods. This community service program aimed to enhance public understanding of TOGA through interactive education in Mekarjaya Village, Padakembang District, Tasikmalaya Regency. The method used included lectures, discussions, and evaluations using pre-tests and post-tests consisting of 10 questions and given to 32 respondents. Evaluation results showed a significant improvement in understanding, with the average pre-test score of 37.81% increasing to 74.37% in the post-test, indicating a gain of 36.56% points. This activity demonstrates that interactive educational approaches are effective in raising community awareness regarding TOGA as a locally based self-medication solution.
PENINGKATAN LITERASI KEUANGAN KARYAWAN KLINIK KESEHATAN MELALUI PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT DI ERA DIGITAL Saraswati, Rr. Sri; Hilda, Hilda; Lestari, Tri Utami
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 4 (2025): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i4.32316

Abstract

Abstrak: Tingkat konsumtif masyarakat dan maraknya pinjaman online ilegal menjadi tantangan serius dalam pengelolaan keuangan pribadi, terutama bagi karyawan sektor kesehatan yang memiliki pendapatan tetap namun literasi keuangannya masih rendah. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan sebagai upaya peningkatan literasi keuangan untuk mendukung kesejahteraan finansial karyawan. Tujuan program ini adalah meningkatkan softskill dan hardskill peserta dalam pengelolaan keuangan pribadi, seperti kemampuan menyusun anggaran, membedakan kebutuhan dan keinginan, serta mengenal aplikasi investasi yang aman. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi ceramah, diskusi kelompok terarah (FGD), dan praktik penyusunan anggaran sederhana. Mitra kegiatan adalah Klinik Utama Perisai Husada di Kota Bandung dengan jumlah peserta sebanyak 27 orang karyawan berusia 25–55 tahun. Evaluasi kegiatan dilakukan melalui penyebaran kuesioner yang diisi setelah kegiatan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa 96,28% peserta menyatakan puas dan sangat puas, serta menyebutkan bahwa materi yang disampaikan sesuai dengan kebutuhan mereka. Temuan ini menunjukkan bahwa pendekatan edukatif ini efektif dalam mendorong peningkatan kesadaran dan keterampilan pengelolaan keuangan pribadi.Abstract: The community's high level of consumerism and the widespread presence of illegal online loans present serious challenges in personal financial management, especially for healthcare sector employees who have fixed incomes but still possess low financial literacy. This community service activity was carried out as an effort to improve financial literacy to support the financial well-being of employees. The objective of the program is to enhance participants' soft skills and hard skills in managing personal finances, such as budgeting, distinguishing between needs and wants, and recognizing safe investment applications. The implementation methods included lectures, focus group discussions (FGDs), and practical exercises in preparing simple budgets. The program's partner was Klinik Utama Perisai Husada, Kota Bandung, with a total of 27 employees aged 25–55 participating. Activity evaluation was conducted through questionnaires distributed after the program. The results showed that 96.28% of participants stated they were satisfied or very satisfied, and noted that the materials delivered met their needs. These findings indicate that this educational approach was effective in promoting increased awareness and skills in personal financial management.
PENINGKATAN BUDAYA MUTU MELALUI WORKSHOP SISTEM PENGENDALIAN MUTU INTERNAL Diyani, Lucia Ari; Winata, Siti Dewi; Putri, Sri Yuli Ayu
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 4 (2025): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i4.32010

Abstract

Abstrak: Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan bagi para dosen dan tenaga kependidikan dengan mengangkat tema Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Kegiatan ini dilakukan dengan metode pelatihan aktif, bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan praktis peserta dalam menerapkan budaya mutu di lingkungan akademik. Kegiatan ini menghasilkan empat luaran utama: pertama, memperdalam pemahaman peserta mengenai konsep, prinsip, dan regulasi yang melandasi SPMI; kedua, memperkuat kompetensi dalam menyusun dokumen SPMI; ketiga, mendorong integrasi budaya mutu dalam pelaksanaan pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat; dan keempat, mempersiapkan institusi menghadapi audit mutu internal serta akreditasi. Kegiatan berlangsung selama empat hari dan diikuti oleh 47 peserta, terdiri atas 29 dosen dan 18 tenaga kependidikan. Sistem evaluasi dilakukan melalui pre test dan post test, evaluasi kepuasan dan evaluasi minat keberlanjutan. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pemahaman peserta dari rata-rata 67 menjadi 85. Hasil evaluasi kepuasan menunjukkan tingkat kepuasan yang sangat tinggi. 87,2% dari total peserta menyatakan sangat puas dan 12,8% lainnya menyatakan puas. Selain itu, evaluasi terhadap minat keberlanjutan menunjukkan bahwa 100% peserta menginginkan mengikuti kegiatan lanjutan dengan topik Audit Mutu Internal. Seluruh peserta juga merekomendasikan agar kegiatan lanjutan segera dilaksanakan, sebagai langkah strategis dalam mempersiapkan audit mutu internal dan memperkuat budaya mutu secara berkelanjutan.Abstract: This community service activity was carried out for lecturers and education personnel with the theme of Internal Quality Assurance System (SPMI). This activity was carried out using active training method, aiming to improve participants' understanding and practical abilities in implementing quality culture in the academic environment. This activity produced four main outcomes: first, deepening participants' understanding of the concepts, principles, and regulations underlying SPMI; second, strengthening competence in compiling SPMI documents; third, encouraging the integration of quality culture in the implementation of learning, research, and community service; and fourth, preparing institutions to face internal quality audits and accreditation. The activity lasted for four days and was attended by 47 participants, consisting of 29 lecturers and 18 education personnel. The evaluation system was carried out through pre-tests and post-tests, satisfaction evaluations and evaluations of interest in sustainability. The evaluation results showed an increase in participants' understanding from an average of 67 to 85. The results of the satisfaction evaluation showed a very high level of satisfaction. 87.2% of the total participants stated that they were very satisfied and 12.8% stated that they were satisfied. In addition, the evaluation of sustainability interest showed that 100% of participants wanted to participate in follow-up activities with the topic of Internal Quality Audit. All participants also recommended that follow-up activities be implemented immediately, as a strategic step in preparing for internal quality audits and strengthening quality culture sustainably.