p-Index From 2020 - 2025
6.163
P-Index
This Author published in this journals
All Journal JPMS (Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains) Biota: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Biosfer: Jurnal Tadris Biologi Biogenesis: Jurnal Ilmiah Biologi Jurnal Bioterdidik: Wahana Ekspresi Ilmiah BIOTIK: Jurnal Ilmiah Biologi Teknologi dan Kependidikan Jurnal Florea DIDAKTIKA BIOLOGI: Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi Biosfer: Jurnal Pendidikan Biologi Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi Jurnal Biosilampari: Jurnal Biologi JPBIO (Jurnal Pendidikan Biologi) BIOSFER : Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Education and Human Development Journal Jurnal Metaedukasi : Jurnal Ilmiah Pendidikan BIO-EDU: Jurnal Pendidikan Biologi Journal of Tropical Ethnobiology Eduproxima : Jurnal Ilmiah Pendidikan IPA Darmabakti : Junal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Bioeduca : Journal of Biology Education Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi JIPB (Jurnal Inovasi Pembelajaran Biologi) International Journal of Multidisciplinary: Applied Business and Education Research LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran EDUTECH : Jurnal Inovasi Pendidikan Berbantuan Teknologi SCIENCE : Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika dan IPA SOCIAL : Jurnal Inovasi Pendidikan IPS PSEJ (Pancasakti Science Education Journal) Jurnal Pijar MIPA Inornatus: Biology Education Journal Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) Maximus: Journal of Biological and Life Sciences Biodik: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi Jurnal Pendidikan MIPA Bioma : Jurnal Biologi dan Pembelajaran Biologi
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : SCIENCE : Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika dan IPA

PROFIL KETERAMPILAN LITERASI DIGITAL PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPA FIRDAUS, FIRDA MAULIDA; WAHIDIN, WAHIDIN; RAMDANI, DANI; HERNAWATI, DIANA; BADRIAH , LIAH
SCIENCE : Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 4 No. 4 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/science.v4i4.4252

Abstract

This study aims to evaluate the digital literacy skills of students in science learning at SMP Islamiyah Ciawi, using the digital literacy indicators proposed by Gilster (1997). The method used is descriptive, with a population of 198 students and a sample of 122 students. Data were collected through a questionnaire with 35 statements related to four indicators: information search ability, navigation in hypertext networks, content evaluation, and the ability to organize and integrate knowledge. The results show that students' digital literacy skills are at a moderate level, with an average score of 40.9%. The findings indicate that students' digital literacy skills in science learning need improvement. Enhancing digital literacy skills is essential to ensure that students can not only access information easily but also critically analyze and use that information effectively in the learning process. Therefore, technology-based learning should be optimized in science education to strengthen critical thinking and digital literacy skills. One approach is to apply innovative teaching strategies, such as the use of interactive media and project-based learning. By integrating technology into the learning process, it is crucial to prepare students for the challenges of the rapidly evolving digital world. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi keterampilan literasi digital peserta didik dalam pembelajaran IPA di SMP Islamiyah Ciawi, dengan menggunakan indikator literasi digital yang dikemukakan oleh Gilster (1997). Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan populasi sebanyak 198 peserta didik, dan sampel peserta yang berjumlah 122 peserta didik. Data diperoleh melalui angket dengan 35 pernyataan terkait empat indikator, yaitu kemampuan pencarian informasi, navigasi pada jringan hiperteks, evaluasi konten, dan kemampuan menyusun serta mengintegrasikan pengetahuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan literasi peserta didik berada pada kategori cukup, dengan skor rata-rata 40,9%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan literasi digital peserta didik dalam pembelajaran IPA masih perlu ditingkatkan. Peningkatan keterampilan literasi digital sangat penting dalam dilakukan agar peserta didik tidak hanya mampu mengakses informasi dengan mudah, tetapi mampu memilah, menganalisis, dan menggunakan informasi tersebut dengan baik dalam proses pembelajaran. Untuk itu, pembelajaran berbasis teknologi perlu lebih dioptimalkan dalam proses pembelajaran IPA di sekolah agar dapat memperkuat keterampilan berpikir kritis dan keterampilan literasi digital peserta didik. Salah satunya dengan menerapkan strategi pembelajaran yang inovatif, seperti penggunaan media interaktif dan pendekatan berbasis proyek. Dengan demikian, mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran sangat penting untuk mempersiapkan peserta didik menghadapi tantangan dunia digital yang terus berkembang.
PROFIL KEMAMPUAN LITERASI NUMERASI PESERTA DIDIK DI SMPN 4 TASIKMALAYA CAHYAWATI, YANI; K, PURWATI KUSWARINI; M, ROMY FAISAL; HERNAWATI, DIANA; BADRIAH , LIAH
SCIENCE : Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/science.v5i1.4316

Abstract

This study aims to describe the numeracy literacy skills of students at SMP Negeri 4 Tasikmalaya and the factors that influence them. A survey was conducted to measure three indicators of numeracy literacy: (1) using various numbers and symbols related to basic mathematics to solve everyday problems, (2) analyzing information displayed in various forms (graphs, tables, charts, etc.), and (3) interpreting the results of the analysis to predict and make decisions. The results showed that the first indicator obtained the highest score (65.33), followed by the second indicator (56.00), and the third indicator obtained the lowest score (52.67). The average overall score of students' numeracy literacy was 58.00, which is considered sufficient. The low numeracy literacy skills are influenced by several factors, including less contextual learning methods, educators' readiness to implement relevant learning, and students' tendency to be more comfortable with mechanistic questions than questions that require critical thinking and application of concepts. To overcome this problem, it is recommended to implement a more effective learning approach, such as differentiated learning and the Problem-Based Learning (PBL) model, which can encourage an increase in students' numeracy literacy skills. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan literasi numerasi peserta didik di SMP Negeri 4 Tasikmalaya dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Survei dilakukan untuk mengukur tiga indikator literasi numerasi: (1) menggunakan berbagai angka dan simbol terkait matematika dasar untuk memecahkan masalah sehari-hari, (2) menganalisis informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan, dsb.), dan (3) menafsirkan hasil analisis untuk memprediksi dan mengambil keputusan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator pertama memperoleh skor tertinggi (65,33), diikuti indikator kedua (56,00), dan indikator ketiga memperoleh skor terendah (52,67). Rata-rata skor keseluruhan literasi numerasi peserta didik adalah 58,00, yang tergolong cukup. Rendahnya kemampuan literasi numerasi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya metode pembelajaran yang kurang kontekstual, kesiapan pendidik dalam menerapkan pembelajaran yang relevan, dan kecenderungan siswa yang lebih nyaman dengan soal-soal mekanistis daripada soal-soal yang menuntut pemikiran kritis dan aplikasi konsep. Untuk mengatasi permasalahan ini, direkomendasikan penerapan pendekatan pembelajaran yang lebih efektif, seperti pembelajaran berdiferensiasi dan model Problem-Based Learning (PBL), yang dapat mendorong peningkatan kemampuan literasi numerasi peserta didik.
PROFIL KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA DALAM MATA PELAJARAN PROJEK IPAS DI SMKN BANTARKALONG KABUPATEN TASIKMALAYA MARWAN, ASEP; WAHIDIN, WAHIDIN; MUSTOFA, ROMY FAISAL; BADRIAH, LIAH; HERNAWATI, DIANA
SCIENCE : Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/science.v5i1.4403

Abstract

This study aims to describe the profile of vocational high school (SMK) students' science process skills (SPS) in the Project-Based Natural and Social Sciences (IPAS) subject. The research employs a mixed-method approach using questionnaires and interviews as instruments. Quantitative data were collected from 60 tenth-grade students at SMKN Bantarkalong using a Likert-scale-based questionnaire, analyzed with the Rasch Model to assess reliability and validity. Qualitative data were obtained through in-depth interviews with three purposively selected students. SPS encompasses basic skills, such as observation, measurement, and classification, as well as integrated skills, such as variable control and hypothesis formulation. The findings indicate that students' SPS fall within the moderate category across all indicators, with the highest average percentage in experimental design (51.46%) and the lowest in prediction (42.50%). Further analysis revealed that a lack of hands-on laboratory experience contributes to the low mastery of SPS. Interviews also indicated that students face difficulties in understanding variables and relating them in experimental contexts. This study highlights the importance of implementing more practical and integrated project-based learning to enhance students' SPS. Key recommendations include strengthening laboratory practice at earlier education levels and innovating instructional approaches based on engineering design, STEM integration, or a combination of both to improve students' SPS. These findings are expected to serve as preliminary information for enhancing the quality of IPAS project-based learning in vocational schools and supporting the development of relevant and effective curricula to produce adaptive graduates for the modern technological era. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menggambarkan profil keterampilan proses sains (KPS) siswa SMK pada mata pelajaran Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS). Penelitian menggunakan pendekatan mixed method dengan instrumen kuesioner dan wawancara. Data kuantitatif dikumpulkan dari 60 siswa kelas X SMKN Bantarkalong dengan menggunakan kuesioner berbasis skala Likert yang dianalisis melalui Model Rasch untuk mengukur reliabilitas dan validitas. Data kualitatif diperoleh melalui wawancara mendalam dengan tiga siswa yang dipilih secara purposive sampling. KPS terdiri atas keterampilan dasar, seperti observasi, pengukuran, dan klasifikasi, serta keterampilan terpadu, seperti pengendalian variabel dan perumusan hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan proses sains siswa berada pada kategori sedang di semua indikator, dengan persentase rata-rata tertinggi pada desain eksperimen (51,46%) dan terendah pada prediksi (42,50%). Analisis lebih lanjut mengungkapkan bahwa minimnya pengalaman praktik di laboratorium menjadi salah satu penyebab rendahnya penguasaan KPS. Wawancara juga mengindikasikan bahwa siswa menghadapi kesulitan dalam memahami konsep variabel dan menghubungkannya dalam konteks eksperimen. Penelitian ini menekankan pentingnya penerapan pembelajaran berbasis projek yang lebih praktis dan terintegrasi untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam aspek KPS. Rekomendasi utama meliputi penguatan praktik laboratorium di jenjang pendidikan sebelumnya serta inovasi pendekatan pembelajaran berbasis desain rekayasa, integrasi STEM, atau kombinasi keduanya untuk meningkatkan KPS siswa. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi informasi awal untuk meningkatkan kualitas pembelajaran projek IPAS di SMK serta mendukung pengembangan kurikulum yang relevan, efektif, dan mampu mencetak lulusan adaptif di era teknologi modern.
POTRET AWAL KETERAMPILAN BERPIKIR ANALITIS DAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK DI SMP AL-MADINAH LISTIANI, FITRI; HERNAWATI, DIANA; MUSTOFA, ROMY FAISAL; BADRIAH, LIAH
SCIENCE : Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/science.v5i1.4429

Abstract

Analytical thinking skills and problem-solving skills are important competencies that learners need to have in facing challenges in the 21st century. Analytical thinking skills enable learners to analyze information systematically and solve problems in a logical way. Similarly, problem-solving skills support learners in finding solutions to problems faced. This study aims to determine the initial portrait of analytical thinking skills and problem solving skills of students at Al-Madinah Junior High School in Tasikmalaya Regency. The method used in this research is descriptive with 99 respondents of class VIII students selected by purposive sampling. Data were collected through a questionnaire with a Likert scale and analyzed using percentages. The results showed that the students' analytical thinking skills were in the insufficient criteria with an average percentage of 59.60%, while problem solving skills were also in the insufficient criteria with an average percentage of 59.94%. These findings indicate the need for further efforts to improve learners' analytical thinking and problem solving skills, such as the application of varied learning models that are in accordance with the needs of the 21st century. This research is expected to contribute to the development of more effective learning strategies to improve learners' analytical thinking and problem solving skills. ABSTRAKKeterampilan berpikir analitis dan keterampilan pemecahan masalah merupakan kompetensi penting yang perlu dimiliki oleh peserta didik dalam menghadapi tantangan di abad 21. Keterampilan berpikir analitis memungkinkan peserta didik untuk menganalisis informasi dengan sistematis dan memecahkan masalah dengan cara yang logis. Begitu pula, keterampilan pemecahan masalah mendukung peserta didik dalam menemukan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potret awal keterampilan berpikir analitis dan keterampilan pemecahan masalah peserta didik di SMP Al-Madinah Kabupaten Tasikmalaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan responden penelitian sebanyak 99 peserta didik kelas VIII yang dipilih secara purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner dengan skala Likert dan dianalisis menggunakan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan berpikir analitis peserta didik berada pada kriteria kurang dengan rata-rata persentase 59,60%, sementara keterampilan pemecahan masalah juga berada pada kriteria kurang dengan rata-rata persentase 59,94%. Temuan ini menunjukkan perlunya upaya lebih lanjut untuk meningkatkan keterampilan berpikir analitis dan pemecahan masalah peserta didik, seperti penerapan model pembelajaran yang bervariasi dan sesuai dengan kebutuhan abad 21. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan strategi pembelajaran yang lebih efektif untuk meningkatkan keterampilan berpikir analitis dan pemecahan masalah peserta didik.
ANALISIS PERSEPSI SISWA TERHADAP KEBUTUHAN MODUL PEMBELAJARAN IPA TERINTEGRASI AYAT AL-QUR’AN PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN Iliyani, Shopiya; Aripin, Aripin; Mustofa, Romy Faisal; Hernawati, Diana; Badriah, Liah
SCIENCE : Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/science.v5i1.4509

Abstract

The science learning at MTs N 2 Ciamis still uses separate teaching materials, where religious education focuses on religious topics, while science is limited to scientific material without integrating Islamic values. The lack of learning resources that combine both aspects causes difficulties for teachers in designing lessons that link religious and scientific aspects. This study aims to analyze students' perceptions of the need for an IPA module integrated with Quranic verses on environmental pollution. This research uses a descriptive quantitative method with 20 students from class VIII-F Science at MTs Negeri 2 Ciamis in the 2024/2025 academic year, selected through purposive sampling. Data were collected using a questionnaire consisting of 10 statements across 3 indicators. The results of the study show that all indicators were rated positively: 1) students' views on environmental pollution material reached 81%, categorized as good; 2) students' views on the connection between science material and Quranic verses were also good, at 80%; and 3) students' views on the need for an IPA learning module reached 85%, categorized as good. The conclusion of this study is that students need a learning module integrated with Quranic verses because this integrated learning approach is considered to make the learning process more relevant, effective, and meaningful. Integrating Quranic verses into science learning can create a deeper and more effective learning experience, especially on the topic of environmental pollution. This approach helps students understand concepts holistically, encompassing both scientific and spiritual aspects. ABSTRAKPembelajaran IPA di MTs N 2 Ciamis masih menggunakan bahan ajar terpisah, dimana mata pelajaran agama fokus pada topik keagamaan, sedangkan IPA terbatas pada materi sains tanpa integrasi nilai-nilai Islam. Keterbatasan sumber belajar yang menggabungkan keduanya menyebabkan kesulitan bagi guru dalam merancang pembelajaran yang menghubungkan aspek keagamaan dan ilmiah. Penelitian ini bertujuan menganalisis persepsi siswa terhadap kebutuhan modul IPA terintegrasi ayat Al-Qur'an pada pencemaran lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan subjek sebanyak 20 siswa kelas VIII-F Sains di MTs Negeri 2 Ciamis tahun ajaran 2024/2025, yang ditentukan melalui teknik purposive sampling. Data diperoleh melalui pengisian angket yang berisi 10 pernyataan dalam 3 indikator. Hasil penelitian menunjukkan baik pada semua indikator, yaitu: 1) pandangan siswa terhadap materi pencemaran lingkungan sebesar 81% sehingga berkategori baik, 2) pandangan siswa terhadap keterkaitan materi IPA dengan ayat-ayat Al-Qur’an juga baik yaitu sebesar 80%, dan 3) pandangan siswa terhadap kebutuhan modul pembelajaran IPA sebesar 85% berkategori baik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah siswa membutuhkan modul pembelajaran yang terintegrasi ayat-ayat Al-Qur’an, karena pembelajaran yang terintegrasi ini dinilai mampu membuat proses belajar lebih relevan, efektif, dan bermakna. Pengintegrasian ayat-ayat Al-Qur’an dalam pembelajaran IPA dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih mendalam dan efektif, khususnya pada materi pencemaran lingkungan. Pendekatan ini memudahkan siswa untuk memahami konsep secara holistik, yang meliputi aspek ilmiah dan spiritual.