Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

Identifikasi Jamur Aspergillus sp. pada Ikan Asin Yang Dijual di Pasar Sentral Kabupaten Pinrang Salnus, Subakir; Islawati; Jumrah, Elfira
Jurnal TLM Blood Smear Vol 5 No 1 (2024)
Publisher : Stikes Panrita Husada Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37362/jmlt.v5i1.1339

Abstract

Indonesia is a tropical area. Erratic climate change causes many diseases, especially infectious diseases caused by fungi. One of the fungi that commonly contaminates food is Aspergillus sp. This type of fungus produces various types of toxins which can cause quite serious illnesses in humans. Acute diseases caused by the Asprgillus sp. fungus can attack the central nervous system, some of which are carcinogenic, causing poisoning, cancer of the liver, kidneys and stomach if eaten in small quantities and over a long period of time. This is the background for conducting research. The aim of this research is to determine whether or not the fungus Aspergillus sp. on salted fish sold at the central market of Pinrang Regency. This research uses an experimental laboratory research design, namely a proportional research design. Samples of salted fish at the central market in Pinrang Regency. Next, planting is carried out in Potato Dextrose Agare (PDA) media and then incubated again at a temperature of 37ºC for 3-7 days. Fungal colonies growing on PDA media were observed macroscopically and microscopically. The results of the examination of 7 samples found that 5 (71.43%) samples were positively identified as Aspergillus sp fungus. and 2 (28.57%) negative samples where the fungus Aspergillus sp. was not identified. Based on the research results, it can be concluded that most of the salted fish samples circulating in the central market of Pinrang Regency are still contaminated with Aspergillus sp.
Gambaran Paparan Sisa Pestisida Pada Kacang Panjang (Vigna Sinensis) yang Dijual di Pasar Tradisional Kecamatan Ujung Loe Kabupaten Bulukumba Menggunakan Metode Pestisida Test Kit Haerani, Haerani; Salnus, Subakir; Safruddin, Safruddin
PharmaCine : Journal of Pharmacy, Medical and Health Science Vol 4 No 2 (2023): PharmaCine: Journal of Pharmacy, Medical and Health Science
Publisher : Bachelor of Pharmacy Study Program, Faculty of Health Sciences, Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35706/pc.v4i2.10075

Abstract

Latar Belakang: Pestisida merupakan bahan kimia yang digunakan untuk mengendalikan atau membasmi hama. Pestisida digunakan secara luas di bidang pertanian untuk membasmi dan mengendalikan serangga atau digunakan pada penyemprotan pada tanaman salah satunya pada kacang panjang. Kacang panjang merupakan salah satu tanaman yang rentang terserang hama, untuk membasmi hama tersebut maka dilakukan peyemprotan pestisida yang nantinya akan meninggalkan residu yang mengakibatkan keracunan maupun gangguan kesehatan pada tubuh. Penyemprotan pada tanaman dilakukan saat tanaman berumur 8 hari, jika pada tanaman kacang panjang pendapat dari salah satu petani penyemprotan dilakukan setiap selesai panen tergantung dari petani, ada yang panen lalu dilakukan penyemprotan kemudian besoknya panen lagi, ada juga yang panen 2 kali sepekan. Tujuan: mengetahui paparan sisa pestisida terhadap kacang panjang (Vigna sinensis) yang dijual di Pasar Tradisional Kecamatan Ujung Loe Kabupaten Bulukumba menggunakan metode Pestisida Test Kit. Metode: penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pemeriksaan paparan pestisida menggunakan metode pestisida test kit dimana sampel digunakan sebanyak 16 sampel dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Hasil: pemeriksaan paparan sisa pestisida pada 16 sampel ditemukan positif (+) (100%) mengandung paparan pestisida organofosfat. Kesimpulan: diketahui adanya paparan sisa pestisida pada kacang panjang yang dijual di pasar tradisional Kecamatan Ujung Loe Kabupaten Bulukumba.
Identifikasi Telur Cacing Soil Transmitted Helminths (Sth) Dengan Menggunakan Pewarna Alami Antosianin Dari Ubi Jalar Ungu Islawati, Islawati; Arwie, Dzikra; Salnus, Subakir
Jurnal Medisains Kesehatan Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Medisains Kesehatan
Publisher : Universitas Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59963/jmk.v5i1.300

Abstract

The purple color in sweet potatoes is caused by the presence of natural pigments known as anthocyanins. The concentration of anthocyanins varies among purple sweet potatoes, resulting in various shades of purple. Soil Transmitted Helminths (STH), commonly known as worms, are infectious diseases caused by intestinal nematode parasites transmitted through soil. This study aims to observe the effect of varying concentrations of anthocyanins extracted from purple sweet potato tubers in detecting STH eggs using the sedimentation method. This research uses laboratory experiments with categorical descriptive characteristics, varying the anthocyanin concentrations from purple sweet potatoes: 100%, 60%, 40%, 20%. The results showed that a 60% anthocyanin concentration can effectively serve as a substitute for 2% Eosin reagent in staining worm eggs. Thus, it can be concluded that a 60% concentration is optimal for staining worm eggs or as a natural dye alternative for worm egg staining.
Identifikasi Telur Cacing Sth Dengan Menggunakan Pewarna Alami Ekstrak Antosianin Dari Buah Naga Arwie, Dzikra; Islawati, Islawati; Salnus, Subakir
Jurnal Medisains Kesehatan Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Medisains Kesehatan
Publisher : Universitas Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59963/jmk.v5i1.301

Abstract

Soil Transmitted Helminths (STH) are a group of worms that require specific soil conditions to reach the infective stage in their life cycle. These worms can infect humans through various means, all involving contact with soil contaminated by worm eggs or larvae. Qualitative testing for worm eggs that infect humans generally uses microscopic fecal examination in laboratories. Staining is often used to enhance the contrast and visibility of the eggs, with common stains including eosin, Lugol's iodine, safranin, and methylene blue. However, these stains have negative effects on both humans and the environment. Therefore, it is necessary to develop a safer natural staining product for humans and the environment, such as anthocyanin extract. Anthocyanin is a pigment that ranges in color from red to blue and is widely found in plants. These pigments are classified as flavonoid pigments. Flavonoid compounds, including anthocyanins, are polar and can be extracted using polar solvents. This study aims to optimize the use of dragon fruit anthocyanin as a staining agent in STH examination. The research was conducted using a categorical descriptive laboratory observation method, with positive fecal samples analyzed using sedimentation at various concentrations: 100%, 80%, 60%, 40%, and 20%. The results showed that dragon fruit anthocyanin extract at an 80% concentration could be used as an alternative to 2% eosin in staining worm eggs. The conclusion is that dragon fruit anthocyanin extract at concentrations of 20% to 80% is effective as a stain for identifying STH eggs.  
PKM KELOMPOK IBU PAPPICI DI KECAMATAN SALOMEKKO KAB. BONE Hardin; Maryono; Yunus, Muh; Islawati; Salnus, Subakir
ABDI KIMIA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2024): Jurnal Edisi Desember
Publisher : Jurusan Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/abdi.v2i1.4815

Abstract

Pengabdian ini berfokus pada Pelatihan Memotong dan mengolah ikan bete tanpa tulang menjadi keripik ikan Kelompok ibu-ibu pappici yang ada di kecamatan Salomekko Kab. Bone. Program kemitraan masyarakat ini bertujuan memberi gambaran kepada Kelompok ibu-ibu pappici yang ada di Kec. Salomekko dengan melakukan: 1) Upaya Bagaimana membuat mesin pemotong ikan otomatis untuk pengolahan ikan bete-bete tanpa tulang agar mempermudah kelompok ibu-ibu pappici di kecamatan salomekko Kab. Bone ; 2) Upaya-upaya yang untuk memberikan Pelatihan pada kelompok ibu-ibu pappici agar memahami Teknik memotong dan mengolah ikan bete tanpa tulang menjadi keripik ikan. 3) Upaya-upaya membantu kelompok ibu-ibu pappici di kecamatan salomekko kab. Bone agar terampil dalam melakukan Teknik pemotongan dan pengolahan ikan bete tanpa tulang mejadi kripik ikan. Target dan luaran yang ingin dicapai yaitu Untuk merealisasikan program yakni bagaimana menjadikan kelompok ibu-ibu Pappici di kecamatan Salomekko kab. Bone trampil dalam memotong dan mengolah ikan bete tanpa tulang menjadi keripik ikan kering. Dalam menyampaikan materi pelatihan di gunakan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab, dan demonstrasi langsung.
OPTIMALISASI PENGGUNAAN REFERENCE MANAGER DALAM KARYA ILMIAH MELALUI PELATIHAN DARING islawati, islawati; Jumrah, Elfira; Priyadharmadi Purnama, Andry; Salnus, Subakir; Yunus, Muh
ABDI KIMIA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2024): Jurnal Edisi Desember
Publisher : Jurusan Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/abdi.v2i1.5094

Abstract

Perguruan tinggi saat ini menghadapi tantangan dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap proses pendidikan yang mereka tawarkan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dirancang untuk menjawab kebutuhan tersebut. Dua permasalahan utama yang menjadi perhatian dalam kegiatan ini adalah kurangnya pemahaman mahasiswa tentang reference manager serta ketidaktahuan cara penggunaannya, khususnya aplikasi Mendeley. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memberikan wawasan tentang pentingnya reference manager dalam penulisan ilmiah dan menawarkan pelatihan praktis menggunakan Mendeley. Pelatihan ini dilaksanakan secara daring pada Senin, 15 Maret 2024. Pelaksanaan kegiatan terdiri atas sosialisasi dan sesi pelatihan intensif, yang dinilai efektif dalam meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai reference manager. Kegiatan ini disusun dalam tiga tahap: persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hasil dari kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman mahasiswa terkait penggunaan reference manager, khususnya aplikasi Mendeley. Ke depannya, pendampingan tambahan dengan aplikasi reference manager lainnya diharapkan dapat memperluas keterampilan manajemen referensi mahasiswa.
PKM Pelatihan Pembuatan Olahan Keju Homemade Alami Untuk Mencegah Peningkatan Angka Stunting Pada Anak Faika, Sitti; Herawati, Netti; Salnus, Subakir; Muharram, Muharram; Pertiwi, Nurlita; Titi, Titi; Aulia, Nurul Army
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2024:PROSIDING EDISI 4
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kondisi gizi yang buruk yang tandai dengan pertumbuhan tinggi badan balita yang lebih pendek dibandingkan dengan anak usia sebayanya disebut dengan stunting. Anak stunting jika dibiarkan akan berdampak para proses kognitif dan kemampuan fisiknya menjadi melambat atau bahkan gagal. Susu sapi bukanlah hal yang baru bagi masyarakat terutama ibu-ibu rumah tangga. Kandungan gizi seperti kalsium, fosfat, omega, menjadi salah satu factor pendukung untuk mencegah masalah stunting pada anak, hanya saja pengolahan susu dikalangan masyarakat terutama ibu-ibu rumah tangga, masih terbatas pada minum susu. Padahal banyak produk olahan dari susu seperti mozarellah,keju krim. hal ini mendorong tim PKM menggerakkan para ibu-ibu cleaning service FMIPA UNM untuk membuat keju homemade berbahan dasar susu yang lebih murah dan bergizi. Hasil PKM pengolahan susu menjadi creamcheese home made menunjukkan minat yang sangat tinggi dari peserta, ini terlihat dari survey kepuasan peserta PKM yang rata-rata menyetujui pentingnya membuat variasi olahan susu sebesar 99% dan hampir 89% peserta akan membuat ulang kembali produk creamcheese homemade olahan dirumah, agar keluarga mereka bisa merasakan enaknya produk creamcheese homemade
Test of the Effectiveness of Using Hibiscus Rosa Sinensis-L Extract as an Alternative to 2% Eosin in Examining Soil Transmitted Helminth Worm Eggs: Uji Efektivitas Penggunaan Sari Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus Rosa Sinensis-L) Sebagai Alternatif Pengganti Eosin 2% Pada Pemeriksaan Telur Cacing Soil Transmitted Helminths Ningsih, Rahma; Salnus, Subakir; Harmawati Novriani, Andi
FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains Vol. 1 No. 2 (2023): Bulan November 2023 Faskes : Jurnal Farmasi, Kesehatan dan Sains
Publisher : Program Studi Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32665/faskes.v1i3.2394

Abstract

Beckground Soil Transmitted Helminths infection is a type of parasite that causes worm infections, which are found in the human intestine and can be transmitted through the soil. Eosin 2% is a substance used to color worm eggs. Hibiscus flower (Hibiscus rosa-sinesis L) is one of the plants that can be used as an alternative dye for examination of Soil Transmitted Helminths (STH) worm eggs because it contains anthocyanin. Destination The purpose of this study was to find out that hibiscus flower extract (Hibiscus rosa-sinesis L) can be used as an alternative stain for microscopic examination of Soil Transmitted Helminths worm eggs. This research is a descriptive study by examining worm eggs using the direct method which was carried out by dyeing hibiscus flower extract with distilled water as a solvent and 2% eosin as a control. Results Hibiscus flower juice with a concentration of 1:1 is good for use as an alternative to 2% eosin in the examination of soil transmitted helminths eggs.
Pelatihan Pembuatan Desinfektan Bagi Kader Posyandu Islawati, Islawati; Jumrah, Elfira; Yunus, Muhammad; Alimin, Alimin; Salnus, Subakir
Lamahu: Jurnal Pengabdian Masyarakat Terintegrasi Vol 4, No 1: February 2025
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/ljpmt.v4i1.30122

Abstract

The increasing demand for disinfectants to maintain environmental hygiene and prevent the spread of diseases in Paenre Lompoe Village, Bulukumba Regency, poses a challenge for Posyandu cadres who have limited knowledge and access to disinfectant products. To address this issue, disinfectant production training was conducted to empower Posyandu cadres to produce disinfectants independently. This activity involved 20 cadres using a participatory approach, including theory, demonstrations, and hands-on practice. Evaluations through pre-tests and post-tests showed an increase in participants' understanding from 30% to 85%, along with the successful production of 10 liters of ready-to-use disinfectant. The main challenges faced in this training included time constraints and the need for additional equipment for larger-scale production. The advantages of this activity lie in the use of easily accessible local materials and the active involvement of participants. Moving forward, this training presents opportunities for developing small-scale businesses based on disinfectant production, which has the potential to improve the economic well-being of the cadres’ families. The results of this training demonstrate that a holistic approach can enhance the capacity of Posyandu cadres in supporting community health independently and sustainably.
PENGOLAHAN IKAN RUCAH MENJADI TEPUNG IKAN DI DESA MANERA, KECAMATAN SALOMEKKO, KABUPATEN BONE Salnus, Subakir; Hardin; Salempa, Pince; Fudhail Madjid, Ahmad; Yunus, Muh.
ABDI KIMIA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2025): Jurnal Edisi Juni
Publisher : Jurusan Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/abdi.v2i2.8202

Abstract

Desa Manera di Kecamatan Salomekko, Kabupaten Bone, memiliki potensi perikanan yang melimpah, termasuk hasil tangkapan ikan rucah yang belum dimanfaatkan secara optimal. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah ikan rucah melalui pelatihan pengolahan menjadi tepung ikan sebagai bahan baku pakan ternak. Metode kegiatan meliputi sosialisasi, pelatihan teknis, dan pendampingan langsung kepada kelompok nelayan dan ibu rumah tangga di Desa Manera. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengolah ikan rucah menjadi produk bernilai jual. Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong kemandirian ekonomi masyarakat desa berbasis potensi lokal.