Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : JURNAL PENELITIAN PERAWAT PROFESIONAL

Pengaruh Terapi Stretching terhadap Nyeri Sendi Penderita Gout Arthritis pada Lansia Kurniawati, Nita; Rahmasari, Ikrima; Yudhianto, Kresna Agung
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 6 No 6 (2024): Desember 2024, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v6i6.3750

Abstract

Gout arthritis adalah penyakit metabolik ditandai adanya pengendapan urat senyawa dalam sendi sehingga dapat menyebabkan peradangan sendi. Kadar asam urat yang tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan pengendapan kristal asam urat pada jaringan lunak, terutama di sekitar sendi. Kelebihan kadar senyawa urat di dalam tubuh dapat menyebabkan nyeri gout arthritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi stretching terhadap nyeri sendi penderita gout arthritis. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rencana pre experimental pendekatan one group pretest and posttest design. Teknik pengambilan sampel non-random sampling dengan metode purposive sampling sebanyak 18 responden yang mengalami gout arthritis. Analisa data yang digunakan pada penelitian ini yaitu uji wilcoxon. Hasil penelitian ini menunjukkan terapi stretching yang diberikan kepada responden berpengaruh pada penurunan nyeri, yang ditunjukkan melalui uji statistik dengan tingkat signifikan nilai p value=0,000. Kesimpulannya terapi stretching efektif dalam menurunkan nyeri sendi pada lansia penderita gout arthritis.
Pengaruh Progressive Muscle Relaxation terhadap Kecemasan pada Pasien Pre Operasi Wahyuningsih, Novi; Rahmasari, Ikrima; Wahyudi, Totok
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 6 No 6 (2024): Desember 2024, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v6i6.3753

Abstract

Pasien pre operasi yang akan menjalani operasi biasanya akan mengalami kecemasan. Kecemasan adalah suatu pengalaman subjektif mengenai ketegangan mental yang mengganggu sebagai reaksi umum terhadap ketidakmampuan untuk menghadapi masalah atau perasaan yang tidak menyenangkan. Beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengurangi kecemasan pasien meliputi farmakologi, pendekatan dukungan dan psikoterapi. Teknik utama psikoterapi dalam pengobatan kecemasan adalah melalui relaksasi dan biofeedback. Teknik relaksasi yang digunakan untuk mengurangi kecemasan pada pasien pre operasi adalah progressive muscle relaxation. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh progressive muscle relaxation terhadap kecemasan pada pasien pre operasi. Metode penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif Pre-experimental dengan one group pretest and posttest. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 18 responden. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Non probability sampling dengan Purposive sampling sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian berdasarkan hasil uji statistic Wilcoxon didapatkan nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0,000 (p<0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima. Kesimpulannya progressive muscle relaxation efektif dalam menurunkan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi.
Hubungan Religiusitas terhadap Kecemasan pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis Auliasari, Khoirisma; Utomo, Endrat Kartiko; Rahmasari, Ikrima
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 7 No 1 (2025): Februari 2025, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v7i1.3849

Abstract

Penyakit ginjal kronis adalah penyakit pada sistem saluran kemih yang disebabkan oleh penurunan fungsi ginjal yang progresif dan irreversible, sehingga mengakibatkan ketidakmampuan tubuh menjaga keseimbangan metabolisme, cairan, dan elektrolit, salah satu tindakan untuk menangani penyakit ginjal kronis adalah dengan hemodialisis. Hemodialisis merupakan penatalaksanaan terapi penyakit ginjal kronik dengan tujuan untuk menggantikan fungsi ginjal yang mengalami kerusakan, dan dilakukan selama 2-3 kali dalam seminggu dalam kurun waktu 4-5 jam. Saat menjalani hemodialisis tidak sedikit pasien yang mengalami kecemasan. Kecemasan yang tidak ditangani dengan baik dapat berdampak buruk pada kualitas hidup pasien hemodialisis. Tujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan religiusitas terhadap kecemasan pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di RSUD Ir Soekarno Sukoharjo. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, sampel yang di gunakan berjumlah 50 responden dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling dan data di olah menggunakan uji statistik spearman rank. Berdasarkan hasil penelitian di temukan mayoritas pasien berumur 46-55 tahun dengan jumlah 15 responden (30%), mayoritas beragama islam dengan jumlah 50 responden (100%), mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki dengan jumlah 34 responden (68%). Uji analisis menunjukkan hasil bahwa nilai p value 0,110 maka Ho di terima dan Ha di tolak karena p value 0,110>0,05. Tidak terdapat hubungan signifikan antara religiusitas terhadap kecemasan pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di RSUD Ir Soekarno Sukoharjo.
Efektifitas Shaker Exercise terhadap Kemampuan Menelan pada Pasien Stroke Gymnastiar, Firzy Alvian Syafitto; Rahmasari, Ikrima; Marni, Marni
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 6 No 5 (2024): Oktober 2024, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v6i5.3867

Abstract

Stroke merupakan gangguan fungsi otak yang terjadi dengan cepat dan berlangsung lebih dari 24 jam karena gangguan suplai darah ke otak. Kesulitan menelan merupakan salah satu penurunan fungsi yang disebabkan oleh kerusakan saraf. Stroke yang terjadi di daerah vertebrobasilar yang mengakibatkan terjadinya kesulitan menelan. Adapula latihan yang bisa diberikan untuk pasien yang mengalami kesulitan menelan atau disfagia yaitu dengan memberikan teknik latihan shaker exercise dapat meningktan kemampuan menelan serta dapat mncegah aspirasi dan meningkatkan asupan oral pada pasien stroke dengan disfagia. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran efektifitas shaker exercise terhadap kemampuan menelan.Metode pada penelitian ini menggunakan pre experiment dengan rancangan penelitian pretest and posttest group design. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 36 responden. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan non random sampling dengan purposive sampling sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Analisa data menggunakan uji wilcoxon hasil dari penelitian berdasarkan uji statistic wilcoxon didapatkan nilai signifikansi yang di peroleh 0,000 (p<0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima. Kesimpulannya shaker exercise efektif terhadap kemampuan menelan.
Efektivitas Brisk Walking terhadap Kadar Glukosa Darah pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II Wulandari, Ziara Arum; Firdaus, Insanul; Rahmasari, Ikrima
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 7 No 1 (2025): Februari 2025, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v7i1.4014

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit kronis yang beresiko fatal yang timbul ketika tubuh gagal memproduksi cukup insulin atau gagal menggunakannya secara efektif, sehingga mengakibatkan peningkatan kadar glukosa darah. Penderita Diabetes melitus disarankan untuk berjalan kaki selama 30 menit atau 20 menit dengan Brisk Walking sebagai aktivitas fisik Brisk Walking belum dikenal oleh masyarakat sebagai upaya penurunan kadar gula darah selain itu pada tempat penelitian belum diadakannya prolanis terkhusus untuk pemeriksaan gula darah secara rutin. pemeriksaan yang dilakukan selama ini hanya pengecekan Gula darah sewaktu apabila jumlah stik GDS berlebih. Tujuan: penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas Brisk Walking terhadap kadar glukosa darah pasien diabetes tipe II. Penelitian kuantitatif Metode: Quasy Experiment dengan pendekatan one group pretest-posttest. Puskesmas Baki 1 Desa Kadilangu sebanyak 54 orang menderita penyakit Diabetes Mellitus, 14 sampel tersebut atau 25% dari total populasi diperoleh dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil: Nilai rata-rata kadar glukosa darah sebelum dilakukan Brisk Walking menunjukkan 310,14 mg/dl sedangkan nilai rata-rata kadar glukosa darah setelah dilakukan Brisk Walking selama 6 kali ( 1 minggu 2 kali) dalam 3 minggu menunjukkan 154,93 mg/dl. Kesimpulan: Nilai P-Value sebesar 0,001 (p˂0,05) pada uji Wilcoxon Signed Ranks Test maka terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kadar gula darah sebelum dan sesudah dilakukan Brisk Walking yang berarti Brisk Walking berpengaruh terhadap penurunan Kadar Glukosa darah pada penderita Diabetes Melitus.