Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

The Effectiveness of Phacoemulsification in Cataract Management: Procedures, Benefits, and Challenges Nurhaliza, Rahma; Himayani, Rani; Febriani, Wiwi; Rudiyanto, Waluyo
Medula Vol 14 No 10 (2025): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v14i10.1278

Abstract

Cataract is a condition in which the eye's lens, initially clear becomes cloudy, obstructing the passage of light to the retina and causing vision impairments such as blurred vision, reduced visual acuity, and faded color perception. According to WHO data (2022), approximately 2.2 billion people worldwide experience visual impairment, with cataracts being the leading cause of reversible blindness. In Indonesia, the prevalence of cataracts is 1.8%, with an annual incidence rate of 0.1%, and 50% of blindness cases are caused by cataracts. Surgery is the only method to treat cataracts, with phacoemulsification being the most commonly used technique. Phacoemulsification is a cataract surgery technique that employs an ultrasonic tip to break down the cloudy lens, followed by aspiration of the lens fragments. This technique has numerous advantages, including smaller incisions, faster wound healing, good visual acuity outcomes post-surgery, and a lower risk of complications than other surgical methods.
Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Lada Hitam (Piper nigrum L) Terhadap Kadar Gula Darah dan Jumlah Spermatogonia Model Diabetes Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus) Galur Sprague dawley Talin, Jinan Naura; Hadibrata, Exsa; Rudiyanto, Waluyo; Windarti, Indri
Medula Vol 14 No 12 (2024): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v14i12.1431

Abstract

Diabetes mellitus that is not treated properly can result in infertility. The piperine content in black pepper can help in the quality of spermatogenesis process and blood sugar levels. This study aims to determine the effect of black pepper (P. nigrum L) ethanol extract on blood sugar levels and the number of spermatogonia in a diabetes model of male white rats (R. norvegicus) Sprague dawley strain. The study used a Posttest-only Randomized Control Group on 24 rats divided into 4 groups. All groups were induced with alloxan 150 mg/kgBW except for KN. P1 and P2 were given 122.5 mg/kgBW and 245 mg/kgBW black pepper ethanol extract. Blood sugar levels were checked using Easy Touch GCU with a normal limit of 50-135 mg/dL. The number of spermatogonia was calculated using a tool, namely ImageJ. The data were analyzed using the Shapiro- Wilk normality test and homogeneity test, followed by the Kruskal Wallis non-parametric test and the Post Hoc test. The statistical results of blood sugar levels obtained normally distributed data p>0.05, non-homogeneous data p<0.05, significant Kruskal-Wallis test results and continued Post Hoc test obtained significant results at P2 and K-. The number of spermatogonia obtained normally distributed data p>0.05, non-homogeneous data p<0.05. The results of the Kruskal-Wallis test were significant p<0.05 and continued Post Hoc test obtained significant results at P2 and P1. There was a decrease in blood sugar levels in the administration of black pepper ethanol extract (P. nigrum L) in the diabetes model of male white rats (R. norvegicus) Sprague dawley strain. However, there was no effect of administering black pepper ethanol extract (P. nigrum L) on the number of spermatogonia in the diabetes model of male white rats (R. norvegicus) Sprague dawley strain.
Krisis Hiperglikemik: Diabetic Ketoacidosis (DKA) dan Hyperglycemic Hyperosmolar State (HHS) Wibowo, Muhammad Rafi; Rudiyanto, Waluyo; Yunianto, Andi Eka; Soleha, Tri Umiana
Medula Vol 14 No 11 (2024): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v14i11.1435

Abstract

Hyperglycemic crisis is an acute metabolic complication of diabetes mellitus that can be life threatening if not treated appropriately. This research aims to examine in more depth the hyperglycemia crisis. This research is a literature study using relevant literature such as articles and journals from various national and international databases such as Google Scholar, NCBI, and PubMed. Diabetic Ketoacidosis (DKA) and Hyperglycemic Hyperosmolar State (HHS) are serious and emergency forms of hyperglycemic crisis. DKA is often found in people with type 1 diabetes due to severe insulin deficiency, which is characterized by the triad of hyperglycemia, acidosis, and ketosis. In contrast, HHS occurs more frequently in type 2 diabetes, with features of hyperglycemia, hyperosmolarity, and dehydration, but without significant ketosis and acidosis. Both of these conditions have a high risk of death if left untreated, with the death rate for DKA around <1% and HHS around 15%. The goal of treatment for both is to improve circulation and tissue perfusion, correct hyperglycemia, ketogenesis, and electrolyte imbalances, and identify precipitating factors. Treatment begins with correcting dehydration and electrolyte imbalances through rehydration with crystalloid fluids, as well as treating hyperglycemia by administering insulin boluses or infusions. Prevention of DKA and HHS is to ensure that patients do not stop insulin or oral hyperglycemic drugs, monitor blood sugar levels regularly and immediately seek professional medical help if something undesirable happens.
Peningkatan Pengetahuan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Keterampilan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) pada Siswa SDN 9 Teluk Pandan Pesawaran Suharmanto, Suharmanto; Utami, Nurul; Setiorini, Anggi; Rahmawati, Selvi; Rudiyanto, Waluyo; Berawi, Khairun Nisa; Sangging, Putu Ristyaning Ayu; Oktarlina, Rasmi Zakiah
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 5 No. 1 (2020): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v5i1.2797

Abstract

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran, sehingga seseorang dapat meningkatkan status kesehatannya. Dampak dari kurang dilaksanakan PHBS diantaranya yaitu suasana belajar yang tidak mendukung karena lingkungan sekolah yang kotor, menurunnya semangat dan prestasi belajar dan mengajar di sekolah, menurunkan citra sekolah di masyarakat umum. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan siswa tentang perilaku hidup bersih dan sehat serta keterampilan cuci tangan pakai sabun. Pengabdian dilakukan dengan memberikan penyuluhan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat dan praktik cuci tangan. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa kegiatan penyuluhan ini dapat meningkatkan pengetahuan siswa tentang perilaku hidup bersih dan sehat serta terampil mempraktikkan cara cuci tangan di SDN 9 Teluk Pandan. Oleh karena itu, penyuluhan yang kontinu diperlukan untuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan secara berkelanjutan. Penyuluhan dapat dilakukan sebulan sekali menggunakan media poster, leafleat ataupun flipchart.Kata kunci: cuci tangan pakai sabun, pengetahuan, perilaku hidup bersih dan sehat, siswa
Analisis Masalah dan Rekomendasi Dalam Pembiayaan Pelayanan Keluarga Berencana Pasca Persalinan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta Rodiani, Rodiani; Islamy, Nurul; Rudiyanto, Waluyo; Hanriko, Rizki; Hamidi, Syahrul
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 5 No. 1 (2020): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v5i1.2813

Abstract

Laju pertumbuhan penduduk di kota Bandar Lampung periode 2002-2010 sebesar 1,61%, pada periode 2010-2015 meningkat menjadi 2,04%. Pemerintah mencanangkan sebuah program untuk menekan laju pertumbuhan penduduk, yaitu program Keluarga Berencana (KB). Program KB merupakan program kegiatan promotif dan preventif yang terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan untuk mengatasi tingginya angka kematian ibu. Pelayanan promotif dan preventif meliputi konseling dan penggunaan kontrasepsi non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (Non MKJP) dan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). Dari data BKKBN Kota Bandar Lampung juga didapatkan data akseptor baru pemakai kontrasepsi jangka panjang untuk IUD tahun 2018 relatif masih sedikit. Salah satu rumah sakit fasilitas rujukan tingkat lanjut yang berada di Kecamatan Rajabasa yaitu Rumah Sakit Bhayangkara POLDA pada tahun 2018 dilaporkan hanya 7 orang per tahun akseptor baru untuk pemakaian IUD. Rendahnya penggunaan MKJP dapat disebabkan antara lain pembiayaan pelayanan MKJP yang mahal di era JKN. Permasalahan dalam pembiayaan KBPP di RS pemerintah dan RS swasta meliputi biaya konsultasi, pemasangan, biaya penunjang (USG, laboratorium) dan bahan habis pakai tidak ditanggung oleh BPJS. Sebagian akseptor membayar biaya KBPP secara mandiri. Rekomendasi yaitu mengajukan alat kontrasepsi ke BKKBN, jasa pemasangan kontrasepsi dapat diklaim ke BPJS (di luar paket INA CBG). Tenaga ahli yang belum mendapatkan pelatihan dapat disertakan pada pelatihan Contraceptive Technology Update (CTU).Kata kunci: pembiayaan, Keluarga Berencana Pasca Persalinan, Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Rumah Tangga di Desa Kalisari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Susianti, Susianti; Rudiyanto, Waluyo; Windarti, Indri; Zuraida, Reni
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 6 No. 1 (2021): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v6i1.2943

Abstract

Upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Lampung dalam meningkatkan cakupan PHBS Rumah Tangga antara lain melaluiadvokes mendorong keluarnya kebijakan PHBS di kabupaten/ kota, peningkatan kapasitas petugas promosi kesehatan, penyebaran informasi terkait PHBS ke masyarakat dan koordinasi dengan pengelola program terkait indikator PHBS. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan ibu-ibu di Desa Kalisari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan tentang PHBS di rumah tangga dan diterapkannya PHBS di rumah tangga. Ibu-ibu tersebut diharap[kan dapat meneruskan pengetahuannnyakepada anggota rumah tangga untuk tahu, mau dan mampu menjalankan perilaku kehidupan yang bersih dan sehat serta memiliki peran yang aktif pada gerakan di tingkat masyarakat. Tujuan utama dari tatanan PHBS di tingkat rumah tangga adalah tercapainya rumah tangga yang sehat.  Metode pengadian yang dilaksanakan meliputi tiga kegiatan antara lain penyuluhan, diskusi dan evaluasi. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 25 September 2020 di kediaman Bapak Saring pada pukul 15.30sampai dengan 17.30 dan dihadiri oleh 20 orang ibu-ibu. Topik penyuluhan dan diskusi antara lain tentang pengertian PHBS dan10 indikator PHBS pada rumah tangga. Evaluasi yang dilakukan untuk menilai keberhasilan kegiatan ini terdiri dari evaluasi awal (pre-test), evaluasi proses dan evaluasi akhir (pre-test). Dari nilai pre test dan post test yang telah dilakukan didapatkan hasil rata-rata nilai pre test sebesar 62 dan nilai post test 86. Nilai tersebut menunjukkan telah terjadi peningkatan pengetahuan bagi ibu-ibu peserta edukasi tentang PHBS pada rumah tangga. Dengan demikian diharapkan dapat menularkan pengetahuannya  pada keluarga dan masyarakat sekitar sehingga penerapan PHBS dimasyarakat bisa meningkat.
Pemberdayaan Masyarakat untuk Perbaikan Gizi Balita di Desa Karang Anyar Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan Rudiyanto, Waluyo; Sari, Ratna Dewi Puspita; Sutarto, Sutarto
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 6 No. 1 (2021): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v6i1.2969

Abstract

Status gizi balita merupakan hal penting yang harus diketahui oleh setiap orang tua dan kekurangan gizi dapat mempengaruhi perkembangan otak anak. Status gizi balita termasuk masalah gizi kronik yang disebabkan oleh banyak faktor seperti kondisi sosial ekonomi, gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi, dan kurangnya asupan gizi pada bayi. Intervensi gizi spesifik lebih ditujukan pada upaya menangani penyebab langsung masalah gizi (asupan makan dan penyakit infeksi) dan berada dalam lingkup kebijakan kesehatan. Pemberdayakan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat kita yang dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Bentuk pemberdayaan untuk perbaikan gizi antara lain dengan pemanfaatan di desa untuk berbagai ternak unggas atau ikan untuk perbaikan gizi kelurga dan perbaikan ekonomi keluarga. Pada kegiatan ini, kami merumuskan masalah bahwa ancaman serius jangka panjang generasi mendapat dari status balita hampir di semua daerah sehingga perlu dilakukan pencegahan dimulai dari tingkat rumah tangga. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dan bagaimana solusi Perbaikan Gizi Balita melalui perbaikan gizi keluarga di desa binaan Fakultas Kedokteran Universitas Lampung (desa Karang Anyar Kecamatan Jati Agung) dengan memanfaatkan lahan pekarangan Kata kunci: Pemberdayaan Masyarakat, Gizi Balita
Peningkatan Keterampilan Penanganan Pertama Pada Cedera Akibat Kecelakaan Rumah Tangga Di Desa Sidosari Kecamatan Natar Lampung Selatan Rahmawati, Selvi; Rudiyanto, Waluyo; Utami, Nurul
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 6 No. 1 (2021): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v6i1.2972

Abstract

Kecelakaan rumah tangga adalah kecelakaan yang terjadi akibat kegiatan di rumah dan terjadi di lingkungan rumah tangga. Jenis cedera yang terjadi akibat kecelakaan rumah tangga berupa luka bakar, luka tersayat, luka memar dan keseleo atau patah tulang. Penanganan pertama merupakan tindakan pertolongan yang diberikan kepada korban dengan tujuan mencegah bertambahnya kondisi buruk sebelum perawatan dari tenaga medis. Pertolongan ini harus diberikan secara cepat dan tepat, sebab penanganan yang salah dapat menimbulkan kecacatan bahkan kematian pada korban. Meskipun demikian, tingkat pengetahuan masyarakat dalam melakukan pertolongan pertama dalam kecelakaan rumah tangga masih cukup rendah, yaitu hanya sebesar 4,3%. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menyampaikan informasi mengenai cara penanganan pertama pada cedera akibat kecelakaan rumah tangga melalui penyuluhan. Peserta kegiatan ini adalah 25 orang masyarakat usia produktif di Desa Sidosari Kecamatan Natar Lampung Selatan. Metode yang diterapkan pada kegiatan penyuluhan ini mencakup: 1) pengukuran pengetahuan tentang cedera akibat kecelakaan rumah tangga dan penanganannya; 2) penyuluhan tentang cedera akibat kecelakaan rumah tangga dan penanganannya; 3) diskusi dan tanya jawab; 4) evaluasi akhir. Kegiatan pengabdian ini dilakukan pada tanggal 1 September 2021 di Balai Desa Sidosari. penyuluhan yang dilanjutkan diskusi terbukti efektif meningkatkan pemahaman warga Desa Sidosari mengenai teknik pertolongan pertama yang tepat pada kecelakaan rumah tangga. Kegiatan penyuluhan ini perlu diadakan secara rutin, agar pengetahuan masyarakat dapat terus meningkat dan dapat dipertahankan. Peningkatan pengetahuan penanganan yang tepat pada cedera akibat kecelakaan rumah tangga ke depannya diharapkan dapat meminimalisir komplikasi penyakit atau derajat keparahan luka akibat penanganan pertama yang tidak tepat pada cedera. Kata kunci : cedera, kecelakaan rumah tangga, penanganan pertama
Penyuluhan Kesehatan Tentang Dampak Kecanduan Game online Pada Remaja Di Desa Way Huwi Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan Rudiyanto, Waluyo; Suharmanto, Suharmanto; Hanriko, Rizki
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 7 No. 1 (2022): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v7i1.3022

Abstract

Kecanduan game online merupakan gangguan mental ditandai dengan dorongan untuk bermain game hingga berjam-jam bahkan hingga melupakan atau tidak memedulikan aktivitas lainnya. Penelitian di Bandar Lampung didapatkan sebagian besar remaja mengalami kecanduan game online dalam kategori sedang. Tujuan pengabdiankepada masyarakat ini adalah memberikan informasi melalui penyuluhan kesehatan tentang bahaya kecanduan game online pada remaja di Desa Way Huwi Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan. Solusi yang ditawarkan adalah penyampaian informasi melalui penyuluhan kesehatan tentang bahaya kecanduan game online. Kegiatan ini akan dilaksanakan di Desa Way Huwi Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan pada bulan Mei 2022. Sasaran kegiatan iniadalah remaja sebanyak 30 orang. Hasil yang diharapkan dari kegiatan pengabdian ini adalah tersampaikannya materi tentang bahaya kecanduan game online pada remaja. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pemberian materi dan diskusi tentang bahaya kecanduan game online. Tahapan kegiatan meliputi persiapam, pelaksanaan dan evaluasi. Tim pengabdian masyarakat yang dilibatkan adalah tenaga ahli di bidang kesehatan masyarakat, kedokteran dan farmasi yang masing-masing sudah berpengalaman dibidangnya. Hasil pengabdian didapatkan bahwa peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang dampak kecanduan game online sebesar 77%. Sehingga diharapkan untuk rutin melakukan edukasi tentang pencegahan kecanduan game online agar dapatmeningkatkan status kesehatan dan kualitas hidup remaja di masa yang akan dating.Kata Kunci: penyuluhan kesehatan, kecanduan game online, remaja
Optimalisasi Peran Palang Merah Remaja Sebagai Peer Educator Dalam Penanganan Kegawatdaruratan Dasar Bagi Siswa SMPN 13 Kemiling Bandar Lampung Rahmawati, Selvi; Utami, Nurul; Rudiyanto, Waluyo; Alifia, Syafira; Puspita, Dian; Ali, Muhammad Chaidar; Zain, Muhammad Fathurrahman
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 7 No. 2 (2022): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v7i2.3050

Abstract

Pertolongan pertama adalah melakukan penanganan medis pertama secara cepat dan bersifat sementara waktu yang dapat diberikan pada seseorang pada kondisi gawat darurat. Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) menjad solusi terpilih terbaik untuk memberi bantuan bagi seseorang dengan kriteria “gawat darurat”. Pengetahuan tentangpertolongan pertama di antara para siswa sangatlah penting sehingga mereka dapat membantu mereka sendiri atau orang lain jika terjadi cedera di lingkungan sekolah. Kedudukan tenaga PMR di sekolah yang terlatih di tahap prahospital di dalam SPGDT memiliki posisi sangat strategis. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan edukasi dan pelatihan mengenai teknik penanganan kegawatdaruratan dasar pada kelompok siswa Palang Merah Remaja (PMR) di SMPN 13 Bandar Lampung. Kegiatan pengabdian ini dilakukan pada tanggal 21 Juli 2022 bertempat di Aula SMPN 13 Bandar Lampung. Peserta pada kegiatan ini sesuai dengan kelompok sasaran yaitu 22 orang siswa kelompok PMR SMPN 13 Bandar Lampung. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah promosi kesehatan melalui penyuluhan yang dilanjutkan dengan diskusi dan praktik mengenai teknik kegawatdaruratan dasar seperti teknik evakuasi korban, teknik RJP dan bidai. Evaluasi dilakukan dengan memberikan pre-test sebelum pemberian materi dan post-test setelah pemberian materi. Tim kegiatan melibatkan tenaga ahli yang berpengalaman dalam memberikan edukasi mengenai ilmu dasar kesehatan, teknik kegawatdaruratan dasar dan praktik lapangan. Secaraumum, hasil evaluasi menunjukan terdapat peningkatan pada pemahaman dan keterampilan menerapkan teknik kegawatdaruratan oleh kelompok sasaran. Ke depannya, kelompok sasaran diharapkan dapat menerapkan keterampilan yang dilatih dan mampu menjadi peer educator bagi lingkungan di sekitarnya. Kata kunci : kegawatdaruratan dasar, palang merah remaja, peer educator