Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Idea Pengabdian Masyarakat

Perancangan Pembuatan Kemasan dan Labeling Home Industri Olahan Jagung Usaha Kelompok Desa Tonasa Kabupaten Takalar Nur Ihwan Safutra; Yan Herdianzah; Nurhayati Rauf; Anis Saleh; A.Dwi Wahyuni P; Arfandi Ahmad; Muhammad Fachry Hafid
Idea Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 03 (2021): September
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2482.128 KB) | DOI: 10.53690/ipm.v2i01.112

Abstract

   Processed Corn Business so far is very promising for those who cultivate it. If you look at the competitors who are engaged in the same business, there are already quite a lot. With better taste innovations, beautiful and attractive sizes, economical prices, and most importantly healthy and hygienic by providing attractive packaging and labels so that partner products are able to compete and sell well in the market. With the Processed Corn business (corn lunkhead, corn chips, popcorn, etc.) Home Processed Corn Industry Business Group Tonasa Village, Sanrobone District, Takalar Regency which already has regular customers will increase its marketing by making attractive packaging and labels to find markets and even agents who want to sell it, so there will be many who help to develop this corn processing business. The problems faced are (1) not yet given good packaging for processed corn products that are marketed and (2) not yet given labeling to introduce their products.   
Pelatihan Teknik Pengemasan Pupuk Organik Cair dan Pestisida Nabati untuk Menjaga Viabilitas Bakteri Pada Kelompok Seraton di Desa Tonasa A Dwi Wahyuni P; Nur Ihwan Safutra
Idea Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 02 (2022): May
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (716.211 KB) | DOI: 10.53690/ipm.v2i03.130

Abstract

The Seraton Farmer Group is a group of mineral farmers in Tonasa Village, Sanrobone District, Takalar Regency. Located 44-45 KM from Makassar City, with an area of ??384 KM2. Tonasa village has topographic characteristics as a lowland area surrounded by plantations such as rice, corn, chili, and others, with an average air temperature during the day between 35°C and at night between 20° - 25°C. The Seraton Farmer Group processes natural ingredients into liquid organic fertilizers and vegetable pesticides as an effort to overcome the exposure of chemicals to plants. To prevent liquid organic fertilizers and vegetable pesticides from spoiling quickly, it is very important to store liquid fertilizers and vegetable pesticides in dry and tightly closed storage. This PKM provides learning and training on packaging techniques for Liquid Organic Fertilizers and Vegetable Pesticides. The method used is socialization followed by training on the packaging of liquid organic fertilizers and vegetable pesticides. The result of this service is an increase in knowledge and skills about the benefits and good and correct techniques to maintain bacterial viability.
Implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Proses Pemilahan Sampah Bagi Pemulung di Tempat Pembuangan Akhir Tamangapa Kota Makassar Ahmad, Arfandi; Herdianzah, Yan; Safutra, Nur Ihwan; Malik, Rahmanlah
Idea Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 01 (2024): January
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53690/ipm.v4i01.194

Abstract

Tempat Penampungan Akhir (TPA) Tamangapa berada di Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan yang menjadi objek area kerja pemulung yang berada di bawah naungan UD.Nurul. Setiap harinya TPA tersebut menampung berbagai macam sampah dari seluruh kecamatan yang berada di Kota Makassar. Kegiatan pengelolaan sampah yang dilakukan pekeja, pengumpulan dan pemilahan sampah, mempunyai potensi terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja terlebih pelaksanaan K3 belum dilakukan sesuai standar. Adapun permasalahan yang ditemukan yaitu kurangnya pemahaman pekerja mengenai keselamatan dan kesehatan kerja (K3), masih banyak terjadi kecelakaan atau cedera yang dialami pekerja meskipun termasuk dalam kategori ringan, pemakaian alat pelindung diri (APD) yang belum sesuai standar, tidak tersedianya perlengkapan P3K dan belum pernah dilakukan pemeriksaan kesehatan pada pekerja. Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan memberikan pelatihan tentang K3, sampah dan APD, pembuatan SOP pekerja, pemberian APD, pemberian poster dan penyediaan peralatan P3K. Target luaran yang diharapkan dari program ini bagi mitra adalah pekerja mampu memahami K3, potensi bahaya sampah dan pentingnya APD serta pekerja turut serta melaksanakan K3 secara sadar dan mandiri, tersedianya Standar Operasional Prosedur (SOP), APD dan peralatan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) pekerja serta terlaksananya kegiatan pemeriksaan kesehatan bagi pekerja pemungut dan pemilah sampah
Penyuluhan Kondisi Iklim Kerja Untuk Meningkatkan Hygiene Dan Sanitasi Pekerja Pabrik Tempe HB Kota Makassar Safutra, Nur Ihwan; Alisyahbana , Takdir; Rusli, Iwan Anzari; Nurfadillah, Nurfadillah; Fole, Asrul
Idea Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 02 (2025)
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53690/ipm.v5i02.410

Abstract

Industri tahu di Kelurahan Bangkala, Makassar menghadapi tantangan iklim kerja panas akibat metode pemanasan langsung dalam proses produksi, yang berdampak pada kesehatan dan produktivitas pekerja. Kurangnya penyuluhan mengenai hygiene, sanitasi, dan sistem kerja yang baik menyebabkan kebutuhan akan sosialisasi tata cara pengolahan tempat kerja yang aman, sehat, dan nyaman guna mencegah risiko kesehatan dan meningkatkan produktivitas kerja. Metode pelaksanaan kegiatan PKM ini meliputi survei awal untuk mengidentifikasi masalah di industri tahu tempe HB, Kelurahan Bangkala, Makassar. Kegiatan dilakukan melalui tahapan persiapan, penyuluhan, dan pelatihan dengan metode pemberian materi tentang sikap hygiene, sanitasi, serta tata cara menciptakan iklim kerja yang aman dan nyaman. Sosialisasi ini melibatkan 10 peserta pekerja dan pengelola industri untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan. Hasil penyuluhan mengenai kondisi iklim kerja di pabrik tempe HB Kota Makassar menunjukkan peningkatan pemahaman pekerja tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan produksi. Penerapan praktik hygiene dan sanitasi, seperti menjaga kebersihan alat, ruang kerja, dan bahan baku, menciptakan lingkungan kerja yang lebih higienis, mendukung kualitas tempe, serta meningkatkan kesehatan dan produktivitas pekerja. Kegiatan pengabdian ini berhasil meningkatkan pemahaman produsen tempe tentang pentingnya hygiene, sanitasi, dan ergonomi dalam produksi. Meskipun ada hambatan, penerapan prinsip ini meningkatkan kualitas produk, kesehatan pekerja, dan produktivitas. Dukungan berbagai pihak dan pendekatan edukatif mendorong keberlanjutan program serta potensi replikasi di wilayah lain.