Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search
Journal : Journal of Aafiyah Health Research (JAHR)

Analisis Determinan yang Memengaruhi Kejadian Katarak di Kota Makassar: Analysis of Determinants Affecting Cataract Incidence in Makassar City Multazam, Andi Muhammad; Batari, Andi Dinda; Mahmud, Nur Ulmy
Journal of Aafiyah Health Research (JAHR) Vol. 6 No. 1 (2025): JANUARY-JUNE
Publisher : Postgraduate Program in Public Health, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jahr.v6i1.1920

Abstract

Abstract Background: Cataract is the leading cause of blindness worldwide, increasing with age. Cataract development is influenced by modifiable and non-modifiable risk factors. Objective: To analyze the determinants of cataract in Makassar City. Method: This study used a case-control design and was conducted at Primaya Hertasning Hospital, Kemenkes RI Eye Hospital, Hajj Hospital and Pelamonia TK II Hospital, Makassar city. The number of samples was 393 case samples and 393 control samples. Results: There was an association between risk factors such as high-risk age group (p=0.000), male gender (p=0.000), history of trauma (p=0.000), diabetes mellitus (p=0.000), hypertension (p= 0.000) and intraocular disease (p=0.000). A history of hypertension had a 32.700-fold risk of developing cataract [OR 32.700 (95% CI: 15.782 - 67.755)], followed by a history of DM [OR 24.405 (95% CI: 12.215 - 48.762)], high risk age [OR 16.373 (95% CI: 10.562-25.383)]. A history of trauma has an Exp (B) value of 51.237 which means that a history of trauma has a 51 times chance of experiencing cataracts. Conclusion: High-risk age, male gender, history of trauma, diabetes mellitus, hypertension, and intaocular disease are determinants of cataract incidence in Makassar City. History of trauma is the most influential variable. Abstrak Latar Belakang: Katarak merupakan penyebab utama kebutaan di seluruh dunia, meningkat seiring bertambahnya usia. Perkembangan katarak dipengaruhi oleh faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan tidak dapat dimodifikasi. Tujuan: Untuk menganalisis determinan kejadian katarak di Kota Makassar. Metode: Penelitian ini menggunakan desain kasus-kontrol dan dilakukan di Rumah Sakit Primaya Hertasning, RS Mata Kemenkes RI Makassar, RSUD Haji dan RS TK II Pelamonia. Jumlah sampel adalah 393 sampel kasus dan 393 sampel kontrol. Hasil: Terdapat hubungan antara faktor risiko seperti kelompok usia berisiko tinggi (p=0,000), jenis kelamin laki-laki (p =0,000), riwayat trauma (p =0,000), diabetes melitus (p=0,000), hipertensi (p=0,001) dan penyakit intraokular (p=0,001). Riwayat hipertensi memiliki risiko 32,700 kali lipat untuk mengalami katarak [OR 32,700 (95% CI: 15,782 – 67,755)], diikuti oleh riwayat DM [OR 24,405 (95% CI: 12,215 – 48,762)], usia risiko tinggi [OR 16,373 (95% CI: 10,562-25,383)]. Riwayat trauma mempunyai nilai Exp (B) 51,237 yang berarti riwayat trauma mempunyai peluang 51 kali mengalami katarak. Kesimpulan: Usia risiko tinggi, jenis kelamin laki-laki, riwayat trauma, diabetes melitus, hipertensi, dan penyakit intaokular merupakan determinan kejadian katarak di Kota Makassar. Riwayat trauma merupakan variabel yang paling berpengaruh.
Analisis Trigger Pernikahan Dini pada Remaja di Kabupaten Majene: Trigger Analysis of Early Marriage among Teenagers in Majene Regency Jayanti, Jayanti; Asrina, Andi; Mahmud, Nur Ulmy
Journal of Aafiyah Health Research (JAHR) Vol. 6 No. 1 (2025): JANUARY-JUNE
Publisher : Postgraduate Program in Public Health, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jahr.v6i1.1961

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: WHO (2022) melaporkan terdapat 14,2 juta anak perempuan menikah pada usia muda setiap tahun. Di Indonesia, sekitar 1,3 juta pernikahan yang dilakukan oleh pasangan dibawah usia 18 tahun. Tahun 2023 Sulawesi Barat menempati posisi ke -8 seluruh provinsi di Indonesia, dengan angka pernikahan dini sebesar 11,7% atau 145 kasus. Di Kabupaten Majene, tercatat jumlah kasus pernikahan dini terbanyak pada tahun 2020 yaitu 85 kasus. Tujuan: Untuk menganalisis karakteristik orang tua, kebiasaan/tradisi masyarakat dan pengaruh media sosial terhadap pernikahan dini di Kabupaten Majene. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian Kualitatif Deskriptif atau Quasi Qualitative dengan menggunakan pendekatan etnografi. Informan dalam penelitian ini sebanyak 35 orang, dengan 1 informan kunci, 20 informan biasa dan 14 informan pendukung.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pernikahan dini di Kabupaten Majene, dipicu oleh karakteristik orang tua dimana tingkat pendidikan orang tua yang rendah, pekerjaan orang tua informal sehingga penghasilan tidak cukup untuk biaya pendidikan anak,  serta orang tua yang menerapkan pola asuh permisif. Pernikahan dini juga dipicu oleh adanya kebiasaan masyarakat yang turun temurun telah menikah muda serta tradisi dalam bentuk pernikahan sipalaiang dan massaka/tisaka. Faktor lain adalah adanya pengaruh sosial media, dalam penelitian ini diketahui bahwa media sosial membawa dampak yang  besar pada remaja, konten-konten negatif yang dengan mudah ditemukan dalam media sosial, mempengaruhi gaya pacaran remaja, sehingga cenderung menormalisasi pergaulan bebas di kalangannya.   ABSTRACT Background: WHO (2022) reports that 14.2 million girls are married at a young age every year. In Indonesia, about 1.3 million marriages are conducted by couples under the age of 18. In 2023 West Sulawesi ranked 8th in all provinces in Indonesia, with an early marriage rate of 11.7% or 145 cases. In Majene Regency, the highest number of early marriage cases was recorded in 2020, namely 85 cases. Objective: To analyse parental characteristics, community habits/traditions and the influence of social media on early marriage in Majene Regency. Method: This research is a Descriptive Qualitative or Quasi Qualitative research using an ethnographic approach. The informants in this study were 35 people, with 1 key informant, 20 ordinary informants and 14 supporting informants. The data collection techniques used were interviews and observations. Results: The results showed that early marriage in Majene Regency was triggered by the characteristics of parents where the parents‘ level of education was low, the parents’ work was informal so that the income was not enough for children's education costs, and parents who applied permissive parenting. Early marriage is also triggered by community customs that have been passed down from generation to generation and traditions in the form of sipalaiang and massaka/tisaka marriages. Another factor is the influence of social media, in this study it is known that social media has a big impact on adolescents, negative content that is easily found on social media, influences the dating style of adolescents, so it tends to normalise promiscuity among them.
Hubungan Pengetahuan dengan Upaya Kader Posyandu dalam Pencegahan Stunting Melalui Media Sosial pada Balita di Puskesmas Banggae I Kabupaten Majene: Relationship between Knowledge and Efforts of Posyandu Cadres in Preventing Stunting through Social Media in Toddlers at Puskesmas Banggae I Majene Regency Amjad, Muh.; Yusriani, Yusriani; Mahmud, Nur Ulmy
Journal of Aafiyah Health Research (JAHR) Vol. 6 No. 1 (2025): JANUARY-JUNE
Publisher : Postgraduate Program in Public Health, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jahr.v6i1.1968

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Menurut WHO (2021), pada tahun 2020 prevalensi balita yang mengalami stunting sekitar 149 juta orang. Prevalensi stunting di Indonesia pada pertengahan tahun 2023 sebesar 21,26%., Prevalensi stunting di Sulawesi Barat sebesar 30.3% (4.840.045) tahun 2023. Jumlah kasus stunting di Kabupaten Majene pada pertengahan tahun 2024 sebesar 5507 kasus dan di Puskesmas Banggae I sebesar 478 kasus. Tujuan: Untuk menganalisis hubungan pengetahuan dengan upaya kader posyandu dalam pencegahan stunting melalui media sosial di Puskesmas Banggae I Kabupaten Majene. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain Cross Sectional Study. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 106 responden dengan pengambilan sampel dengan tehnik total sampling. Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan dari tanggal 20 November sampai dengan 20 Desember 2024. Hasil: Tingkat pengetahuan berpengaruh signifikan terahadap upaya pencegahan (p=0.000). ABSTRACT Background: According to WHO (2021), in 2020 the prevalence of stunted toddlers is around 149 million people. The prevalence of stunting in Indonesia in mid-2023 was 21.26%. The prevalence of stunting in West Sulawesi was 30.3% (4,840,045) in 2023. The number of stunting cases in Majene Regency in mid-2024 was 5507 cases and at the Banggae I Health Center was 478 cases. Objective: To analyze the relationship between knowledge and efforts of posyandu cadres in preventing stunting through social media at Puskesmas Banggae I, Majene Regency. Method: This research is a quantitative study with a Cross Sectional Study design. The sample in this study were 106 respondents with sampling with total sampling technique. This research was conducted for 1 month from November 20 to December 20, 2024. Results: The level of knowledge has a significant effect on prevention efforts (p=0.000).
Pengaruh Ekstrak Daun Ketepeng Cina (Cassia Alata L.) Terhadap Penyembuhan Penyakit Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR): Effect of Chinese Ketepeng Leaf Extract (Cassia Alata L.) on Healing Recurrent Aphthous Stomatitis (SAR) Disease T., Nur Najmah; Masriadi, Masriadi; Mahmud, Nur Ulmy; Ahri, Reza Aril; Patimah, Sitti; Abbas, Hasriwiani Habo
Journal of Aafiyah Health Research (JAHR) Vol. 6 No. 1 (2025): JANUARY-JUNE
Publisher : Postgraduate Program in Public Health, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jahr.v6i1.1969

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR) atau biasa dikenal dengan sariawan, merupakan penyakit mulut yang paling sering ditemukan di masyarakat. SAR merupakan salah satu penyakit mulut yang sering terjadi, ditandai oleh ulser berbentuk oval atau bulat yang nyeri pada mukosa mulut, terjadi secara rekuren, penyakit ini relatif ringan, tidak membahayakan jiwa, tetapi dapat menurunkan kualitas hidup penderitanya, terutama pada penderita yang terjadi berulang kali serta sebagai alarm pada tubuh menuju keganasan. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun ketepeng cina (Cassia Alata L.) terhadap penyembuhan penyakit stomatitis aftosa rekuren (SAR).  Metode: Penelitian eksperimen Laboratorium dan Randomized Kontrol Trial (RCT) dengan rancangan pretest-postest group desain terhadap ektrak daun ketepeng cina (Cassia alata L.) pada penyakit SAR wanita dewasa muda. Uji invitro, in vivo dan uji klinis dilakukan dengan uji klinis fase 1. Hasil: Terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antara zona daya hambat pertumbuhan jamur menggunakan ekstrak daun ketepeng cina (Cassia alata L.) konsentrasi 5%, 10%, 20%, 30% dan kontrol positif albothyl terhadap pertumbuhan fungi Candida Albicans (p=0,006). Serta terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antara sediaan larutan topikal ekstrak daun ketepeng cina (Cassia alata L.) dengan dosis 1×1, 2×1, 3×1, dan kontrol terhadap penyembuhan luka diabetes mellitus pada tikus putih rattus norvegicus (p=0,000). Uji klinis terdapat perbedaan signifikan rata-rata antara pemberian larutan topikal ekstrak daun ketepeng cina (Cassia alata L.) dosis 1×1 dan kontrol pada pasien SAR (p=0,000). Kesimpulan: Terjadi peningkatan diameter zona daya hambat antifungi seiring dengan bertambahnya ekstrak larutan topikal daun ketepeng cina (Cassia alata L.) efektif terhadap penyembuhan SAR pada tikus putih Rattus Norvegicus dan pasien SAR. ABSTRACT Background: Recurrent Aphthous Stomatitis (SAR) or commonly known as canker sores, is an oral disease that is most often found in the community. SAR is one of the most common oral diseases, characterized by painful oval or round ulcers on the oral mucosa, occurring recurrently, this disease is relatively mild, not life-threatening, but can reduce the sufferer's quality of life, especially in sufferers who occur repeatedly. and as an alarm in the body towards malignancy. Objective: To determine the effect of Chinese Ketepeng leaf extract (Cassia Alata L.) on healing recurrent aphthous stomatitis (SAR). Method: This research is a laboratory experimental research and Randomized Kontrol Trial (RCT) with a pretest-posttest group design on Chinese ketepeng (Cassia alata L.) leaf extract on SAR disease in young adult women. In vitro, in vivo and clinical trials were carried out using phase 1 clinical trials. Results: There is a significant average difference between the zone of inhibition of fungal growth using Chinese ketepeng leaf extract (Cassia alata L.) concentrations of 5%, 10%, 20%, 30% and the positive kontrol albothyl on the growth of the fungus Candida Albicans (p=0.006). And there was a significant average difference between the preparation of topical solution of Chinese ketepeng leaf extract (Cassia alata L.) with doses of 1×1, 2×1, 3×1, and kontrol on healing diabetes mellitus wounds in white rats rattus norvegicus (p =0.000). In clinical trials, there was a significant difference in the average between administering a topical solution of 1×1 dose of Chinese ketepeng leaf extract (Cassia alata L.) and kontrols in SAR patients (p=0.000). Conclusion: There was an increase in the diameter of the antifungal inhibition zone along with increasing topical solution extract of Chinese ketepeng leaves (Cassia alata L.) which was effective in curing SAR in white rats Rattus Norvegicus and SAR patients.
Etnografi Stunting pada Etnis Mandar di Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat: Ethnography of Stunting in Mandar Ethnicity in Majene Regency, West Sulawesi Province Alfatah, Ratih; Arman, Arman; Mahmud, Nur Ulmy; Abbas, Hasriwiani Habo; Nurlinda, Andi; Rusydi, Arni Rizqiani
Journal of Aafiyah Health Research (JAHR) Vol. 6 No. 2 (2025): JULY-DECEMBER
Publisher : Postgraduate Program in Public Health, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jahr.v6i2.2014

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Frekuensi kejadian stunting pada masyarakat Mandar di kabupaten Majene Sulawesi Barat masih tinggi. Faktor utama penyebab stunting adalah buruknya asupan gizi sejak periode awal pertumbuhanan perkembangan janin hingga anak berusia dua tahun. Hasil penelitian menunjukan bahwa kejadian stunting yang tinggi terjadi karena faktor pola makan, penyakit infeksi, pola asuh, dan pengetahuan ibu balita stunting. Tujuan: Untuk mengetahui bagaimana etnografi stunting pada etnis Mandar di kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat. Metode: Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan etnografi yang berupaya memahami aspek budaya melalui serangkaian pengamatan dan interpretasi perilaku manusia. Secara khusus, studi etnografi difokuskan pada perilaku budaya terhadap kejadian stunting. Hasil: Stunting disebabkan karena pola makan, penyakit infeksi, pola asuh dan pengetahuan ibu balita stunting. Kesimpulan: Masyarakat Mandar di Majene sudah memahami setiap aspek kejadian stunting pada anak di bawah lima tahun. Namun, mereka masih memiliki kepercayaan makanan yang dilarang dikonsumsi ibu hamil, pemberian teh dan kopi pada anak balita, pemberian MP-ASI dini, dan pengetahuan ibu balita stunting. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan holistik untuk mengurangi frekuensi kejadian stunting. ABSTRACT Background: The frequency of stunting in Mandar people in Majene district, West Sulawesi is still high. The main factor causing stunting is poor nutritional intake from the early period of fetal development until the child is two years old. The results showed that the high incidence of stunting occurred due to dietary factors, infectious diseases, parenting, and knowledge of mothers of stunted toddlers. Objective: To find out how the ethnography of stunting in Mandar ethnicity in Majene district, West Sulawesi province. Method: This research is qualitative with an ethnographic approach that seeks to understand cultural aspects through a series of observations and interpretations of human behavior. Specifically, the ethnographic study focused on cultural behavior towards the incidence of stunting. Results: Stunting is caused by diet, infectious diseases, parenting and knowledge of mothers of stunted toddlers. Conclusion: The Mandarese community in Majene has understood every aspect of stunting in children under five years old. However, they still have beliefs about foods that are prohibited for pregnant women, giving tea and coffee to children under five, early complementary feeding, and knowledge of mothers of stunted children under five. Therefore, a holistic approach is needed to reduce the frequency of stunting.
Faktor Risiko Kejadian Gagal Ginjal Kronik di RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makassar: Risk Factors for Chronic Kidney Failure at Dr. Tadjuddin Chalid Hospital Makassar Hanafie, Hadriati; Arman, Arman; Mahmud, Nur Ulmy
Journal of Aafiyah Health Research (JAHR) Vol. 6 No. 2 (2025): JULY-DECEMBER
Publisher : Postgraduate Program in Public Health, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jahr.v6i2.2039

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Gagal ginjal kronik (GGK) merupakan salah satu masalah kesehatan global dengan angka kejadian yang terus meningkat. Identifikasi faktor risiko yang berkontribusi terhadap GGK sangat penting untuk pencegahan dan pengelolaan penyakit ini. Tujuan: Untuk menganalisis besar risiko kejadian gagal ginjal kronik di RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makassar, yang terdiri atas riwayat keluarga, hipertensi, diabetes mellitus, penyakit batu ginjal, kebiasaan merokok, dan konsumsi alkohol. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain Case-Control, sampel responden berjumlah 188, terdiri atas 94 kasus (pasien dengan GGK) dan 94 kontrol (pasien tanpa GGK). Analisis data yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat (chi-square). Analisis data menggunakan SPSS IBM 25. Hasil: hipertensi (p=0,000; OR=3,417; 95%CI:1,853-6,302), diabetes mellitus (p=0,008; OR=2,358; 95%CI:1,248-4,458), dan konsumsi alkohol (p=3,359; OR=3,359; 95%CI:1,346-8,385) merupakan faktor risiko signifikan untuk kejadian GGK. Riwayat keluarga GGK (p=0,186; OR=2,119; 95% CI: 0,695-6,457), penyakit batu ginjal (p=0,150; OR=1,855; 95% CI: 0,801-4,296), dan kebiasaan merokok (p=1,611; OR=1,611; 95% CI: 0,876-2,961) juga memiliki hubungan dengan kejadian GGK, namun tidak signifikan untuk kejadian GGK. Kesimpulan: Hipertensi, diabetes mellitus, dan konsumsi alkohol terbukti menjadi faktor risiko signifikan terhadap kejadian GGK. Sementara itu, riwayat keluarga, penyakit batu ginjal, dan kebiasaan merokok memiliki hubungan dengan GGK namun tidak bermakna secara statistik. Hipertensi merupakan faktor risiko yang paling dominan. Untuk mencegah GGK, penderita hipertensi disarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin; menjaga pola makan sehat, memenuhi kecukupan cairan tubuh, dan mematuhi penggunaan obat antihipertensi. ABSTRACT Background: Chronic renal failure (CKD) is a global health problem with an increasing incidence rate. Identification of risk factors that contribute to CKD is very important for the prevention and management of this disease. Objective: To analyze the risk factors for chronic renal failure in Dr. Tadjuddin Chalid Makassar General Hospital, which consisted of family history, hypertension, diabetes mellitus, kidney stone disease, smoking habits, and alcohol consumption. Method: This study is a quantitative study with Case-Control design, the sample of respondents amounted to 188, consisting of 94 cases (patients with CKD) and 94 controls (patients without CKD). Data analysis used was univariate and bivariate analysis (chi-square). Data analysis using SPSS IBM 25. Results: Hypertension (p=0.000; OR=3.417; 95%CI:1.853-6.302), diabetes mellitus (p=0.008; OR=2.358; 95%CI:1.248-4.458), and alcohol consumption (p=3.359; OR=3.359; 95%CI:1.346-8.385) were significant risk factors for the incidence of CKD. Family history of CKD (p=0.186; OR=2.119; 95%CI:0.695-6.457), kidney stone disease (p=0.150; OR=1.855; 95%CI:0.801-4.296), and smoking (p=1.611; OR=1.611; 95%CI:0.876-2.961) also had an association with the incidence of CKD, but were not significant for the incidence of CKD. Conclusion: Hypertension, diabetes mellitus, and alcohol consumption proved to be significant risk factors for the incidence of CKD. Meanwhile, family history, kidney stone disease, and smoking had an association with CKD but were not statistically significant. Hypertension was the most dominant risk factor. To prevent CKD, people with hypertension are advised to have regular check-ups; maintain a healthy diet, fulfill adequate body fluids, and comply with the use of antihypertensive drugs.
Analisis Implementasi Kebijakan Standar Pelayanan Minimal Penyakit Hipertensi di Puskesmas Kalabbirang Kabupaten Pangkep: Policy Implementation Analysis of Minimum Service Standards for Hypertension Disease at Kalabbirang Health Center, Pangkep Regency Inayah, Nurul; Razak, Amran; Batara, Andi Surahman; Gobel, Fatmah Afrianty; Mahmud, Nur Ulmy; Rusydi, Arni Rizqiany
Journal of Aafiyah Health Research (JAHR) Vol. 6 No. 2 (2025): JULY-DECEMBER
Publisher : Postgraduate Program in Public Health, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jahr.v6i2.2065

Abstract

Abstrak Latar Belakang : Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Kesehatan merupakan acuan bagi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam penyediaan pelayanan Kesehatan yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal dengan target SPM wajib 100% setiap tahunnya. Pelaksanaan SPM pada pelayanan penderita hipertensi di Puskesmas Kalabbirang yaitu sebanyak 2499 kasus, namun hanya 499 dengan capaian (41,83%) kasus hipertensi yang mendapatkan pelayanan Kesehatan sesuai standar. Tujuan : Untuk mendapatkan Gambaran secara mendalam tentang analisis implementasi kebijakan standar pelayanan minimal penyakit hipertensi di Puskesmas Kalabbirang. Metode : Jenis penelitian ini adalah analisis kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Metode deskriptif adalah penelitian yang melukiskan, menggambarkan, atau memaparkan keadaan objek yang diteliti sebagai apa adanya, sesuai dengan situasi dan kondisi ketika penelitian tersebut dilakukan. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi belum berjalan dengan maksimal, kebijakan SPM hipertensi yang dimuat dalam PMK No. 4 tahun 2019 belum ditransmisikan kepada Masyarakat sebagai sasaran dari kebijakan. Sumber daya manusia masih kurang memadai, disposisi sudah berjalan dengan baik, telah melaksanakan koordinasi dan komitmen melibatkan lintas program dan lintas sektor terkait. Struktur birokrasi sudah berjalan cukup baik. Mekanisme pelaksanaan berjalan sudah berjalan sesuai SOP dengan pedoman peraturan Menteri Kesehatan No. 4 Tahun 2019. Implementasi SPM pelayanan penyakit hipertensi di Puskesmas kalabbirang sudah berjalan cukup baik. Diharapkan dinas Kesehatan Kabupaten pangkep dan Puskesmas kalabbirang agar meningkatkan aspek komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi dalam pelaksanaannya. Kesimpulan : Kesimpulan penelitian ini ialah aspek komunikasi, struktur birokrasi serta disposisi dinilai cukup optimal dalam keberhasilan program Keluarga Berencana di Kab. Pangkajene dan Kepulauan. Sedangkan aspek sumber daya belum teraktualisasi dengan baik. Abstract Background: The Family Planning Program aims to plan births in order to improve the welfare of mothers and children and ensure controlled population growth. In Indonesia, the family planning program is based on Law Number 52 of 2009 concerning Population Development and Family Development. Based on data from the DPPKB of Pangkep Regency, there has been a decrease in the number of acceptors in the last 3 years. Objective: To explore the implementation of the family planning program policy in Pangkajene and Kepulauan Regency. Method: This type of research is a qualitative analysis with a phenomenological approach. Data were collected through in-depth interviews with 9 informants. The informant selection technique was purposive sampling. Results: The results of the study showed that the communication aspect was running optimally, as seen from the counseling and promotion of family planning activities that were running well. Although the average family planning acceptor did not participate in counseling because not aware of the activity. In addition, it was found that the human resources aspect was not optimal in terms of quantity, so that family planning counselors had multiple tasks. However, it was considered optimal in terms of quality because all parties had received training. Financial resources and infrastructure are also met because they’re well available. From the disposition aspect, the local government is quite committed because the family planning program can run well, even though this program is not yet based on local regulations, supported by KB officers who are active in the service. Meanwhile, from the aspect of bureaucratic structure, each participants doing the tasks with fragmentation and family planning services have a clear flow according to SOP. Conclusion: The conclusion of this study is that the aspects of communication, bureaucratic structure, and disposition are considered quite optimal in the success of the Family Planning program in Pangkajene and Kepulauan Regency. Meanwhile, the resource aspect hasn’t been properly actualized.
Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Minum Obat Pasien Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Kassi-Kassi Kota Makassar: Factors Affecting Adherence to Taking Medication for Hypertension Patients in the Working Area of the Kassi-Kassi Health Center, Makassar City Jumriati, Jumriati; Arman, Arman; Mahmud, Nur Ulmy
Journal of Aafiyah Health Research (JAHR) Vol. 6 No. 2 (2025): JULY-DECEMBER
Publisher : Postgraduate Program in Public Health, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jahr.v6i2.2093

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah secara menetap. Hipertensi  dijuluki silent killer karena gejalanya sulit dikenali atau bahkan tidak menimbulkan gejala sama sekali. Data Puskesmas Kassi-kassi kota Makassar menemukan pasien hipertensi selama tiga tahun terakhir mengalami peningkatan, data terakhir  tahun 2024 berjumlah 16.547 kasus (26,3%). Tujuan: Untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat pasien hipertensi. Metode: Peneltian ini dilaksanakan di wilayah kerja puskesmas Kassi-kassi kota Makassar dimulai pada bulan Maret - April 2025 dengan menggunakan instrument kuesioner. Penelitian ini termasuk jenis penelitian observasional yang bersifat analitik dengan desain cross-sectional study. Populasi dalam penelitian berjumlah 205 dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling sehingga diperoleh hasil perhitungan sampel menggunakan rumus Lemeshow sebanyak 125 sampel. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil: Status pekerjaan (p=1,000), dukungan keluarga (p=0,124,) keterjangkauan akses pelayanan kesehatan (p=0,322) tingkat pengetahuan (p=0,424), lama menderita (p=0,827) dan riwayat pengobatan hipertensi (p=0,175) tidak berpengaruh terhadap kepatuhan minum obat; sedangkan riwayat hipertensi dalam keluarga (p=0,028) berpengaruh terhadap kepatuhan konsumsi obat; riwayat hipertensi dalam keluarga merupakan faktor yang paling berpengaruh, dimana pasien yang memiliki riwayat hipertensi dalam keluarga berpeluang 2,744 kali untuk patuh mengkomsumsi obat di wilayah kerja puskesmas Kassi-kassi kota Makassar. ABSTRACT Background: Hypertension is defined as a persistent increase in blood pressure. It is often referred to as the 'silent killer' because its symptoms are difficult to detect or may not appear at all. Data from the Kassi-kassi Community Health Center in Makassar City show that the number of hypertension patients has increased over the past three years, with the latest data in 2024 indicating 16,547 cases (26.3%). Objective: To analyze the factors influencing medication adherence among hypertensive patients. Method: This research was conducted in the working area of the Kassi-kassi Public Health Center in Makassar City from March to April 2025 using a questionnaire as the instrument. This study is an observational analytic study with a cross-sectional design. The population consisted of 205 individuals, and the sampling technique used was accidental sampling, resulting in a sample size of 125 calculated using the Lemeshow formula. The data analysis techniques used were univariate, bivariate, and multivariate analysis. Results: Employment status (p=1.000), family support (p=0.124), accessibility of healthcare services (p=0.322), level of knowledge (p=0.424), duration of illness (p=0.827), and history of hypertension treatment (p=0.175) did not significantly affect medication adherence. However, a family history of hypertension (p=0.028) was found to influence medication adherence. Family history of hypertension was identified as the most influential factor, with patients having a family history of hypertension being 2.744 times more likely to adhere to their medication regimen in the working area of the Kassi-kassi Community Health Center, Makassar City.
Pengaruh Intervensi Pemberdayaan Masyarakat Terhadap Kemampuan dalam Menyediakan Sarana Mematikan Rokok di Kelurahan Pandang Kecamatan Panakkukang Kota Makassar: The Effect of Community Empowerment Interventions on the Ability to Provide Cigarette Extinguishing Facilities in Pandang Village, Panakkukang Subdistrict, Makassar City Karmila, Henny; Gobel, Fatmah Afrianty; Mahmud, Nur Ulmy
Journal of Aafiyah Health Research (JAHR) Vol. 6 No. 2 (2025): JULY-DECEMBER
Publisher : Postgraduate Program in Public Health, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jahr.v6i2.2098

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Sumber paparan asap rokok bagi perokok pasif di Indonesia Tahun 2019 tertinggi ketiga adalah di dalam rumah sebanyak 57,8% dan pada tahun 2021 sumber paparan asap rokok bagi perokok pasif di dalam rumah peringkat ke dua sebanyak 59,% tahun 2021. Tujuan: Untuk menganalisis pengaruh intervensi pemberdayaan masyarakat terhadap kemampuan masyarakat dalam menyediakan sarana mematikan rokok di luar rumah. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen yang bersifat kuantitatif. Yaitu dengan menggunakan penelitian Quasy Eksperiment. Jenis penelitian menggunakan satu kelompok intervensi dengan kelompok pembanding dengan diawali dengan sebuah tes awal (pretest) yang diberikan kepada kedua kelompok, kemudian diberi perlakuan (treatment) pada kelompok intervensi. Hasil: Pengaruh intervensi pemberdayaan masyarakat melalui penyuluhan dan simulasi terhadap kemampuan masyarakat menggunakan Mann-Whitney Test diperoleh nilai p lebih kecil dari nilai alpha (0,05) yang artinya bahwa ada pengaruh yang signifikan pemberdayaan masyarakat terhadap kemampuan masyarakat dalam menyediakan sarana mematikan rokok. ABSTRACT Background: The third highest secondhand smoke for passive smoker in Indonesia was inside the house, the amount is 57,8%. In 2021, the number rose significantly to 59% making it the second highest source of exposure. Objective: To analize the effect of society empowerment intervention on ability to provide ciragette disposal facilities outside the house. Method: This research adapting quantitative experimental approach, using quasy experimental methods. The research method used involves one intervention group and one comparison group, started with a administered pretest to both groups. The intervention group then receives a treatment. Results: The effect of community empowerment interventions through counseling and simulation on the ability of the community using the Mann-Whitney Test obtained a p value smaller than the alpha value (0.05), which means that there is a significant effect of community empowerment on the ability of the community to provide smoking cessation facilities.
Efektifitas Metode Ceramah dan Media Audio Visual terhadap Perilaku Pencegahan Hipertensi pada Remaja di SMAN 5 Makassar: Effectiveness of Lecture Method and Audio Visual Media on Hypertension Prevention Behavior in Adolescents at SMAN 5 Makassar Angriani, Vammy; Gobel, Fatmah Afrianty; Mahmud, Nur Ulmy
Journal of Aafiyah Health Research (JAHR) Vol. 6 No. 2 (2025): JULY-DECEMBER
Publisher : Postgraduate Program in Public Health, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jahr.v6i2.2099

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Hipertensi dikenal sebagai silent killer, karena tidak semua orang tahu mereka menderita penyakit ini. Kejadian hipertensi pada remaja dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berkaitan dengan gaya hidup yang tidak sehat, sehingga diperlukan edukasi sejak dini melalui metode yang efektif seperti ceramah dan media audio visual. Data Puskesmas Batua menjadi salah satu puskesmas dengan jumlah remaja dengan hasil deteksi dini hipertensi yang cukup tinggi di Kota Makassar yaitu sebesar 19,7% di tahun 2023 dan 16,4% di tahun 2024. Tujuan: Untuk mengetahui efektifitas metode ceramah dan media audio visual terhadap perilaku pencegahan hipertensi pada remaja di SMAN 5 Makassar. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif menggunakan desain quasi experimental. Populasi dalam penelitian berjumlah 431 dan sampel sebanyak 40 responden yang terdiri dari 20 orang kelompok metode ceramah dan 20 orang metode ceramah dengan media audio visual. Penarikan sampel dengan cara simple random sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah uji Wilcoxon dan Mann Whitney. Hasil: Terdapat pengaruh yang signifikan antara metode ceramah dan metode gabungan (metode ceramah dengan media audio visual) terhadap sikap (0.000), pengetahuan (0.000), dan keyakinan diri (0.000). Ada perbedaan efektifitas kelompok metode ceramah dengan metode gabungan (metode ceramah dengan media audio visual) terhadap pengetahuan (p-value= 0.036), sikap (p-value= 0.025), dan keyakinan diri (p-value= 0.046) pada siswa SMAN 5 Makassar. ABSTRACT Background: Hypertension is known as a silent killer, because not everyone knows they have this disease. The incidence of hypertension in adolescents is influenced by various factors related to an unhealthy lifestyle, so early education is needed through effective methods such as lectures and audio-visual media. Data from Batua Health Center is one of the health centers with a number of adolescents with quite high early detection results for hypertension in Makassar City, namely 19.7% in 2023 and 16.4% in 2024. Objective: To determine the effectiveness of the lecture method and audio-visual media on hypertension prevention behavior in adolescents at SMAN 5 Makassar. Method: The type of research used is quantitative research with a quasi-experimental design. The population in this study consisted of 431 individuals, with a sample of 40 respondents, 20 in the lecture method group and 20 in the lecture method with audiovisual media group. The sampling technique used was simple random sampling. The data analysis methods employed were the Wilcoxon test and the Mann-Whitney test. Results: There was a significant influence between the lecture method and the combined method (lecture method and audiovisual media) on attitudes (0.000), knowledge (0.000), and self-confidence (0.000). There was a difference in the effectiveness of the lecture method group with the combined method (lecture method and audiovisual media) on knowledge (p-value = 0.036), attitudes (p-value = 0.025), and self-confidence (p-value = 0.046) in students of SMAN 5 Makassar.
Co-Authors A. Ridha Al Shifa Abd. Gafur Abd. Gafur Ahri, Reza Aril Akila, Nur Aldri Frinaldi Alfatah, Ratih Amjad, Muh. Amran Razak Anas Dwi Yulinar Burhan Andi Asrina Andi Asrina Andi Fitri Farwati Andi Mansur Sulolipu Andi Nurlinda Andi Zulkifli Abdullah Angger Utary Anggreni, Dinda Angriani, Vammy Arman Arman Arman Arni Rizqiani Rusydi Arni Rizqiani Rusydi Aryani Ahmad Asnidar Aulia Maghfira Syani Aulia, Andi Besse Rezky Ayu Angraeni Suprianti Ayu Ardhiny Brilyana Ayu Puspitasari Azzahra, Yudhira Batari, Andi Dinda Brilyana, Ayu Ardhiny Budi Santoso, Priyo Buhar, Anas Dwi Yulinar Bustan, Muhammad Nadjib Chaeruddin Hasan Christa Gumanti Manik Dea Sintya Ananda Dinda Anggreni eryvia, nelfi Fachrin, Suharni a. Fadhilah Fadillah Khaerunnisa Fahrunnisa S, Nurul Farihah Muhsanah Fatma Afrianty Gobel Fatmah Afrianty Gobel Febriana Firka Wafiq Nurul Haq Fitriani Fitriani, Aisyah Al Haeril Amir Haeruddin Haeruddin Halim, St. Syakirah Hanafie, Hadriati Haq, Firka Wafiq Nurul Harismawati Bahtiar Harpiana Rahman Hasan, Chaeruddin Hidayati Nurhasana Husnul Khatimah I Gusti Wayan Murjana Yasa Idris, Fairus Prihatin Ihwani, Nur Ikhram Hardi S Inang Purwati Indah Sari Indah Syamsuddin Indriani Rachman Jalal, Muhammad Jalaluddin Javid, Nazli Jayanti, Jayanti Jumirna Jumriati, Jumriati Karmila, Henny Kismawati Lamang, Khalishah Yun Safirah Lukman M. Furqaan Naiem Mansur Sididi Masriadi Masriadi Masriadi Masriadi Masriadi Masriadi Masriadi, Masriadi Mirna Muh. Khidri Alwi Muhammad Ikhtiar Muhammad Khidri Alwi Muhammad Sarwin Muriyati Nanga Bura, A. Suryaman Nasruddin Syam Nazli Javid Nelfi Eryvia Risana Niaz, Afifah Ningsih, Inar Ayu Nurhasana, Hidayati Nurul Fatmasari Gaffar Nurul Hikmah Nurul Hikmah Baharuddin Nurul Himah B Nurul Inayah Nurul Ulfah Mutthalib Puteri, Maya Astika Rachman, Indriani Rahmadani, Magfirah Anugrah Rahman Rahmiati Rais Hendrawan Ria Qadariah Arief Riah Ayu Pratami Rina Safitri Rio Fatli Adnan Rio, Rio Fatli Adnan Rizka Kinanti Adam Rizky Fitriyati Baharuddin Rusydi, Arni Resqiani Rusydi, Arni Rizqiany Safruddin, Safruddin Sahadiah Sartika Sartika, Sartika Septiyanti Sitti Aisya Sitti Hutami Megantari Sitti Hutami Megantari Sitti Patimah Sri Wulandari Suchi Avnalurini Sharief Sulolipu, Andi Mansur Sumiaty Sumiaty Sumiaty Sumiaty Suyuti, Sartika T., Nur Najmah Tahir, Nurul Mukhlisah Tuti Alawiyah Ulfa Sulaeman Wa Ode Nurfalah Yuliana B Yuliati YULIATI Yuliati Yuliati Yuliati Yuliati Yuliaty Yusriani, Yusriani Zulkifli