Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Peran Guru IPS dalam Meningkatkan Motivasi Belajar pada Siswa Kelas VI Sekolah Dasar Negeri 27 Dompu Sasmita, Lita; Mahdin, Mahdin; Wulan, Wulan
DIKSI: Jurnal Kajian Pendidikan dan Sosial Vol. 6 No. 3 (2025): Diksi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Sosial
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/diksi.v6i3.2441

Abstract

Motivasi belajar adalah sebagai penggerak di dalam diri siswa yang dapat memberikan arah kegiatan belajar dan menjamin kesinambungan. SDN Negeri 27 Dompu merupakan sekolah yang banyak di jumpai para siswa nya sangat kurang minat belajar sehingga harus menjadi perhatian khusus bagi para guru untuk meningkatkan dan mengembalikan motivasi belajar siswa. Banyak diantara siswa hilang motivasi belajar di akibatkan oleh beberapa faktor, diantaranya broken home, lingkungan perteman yang tidak sehat bahkan tidak melanjutkan sekolah, dan orang tua yang mempekerjakan anaknya sehingga fokus anak tidak lagi pada belajar sehingga siswa sangat kurang termotivasi dalam belajar. Guru IPS dapat meningkatkan motivasi belajar pada siswa dengan berbagai cara yaitu dengan menggunakan metode dan model pembelajaran yang menarik, seperti penggunaan video dan model-model pembelajaran yang efektif didalam menarik perhatian siswa sehingga siswa bersemangat untuk mengikuti pembelajaran. berbagai cabang ilmu seperti sosiologhi, geografi, sejarah, ekonomi, Antropologi, dan lain sebagaianya.
Edukasi Kesehatan Mental dalam Upaya Preventif Gangguan Psikologis pada Remaja di SMKN 3 Raha Sugarni, Mika; Wulan, Wulan; Wulandari, Bety Anisa; Sumi, Susi Sastika
Jurnal Pengabdian Nasional (JPN) Indonesia Vol. 6 No. 3 (2025): September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STMIK Indonesia Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63447/jpni.v6i3.1621

Abstract

Health is a basic need for everyone. Adolescent mental health is an increasingly pressing global issue. Teenagers are currently vulnerable to various mental health issues, such as depression, anxiety, eating disorders, and even suicide attempts. The purpose of this community service is to provide information on preventative measures for adolescents who feel they have mental health problems or disorders. The target group for this community service is adolescents aged 14-17. The community service program lasts one day. The approach used is socialization and outreach activities. The activity is carried out offline with lectures during the presentation of the material, a question and answer session to assess participants' understanding, a discussion that includes a dialogue addressing mental health issues and psychological disorders in adolescents, and a video displaying several images as evidence of the incident.
Hubungan Pengetahuan Tanda Bahaya Kehamilan Dengan Kateraturan ANC di Wilayah Kerja Puskesmas Watopute Wulan, Wulan; Dwianto, Ikhsan; Sarumi, Rasniah
Jurnal Promotif Preventif Vol 7 No 6 (2024): Desember 2024: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v7i6.1591

Abstract

Rendahnya pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dapat mengakibatkan ketidakteraturan dalam pelaksanaan pemeriksaan antenatal care (ANC), sehingga meningkatkan risiko terhadap kesehatan ibu dan janin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dengan keteraturan pelaksanaan ANC di wilayah kerja Puskesmas Watopute. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan desain cross-sectional study. Populasi penelitian melibatkan 30 responden yang dipilih menggunakan teknik total sampling. Data dikumpulkan berdasarkan survey dan kuesioner. Data dianalisis secara univariat dan bivariat kemudian disajikan dalam tabel dan dinarasikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 80% ibu hamil memiliki tingkat pengetahuan baik tentang tanda bahaya kehamilan, sementara 20% memiliki tingkat pengetahuan kurang baik. Dari segi keteraturan ANC, 56,7% ibu hamil rutin memeriksa kehamilan, sedangkan 43,3% tidak rutin. Analisis data menunjukkan adanya hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dengan keteraturan pelaksanaan ANC. Kesimpulannya, tingkat pengetahuan yang baik berhubungan positif dengan keteraturan ibu hamil dalam menjalani pemeriksaan ANC.