Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Penyuluhan Sosialisasi Tips Pencegahan Infeksi Covid 19 Anggraini, Debie; Haiga, Yuri; Zulyati Oktora, Meta
Abdika Sciena Vol 1 No 1 (2023): JURABDIKES Volume I No 1, Juni 2023
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/jurabdikes.v1i1.91

Abstract

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit menular yang disebabkan virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). SARS- CoV-2 merupakan coronavirus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi pada manusia.Kegiatan penyuluhan Sosialisasi Tips Pencegahan infeksi COVID 19 penting dilakukan bertujuan untuk mengurangi angka morbiditas dan mortalitas akibat infeksi COVID 19. Kegiatan ini merupakan pengejawantahan dari butir Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat. Pelaksanaan kegiatan ini dimaksudkan sebagai bagian tidak terpisahkan dari rasa tanggungjawab terhadap lingkungan sekitar dimana kita bekerja, dan keinginan untuk meningkatkan kualitas kesehatan dengan upaya promotif dan preventif serta rehabilitatif menjadi latar belakang para pengusul untuk mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat ini.
Peningkatan Pengetahuan Mayarakat terhadap Pengaruh Paparan Sinar Matahari yang dapat Menyebabkan Kanker Kulit Oktora, MetaZulyati; Haiga, Yuri; Liana, Nana
Abdika Sciena Vol 1 No 2 (2023): JURABDIKES Volume I No 2, Desember 2023
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/jurabdikes.v1i2.105

Abstract

Indonesia termasuk negara tropis dengan paparan sinar matahari sangat tinggi. Paparan sinar  matahari adalah faktor risiko utama keganasan kulit. Tumor ganas kulit terbanyak di Indonesia terutama tipe melanoma. Insiden melanoma di Indonesia sebanyak 1.609 kasus tahun 2020. Angka kematian melanoma lebih tinggi daripada non melanoma karena kejadian invasi ke jaringan sekitar dan penyebaran ke organ lain lebih sering. Biaya pengobatan tumor ganas kulit sangat tinggi karena pengobatan tindakan pembedahan membutuhkan estetika untuk meminimalkan jaringan parut. Selain itu angka kejadian rekurensi cukup tinggi sehingga terjadi peningkatan biaya pengobatan. Oleh karena itu dibutuhkan pencegahan dan edukasi agar insiden kasus tumor ganas kulit menurun. Edukasi terutama pengetahuan tentang gejala kulit seperti tahi lalat, papul atau plak yang berisiko berlanjut menjadi keganasan serta cara-cara pencegahan.
Gambaran Gangguan Neuropati Perifer dengan Menggunakan Metode Brief Peripheral Neuropathy Screen (BPNS) pada Pasien HIV/AIDS di RSUP Dr. M. Djamil Padang Haiga, Yuri; Efriza, Efriza; Izmi, Chintya Nur
Health and Medical Journal Vol 6, No 3 (2024): HEME September 2024
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33854/heme.v6i3.1595

Abstract

Latar Belakang: Neuropati perifer merupakan salah satu komplikasi neurologi pada HIV/AIDS. HIV/AIDS dengan neuropati perifer merujuk pada distal symmetrical sensory polyneuropathy (DSPN) yang disebabkan oleh virus HIV itu sendiri dan antiretroviral toxic neuropathy (ATN) disebabkan dari penggunaan obat antiretroviral. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran gangguan neuropati perifer dengan menggunakan metode Brief Peripheral Neuropathy Screen (BPNS) pada pasien HIV/AIDS di RSUP. Dr. M. DJamil Padang. Metode: Ruang lingkup penelitian ini adalah penyakit saraf dan ilmu penyakit dalam. Penelitian dilakukan di RSUP. Dr. M. Djamil Padang bulan Agustus 2023 sampai September 2023. Jenis penelitian adalah deskriptif kategorik, dengan jumlah populasi 62 pasien yang terinfeksi HIV/AIDS di Poliklinik VCT RSUP. Dr. M. Djamil Padang dengan melakukan wawancara dan pemeriksaan klinis berdasarkan kuisioner BPNS. Analisa data dan pengolahan data menggunakan komputerisasi program SPSS versi IBM 24. Hasil: Hasil penelitian ini terdapat 68 orang pasien HIV/AIDS di RSUP. Dr. M. DJamil dengan usia terbanyak pada usia 26-45 yaitu 44 orang (64.7%), jenis kelamin laki-laki yaitu 58 orang (85.3%), status bekerja yaitu 53 orang (77.9%), lama terapi ARV >1 tahun yaitu 43 orang (63.2%), jenis terapi lamivudin yaitu 58 orang (85.3%), menurut kriteria BPNS berdasarkan keluhan subjektif yaitu grade 0 (normal) sebanyak 43 orang (63.2%), sensibilitas getar yaitu grade 0 (normal) sebanyak 65 orang (95.6%), reflek tendon dalam yaitu menurun sebanyak 41 orang (60.3%), sehingga dari interpretasi BPNS neuropati perifer yaitu 19 orang (27,9 %) dan tidak dengan neuropati (normal) yaitu 49 orang (72,1%). Kesimpulan: Angka Kejadian neuropati perifer terbanyak pada usia dewasa 23-45 tahun, jenis kelamin laki-laki, status bekerja, menggunakan terapi ARV >1 tahun, jenis terapi ARV dominan adalah Lamivudin.
HUBUNGAN GANGGUAN FUNGSI KOGNITIF DENGAN KADAR CD4 PADA PASIEN HIV/AIDS DI RSUD DR.M.DJAMIL PADANG Najma Salsabila Bustari; Yuri Haiga; Vina Tri Septiana
Nusantara Hasana Journal Vol. 4 No. 3 (2024): Nusantara Hasana Journal, August 2024
Publisher : Yayasan Nusantara Hasana Berdikari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59003/nhj.v4i3.1208

Abstract

Background : Cognitive impairment as found in patients with CD4 levels below 200 / ul is one of the risk factors for impaired cognitive function in HIV / AIDS patients. Objective: To determine the relationship between impaired cognitive function and CD4 levels in HIV/AIDS patients at Dr. M. Djamil Padang Hospital. Method: The scope of this research is neuroscience and internal medicine. The study will be conducted in June - September 2023. This type of research is observational analytics. The affordable population in the study was HIV/AIDS patients at Dr. M. Djamil Padang Hospital as many as 51 samples with consecutive sampling techniques. Univariate data analysis was presented in the form of frequency distribution and bivariate analysis using the kruskall-wallis test, data processing using computerized IBM version 25.0 of the SPSS program. Results: The most age was 25-49 years, which is 40 people (78.4%), the highest level of education is high schoo l/ vocational school, which is 25 people (49.0%), the most gender is male, which is 47 people (92.2%), the most CD4 levels are medium, namely 23 people (45.1%), the most cognitive function disorders are normal, namely 25 people (49.0%), and there is a relationship between impaired cognitive function and CD4 levels in HIV/AIDS patients at Dr. M. Djamil Padang Hospital (p = 0.000). Conclusion: The most age was 25-49 years, the highest level of education is high school / vocational school, the most gender is male, the most CD4 levels are medium, the most cognitive function disorders are normal and there is a relationship between cognitive function disorders and CD4 levels in HIV / AIDS patients at Dr. M. Djamil Padang Hospital
Demensia Haiga, Yuri; Yulson; Sari Chaniago, Reno
Scientific Journal Vol. 3 No. 5 (2024): SCIENA Volume III No 5, September 2024
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/sciena.v3i5.158

Abstract

Latar Belakang: Demensia adalah sindrom penurunan fungsi intelektual yang progresif, ditandai dengan gangguan kognitif dan fungsional yang memengaruhi aktivitas sehari-hari, fungsi sosial, dan profesional. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai penyakit degeneratif otak seperti demensia Alzheimer, demensia vaskular, demensia frontotemporal, dan demensia badan Lewy. Tujuan: Makalah ini bertujuan memberikan tinjauan komprehensif mengenai demensia, mencakup definisi, klasifikasi, patofisiologi, faktor risiko, kriteria diagnosis, serta tatalaksana yang tersedia. Metode:  Makalah ini disusun melalui tinjauan pustaka dari berbagai sumber ilmiah yang membahas mekanisme fisiologis neuron, patofisiologi demensia, dan pendekatan klinis dalam diagnosis serta penatalaksanaannya. Hasil: Demensia melibatkan kerusakan neuron yang signifikan, ditandai dengan akumulasi protein abnormal seperti beta-amiloid dan tau pada Alzheimer, serta gangguan vaskular pada demensia vaskular. Diagnosis memerlukan evaluasi klinis menyeluruh berdasarkan kriteria DSM-5 dan MMSE. Tatalaksana meliputi terapi farmakologis seperti penghambat kolinesterase (donepezil, galantamine, rivastigmine) dan terapi non-farmakologis seperti stimulasi kognitif, terapi okupasi, dan dukungan bagi keluarga serta pengasuh. Kesimpulan: Demensia adalah kondisi kronis yang memerlukan pendekatan multidisiplin dalam diagnosis dan penatalaksanaan. Edukasi publik tentang faktor risiko dan upaya pencegahan melalui gaya hidup sehat sangat penting untuk mengurangi dampak penyakit ini.
Langkah Awal, Harapan Baru: Peningkatan Kesadaran Kanker di Nagari Sungai Gayo Lumpo Oktora, Meta Zulyati; Anggraini, Debie; Haiga, Yuri; Nurwiyeni; Liana, Nana; Putriyuni, Anandia; Aliefia, Desi
Abdika Sciena Vol 2 No 2 (2024): JURABDIKES Volume 2 No 2, Desember 2024
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/jurabdikes.v2i2.197

Abstract

Latar belakang: Kanker merupakan permasalahan kesehatan global yang berdampak signifikan terhadap angka kematian dan kualitas hidup penderitanya. Di Indonesia, peningkatan kejadian kanker diiringi dengan keterbatasan informasi mengenai gejala awal dan faktor risiko, terutama di daerah dengan akses kesehatan yang terbatas. Di Nagari Sungai Gayo Lumpo, masyarakat menghadapi tantangan tersebut karena kurangnya pemahaman mengenai pencegahan dan deteksi dini kanker. Tujuan: Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat Nagari Sungai Gayo Lumpo mengenai kanker melalui penyuluhan interaktif, sehingga dapat mendorong tindakan deteksi dini dan pencegahan secara proaktif. Metode: Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 6 Agustus 2024 di kantor Wali Nagari dengan melibatkan 37 peserta. Metode penyuluhan interaktif menggunakan media visual seperti banner, poster, dan leaflet, serta dilengkapi dengan sesi diskusi, tanya jawab, dan simulasi pemeriksaan awal. Materi edukasi disusun berdasarkan referensi ilmiah dan data terkini mengenai kanker, sehingga informasi yang disampaikan dapat dipertanggungjawabkan. Kesimpulan: Evaluasi melalui diskusi dan wawancara singkat menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta mengenai faktor risiko, gejala awal, dan pentingnya deteksi dini kanker. Peserta mengapresiasi pendekatan interaktif dan mengusulkan agar kegiatan serupa dilakukan secara berkala, dengan penambahan program pemeriksaan kesehatan oleh tenaga medis untuk mendukung deteksi dini.
Deteksi Dini Kesehatan Melalui Aktivitas Fisik dan Pemeriksaan Kesehatan pada Lansia di Nagari Sungai Gayo Lumpo Oktora, Meta Zulyati; Anggraini, Debie; Haiga, Yuri
Abdika Sciena Vol 3 No 1 (2025): JURABDIKES Volume 3 No 1, Juni 2025
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/jurabdikes.v3i1.215

Abstract

Latar Belakang: Penuaan populasi di Indonesia disertai dengan meningkatnya prevalensi penyakit tidak menular (PTM) seperti hipertensi dan diabetes mellitus. Upaya deteksi dini dan promosi aktivitas fisik merupakan langkah preventif yang penting, terutama di daerah perdesaan dengan keterbatasan akses layanan kesehatan. Tujuan: Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mendeteksi risiko kesehatan pada lansia melalui pemeriksaan kesehatan dan evaluasi aktivitas fisik di Nagari Sungai Gayo Lumpo, Kabupaten Pesisir Selatan. Metode: Kegiatan dilaksanakan pada Agustus 2024 dengan pendekatan survei deskriptif. Pemeriksaan meliputi pengukuran tekanan darah, kadar glukosa darah, berat badan dan tinggi badan, serta pengisian kuesioner aktivitas fisik oleh 50 lansia. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil: Hasil menunjukkan 40% lansia mengalami hipertensi dan 30% mengalami hiperglikemia. Sebanyak 50% memiliki indeks massa tubuh normal, sementara 30% mengalami overweight/obesitas. Aktivitas fisik harian didominasi oleh aktivitas ringan (60%) dan sedang (30%). Kesimpulan: Deteksi dini risiko kesehatan melalui kegiatan pemeriksaan terpadu dan penilaian aktivitas fisik bermanfaat untuk identifikasi awal PTM pada lansia. Edukasi dan intervensi berkelanjutan perlu dilakukan untuk mendorong gaya hidup sehat di komunitas lansia.
Skrining Tekanan Darah, Gula Darah, dan Status Gizi sebagai Upaya Pencegahan Penyakit Kronis di Masyarakat Oktora, Meta Zulyati; Anggraini, Debie; Haiga, Yuri; Liana, Nana; Nurwiyeni; Putriyuni, Anandia; Aliefia, Desi
Abdika Sciena Vol 3 No 1 (2025): JURABDIKES Volume 3 No 1, Juni 2025
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/jurabdikes.v3i1.219

Abstract

Latar Belakang: Penyakit tidak menular (PTM) seperti hipertensi, diabetes mellitus, dan dislipidemia merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di Indonesia. Deteksi dini melalui pemeriksaan kesehatan komunitas merupakan langkah strategis untuk mencegah komplikasi jangka panjang dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya gaya hidup sehat. Tujuan: Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk melakukan deteksi dini faktor risiko PTM dan memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat Nagari Sagalo, Kabupaten Pesisir Selatan. Metode: Kegiatan dilaksanakan pada bulan Agustus 2024 dalam bentuk pemeriksaan kesehatan massal oleh tim KKN terpadu. Parameter yang diperiksa meliputi tekanan darah, kadar gula darah, berat badan, tinggi badan, dan status lansia. Edukasi mengenai pencegahan PTM dan gaya hidup sehat diberikan secara langsung melalui penyuluhan dan media cetak. Data hasil pemeriksaan dianalisis secara deskriptif. Hasil: Rata-rata berat badan peserta adalah 54,9 kg dengan kisaran 29,5–85,2 kg. Tinggi badan rata-rata 148,9 cm. Rata-rata tekanan darah sistolik sebesar 129,4 mmHg dan diastolik 76,8 mmHg. Kadar gula darah rata-rata 110,8 mg/dL dengan nilai tertinggi mencapai 162 mg/dL. Ditemukan beberapa peserta dengan tekanan darah dan kadar gula di atas ambang normal, yang belum menyadari status kesehatannya sebelumnya. Kesimpulan: Kegiatan deteksi dini ini berhasil mengidentifikasi individu dengan faktor risiko PTM yang belum terdiagnosis. Pemeriksaan komunitas dan edukasi kesehatan terbukti penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pencegahan penyakit kronis. Disarankan dilakukan tindak lanjut berupa pembinaan dan pemantauan kesehatan secara berkala.
Korelasi antara Atherogenic Index of Plasma (AIP) dan Parameter Hematologi sebagai Marker Ateroinflamasi pada Pasien Stroke Iskemik Anggraini, Debie; Haiga, Yuri; Tri Septiana, Vina; Morawati, Soufni
Scientific Journal Vol. 4 No. 2 (2025): SCIENA Volume IV No 2, March 2025
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/sciena.v4i2.210

Abstract

Latar Belakang: Stroke iskemik merupakan kondisi neurologis akut yang banyak dipengaruhi oleh proses aterosklerosis dan inflamasi sistemik. Atherogenic Index of Plasma (AIP) adalah indikator yang mencerminkan dislipidemia aterogenik, sedangkan rasio monosit terhadap HDL (MHR) dan leukosit mencerminkan status inflamasi vaskular. Keterkaitan antara kedua parameter ini belum banyak diteliti secara komprehensif dalam konteks stroke iskemik, terutama di populasi Asia Tenggara. Tujuan: Menilai hubungan antara Atherogenic Index of Plasma (AIP) dan parameter hematologi, khususnya Monocyte-to-HDL Ratio (MHR), sebagai marker ateroinflamasi pada pasien stroke iskemik. Metode: Penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan pendekatan potong lintang. Subjek penelitian adalah 21 pasien stroke iskemik akut yang dirawat di RS Islam Siti Rahmah Padang. AIP dihitung dari log rasio trigliserida terhadap HDL-C, sedangkan MHR dan leukosit diperoleh dari data hematologi. Uji korelasi Spearman digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel. Hasil: Rerata AIP pada pasien adalah 0,15, dengan 42,9% pasien berada pada kategori risiko tinggi. Ditemukan korelasi signifikan antara AIP dan MHR (r = 0,484; p = 0,026), sedangkan korelasi dengan leukosit dan parameter hematologi lain tidak bermakna. Kesimpulan: Terdapat hubungan bermakna antara AIP dan MHR pada pasien stroke iskemik, yang mencerminkan kontribusi dislipidemia dan inflamasi dalam patogenesis stroke. Kombinasi AIP dan MHR berpotensi sebagai marker ateroinflamasi yang praktis dan dapat diintegrasikan dalam penilaian risiko klinis.
Karakteristik Pasien HIV/AIDS dengan Infeksi Oportunistik di RSUP Dr.M.Djamil Padang, Tahun 2021 Haiga, Yuri; Anggraini, Debie; Oktora, Meta Zulyati; Wanandri, Puja
Scientific Journal Vol. 4 No. 2 (2025): SCIENA Volume IV No 2, March 2025
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/sciena.v4i2.222

Abstract

Latar Belakang : Human Immunodefeciency Virus (HIV), merupakan virus penyebab Acquired Immune Defeciency Syndrome (AIDS) dengan sistem kerja menyerang darah putih sel CD 4 tergantung dari infeksi opertunistik yang menyertainya. Tujuan: Mengetahui gambaran karakteristik pasien HIV AIDS dengan infeksi opertunistik di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kategorik. Penelitian menggunakan rancangan total sampling menggunakan data sekunder dengan jumlah sampel sebanyak 31. Hasil : Dari 31 sampel pasien HIV AIDS dengan Infeksi Oportunistik, paling banyak berjenis kelamin laki-laki sebanyak 21 orang (93.5%), usia terbanyak pada dewasa yaitu 21 orang (67.7%), pekerjaan terbanyak adalah wiraswasta yaitu 11 orang (35.5%), pendidikan terbanyak adalah SMA yaitu 19 orang (61.3%) status pernikahan terbanyak adalah menikah yaitu 13 orang (41.9%) dan pasien terbanyak memiliki infeksi oportunistik adalah Infeksi Mycobacterium tuberculosis sebanyak 12 orang (38.7%). Kesimpulan: Pasien HIV AIDS banyak yang berjenis kelamin laki-laki ,usia 26-45 tahun, pekerjaan wiraswasta,Pendidikan SMA ,pasien sudah menikah dan dengan infeksi oportunisistik terbanyak yaitu infeksi Mycobacterium tuberculosis