Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Tambusai

PENERAPAN TEKNIK PERNAPASAN BUTEYKO PADA PASIEN ASMA DENGAN SESAK NAPAS DI RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN dewi, nita sukma; Rahmasari, Ikrima; Firdaus, Insanul
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.47645

Abstract

Asma adalah penyakit inflamasi kronik saluran napas yang di sebabkan oleh reaksi hiperresponsif sel imun tubuh seperti mast sel, eosinophils, dan T-lymphocytes terhadap stimulus tertentu dan dapat menimbulkan gejala dyspnea (sesak napas), wheezing, serta batuk akibat obstruksi jalan napas. Salah satu terapi non farmakologi untuk menurunkan sesak nafas yaitu dengan teknik pernapasan Buteyko yang bertujuan untuk memperbaiki pola napas penderita asma dengan cara memelihara keseimbangan kadar CO2 dan nilai oksigenasi yang dapat menurunkan gejala asma. Pada saat Latihan terapi Buteyko dilakukan akan menyebabkan terjadinya peregangan alveolus. Peregangan alveolus ini akan merangsang pengeluaran surfaktan yang disekresikan oleh sel-sel alveolus tipe II yang mengakibatkan tegangan permukaan alveolus dapat diturunkan. Sehingga paru dapat memasukkan dan mengeluarkan udara dengan lebih baik. Penerapan ini bertujuan untuk mengetahui hasil implementasi penerapan teknik pernapasan Buteyko sebagai intervensi dalam pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien asma. Penerapan ini menggunakan deskriptif dalam bentuk studi kasus berupa asuhan keperawatan untuk mengetahui efektifitas penerapan teknik pernapasan Buteyko terhadap peningkatan saturasi oksigen pada pasien asma di RSUP Soeradji Klaten. Pada inovasi penerapan terapi Buteyko terdapat perubahan frekuensi pernapasan dan saturasi oksigen pada kedua pasien. Setelah dilakukan penerapan inovasi teknik terapi pernapasan Buteyko selama 3x24 jam didapatkan hasil bahwa terdapat perubahan dalam peningkatan frekuensi pernapasan dan saturasi oksigen.
PENERAPAN INTERVENSI PADA KELUARGA DENGAN MASALAH UTAMA ASMA MENGGUNAKAN PURSED LIP BREATHING : BLOWING BALLON TERHADAP SESAK NAFAS Kusumaningrum, Rahma Puspita; Irawan, Ady; Rahmasari, Ikrima; Setyawan, Agus
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.48031

Abstract

ABSTRAK Asma adalah kondisi sesak napas akibat penyempitan dan infeksi saluran napas. Angka yang mengalami gangguan pernafasan khususnya pada asma berkisar 1,8%. Adapun tujuan untuk mengetahui hasil implementasi dari penerapan intervensi pada keluarga dengan masalah utama asma menggunakan pursed lip breathing: blowing ballon terhadap sesak nafas. Penelitian ini menggunakan one grup pre-test dan post-test. Pengambilan sampel dengan metode quasi eksperiment dengan jumlah 2 orang. Alat ukur menggunakan oximeter yang sudah baku dan balon lateks. Menggunakan pursed lip breathing: blowing ballon selama 3 hari masalah teratasi dengan saturasi oksigen (RR) 18-19x/menit, (Nadi) 73-74x/menit, (Spo2) 99-100%. Penerapan Menggunakan pursed lip breathing: blowing ballon terhadap oksigenasi dengan asma cukup efektif ditunjukkan dengan penurunan Respiratory Rate (RR), penurunan Nadi, dan peningkatan Saturasi Oksigen (Spo2).
PENERAPAN INTERVENSI BIOLOGIC NURTURING BABY LED FEEDING TERHADAP NYERI PADA IBU POST SECTIO CAESAREA (SC) Wahyuningsih, Novi; Rahmasari, Ikrima; Marni, Marni
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.48036

Abstract

Latar Belakang : Ibu post sectio caesarea dapat menggunakan teknik untuk membantu mengurangi nyeri seperti teknik distraksi atau pengalihan yaitu memilih posisi menyusui dengan nyaman yang disebut biologic nurturing led feeding. Biologic nurturing led feeding yaitu posisi ketika memberikan ASI yang dirasakan membuat lebih nyaman sehingga nyeri pada luka post sectio caesarea tidak terlalu berat dirasakan. Distraksi ini akan membuat kontak antara kulit ibu dan bayi secara langsung, sehingga adanya distraksi yang dapat mengurangi rasa nyeri. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil implementasi dari penerapan biologic nurturing baby led feeding terhadap nyeri pada ibu post sectio caesarea (sc). Metode : Penelitian ini menggunakan one grup pre-test dan post-test. Pengambilan sampel dengan metode quasi eksperiment dengan jumlah 2 pasien ibu post sectio caesarea (SC). Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu SOP Biologic Nurturing Baby Led Feeding, Numeric Rating Scale (NRS) alat ukur yang digunakan untuk mengukur tingkat nyeri dan lembar observasi. Hasil : Berdasarkan hasil penerapan ini didapatkan penurunan skala nyeri pada Ny.E menunjukkan dari skala nyeri 7 (nyeri berat) pada hari ke-0 menjadi skala 3 (nyeri ringan) pada hari ke-2. Sedangkan Ny.N menunjukkan dari skala nyeri 5 (nyeri sedang) sebelum diberikan teknik posisi menyusui biologic nurturing baby led feeding dan setelah diberikan intervensi tersebut skala nyeri menjadi 2 (nyeri ringan). Kesimpulan : implementasi teknik posisi menyusui biologic nurturing baby led feeding efektif dalam menurunkan tingkat nyeri pada ibu post SC.
PENERAPAN FOOT SALUS PER AQUAM (SPA) DIABETIC UNTUK MENINGKATKAN NILAI ANKLE BRACHIAL INDEX (ABI) PADA LANSIA DIABETES MELITUS TIPE II Sunarya, Nana Alfina; Musta'in, Musta'in; Rahmasari, Ikrima
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.48064

Abstract

Diabetes Melitus adalah kondisi kronis yang terjadi ketika kadar glukosa darah meningkat karena tubuh tidak dapat menghasilkan dengan cukup insulin atau insulin yang dihasilkan tidak berfungsi dengan baik. Diabetes melitus jika tidak segera ditangani maka akan menyebabkan komplikasi. Salah satu komplikasi yang sering terjadi pada pasien diabetes melitus yaitu neuropati diabetik. Penatalaksanaan untuk mencegah terjadinya komplikasi diabetes melitus adalah  foot SPA diabetic. Foot SPA diabetic berfungsi memperlancar sirkulasi darah perifer pada kaki sehingga peredaran darah, nutrisi, dan oksigen dapat lancar sampai ke bagian ujung-ujung jari kaki untuk mengetahui hasil implementasi Foot Salus Per Aquam (SPA) diabetic dalam meningkatkan nilai Ankle Brachial Index (ABI) pada lansia diabetes melitus tipe II. Metode yang digunakan penulis yaitu metode deskriptif dan studi kasus dalam pengelolaan asuhan keperawatan inovasi intervensi  foot SPA diabetic yang dilakukan selama 3x pertemuan berturut-turut dengan durasi 30 menit. Penilaiannya dengan menggunakan lembar observasi ABI. Hasil setelah dilakukan penerapan foot SPA diabetic pada hari pertama pasien 1 sebelum penerapan foot SPA diabetic  skor ABI 0,83 (PAD ringan). Setelah dilakukan penerapan  foot SPA diabetic skor ABI meningkat menjadi 1,03 (batas normal). Sementara itu, hasil setelah dilakukan penerapan foot SPA diabetic pada hari pertama pasien 2 sebelum penerapan foot SPA diabetic  skor ABI 0,82 (PAD ringan), Setelah dilakukan penerapan  foot SPA diabetic skor ABI meningkat menjadi 1 (batas normal). kesimpulannya yaitu intervensi Foot SPA diabetic efektif untuk meningkatkan nilai Ankle Brachial Index (ABI) pada lansia dengan diabetes melitus tipe II.
PENERAPAN TERAPI BERMAIN MEWARNAI DENGAN PASIR WARNA TERHADAP KECEMASAN HOSPITALISASI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH nurmawati, niya; Wahyudi, Totok; Rahmasari, Ikrima; Putri, Rosalia Dian Arsyta
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.48122

Abstract

Usia Prasekolah merupakan masa yang menyenangkan bagi anak, selain itu anak juga memiliki rasa ingin tau tinggi sehingga terkadang apabila tidak diawasi dapat melakukan tindakan berbahaya yang beresiko membahayakan diri sendiri dan anak cenderung memiliki daya tahan tubuh lemah dibanding orang dewasa sehingga mereka mudah sakit. Anak ketika sakit dan harus dirawat di rumah sakit dapat mengalami pengalaman hospitalisasi yang tidak menyenangkan, akibat hospitalisasi dapat berdampak pada sikap anak seperti cemas, takut  pada orang asing, marah, gelisah, menolak tindakan medis. Salah satu cara untuk mengurangi tingkat kecemasan ketika menjalani hospitalisasi adalah dengan terapi bermain. Tujuan Penerapan untuk mengetahui hasil implementasi terapi bermain mewarnai dengan pasir warna terhadap kecemasan akibat hospitalisasi pada anak usia prasekolah. Metode penerapan menggunakan metode deskriptif dan studi kasus, responden dalam penerapan ini adalah 2 (dua) pasien anak usia prasekolah dengan kecemasan hospitalisasi yang akan dilakukan intervensi terapi bermain mewarnai dengan pasir warna dilakukan dalam 3 kali pertemuan selama 3 hari dengan waktu 30 menit. Penilaian dengan menggunakan lembar kuesioner Pre School Anxiety Scale. Hasil penerapan Pada An. R, setelah dilakukan intervensi terapi bermain mewarnai selama 3 hari hasil pengukuran kecemasan pada hari ke 3 didapatkan hasil skor kecemasan 26 (kecemasan ringan) sedangkan pada pasien An. S didapatkan hasil skor kecemasan 27 (kecemasan ringan). Kesimpulan setelah dilakukan intervensi 3 kali penerapan terapi bermain mewarnai efektif dalam menurunkan kecemasan yang di rasakan oleh pasien dengan menurunnya tingkat kecemasan.