Claim Missing Document
Check
Articles

THE EFFECT OF PLIEK U ON FISH FEED FOR GROWTH AND SURVIVAL RATE OF LELE DUMBO (Clarias gariepinus) Riska Dara Delima Sarumaha; ,Rosmaiti; Andika Putriningtias
Jurnal Ilmiah Samudra Akuatika Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Samudra Akuatika
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/jisa.v5i1.3549

Abstract

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan pliek u pada pakan terhadap laju pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan lele Dumbo (Clarias Gariepenus).Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Pada perlakuan PO Tanpa pliek u, perlakuan P1 diberikan pliek u 10%, perlakuan P2 diberikan pliek u 15%, dan perlakuan P3 diberikan pliek u 20%. Hasil pengamatan diperoleh bahwa Perlakuan terbaik dari Survival Rate adalah pada P0 yaitu 72,50 %, pertumbuhan panjang terbaik adalah P3 10,17 , pertumbuhan berat terbaik adalah pada P0 4,9 dan perlakuan terbaik pada Fe Adalah 3,24 % Hasil analisis sidik ragam yang dilakukkan pertumbuhan panjang, pertumbuhan berat memiliki pengaruh yang sangat nyata sedangkan SR memiliki pengaruh yang nyata dan akan tetapi EP dan SGR memiliki pengaruh yang tidak nyata terhadap ikan lele dumbo (Clarias graipinus).
KEANEKARAGAMAN JENIS KEPITING DI EKOSISTEM HUTAN MANGROVE KUALA LANGSA, KOTA LANGSA, ACEH Andika Putriningtias; Teuku Muhammad Faisal; Siti Komariyah; Syamsul Bahri; Helmy Akbar
Jurnal Biologi Tropis Vol. 19 No. 1 (2019): Januari - Juni
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.103 KB) | DOI: 10.29303/jbt.v19i1.1074

Abstract

Abstract : Mangrove is a vegetation that has many benefits. One of them, mangrove provide living space to many organism. Crabs are one of a wide variety of invertebrate animals that live in association with mangroves. The importance of the role of crabs in the mangrove ecosystem because the crab is a burrowing organism, so it will support the mangrove land becomes fertile. This study aims to determine the diversity of crabs, dominant or most commonly found crab species and crab living habitats associated with mangrove trees around Kuala Langsa mangrove forest, Langsa City, Aceh. This research is only descriptive. Sampling is done by 2 methods that is qualitative in quadrant plot 5x5 meter2 and quantitative in quadrant plot 1x1 meter2. From the results of the study found 15 species of crabs from 7 genera and 5 families. The index value of diversity for all research stations was included in the medium category. The uniformity index is high and there is no type dominance on all stations. Of the 15 types of crabs, there are 3 types of economical crabs (Scylla serrata, Scylla olivacea and Thalamita crenata) and 12 types of non-economical crabs. In general, the crabs of the Genus Uca are the most commonly found crabs in the study sites. Keywords: Aceh, Biodiversity, Crabs, Kuala Langsa,  Mangrove  Abstrak : Mangrove merupakan suatu vegetasi yang memiliki banyak manfaat. Salah satu dari manfaat mangrove adalah menyediakan ruang hidup bagi banyak organisme. Kepiting merupakan salah satu dari berbagai jenis hewan avertebrata yang hidup berasosiasi dengan mangrove. Pentingnya peran kepiting pada ekosistem mangrove karena kepiting merupakan hewan yang hidup meliang, sehingga akan membuat tanah pada ekosistem mangrove menjadi subur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis kepiting, jenis kepiting yang mendominasi atau paling sering ditemukan dan habitat hidup kepiting yang berasosiasi dengan pohon mangrove di sekitar hutan mangrove Kuala Langsa, Kota Langsa, Aceh.Penelitian ini bersifat deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan dengan 2 metode yaitu kualitatif pada kuadran plot 5x5 meter2  dan kuantitatif pada kuadran plot 1x1 meter2. Dari hasil penelitian ditemukan 15 jenis kepiting dari 7 genus dan 5 famili.Nilai indeks keanekaragaman untuk semua stasiun penelitian termasuk dalam kategori sedang.Indeks keseragaman tinggi dan tidak ada dominansi jenis pada seluruh stasiun.Dari 15 jenis kepiting, terdapat 3 jenis kepiting ekonomis (Scylla serrata, Scylla olivacea dan Thalamita crenata) dan 12 jenis kepiting non-ekonomis.Secara umum, kepiting dari genus Uca merupakan kepiting yang paling banyak ditemukan di lokasi penelitian. Kata kunci: Aceh, Keanekaragaman, Kepiting, Kuala Langsa, Mangrove
The Effectiveness Of Maturation Stimulation Method On Fecundity And Egg Diameter Of Freshwater Lobster (Cherax quadricarinatus) Siti Komariyah; Teuku Fadlon Haser; Andika Putriningtias
Jurnal Agroqua: Media Informasi Agronomi dan Budidaya Perairan Vol 19 No 2 (2021): Jurnal Agroqua
Publisher : University of Prof. Dr. Hazairin, SH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/ja.v19i2.2247

Abstract

Freshwater lobster is a fishery commodity that has many advantages so that the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries has made Freshwater lobster a mainstay aquaculture commodity. As a result, the demand for Freshwater lobster seeds is increasing, while naturally Freshwater lobster only spawns 2 times per year. One of the efforts to improve the reproductive performance of Freshwater lobster is the selection of the appropriate maturation stimulation method. So it is necessary to investigate several methods of stimulating Freshwater lobster broodstock maturation that can improve reproductive performance, namely fecundity and egg diameter of Freshwater lobster. The design used in this study was a completely randomized design, with 4 treatments and 3 repetitions. The treatments in this study were P1 (control), P2 (eyestalk ablation), P3 (addition of vitamin E to feed), and P4 (hormone injection). Based on the results of the study, the treatment of different maturation stimulation methods gave no significant effect (P>0.05) on fecundity and egg diameter, but was significantly different from the control treatment. So it can be concluded that different maturation methods can only accelerate maturation in Freshwater lobster broodstock compared to control treatments.
Pengaruh Perbedaan Dosis Pupuk Kotoran Sapi pada Pemeliharaan Cacing Sutra (Tubifex sp.) dengan Sistem Resirkulasi Siti Komariyah; Dame Intan Siagian; Andika Putriningtias
MAHSEER: Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Vol 4 No 2 (2022): Juli : Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan
Publisher : Universitas Gajah Putih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55542/mahseer.v4i2.216

Abstract

Cacing sutra merupakan salah satu jenis pakan alami yang disukai larva ikan karena mengandung nutrisi yang bagus untuk pertumbuhan ikan. Cacing ini banyak ditemukan diperairan sungai yang dangkal dengan aliran air yang kecil dan untuk menjaga ketersediaan cacing sutra sebagai pakan alami larva ikan, maka harus dilakukan kultur dengan penambahan nutrisi sebagai makanannya. Penelitian ini merupakan eksperimental, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 pengulangan selama 30 hari. Perlakuan yang digunakan : P0 tanpa pupuk kotoran sapi, P1 ( 500 g) pupuk kotoran sapi/wadah, P2 (600 g) pupuk kotoran sapi/wadah, dan P3(700 g) pupuk kotoran sapi/wadah. Hasil penelitian dengan perlakuan pemberian pupuk kotoran sapi yang berbeda berpengaruh sangat significant (P<0,05) terhadap pertumbuhan bobot biomassa, LPH dan Populasi cacing sutera. Biomassa tertinggi terdapat pada perlakuan P3 (700 g pupuk kotoran sapi) sebanyak 34 g, LPH tertinggi pada P3 (4,93 %) dan populasi tertinggi pada P3 (218, 422 ind). Sedangkan untuk rata-rata panjang tidak berpengaruh nyata (P>0,5) terdapat pada P3 (1,00 cm). Hasil pengamatan kualitas air menunjukkan suhu (28,73-29,22 0C), DO (4,52-5,54 mg/l) dan pH (5,49-5,57). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian pupuk kotoran sapi yang berbeda dapat mempengaruhi pertumbuhan cacing sutera.
PEMANFAATAN HASIL TANGKAP UDANG GALAH SEBAGAI BUDIDAYA UDANG GALAH DENGAN SISTEM BIOFLOKS DI DESA BAYEUN KECAMATAN BIREM BAYEUN KABUPATEN ACEH TIMUR Andika Putriningtias; Muhammad Fauzan Isma; Thursina Mahyuddin
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 4 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i4.10924

Abstract

ABSTRAKUdang galah (Macrobrachium rosenbergii) merupakan salah satu biota perikanan air tawar yang sangat berpotensi untuk dibudidayakan secara komersial. Desa Bayeun merupakan salah satu wilayah yang cocok bagi pertumbuhan Udang galah karena memiliki topografi dataran rendah yang dilalui oleh Sungai Alur Itam dengan kondisi air sungai yang berarus sedang dan terdapat perairan tawar. Hasil tangkapan udang galah rata-rata 10 kg per hari dengan berbagai tipe ukuran, yaitu buah 1,2, dan 3. Hasil tangkapan tersebut langsung didistribusikan ke agen dan konsumen dengan variasi harga yang berbeda berdasarkan ukuran, harga tertinggi udang galah tipe buah 1 (Rp. 140.000,-) dan terendah tipe buah 3 (Rp. 65.000,-), namun banyak hasil tangkapan nelayan yang ukurannya di bawah tipe buah 3 yang menyebabkan tidak sesuainya permintaan pasar terhadap udang galah tersebut. Tujuan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah memberi solusi kepada nelayan setempat dengan melakukan pemilahan ukuran udang yang masih kecil untuk dibudidayakan kembali dengan sistem bioflok agar nantinya udang galah dapat layak di pasarkan sesuai tipe untuk mendapatkan harga jual yang sesuai dan menambah penghasilan bagi nelayan. Metode pengabdian yang digunakan yaitu survei pendahuluan mengenai masalah mitra, sosialisasi, pembuatan bioflok, pelatihan dan pendampingan pada mitra KUB KATEUKA JAYA yang anggotanya berjumlah 15 orang. Hasil dari PKM ini adalah adanya peningkatan hardskill mitra dalam mengelola udang galah hasil tangkapan yang ukurannya kecil dan nilai jual udang galah yang berhasil dibesarkan dan dibudidayakan pada kolam bioflok meningkatkan pendapatan mitra. Kata kunci: bayeun; bioflok; budidaya; nilai tambah; udang galah ABSTRACTGiant prawns (Macrobrachium rosenbergii) is one of the freshwater fisheries biota that has the potential to be cultivated commercially. Bayeun Village is a suitable area for the growth of giant prawns because it has a lowland topography that is traversed by the Alur Itam River with moderate river water conditions and fresh water. The catch of giant prawns is an average of 10 kg per day with various types of sizes, namely fruit 1, 2 and 3. The catch is directly distributed to agents and consumers with different price variations based on size, the highest price for giant prawns is fruit type 1 (Rp. 140,000,-) and the lowest is fruit type 3 (Rp. 65,000,-), but many fishermen's catches are below fruit type 3 which causes the market demand for these giant prawns to be inappropriate. The purpose of this Community Service activity is to provide a solution to local fishermen by sorting the size of the shrimp that are still small to be re-cultivated with the biofloc system so that later the giant prawns can be marketed according to the type to get the right selling price and increase income for fishermen. The service method used is a preliminary survey regarding partner issues, socialization, biofloc making, training and mentoring for KATEUKA JAYA KUB partners whose members total 15 people. The result of this PKM is an increase in partners' hard skills in managing giant prawns caught which are small in size and the selling value of giant prawns that are successfully raised and cultivated in biofloc ponds increases partner income. Keywords: bayeun; biofloc; cultivation; value added; giant shrimp
APLIKASI METODE PENANGKARAN INDUK RAJUNGAN SEBAGAI UPAYA RESTOCKING DI ALAM MELALUI SISTEM RUMÔH BIENG RENJONG Syamsul Bahri; Teuku Muhammad Faisal; Teuku Fadlon Haser; Andika Putriningtias
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 4 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i4.10850

Abstract

ABSTRAKRajungan merupakan komoditas ekspor yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi, tingginya penangkapan rajungan menyebabkan hasil tangkapan yang diperoleh nelayan semakin menurun. Kurangnya pemahaman masyarakat terkait teknologi penangkapan yang ramah lingkungan dan teknik penangkaran telah memperparah penurunan stok dialam. Model penangkaran rajungan yang berkelanjutan diketahui dapat dilakukan untuk mengatasi penurunan stok rajungan dialam. Adapun metode teknis pelaksanaan utama dalam kegiatan ini, yaitu (1) Kegiatan pengelolaan induk mulai dari penampungan dan penerimaan induk bertelur yang tertangkap dari nelayan pemeliharaan bak induk, seleksi induk khususnya yang sudah bertelur, pakan dan pengelolaan kualitas air induk, pengeraman (inkubasi) induk  serta penetasan  telur rajungan.  (2)  Pengelolaan  kualitas  air  agar diperoleh kelulushidupan crablet yang tinggi. (3) Pencegahan hama dan penyakit, hama dan penyakit yang sering menyerang seperti ektoparasit dan jamur. Hasil PKM ini merupakan solusi alternatif dalam kegiatan ini dengan membuat sistem RUMÔH BIENG RENJONG dapat memudahkan nelayan dalam memahami konsep ini dibuat sesederhana mungkin, sehingga diperoleh peningkatan stok di alam dari hasil restocking secara mandiri oleh masyarakat nelayan secara berkelanjutan yang nantinya dapat meningkatkan hasil tangkapan dan meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir, khususnya pelaku usaha perikanan rajungan. Kata kunci: induk; penangkaran; rajungan; restocking ABSTRACTBlue swimming crab is an export commodity that has high economic value, the high crab catch causes the catches obtained by fishermen to decrease. The lack of public understanding regarding environmentally friendly fishing technologies and captive breeding techniques has exacerbated the decline in natural stocks. It is known that sustainable crab breeding models can be used to overcome the decline in natural crab stocks. The main implementation technical methods in this activity are (1) broodstock management activities starting from sheltering and receiving egg-laying broodstock caught from fisherman maintenance of brood tanks, selection of broodstock especially those that have laid eggs, feed and broodstock water quality management, incubation (incubation) of broodstock and hatching crab eggs. (2) Management of water quality in order to obtain high crablet survival. (3) Prevention of pests and diseases, pests and diseases that often attack such as ectoparasites and fungi. The results of this PKM are an alternative solution in this activity by making the RUMÔH BIENG RENJONG system easier for fishermen to understand this concept. Make it as simple as possible, so that an increase in stocks in nature is obtained from the results of independent restocking by fishing communities in a sustainable manner which can later increase catches and increase fish stocks. the economy of coastal communities, especially crab fisheries business actors. Keywords: broodstock; crab; restocking
Pengaruh Pemberian Probiotik Pada Media Pemeliharaan Terhadap Kualitas Air Dan Pertumbuhan Benih Ikan Baung (Mystus Nemurus) Sondang Rosnaria Purba; Cut Mulyani; Andika Putriningtias
Journal of Aquaculture Science Vol 6 No 2 (2021): Journal of Aquaculture Science
Publisher : Airlangga University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31093/joas.v6i2.143

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik pada media pemeliharaan terhadap kualitas air dan pertumbuhan benih ikan baung (Mystus nemurus). Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan 3 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah perbedaan jumlah probiotik yang ditambahkan yaitu yang terdiri dari perlakuan tanpa penambahan probiotk, perlakuan dengan penambahan probiotik sebanyak 0,5 ml/L, 1 ml/L, 1,5 ml/L. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas air pada masa penelitian tidak berpengaruh dan menghasilkan pertumbuhan panjang mutlak 6,30 cm, pertumbuhan berat mutlak 7,60 gr, survival rate 100%, laju pertumbuhan spesifik 4,78% dan rasio konfersi pakan 3,3%.Kata kunci : Ikan baung, kualitas air, probiotik.ABSTRACTThis research was conducted to find out the effect of probiotics administration on maintenance media on water quality and growth of baung fish seed (Mystus nemurus). The design used in this study was a Complete Randomized Design with 4 treatments of 3 repeats. The treatment given is the difference in the amount of probiotics added that consists of treatment without the addition of probiotk, treatment with the addition of probiotics as much as 0.5 ml / L, 1 ml / L, 1.5 ml / L. The results showed that water quality during the study had no effect and resulted in absolute long growth of 6.30 cm, absolute weight growth of 7.60 gr, survival rate of 100%, specific growth rate of 4.78% and feed confetti ratio of 3.3%. Keywords: Baung fish, water quality, probiotics.
Evaluasi Perasan Kulit Nanas (Ananas comosus) terhadap Hatching Rate Telur Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Sauki Kamal; Andika Putriningtias; Siti Komariyah
MAHSEER: Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Vol 5 No 1 (2023): Januari : Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan
Publisher : Universitas Gajah Putih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55542/mahseer.v5i1.478

Abstract

Budidaya ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) sudah banyak dikembangkan dan memiliki teknologi baik secara alami maupun secara buatan. Namun terdapat kesulitan yang sering dihadapi dalam pemijahan buatan yaitu rendahnya daya tetas telur, sehingga produksi larva rendah (Horvath et al., 2002). Menurut Saputra (2012) rendahnya daya tetas telur ikan lele disebabkan kerana adanya daya rekat pada telur sehingga terjadi penumpukan telur. Penumpukan telur menyebabkan terhalangnya oksigen masuk pada telur yang berdampak pada perkembangan telur. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh perasan kulit nanas terhadap daya tetas telur ikan lele dumbo. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah RAL dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan pada penelitian ini adalah dosis perasan kulit nenas yang berbeda, yaitu 0 ml, 3 ml, 5 ml dan 7 ml per 250 ml air. Parameter yang diamati meliputi derajat penetasan telur, kelangsungan hidup larva dan kualitas air. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa dosis perasan kulit nenas berpangaruh terhadap derajat penetasan telur ikan lele dumbo, namun tidak berpengaruh terhadap kelangsungan hidup larva. Perlakuan terbaik terdapat pada dosis pemberian 3 ml/250 ml air dengan hasil penetasan 63.33%.
Kepiting Genera Scylla di Pesisir Kota Langsa: Distribusi, Dimensi Tangkapan Alami dan Analisis Bioekonominya Muhammad Jamil; Andika Putriningtias; Silvia Anzhita; Helmy Akbar; Syahrial Syahrial; Hanisah Hanisah; Teuku Muhammad Faisal; Sorbakti Sinaga
Jurnal Kelautan Tropis Vol 26, No 2 (2023): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkt.v26i2.17780

Abstract

A study of the Scylla genera of crabs was conducted in May in five villages in Langsa City to know their distribution, dimensions of natural catch, and bioeconomic analysis. The method used was the accidental sampling of 30 respondents. Then the information was collected on the demographics and characteristics of the respondents as well as the distribution and dimensions of the Scylla genera crab catch. Respondents indicated that the Scylla genera crabs were distributed in 12 villages, namely Cinta Raja Village, Sungai Lueng, Alue Pineung Timue, Kapa, Lhok Banie, Simpang Lhee, Seuriget, Matang Seulimeng, Sungai Pauh, Kuala Langsa, Sungai Pauh Pusaka, Sungai Pauh Firdaus, and Sungai Pauh Tanjong. The highest catch composition was 4 kg/trip (40%) and the sizes of crabs were all sizes (100%). Furthermore, the dominant duration of the profession of crab catcher is 4 – 6 years (37%) with the predominant age of a crab catcher being 30 – 44 years (53%). The results of the bioeconomic analysis show that the Scylla crab fisheries in Langsa City are still profitable because any increase in catch costs does not reduce total income at all.   Kajian kepiting genera Scylla dilakukan pada bulan Mei di 5 desa Kota Langsa dengan tujuan untuk mengetahui distribusi, dimensi tangkapan alami dan analisis bioekonominya. Metode yang digunakan adalah accidental sampling pada 30 responden, kemudian informasi yang dikumpulkan mengenai demografi dan karakteristik responden serta distribusi dan dimensi penangkapan kepiting genera Scylla. Responden menunjukkan bahwa kepiting genera Scylla terdistribusi di 12 desa yaitu Desa Cinta Raja, Sungai Lueng, Alue Pineung Timue, Kapa, Lhok Banie, Simpang Lhee, Seuriget, Matang Seulimeng, Sungai Pauh, Kuala Langsa, Sungai Pauh Pusaka, Sungai Pauh Firdaus dan Sungai Pauh Tanjong dengan komposisi tangkapan tertingginya adalah 4 kg/trip (40%) dan ukuran kepiting genera Scylla yang diambil adalah semua ukuran (100%). Selanjutnya lamanya profesi sebagai penangkap kepiting yang telah dijalani dominannya adalah 4 – 6 tahun (37%) dengan usia penangkap kepiting dominannya adalah 30 – 44 tahun (53%). Sementara hasil analisis bioekonomi memperlihatkan bahwa kondisi perikanan tangkap kepiting genera Scylla di Kota Langsa masih menguntungkan karena setiap kenaikan biaya tangkapan sama sekali tidak menurunkan total pendapatan.
IDENTIFIKASI DAN PREVALENSI EKTOPARASIT PADA IKAN BANDENG (Chanos chanos) SERTA KAITANNYA TERHADAP LINGKUNGAN DI TAMBAK GAMPONG BAYEUN, ACEH TIMUR Thasya Thasya Farlizah; Andika Putriningtias; Siti Komariyah
Jurnal Agroqua: Media Informasi Agronomi dan Budidaya Perairan Vol 21 No 2 (2023): Jurnal Agroqua
Publisher : University of Prof. Dr. Hazairin, SH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/ja.v21i2.4022

Abstract

Milkfish (Chanos chanos) is one of the main aquaculture commodity species and has an important market value.  The rapid development of milkfish cultivation is due to the good performance and growth rate of milkfish.  In line with the large number of enthusiasts for fish farming, there are also a number of disturbing problems, thus hindering the development of aquaculture businesses, one of which is infectious diseases caused by parasites.  Therefore, the purpose of this study was to identify and determine the prevalence rate of ectoparasites in milkfish (Chanos chanos) in Gampong Bayeun ponds, East Aceh.  Sampling was carried out at the Gampong Bayeun pond, East Aceh from 29 August to 9 September 2022 with a total of 90 milkfish samples.  Sampling was carried out 9 times.  Sampling was carried out when the fish were 2 months old.  Identification of ectoparasites was carried out at the Laboratory of the Faculty of Agriculture, Samudra University.  The results of this study found three types of ectoparasites that infect milkfish, namely Trichodina sp., (30%), Unitubulotestis sp.  (17.8), Dactylogyrus sp., (15.6%).  The most common type of parasite found was Trichodina sp., which was found in 278 parasites in milkfish.
Co-Authors Adillah, Mutiara Anggun Fathin Agus Putra AS Alham, Fiddini Anggita, Rina Anis Nugrahawati Antoni Harahap Azmi, Fauziah Batubara, Paisal Cut Mulyani Cut Mulyani Dame Intan Siagian Dari, Try Oelan darsiani, Darsiani Eti Rutmawati Sihite Fakhrur Razi Farlizah, Thasya Febri, Suri Purnama Fitri Suxes Sihite Hanisah Hanisah Hanisah, Hanisah Harahap, Antoni Haser, Teuku Fadlon Hasibuan, Destriana Helmy Akbar Helmy Akbar Ika Rezvani Aprita Iskandar, Andri Islama, Dini Isma, Muhammad Fauzan Iwan Hasri Komariyah, Siti Komariyah, Sitti Malik, Mhd Mandalica Simanjuntak Manullang, Irma Warny Lamberta Manurung, Yeremias Person Maulana, Febri Mudaza, Iqbal Muh. Saleh Nurdin Muhammad Fauzan Isma Muhammad Hatta Muhammad Jamil Muhammad JAMIL Muhammad Rizqy Ramadhan Nazlia, Suraiya Nizar, Khairul Pebry Aisyah Putri Batubara Purba, Mustika Rachmawati Rusydi, Rachmawati Rani, Huna Selfia Retno Hartati Riska Dara Delima Sarumaha Rosmaiti Rosmaiti Rosmaiti, Rosmaiti Rudhi Pribadi Samsul Bahri Saragih, M.Sc, Faoeza Hafiz Sari, Nurdian Novita Sari, Suri Purnama Sauki Kamal Sihite, Fitri Suxes Silvia Anzhita Silvia Anzitha Sinaga, Lisna Sinaga, Sorbakti Sipa Auliana Siti Komariyah Siti Komariyah Sondang Rosnaria Purba Sorbakti Sinaga Suri Purnama Febri SYAHRIAL SYAHRIAL Syahrial Syahrial Syamsul Bahri Syamsul Bahri Tanjung, Andini Fadila Teuku Fadlon Haser Teuku Fadlon Haser Teuku Kusnafizal Teuku Muhammad Faisal Teuku Muhammad Faisal Teuku Muhammad Faisal Teuku Muhammad Faisal, Teuku Muhammad Thasya Thasya Farlizah Thursina Mahyuddin Tika Anzarwati Wati, Ema Yusnaini Anjani Siregar