Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

PEMBENTUKAN KELOMPOK TARUNA WISATA DI GAMPONG LHOK JOK KECAMATAN KUTA MAKMUR, ACEH UTARA M. Nazaruddin; Rizki Yunanda; Richa Meliza; Ade Ikhsan Kamil; Awaluddin Arifin; Nulwita Maliati
Jurnal Solusi Masyarakat (JSM) Vol 1, No 1 (2023): Pembangunan Masyarakat
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jsm.v1i1.10438

Abstract

Lhok Jok Village, Kuta Makmur District, North Aceh Regency has a beautiful river flow and the fruits are many and varied in every season. Some villagers said that the tourism potential in Lhok Jok Village can bring prosperity and has the potential to be built even greater than today. Income is an important goal for the sustainability of the tourist area. Especially with the current conditions where the impact of the stipulation of Covid-19 as a pandemic has caused changes in all lines of human life around the world, including Lhok Jok itself as one of the gampongs that has a tourist destinations with natural potential. Tourist locations in Lhok Jok also have another problem, that is not all components of the village community in Lhok Jok are aware of the benefits of the tourist destination itself. This unconsciousness comes from the lack of participation of the community in managing tourist destinations. In addition, the involvement of other very important components is also an obstacle to the management of Lhok Jok Village as a tourist destination with potential for natural beauty. For this reason, the role of youth in tourist destinations is very important and significant in the development of the Tourism Village in Lhok. Because youths are an educated group who have greater access to information technology in terms of introduction and sharing of information on tourist destinations.
Pengembangan Kelompok Peternak Melalui Hibah Sarana Produksi Konsentrat Dan Pendampingan Usaha di Gampong Blang Gurah Kecamatan Kuta Makmur Kabupaten Aceh Utara M. Nazaruddin; Abdullah Akhyar Nasution; Rizki Yunanda; Iromi Ilham; Cut Sukmawati; Ade Ikhsan Kamil; Huzaifah Huzaifah; Nurul Miftahul Jannah Saragih
Jurnal Solusi Masyarakat (JSM) Vol 1, No 2 (2023): Pengembangan Kelompok
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jsm.v1i2.12431

Abstract

The main problem that has occurred so far is the unsatisfactory livestock productivity. One of the things behind it is the limited availability of animal feed. To get maximum results, one of the important things that must be considered is related to the availability of feed. Thus, community service activities with the theme of concentrate processing are important to be carried out in the farming community of Blang Gurah Gampong, Kuta Makmur District, North Aceh Regency. In 2021, the interdisciplinary lecturer service team has conducted training on making silage, while in 2022, which is a continuation of the previous year, is developing activities for concentrate production and business assistance. The problem experienced by breeders so far is limited knowledge and facilities in processing feed for livestock. So far, what the field team has done is to conduct a survey related to needs during the implementation of activities. While the follow-up agenda of this service is to conduct outreach and training on how to make concentrate feed.
The Social Impact of the Existence of Rohingya Refugees in Aceh Yunanda, Rizki; Fasya, Teuku Kemal; Fariadi, Dedi; Kurniawati, Kurniawati; Rizki, Dini; Aulia, Faizul
Jurnal Community Vol 10, No 1 (2024)
Publisher : Prodi Sosiologi FISIP Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jcpds.v10i1.9009

Abstract

Kajian mengenai dampak sosial dari keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh hingga tahun 2022, sejauh yang peneliti ketahui, belum ada penelitian serupa yang dilakukan. Penelitian ini dilakukan di wilayah pantai timur Provinsi Aceh dan kantor wilayah Rumah Tahanan Pengungsi Luar Negeri Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan menganalisis dampak sosial dari kehadiran pengungsi Rohingya di Aceh. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan metode pengumpulan data observasi, wawancara dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh memberikan dampak terhadap hubungan sosial antar komunitas lokal di tempat penampungan Rohingya. Hal ini tercermin dari sikap kecemburuan dan kesenjangan sosial antara pengungsi dan masyarakat. Selain itu, keberadaan etnis Rohingya di Aceh juga memberikan dampak pada aspek perekonomian yang dipengaruhi oleh hadirnya lembaga donor asing yang bergerak dalam penanganan pengungsi sehingga terbukalah ruang ekonomi baru dalam berbagai transaksi kebutuhan pengungsi. Kenyataan tersebut menimbulkan asumsi bahwa kehadiran pengungsi Rohingya di Aceh tidak hanya memberikan dampak sosial namun juga berdampak pada aspek sosial ekonomi masyarakat.
Analisis Penyebab Tingginya Kasus Penyalahgunaan Narkoba di Kabupaten Aceh Utara Sukmawati, Cut; Murniati, Murniati; Yunanda, Rizki; Sakdiah, Sakdiah; Safrina, Safrina
Aceh Anthropological Journal Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Department of Anthropology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aaj.v7i2.11597

Abstract

The issue of drug abuse and illicit trafficking is increasing every year. North Aceh District of Aceh Province is one of the districts with a high number of drug abuse cases, as in 2018 there were 124 cases of drug abuse and in 2019 there were 96 cases. This article describes the reality of the causes of high drug abuse cases in North Aceh District. The study was conducted in North Aceh District, Aceh, Indonesia, using qualitative methods in the research process. Observation, interviews and document utilization were used to collect data on the causes of high drug abuse in North Aceh district. The data collected was then classified, arranged in patterns, organized, interpreted, given meaning and concluded. This study found that there are different views, from the North Aceh local government, which is still not fully committed to the implementation of P4GN facilitation so that there is still high drug abuse, from the BNNK and North Aceh Police. The causes of the high number of cases of drug abuse and illicit trafficking in North Aceh Regency are lack of public awareness, non-existent rehabilitation facilities, the number of drug entry points into North Aceh, the existence of individual factors that cannot say NO to drugs. The influence of environmental factors (family, school and socialization), and the absence of local regulations and P4GN Action Plans.Abstrak: Permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika setiap tahunnya semakin mengalami peningkatan. Kabupaten Aceh Utara  Provinsi Aceh merupakan salah satu Kabupaten dengan tingginya jumlah kasus penyalahgunaan narkotika, seperti halnya tahun 2018 ada 124 kasus penyalahgunaan narkoba dan pada tahun 2019 ada 96 kasus. Artikel ini mendeskripsikan realitas penyebab tingginya kasus penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Aceh Utara. Studi yang dilakukan di Kabupaten Aceh Utara, Aceh, Indonesia ini menggunakan metode kualitatif dalam proses penelitiannya. Observasi, wawancara (interview) dan pemanfaatan dokumen digunakan untuk mengumpulkan  data  tentang penyebab masih tingginya penyalahgunaan narkotika di kabupaten Aceh Utara. Data yang berhasil dikumpulkan kemudian diklasifikasikan, disusun dalam pola-pola, diorganisasikan, ditafsirkan, diberi makna dan kesimpulan. Penelitian ini menemukan bahwa ada perbedaan pandangan, dari Pemda Aceh Utara masih belum berkomitmen penuh untuk implementasi Fasilitasi P4GN sehingga masih tingginya penyalahgunaan narkoba, dari pihak BNNK dan Polres Aceh Utara. Penyebab masih tingginya kasus penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Kabupaten Aceh Utara yaitu kurangnya kesadaran masyarakat, fasilitasi rehabilitasi yang belum ada, banyaknya jalur masuk narkoba ke Aceh Utara, Adanya faktor individu yang tidak bisa berkata TIDAK pada narkoba. Adanya pengaruh faktor lingkungan (keluarga, sekolah dan pergaulan), dan belum adanya Peraturan daerah dan Rencana Aksi P4GN.
ADAPTASI ETNIS MELAYU TAMIANG DALAM DINAMIKA SOSIAL DAN CULTURE MASYARAKAT ACEH Fariadi, Dedi; Fasya, Teuku Kemal; Yunanda, Rizki; Yusmalinda, Yusmalinda
Jurnal Sosiologi Dialektika Sosial Vol 9, No 1 (2023): Maret
Publisher : Program Studi Sosiologi Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jsds.v9i1.10215

Abstract

This research examines the presence of the Tamiang Malay ethnic group in Aceh, especially in the classification known as host ethnics, which is decreasing in existence amidst the rampant migration of other tribes, especially the Javanese who inhabit plantation areas in Aceh Tamiang. The purpose of this study is to provide a description of the construction of Tamiang Malay culture in the social and cultural dynamics of the Acehnese people. This study uses qualitative methods by collecting observational data, interviews, and documentation studies. The results of the study show that the existence of the Tamiang Malay ethnicity is divided into two Malay community groups that differ in the use of accents in the pronunciation of the language. The Malay tribe who inhabit the upstream part of the Tamiang daily dialect uses the letter "o" and the downstream Tamiang tribe uses the letter "e". The Tamiang Malay ethnicity continues to experience degradation with the large number of immigrants, especially the Javanese ethnicity, resulting in statistical changes. Currently it is estimated that the remaining 40% of the Tamiang Malay Ethnicity, on average they inhabit the coast or the downstream part of Tamiang which are scattered in several sub-districtsPenelitian ini mengkaji tentang tentang keberadaan suku bangsa Melayu Tamiang di Aceh, terutama pada klasifikasi yang disebut sebagai etnis tempatan (host ethnics) yang semakin berkurang keberdaannya di tengah maraknya migrasi suku lain, terutama suku jawa yang mendiami areal perkebunan di Aceh Tamiang. Tujuan dari penelitian adalah memaparkan deskripsi tentang konstruksi budaya Melayu Tamiang dalam dinamika sosial dan culture masyarakat Aceh. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan etnis Melayu Tamiang terpecah menjadi dua kelompok komunitas masyarakat melayu yang berbeda dalam penggunaan logat dalam pengucapan bahasa. Suku melayu yang mendiami bagian hulu Tamiang dialek sehari-hari menggunakan kalimat dengan huruf “o” dan suku Tamiang bagian hilir dialeknya menggunakan huruf “e”. Etnis Melayu Tamiang terus mengalami degradasi dengan banyaknya pendatang, terutama Etnis Jawa, sehingga terjadi perubahan statistik. Saat ini diperkirakan Etnis Melayu Tamiang tersisa 40 %, rata-rata mereka mendiami pesisir atau bagian hilir Tamiang yang tersebar di beberapa kecamatan.
Strengthening Reintegration through Social Capital: Learning from Aceh, Indonesia Nirzalin, Nirzalin; Bachri, Naufal; Fakhrurrazi, Fakhrurrazi; Yunanda, Rizki; Ilham, Iromi; Muchlis, Muchlis
JSP (Jurnal Ilmu Sosial dan ilmu Poltik) Vol 27, No 2 (2023): November
Publisher : Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsp.82251

Abstract

Following the conflict that prevailed from 1976 to 2005, a state of social disintegration persisted between former combatants of the Gerakan Aceh Merdeka - GAM (Free Aceh Movement) and the civil society in Aceh. This disintegration was typically fueled by the former GAM combatants’ militaristic and pragmatic mindsets, instability, and low economic well-being. Interestingly, former GAM combatants in Nisam Antara Subdistrict, North Aceh Regency, have managed to collaborate and coexist with local communities, exemplifying successful social reintegration that distinguishes them from their counterparts in other regions of Aceh. This article delves into the reality of social reintegration between former GAM combatants and the local populace, with a specific focus on the oil palm plantations managed by former GAM combatants. The study adopts a descriptive qualitative approach, and data was gathered through a combination of observations, in-depth interviews, document analyses, and focus group discussions. Key informants for this study included former GAM combatants, community and traditional leaders, plantation workers, and members of civil society. The study reveals that moral obligations within communities are guided by local wisdom, which acts as a form of social capital that fosters economic and social collaborations. Local wisdom serves as a social capital that nurtures the development of fraternity, mutual trust, cooperation, and solidarity. Moreover, it has the capacity to minimize differences and resentments, thereby promoting unity between former GAM combatants and local communities. This unity significantly contributes to the sustainability of peace in Aceh, Indonesia.
Pendampingan Pemuda Karang Taruna Dan Hibah Sarana Pendukung 3m Untuk Mendukung Program Kegiatan Desa Bebas Covid 19 Di Desa Padang Sakti Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe Subhani, Subhani; Yunanda, Rizki; Nazaruddin, M
Jurnal Malikussaleh Mengabdi Vol 2, No 1 (2023): Jurnal Malikussaleh Mengabdi, April 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jmm.v2i1.9437

Abstract

Sejak pertengahan tahun 2021, Desa Padang Sakti merilis sebagai salah satu desa tangguh bebas covid 19. Hal ini karena banyaknya masyarakat atau penduduk yang keluar masuk di Gampong setempat, khususnya para mahasiswa Universitas Malikussaleh yang bermukim sementara sebagai anak kost di wilayah desa setempat. Pembentukan desa bebas covid 19 Gampong Padang Sakti Kecamatan Muara Satu bermuara pada dua faktor internal dan ekternal. Secara internal, penyamaan paradigma masyarakat Gampong Padang Sakti akan pentingnya kesadaran terhadap penanggulangan bencana covid 19 sejak dini menjadi bagian penting bagi pemerintah Gampong setempat. Permasalahan Mitra yang ditemukan setelah mengidentifikasi fenomena, adalah minimnya pengetahuan terkait ciri-ciri penyakit covid 19. Pertama, belum optimalnya peran pemuda karang taruna dalam mendukung kegiatan 3M. Kedua, masih ada kelompok-kelompok sosial dan masyarakat yang mempunyai suatu derajat dinamika tertentu yang melahirkan pola-pola perilaku dan kehidupan berbeda sehingga sulit untuk melanjutkan kebiasaan 3M, terlebih pada situasi dan keadaan yang semakin lama memberikan dampak dan pengaruh yang besar kehidupan nyata masyarakat.Karang taruna Gampong Padang Sakti notabene adalah para pemuda terdidik yang telah menyelesaikan jenjang pendidikan sarjana (S-1). Karena itu, keberperanan karang taruna dalam mendukung peningkatan kualitas dan kuatitas sumber daya desa menjadi cukup signifikan. Minimnya pedampingan dan mitra karang taruna desa Gampong Padang Sakti dalam menjalankan tugas-tugasnya menjadi boomerang tersendiri bagi para pengurus. Maka, pemberdayaan karang taruna dalam mendukung program pembentukan desa tangguh bencana covid di Gampong Padang Sakti terus menjadi prioritas mengawali proses integrasi dengan beberapa stakeholder pada aspek-aspek tertentu, baik sosial keagamaan, sosial pendidikan, sosial ekonomi, sosial budaya dst.
Pengembangan Usaha Keluarga Miskin Dan Hibah Sarana Produksi Kue Rumahan Dan Di Masa Pandemi Covid 19 Pada Kelompok Ibu Rumah Tangga Desa Gampong Barat Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara Subhani, Subhani; Yunanda, Rizki; Nazaruddin, M; Arifin, Awaluddin
Jurnal Malikussaleh Mengabdi Vol 1, No 2 (2022): Jurnal Malikussaleh Mengabdi, Oktober 2022
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jmm.v1i2.7559

Abstract

Usaha kue rumahan merupakan salah satu jenis usaha yang sangat menjanjikan bagi ibu- ibu rumah tangga, pasalnya kue jenis ini merupakan camilan bagi semua kalangan yang setiap harinya sudah menjadi kebutuhan masyarakat. Jika melihat kompetitor-kompetitor yang bergerak dibidang usaha kue rumahan, saban hari terus bertambah dikalangan pekerja Ibu Rumah Tangga (IRT). Realitas tersebut terpatri pada kalangan ibu rumah tangga Gampong Barat Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara, di masa pandemi Covid 19 ada beberapa kendala utama yang dialami oleh para produsen kue rumahan tersebut diantaranya, (1) rendahnya harga jual diakibatkan oleh libur sekolah dan sempitnya aktifitas warga (2) tingginya harga bahan baku dan menggunakan perelengkapan seadanya(3)     belum diberikan kemasan dan labelling untuk mengenalkan produknya. (4) Minimnya pengetahuan mengenai cara merubah pola pemasaran berdasarkan kondisi lingkungan. Hal ini diakibatkan oleh kemampuan terbatas dalam usaha yang mereka bangun tersebut. Jenis kue basah yang mereka buat saat ini seperti, bakwan, timphan, risoles, pastel, lemper, dan martabak mini dll. Selain itu sistem produksi yang dikerjakan secara manual masih menyisakan persoalan dalam memenuhi kebutahan para konsumen. Dengan demikian dipandang perlu untuk di perbahrui dengan mendukung kegiatan pengembangan usaha tersebut melalui hibah sarana produksi agar mampu bertahan untuk kelanjutan usaha tersebut. Hasil yang di dapat dalam pengabdian ini adalah. Pertama, meningkatnya persentase jumlah pembeli/customer dari mitra usaha home industri kue basah. Kedua, melalui hibah sarana produksi perlengkapan dan bahan dapat memudahakan untuk memperbesar jumlah produksi dari sebelumnya. Ketiga, mendapatkan pengetahuan dan pemahaman tentang pentingnya kemasan dan lebel yang menarik sebagai daya tarik konsumen.
Pelatihan Dan Pengembangan Teknologi Tepat Guna Produksi Pakan Silase Secara Berkelanjutan Dalam Mendukung Usaha Peternakan Sapi Di Desa Blang Gurah Kecamatan Kuta Makmur Kabupaten Aceh Utara Nazaruddin, M; Nasution, Abdullah Akhyar; Ilham, Iromi; Yunanda, Rizki; Muchlis, Muchlis; Sukmawati, Cut; Kamil, Ade Ikhsan; Meiliza, Richa
Jurnal Malikussaleh Mengabdi Vol 1, No 2 (2022): Jurnal Malikussaleh Mengabdi, Oktober 2022
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jmm.v1i2.8103

Abstract

Problem utama yang terjadi selama ini adalah produktivitas peternak sapi di Blang Gurah yang belum memuaskan dan tata niaga yang belum baik. Salah satu hal yang melatarbelakanginya adalah terbatasnya ketersediaan pangan. Berdasarkan realitas tersebut, kegiatan pengabdian pengembangan teknologi tepat guna melalui program produksi silase dengan menggunakan bahan baku limbah pertanian penting untuk dilakukan pelatihan dan sosialisasi. Selain itu, sebagai daerah yang masyaraktnya terdampak covid 19, pilihan untuk melakukan produksi silase bukan hanya memudahkan pakan untuk para peternak tradisional, namun juga dapat menjadi terbukanya lapangan kerja baru bagi masyarakat. Program kegiatan ini juga menjadi pengayaan kepada masyarakat bagaimana membangun komitmen dan kesadaran bersama tentang pemanfaatan limbah rumahan dan limbah pertanian yang selama ini terkesan tidak memiliki nilai manfaat. Pengetahuan atas proses pembuatan pakan silase penting diketahui oleh masyarakat Desa Blang Gurah yang melakukan kegiatan beternak khususnya dan masyarakat luas secara umum. Kondisi ini menjadi penting karena beberapa hal: 1) bahan dasar pembuatan pakan (limbah pertanian) mudah didapat di wilayah Balng Gurah karena memang wilayah tersebut berada dalam sistem sosial budaya yang agrikultural; 2) pakan silase dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hewan ternak karena mengandung banyak nutrisi; 3) pembuatan silase mudah dan murah sehingga sangat berpeluang besar dalam meningkatkan kesejahteraan peternak; 4) di wilayah tersebut juga ada penyuluh yang dapat diajak bekerjasama untuk saling sharing pengetahuan terkait hal tersebut; 5) pakan silase dapat disimpan untuk jangka waktu yang lama sehingga ketika musim paceklik pakan datang, sislase dapat menjadi pilihan alternatif dalam pemenuhan pakan ternak; dan 6) menjadi solusi bagi peternak yang tidak memiliki banyak waktu untuk menggembala. Akhirnya, nasib akan berubah sejalan dengan kemauan dan komitmen kita untuk selalu berusaha mengubahnya. Dan salah satu usaha itu adalah mengimplementasikan ilmu yang didapat dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini.
Pendampingan Materi Kearifan Lokal Aceh Pada Guru Mata Pelajaran Sosiologi Kabupaten Aceh Utara Yunanda, Rizki; Nirzalin, Nirzalin; Rangkuty, Rakhmadsyah Putra; Meliza, Richa; Zainal, Suadi; Nasution, Abdullah Akhyar; Ketaren, Amiruddin; Riski, Aflia; Ilham, Iromi; Chalid, Ibrahim
Jurnal Solusi Masyarakat (JSM) Vol 2, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jsm.v2i1.15517

Abstract

Artikel ini membahas pendampingan materi kearifan lokal Aceh dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Sosiologi Kabupaten Aceh Utara. Latar belakangnya melibatkan kendala dalam pembelajaran sosiologi di SMA/MA Aceh Utara, seperti keterbatasan media pembelajaran dan minimnya bahan ajar berbasis kearifan lokal Aceh. Tim pelaksana, terdiri dari akademisi dan praktisi, berfokus pada pengembangan materi sosiologi yang lebih kontekstual dan relevan dengan kearifan lokal Aceh. Artikel mencatat langkah-langkah metodologis dan tahapan pelaksanaan kegiatan, termasuk identifikasi kompetensi dasar, analisis kebutuhan, dan penyusunan modul. Keberhasilan pengabdian ditunjukkan dengan produk berupa modul hasil pengembangan materi sosiologi. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan bagian dari upaya membangun komitmen bersama untuk memanfaatkan peran kampus dalam memberikan pendampingan materi kearifan lokal, mengingat terbatasnya guru mata pelajaran sosiologi di Kabupaten Aceh Utara. Artikel ini memberikan saran, termasuk penguatan kerjasama dengan sekolah dan diversifikasi materi pembelajaran, agar pengabdian ini dapat lebih berdampak dan menjadi contoh pendampingan materi kearifan lokal yang sukses