Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

Pengaruh Penerimaan Teknologi Dalam Pembelajaran E-Learning (Studi Kasus Di Smk Pasundan Subang) Suparman, Ade
ijd-demos Volume 1 Issue 2, August 2019
Publisher : HK-Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.702 KB) | DOI: 10.37950/ijd.v1i2.18

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antar variabel dalam model TAM yang berkaitan dengan penggunaan pembelajaran e-learning di SMK Pasundan dengan mengambil sampel sebanyak 120 siswa SMK Pasundan dari berbagai kompetensi dan keahlian. Berdasarkan hasil analisis SEM, diperoleh hasil bahwa Availability Resources (ketersediaan sumber daya) berpengaruh signifikan terhadap Perceived Usefulness (persepsi kegunaan) dan Perceived Easy of Use (persepsi kemudahan). Perceived Usefulness (persepsi kemudahan) berpengaruh signifikan terhadap Perceived Easy of Use (persepsi kegunaan). Perceived Usefulness (persepsi kegunaan) dan Perceived Easy of Use (persepsi kemudahan) sama–sama berpengaruh terhadap Attitude Toward Use (sikap penggunaan), Perceived Usefulness (persepsi kegunaan) PU berpengaruh dan signifikan terhadap Behaviour Intention (minat penggunaan). Attitude Toward Use (sikap penggunaan) berpengaruh signifikan terhadap Behaviour Intention (minat penggunaan). Behaviour Intention (minat penggunaan), berpengaruh signifikan terhadap Actualy System Use (aktualisasi penggunaan). Perceived Usefulness (persepsi kemudahan). Perceived Easy of Use (persepsi kegunaan) dan Actualy System Use (aktualisasi penggunaan) berpengaruh signifikan terhadap Interest to Learn (minat belajar). Dengan demikian Pendekatan Teknologi dalam Model Pembelajaran E-Learning mempunyai  berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan minat belajar siswa siswa di SMK Pasundan. This research aims is  to know the influences between variables in the model TAM with regard to the use of e-learning in learning CMS Pasundan with taking samples as many as 120 students of SMK Pasundan from different competence and expertise. Based on the results of SEM analysis, the results obtained that Availability Resources have a significant effect on Perceived Usefulness and Perceived Easy of Use. Perceived Usefulness has a significant effect on Perceived Easy of Use. Perceived Usefulness and Perceived Easy of Use both affect Attitude Toward Use. Perceived Usefulness (perceptions of use) influences and is significant on BI Behavior Intention  Attitude Towards Use has a significant effect on BI Behavior Intention (interest in use. Behavior Intention (interest in use) has a significant effect on ASU's Actualy System Use,. Perceived Usefulness (PU), Perceived Easy of Use (perceptions of use) PEU and Actualy System Use (actualization of use) ASU has a significant effect on Interest to Learn .  Thus the Technology Approach in the E-Learning Learning Model has a positive and significant effect on increasing the interest of learn for students in SMK Pasundan Subang.                
Implemetasi Kebijakan Ketertiban, Kebersihan, Keindahan (K-3) di Kecamatan Subang Kabupaten Subang Ade Nawawi; Ade Suparman
The World of Public Administration Journal Volume 1 Issue 1, Juni 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/wpaj.v1i1.734

Abstract

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetaui Implementasi Kebijakan Ketertiban, Kebersihan, Keindahan (K-3) di Kecamatan Subang Kabupaten Subang, dengan mengindikatori Implementasi Kebijakan yang mencakup standard an sasaran kebijakan, sumber daya, komunikasi antar badan pelaksana, karakteristik badan pelaksana, lingkungan sosial, ekonomi, dan politik, dan yang terakhir sikap pelaksana. Berdasarkan hasil penelitian, dapat digambarkan bahwa Implementasi Kebijakan Ketertiban, Kebersihan, Keindahan (K-3) di Kecamatan Subang Kabupaten Subang belum berjalan optimal, hal ini dapat dilihat sumber daya yang dimiliki diantaranya masih rendahnya anggaran untuk Program Ketertiban, Kebersihan, Keindahan (K-3) dan masih rendahnya komunikasi aparatur Kecamatan Subang dengan UPTD-UPTD lainnya. The purpose of this scripture research is to know the Implementation of Order Policy, Cleanliness, Beauty (K-3) in Subang Sub-District, Subang Regency, by indicating the Policy Implementation which includes standards and policy objectives, resources, communication between implementing agencies, implementing agency characteristics, and finally the attitude of the implementer. Based on the results of the study, it can be illustrated that the Implementation of Order Policy, Cleanliness, Beauty (K-3) Program and still the lack of communication between the Subang Sub-District apparatus and other UPTDs.
Efektifitas Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor Berkala di Dinas Pehubungan Kabupaten Subang Silvy Sondari; Ade Suparman
The World of Public Administration Journal Volume 1 Issue 2, Desember 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/wpaj.v1i2.742

Abstract

Hasil penelitian menunjukan bahwa Efektivitas Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor Berkala di Dinas Perhubungan Kabupaten Subang dinilai belum efektif dikarenakan : 1) kondisi petugas pengujian kendaraan bermotor belum efektif hal ini dilihat dari belum adanya teknisi atau petugas yang bisa memperbaiki alat/mesin uji kendaraan. 2) partisipasi petugas pengujian kendaraan bermotor belum efektif hal ini dapat dilihat dari belum adanya rapat terbuka yang mengundang masyarakat dan seluruh stakeholder untuk menyampaikan aspirasinya. 3) kesamaan hak yang di berikan petugas pengujian kendaraan bermotor belum efektif hal ini dapat dilihat dari perbedaan hak yang didapat berdasarkan status sosial dan kedekatan pihak dalam. The results showed that the effectiveness of the Periodic Motorized Vehicle Testing Service in the Subang District Transportation Office is considered not effective because : 1) The condition of the motor vehicle testing officer has not been effective as seen from the absence of a technician or an officer who can repair vehicle testing equipment / machines. 2) The participation of the motor vehicle testing officer is not yet effective, it can be seen from the absence of an open meeting that invites the public and all stakeholders to express their aspirations. 3) The equality of rights granted by motorized vehicle testing officers has not been effective yet, this can be seen from the difference in rights obtained based on social status and proximity of an insider.
KINERJA UNIT PELAYANAN TEKNIS DAERAH RUMAH POTONG HEWAN Iwan Henri Kusnadi; Ade Suparman
The World of Public Administration Journal Volume 2 Issue 1 Juni 2020
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/wpaj.v2i1.900

Abstract

Penelitian ini mengkaji dan menganalisa mengenai bagaimana Kinerja UPTD Rumah Potong Hewan (RPH) Subang pada DInas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Subang dan factor-faktor apa saja yang menghambat pencapaian Kinerja UPTD Rumah Potong Hewan (RPH) Subang pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Subang. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menggambarkan fakta-fakta dan menjelaskan objek penelitian serta menggali informasi yang dibutuhkan sesuai dengan kenyataan sebagaimana adanya. i Hasil penelitian memberikan gambaran bahwa 1) Tujuannya adalah memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat penggunma jasa RPH dengan memperbaiki prosedur yang ada serta memperbaiki pelayanan pemotongan dan unit pengoahan daging. 2) Rumah Potong Hewan Subang diperlukan untuk pelayanan kepada masyarakat dalam penyediaan daging sehat yang sesuai dengan perkembangan yang terjadi. 3) Umpan balik terhadap pelayanan kepada berguna jasa Rumah Potong Hewan (RPH) masih kurang memuaskan bagi pengguna jasa. 4) UPTD Rumah Potong Hewan Subang Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Subang belum dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan yang sesuai dengan standard yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian dikarenakan masih kurangnya anggaran dari Pemerintah Daerah. 5) Kompetensi Pegawai di UPTD Rumah Potong Hewan (RPH) Subang Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Subang masih perlu ditingkatkan seiring dengan perkembangan yang terus berkembang dikarenakan latar belakang pendidikan yang mereka miliki bukan dari dokter hewan. 6) Rumah Potong Hewan (RPH) untuk dapat meningkatkan motivasi kerja anggotanya berupaya memberikan tanggungjawab karena merupakan kesanggupan seseorang untuk menyelesaikan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan baik, tepat waktu serta berani mengambil resiko atas keputusan yang diambilnya atau tindakan yang dilakukannya. 7) Kebutuhan daging yang tidak mampu dipenuhi oleh Rumah Potong Hewan yang dikarenakan adanya penurunan jumlah sapi yang dipotong dari 10 sampai dengan 15 ekor per hari berkurang menjadi hanya 5 sampai dengan 8 ekor saja setiap harinya. This study examines and analyzes the performance of the Subang Slaughterhouse UPTD in Subang Regency's Livestock and Animal Health Service and what factors hinder the achievement of the Subang Slaughterhouse UPTD Performance at the Subang District Animal Husbandry and Animal Health Service . The research approach used to study the performance of the Subang Slaughterhouse UPTD at the Subang Regency Animal Husbandry and Animal Health Service is a qualitative approach, which is a research procedure that describes the facts and explains the object of research and digs up the information needed in accordance with reality as it is. The results of the study illustrate that 1) The goal is to provide the best service to the community using RPH services by improving existing procedures and improving slaughtering services and meat processing units. 2) Subang Slaughterhouse is needed for services to the community in the supply of healthy meat in accordance with the developments that occur. 3) Feedback on services to useful slaughterhouse services (RPH) is still unsatisfactory for service users. 4) Subang Animal Husbandry Unit UPTD Subang District Animal Husbandry and Health Office has not been equipped with equipment and equipment in accordance with the standards set by the Ministry of Agriculture due to lack of budget from the Regional Government. 5) Employee Competency in Subang Sub-Province Slaughterhouse (UPH) Subang Animal Husbandry and Animal Health Office still needs to be improved along with the development that continues to grow because their educational background is not from veterinarians. 6) Abattoirs (RPH) to be able to increase the work motivation of members trying to give responsibility because it is a person's ability to complete the work submitted to him properly, on time and dare to take risks on the decisions he takes or the actions he does. 7) Meat needs that cannot be fulfilled by Abattoirs due to a decrease in the number of cattle slaughtered from 10 to 15 per day are reduced to only 5 to 8 per day.
Efektivitas Pelayanan Calon Pekerja Migran Indonesia Pada Layanan Terpadu Satu Atap Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Subang Reza Ronaldo; Agus Dedi Subagja; Ade Suparman
The World of Public Administration Journal Volume 2 Issue 2 Desember 2020
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/wpaj.v2i2.925

Abstract

Efektivitas Pelayanan Calon Pekerja Migran Indonesia Pada Layanan Terpadu Satu atap Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Subang merupakan amanat Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Subang memiliki tanggung jawab mengenai Pembinaan dan Pelayanan terhadap para calon pekerja migran dari mulai registrasi sampai berkas akhir pemberangkatan ke lokasi atau tujuan dia bekerja. Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif yaitu untuk mendapatkan data yang objektif dalam rangka mengetahui dan memahami efektifitas pelayanan Calon Pekerja Migran dengan studi Pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten subang. Adapun informan adalah Kepala Bidang Penempatan Kerja, Bagian Layanan Calon Pekerja Migran dan calon pekerja migran yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten subang. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa Efektivitas Pelayanan Calon Pekerja Migran Indonesia Pada Layanan Terpadu Satu Atap Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Subang dinilai belum efektif hal ini dikarenakan dimensi efektivitas menurut Sondang P Siagian (1996:60) mengenai Pengukuran efektivitas diantaranya Faktor Waktu, Faktor Kecermatan dan Faktor gaya Pemberian Layanan belum sepenuhnya dijalankan oleh para pegawai. Effectiveness of the Services of Prospective Indonesian Migrant Workers in Integrated Services One roof of the Subang Regency Manpower and Transmigration Office is mandated by Law of the Republic of Indonesia Number 18 of 2017 concerning Protection of Indonesian Migrant Workers. The Subang Regency Manpower and Transmigration Office has the responsibility regarding the Development and Services of prospective migrant workers from the registration to the final documents of departure to the location or destination for their employment. The research is descriptive in nature, namely to obtain objective data in order to know and understand the effectiveness of the services of prospective migrant workers by studying the Subang District Manpower and Transmigration Office. The informant is the Head of Work Placement, Service Section for Prospective Migrant Workers and prospective migrant workers registered at the Subang Regency Manpower and Transmigration Office. Based on the research, it is known that the Effectiveness of Indonesian Migrant Workers Prospective Services in the One-Stop Integrated Service of the Subang Regency Manpower and Transmigration Office is considered ineffective because of the effectiveness dimension according to Sondang P Siagian (1996: 60) regarding the measurement of effectiveness including Time Factor, Accuracy Factor and Factor the style of Service Delivery has not yet been fully carried out by employees.
Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Indihome Fiber Pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Subang Ade Suparman
The World of Public Administration Journal Volume 3 Issue 1 Juni 2021
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/wpaj.v3i1.1079

Abstract

Abstrak Annisa Nursiva Agustin, 2020. “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian IndiHome Fiber Pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Subang”. Skripsi. Jurusan Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Subang 2020. Dibawah bimbingan Dr. H. Iwan Henri Kusnadi, S.Sos., M.Si dan Dr. H. Ridwan, S.Sos., M.Si. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian. Jenis penelitian yang dilakukan adalah explanatory dengan pendekatan kuantitatif. Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 92 orang responden yang merupakan karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Subang. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel ini menggunakan teknik instrument penelitian. Analisis data yang digunakan adalah Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) dengan metode Deskriptif dan Asosiatif pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa Kualitas Pelayanan berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian baik secara deskriptif maupun asosiaif. Dilihat dari hasil koefisien jalur atau factor loading dari variabel laten Kualitas Pelayanan terhadap variabel lain Keputusan Pembelian PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Subang sebesar 0,889 dengan nilai t-hitung sebesar 1.525. Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Keputusan Pembelian Abstract Annisa Nursiva Agustin, 2020. "The Effect of Service Quality on Purchasing Decisions of IndiHome Fiber at PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Subang ”. Essay. Department of Business Administration, Faculty of Administrative Sciences, Subang University 2020. Under the guidance of Dr. H. Iwan Henri Kusnadi, S.Sos., M.Si and Dr. H. Ridwan, S.Sos., M.Si. This study aims to determine the effect of Service Quality on Purchasing Decisions. This type of research is explanatory with a quantitative approach. The number of samples in this study amounted to 92 respondents who are employees of PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Subang. The technique used in this sampling is using research instrument techniques. The data analysis used is the Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) with descriptive and associative methods. Data collection is done by distributing questionnaires that have been tested for validity and reliability. Based on the results of this study, it shows that Service Quality affects Purchase Decisions both descriptively and associatively. Judging from the results of the path coefficient or factor loading of the latent variable Service Quality to other variables Purchasing Decision PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Subang amounting to 0.889 with a t-count value of 1.525. Keywords : Service Quality, Purchasing Decision
Penataan Ruang Peruntukan Industri Presfektif Kajian Implementasi Kebijakan di Kabupaten Subang Kurniaji Kalfajrin; Mutmainah Sarah; Suparman Ade
The World of Public Administration Journal Volume 3 Issue 2 Desember 2021
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/wpaj.v3i2.1231

Abstract

Abstrak Penulisan ini mengenai proses pelaksanaan pembangunan industri melalui implementasi kebijakan penataan ruang peruntukan industri. Bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana implementasi kebijakan penataan ruang peruntukan industri. Metode penelitian yang digunakan melalui pendekatan kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa implementasi kebijakan penataan ruang peruntukan industri terdapat faktor yang mempengaruhi keberhasilan program yaitu faktor internal yang terdiri dari ukuran dan tujuan kebijakan, sumberdaya pelaksana, karakteristik agen pelaksana, sikap para pelaksana, komunikasi antara organisasi terkait dengan organisasi lain, dan adanya komitmen bersama dari aparat pelaksana kebijakan, dan faktor eksternal yang terdiri dari kondisi sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat. Kata kunci: Implementasi Kebijakan, Industry, Subang Abstract This writing is about the process of implementing industrial development through the implementation of industrial spatial planning policies. Aims to find out and analyze how the implementation of industrial spatial planning policies. The research method used is a qualitative approach. Based on the results of the study, it is known that the implementation of the spatial planning policy for industrial designation has factors that influence the success of the program, namely internal factors consisting of the size and objectives of the policy, implementing resources, characteristics of implementing agents, attitudes of implementers, communication between organizations related to other organizations, and commitment. together from the policy implementing apparatus, and external factors consisting of social, economic, and cultural conditions of the community. Keywords: Policy Implementation, Industry, Subang
Kinerja Bidang Pengelolaan Pasar Dalam Pemungutan Retribusi Pasar Pada Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Subang Luki Natika; Iwan Henri Kusnadi; Sri Dinarwati; Ade Suparman
The World of Financial Administration Journal Volume 1 Issue 1, Juni 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/wfaj.v1i1.756

Abstract

Retribusi pasar merupakan termasuk retribusi jasa umum yang dipungut dari pedagang atas penggunaan fasilitas pasar dan pemberian izin penempatan oleh Pemerintah Kabupaten Kota. Jadi retribusi pasar terdiri dari retribusi izin penempatan, retribusi kios, retribusi los, retribusi dasaran, dan retribusi tempat parkir. Retribusi pasar merupakan imbal jasa atas penyediaan sarana pasar oleh pemerintah, oleh karenanya retribusi pasar memiliki peran yang berarti terhadap fungsi pelayanan pemerintah kepada publik dan peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat. Berdasarakan penelitian, diperoleh hasil bahwa Kinerja Bidang Pengelolaan Pasar Dalam Pemungutan Retribusi Pasar pada Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan Dan Perindustrian Kabupaten Subang secara umum belum optimal. Faktor-faktor yang menjadi hambatan Kinerja Bidang Pengelolaan Pasar Dalam Pemungutan Retribusi Pasar pada Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan Dan Perindustrian Kabupaten Subang adalah sarana dan prasarana dan partisipasi pedagang. Market levies constitute a general service levy collected from traders on the use of market facilities and granting placement permits by the Municipal Municipal Government. So the market levy consists of placement permit levies, kiosk retribution, retribution los, retribution, and parking levy. The market levy is a reward for the provision of market tools by the government, therefore market retribution has a significant role in the functioning of government services to the public and the improvement of the economic activities of the people. Based on the research, obtained the result that the Performance of Market Management in the Collection of Market Levies at the Department of Cooperatives, SMEs, Trade and Industry Subang Regency in general is not optimal. Factors that become obstacles of Market Management Performance in Market Levy Levy on Department of Cooperatives, SMEs, Trade and Industry Subang Regency is a means and infrastructure and the participation of traders.
Peranan Slik (Sistem Layanan Informasi Keuangan) Pada Pt. Bank Pembangunan Jawa Barat Dan Banten Kantor Cabang Pembantu Jalancagak Asep Sumarna; Ade Suparman
The World of Financial Administration Journal Volume 1 Issue 2, Desember 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/wfaj.v1i2.761

Abstract

Salah satu lembaga keuangan yang melayani masalah keuangan masyarakat yaitu PT. Bank Pembangunan Jawa Barat Dan Banten Kantor Cabang Pembantu Jalancagak berdasarkan data yang di peroleh terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan PT. Bank Pembangunan Jawa Barat Dan Banten Kantor Cabang Pembantu Jalancagak yaitu menghimpun dana dan penyaluran kredit Peran bank dalam penyaluran kredit memang tidak bisa dipungkiri lagi bahwa merupakan usaha yang banyak menghasilkan keuntungan atau return yang tinggi. Dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan atau yang biasa di sebut OJK selaku lembaga yang mempunyai peran mengawasi seluruh kegiatan lembaga keuangan yang ada di Indonesia meluncurkan sebuah sistem yang berbentuk aplikasi yang dinamakan dengan SLIK atau kepanjangan dari (Sistem Layanan Informasi Keuangan) yang diluncurkan dan digunakan secara meluas pada tanggal 1 januari 2018 untuk membantu pengawasan terhadap kreditur dan debitur dan dapat digunakan untuk bertukar informasi. One of the financial institutions that serves the public financial problems, namely PT. West Java and Banten Development Bank Jalancagak Sub-Branch Office based on the data obtained there are several activities carried out by PT. West Java and Banten Development Bank Jalancagak Sub-Branch Office is to raise funds and credit distribution The role of banks in lending is indeed undeniable that it is a business that generates high profits or returns. In this case the Financial Services Authority or commonly called OJK as an institution that has the role of overseeing all activities of financial institutions in Indonesia launches a system in the form of an application called SLIK or stands for (Financial Information Service System) which is launched and used extends on January 1, 2018 to help supervise creditors and debtors and can be used to exchange information.
Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT Perkebunan Nusantara VIII Kebun Tambaksari Silvy Sondari; Iwan Henri Kusnadi; Ade Suparman
The World of Business Administration Journal Volume 1 Issue 2, Desember 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/wbaj.vi.752

Abstract

Penelitian ini didasarkan pada potensi Perkebunan Teh yang berada di Kabupaten Subang, PT Perkebunan Nunsatara VIII Kebun Tambaksari merupakan salah satu pekebunan yang ada di Kabupaten Subang. Setiap perusahaan tentu memiliki Target dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Tidak terealisasinya hasil produksi sesuai dengan target yang diharapkan merupakan salah satu permasalahan yang terjadi di PT Perkebunan Nusantara VIII Kebun Tambaksari. hal ini diduga disebabkan oleh stres kerja yang tinggi. Stres kerja bisa berpengaruh Terhadap Kinerja, tetapi tidak selalu berdampak negatif ketika individu dapat mengelola stres tersebut maka stres kerja akan bernilai positif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berangkat dari titik tolak permasalahan yang terjadi sehingga penelitian ini menggunakan metode kuantitatif,dengan pendekatan survei untuk menjelasakan mengenai pengaruh stres kerja dan kinerja karyawan. serta instrumen penelitian yang digunakan dengan menyebarkan kusioner dengan jumlah respoden sebanyak 73 karyawan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa stres kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT Perkebunan Nusantara VIII Kebun Tambakasari. Dilihat dari hasil analisis bahwa stres kerja berpengaruh sebesar30,1% terhadap kinerja karyawan. Namun pada saat observasi dilakukan bahwa stres kerja bukan merupakan faktor utama yang menyebabkan tidak tercapainya target perusahaan, tetapi iklim kerja yang tidak mendukung dalam proses pekerjaan. This research is based on the potential of tea plantation in Subang Regency, PT Perkebunan Nunsatara VIII Kebun Tambaksari is one of the gardening in Subang Regency. Each company certainly has its Target in achieving a predetermined goal. Unrealized production in accordance with the target is expected one of the problems that occur in PT Perkebunan Nusantara VIII Kebun Tambaksari.This is thought to be caused by high working stress. Working stress can have an effect on performance, but it does not necessarily negatively impact when individuals can manage those stress then work stress will be of positive value. The method used in this research departs from the point of decline of problems that occur so that this research uses quantitative methods, with a survey approach to explain the influence of occupational stress and employee performance. and research instruments used by spreading the questionnaire by a total of 73 respoden. Based on the results of the study showed that the work stress is positive and significant to the performance of employees of PT Plantation Nusantara VIII KebunTambakasari. Judging from the results of the analysis that the work stress affects 30.1% of employee performance. But at the time of observation is done that work stress is not a major factor that leads to not achieving the target company, but the working climate is not supportive in the job process.