Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memegang peranan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, dengan kontribusi sekitar 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap lebih dari 97% tenaga kerja. Di wilayah Jorong Pasa Nagari Paninjauan, Kabupaten Solok, UMKM menjadi fondasi utama dalam menggerakkan ekonomi masyarakat setempat. Namun demikian, masih rendahnya tingkat literasi keuangan menjadi kendala utama yang menghambat kemajuan sektor ini. Berdasarkan hasil survei awal, mayoritas pelaku UMKM belum memiliki pemahaman yang memadai mengenai konsep dasar pengelolaan keuangan, pencatatan transaksi, serta perencanaan anggaran. Hal ini menyebabkan kesulitan dalam pengelolaan modal dan akses terhadap pembiayaan dari lembaga formal. Untuk mengatasi persoalan tersebut, dilaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat yang mencakup pelatihan literasi keuangan, pendampingan usaha, serta edukasi mengenai akses pembiayaan. Pelatihan ini dilakukan secara partisipatif dan aplikatif, memungkinkan peserta langsung menerapkan materi dalam praktik usaha mereka. Kegiatan pendampingan turut memperkuat kemampuan pelaku usaha dalam pencatatan keuangan, melakukan analisis keuangan, serta mengelola arus kas secara efisien. Berdasarkan evaluasi melalui kuesioner dan wawancara, ditemukan peningkatan tingkat pemahaman peserta dari 45% menjadi 80%. Peningkatan ini menunjukkan bahwa program yang dirancang secara tepat dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan pengambilan keputusan finansial para pelaku UMKM. Untuk memastikan keberlanjutan, program sebaiknya dilaksanakan secara periodik dengan dukungan modul praktis, kolaborasi dengan institusi keuangan, serta digitalisasi sistem pencatatan keuangan.