Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA PASIEN SKIZOFRENIA Bariyah, Ira; Rahayu, Dewi; Karyus, Aila; Noviansyah, Noviansyah; Budiati, Endang
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 13 No 1 (2024): April
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33475/jikmh.v13i1.353

Abstract

Pasien skizofrenia memiliki resiko tinggi mengalami masalah gigi dan mulut. Hasil observasi di RSJD Provinsi Lampung tahun 2022 diketahui dari 381 pasien 63% mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor yang berhubungan dengan perilaku kesehatan gigi dan mulut pada pasien skizofrenia. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel adalah pasien skizofrenia tahun 2022 yang berjumlah 88 pasien. Pengambilan data menggunakan kuesioner yang telah melalui uji coba. Analisis data secara univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian diketahui bahwa ada hubungan pengetahuan (p=0,000), sikap (p=0,001), pendidikan (p=0,004), aksesibilitas (p=0,007), dan peran petugas kesehatan (p=0,043) dengan kesehatan gigi dan mulut pasien skizofrenia di RSJD Provinsi Lampung. Variabel sikap merupakan variabel dominan (p=0,003; OR=5,1). Saran bagi petugas kesehatan di RSJD adalah memberikan pendidikan kesehatan gigi dan mulut yang terintegrasi dengan melibatkan tenaga medis gigi dalam tim perawatan pasien untuk memberikan perawatan gigi yang komprehensif.
ANALISIS DETERMINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA TENAGA KESEHATAN DALAM MENEMUKAN KASUS TUBERKULOSIS DENGAN INVESTIGASI KONTAK Putri, Adelia Meutia; Budiati, Endang; Adyas, Atikah; Setiaji, Bambang; Karyus, Aila
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 13 No 1 (2024): April
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33475/jikmh.v13i1.354

Abstract

Indonesia menempati peringkat ke-2 jumlah kasus tuberkulosis tertinggi di dunia. Langkah yang perlu dilakukan dalam meningkatkan kinerja dalam menemukan penderita TBC dengan cara aktif adalah pelacakan dan investigasi kontak. Pada tahun 2022 case detection rate Tuberkulosis di Kabupaten Pesawaran menempati urutan ke-8 di Provinsi Lampung dengan jumlah penemuan kasus 585 (46,02%) dari target sebesar 1332. Penemuan penderita TBC yang belum mencapai target membutuhkan kinerja tenaga kesehatan yang baik untuk mengurangi beban Tuberkulosis. Teori determinan kinerja menurut Hersey dkk menyatakan beberapa faktor mempengaruhi kinerja dengan istilah ACHIEVE (Ability, Clarity, Help, Incentive, Evaluation, Validity, Environment). Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel adalah pengelola Program Tuberkulosis Puskesmas dan perawat homecare sejumlah 90 responden yang diambil secara total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data secara univariat, bivariat dan multivariate. Hasil penelitian diketahui bahwa ada hubungan ability, clarity, help, incentive, validity, environment, dengan kinerja nakes dalam menemukan kasus Tuberkulosis dengan investigasi kontak, dan tidak ada hubungan antara evaluation dengan kinerja nakes. Variabel help, merupakan faktor dominan. Saran bagi dinas kesehatan agar melakukan pelatihan terutama kepada perawat homecare, melakukan supervise setiap bulan kepada kepala puskesmas, mengintegrasikan dan menyelaraskan upaya pengendalian Tuberkulosis dengan lintas sektor dalam penemuan kasus Tuberkulosis dengan investigasi kontak.
ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMERIKSAAN TRIPLE ELIMINASI PADA IBU HAMIL Indriani, Ratna Fitri; Adyas, Atikah; Arisandi, William; Noviansyah, Noviansyah; Karyus, Aila
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 13 No 1 (2024): April
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33475/jikmh.v13i1.355

Abstract

Triple eliminasi merupakan suatu program eliminasi atau pengurangan penularan HIV, Sifilis, dan Hepatitis B dari ibu ke bayi yang dilakukan secara bersamaan.. Pada tahun 2021 dengan jumlah K1 di wilayah kerja Puskesmas sebanyak 306 ibu hamil, sedangkan yang melakukan pemeriksaan tripel eliminasi ke Puskesmas sebanyak hanya 15 ibu hamil (4,9%), dan diperoleh hasil HbsAg positif sebanyak 4 orang. Tujuan Penelitian adalah diketahui faktor yang berhubungan dengan pemeriksaan triple eliminasi pada ibu hamil di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain Crossectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang berada di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah berjumlah 7994 ibu hamil dengan sampel digunakan sebanyak 192 responden menggunakan teknik proportional sampling. Penelitian telah dilaksanakan di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah pada bulan Februari - Maret 2023. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner. Analisi data secara univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil penelitian diketahui ada hubungan pengetahuan (p-value = 0,009), akses (p-value = 0,001), peran petugas kesehatan (p-value = 0,000), dukungan suami (p-value = 0,001), dengan pemeriksaan triple eliminasi pada ibu hamil di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah sedangkan tidak ada hubungan pendidikan (p-value = 0,712) dan pekerjaan (p-value = 3,153) dengan pemeriksaan triple eliminasi pada ibu hamil di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah. Variabel peran petugas merupakan faktor dominan dengan p-value = 0,001, OR = 3,3417. Saran diharapkan petugas kesehatan dapat meningkatkan upaya promosi tentang pentingnya pemeriksaan Tripel Eliminasi setiap ibu hamil, seperti dengan melakukan pnyuluhan secara kontinyu atau berkelanjutan di kelas ibu atau di posyandu.
ANALISIS SOSIALISASI, ANGGARAN DAN DORONGAN INSTANSI TERHADAP KEPESERTAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PEKERJA PENERIMA UPAH TENAGA HONORER SMP Jamani, Cecep; Budiati, Endang; Setiaji, Bambang; Karyus, Aila; Adyas, Atikah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 13 No 2 (2024): November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33475/jikmh.v13i2.362

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan sosialisasi, anggaran, dan dorongan instansi terhadap kepesertaan JKN. Desain penelitian kuantitatif pendekatan case control. Analisis menggunakan bivariat (chi-square). Populasi penelitian 2093 orang dengan sampel kontrol 43 orang tenaga honorer. Sampel penelitian tenaga pendidik SMP di kabupaten lampung tengah berjumlah 86 orang. Sampel kontrol merupakan tenaga pendidik yang belum menjadi kepesertaan JKN berjumlah 43, sampel kasus merupakan tenaga pendidik menjadi kepesertaan JKN berjumlah 43 orang. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Hasil uji statistik tidak terdapat hubungan sosialisasi (p-value 0,560, OR 1,410), terdapat hubungan anggaran (p-value 0,00, OR 13,404), terdapat hubungan dorongan instansi (p-value 0,005, OR 20,276) terhadap kepesertaan JKN SMP di Kabupaten Lampung Tengah tahun 2023. Variabel dominan terhadap kepesertaan adalah dorongan instansi dengan odds rasio 20,276. Saran: Pemerintah daerah membuat regulasi jelas terkait tenaga pendidik menjadi keanggotan JKN. Regulasi mengatur dan mendorong pemberi kerja/ sekolah (negeri maupun swasta) untuk mewajibkan tenaga pendidik (tetap atau honorer) ikut kepesertaan JKN. Tenaga pendidik dengan kategori tidak mampu dicover oleh pemerintah melalui PBI BPJS.
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK Ridhayati, Himmah; Karyus, Aila; Setiaji, Bambang; Pramudho, Kodrat; Adyas, Atikah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 13 No 2 (2024): November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33475/jikmh.v13i2.370

Abstract

RSIA Puri Betik Hati merupakan rumah sakit khusus yang memberikan pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak, sebagian besar pasien dan pengunjung didominasi oleh ibu, bayi dan anak-anak dimana lingkungan rumah sakit harus sehat bebas dari asap rokok. RSIA Puri Betik Hati sudah mengimplementasikan kebijakan larangan merokok melalui keputusan Direktur RSIA Puri Betik Hati Nomor 148/SK/DIR/RSIA-PBH/VIII/2020. Meskipun demikian, dalam proses monitoring masih ditemukan puntung rokok diarea rumah sakit hal ini menunjukkan masih ada yang merokok di area rumah sakit tanpa diketahui oleh petugas dan perlu dilakukan kajian mendalam mengenai bagaimana implementasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di RSIA Puri Betik Hati dan faktor-faktor apa saya yang menjadi penghambat dan keberhasilan suatu kebijakan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Dalam mendapatkan data penelitian peneliti menggunkan Teknik wawancara, observasi dan telaah dokumen kebijakan Kawasan Tanpa rokok di RSIA Puri Betik Hati. Informan dalam penelitian diperoleh dengan teknik purposive sampling berjumlah 8 orang analisis data menggunakan metode triangulasi. Berdasarkan hasil penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu kebijakan menurut teori George Edward III dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi sudah berjalan namun ada beberapa hal dalam pelaksanaanya belum maksimal yaitu dari faktor komunikasi internal masih belum sepenuhnya optimal karena beberapa staf belum memahami tentang aturan Kawasan Tanpa Rokok tersebut. Dari faktor sumber daya kurang maksimalnya dalam pengawasan hal tersebut disebabkan keterbatasan jumlah personil yang diberikan tanggung jawab dalam melakukan pengawasan. Dari aspek disposisi belum ada struktur khusus untuk mengimplementasikan kebijakan sedangkan dari aspek struktur birokrasi belum ada alur pelaksanaan kebijakan berupa SOP.
Analisis Pelaksanaan (Testing, Tracing, Treatment) Covid-19 Di Kabupaten Lampung Timur Dewi, Kadek Puspita; Adyas, Atikah; Noviansyah, Noviansyah; Budiati, Endang; Karyus, Aila; Putri, Dian Utama Pratiwi
Jurnal Kesehatan Panca Bhakti Lampung Vol 11 No 2 (2023): JKPBL Vol 11 No 2 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panca Bhakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47218/jkpbl.v11i2.192

Abstract

Upaya untuk memutus rantai penularan COVID-19 dikenal dengan Testing, Tracing, Treatment (3T). Tahun 2021 Angka positive rate di Kabupaten Lampung Timur sebesar 18,4% berada di atas angka standard WHO kurang dari 5%, hasil Testing di Kabupaten Lampung Timur 1:100.000 atau 2.752 perminggu. Tujuan penelitian untuk menganalisis pelaksanaan (testing, tracing, treatment) COVID di Kabupaten Lampung Timur yang dilaksanakan pada bulan Juni 2022. Metode penelitian adalah studi kasus yang bersifat kualitatif. Objek yang diteliti adalah testing, tracing, treatment. Pengumpulan data dengan wawancara mendalam dan triangulasi melalui FGD, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian didapatkan Testing: dilakukan oleh SDM petugas laboratorium dengan pemeriksaan antigen, berjumlah 27. Yang jumlah petugas ini tidak cukup untuk melakukan testing sesuai standard WHO, tidak tersedia fasilitas PCR sehingga membutuhkan hasil baca yang lama atau lebih dari 24 jam karena sampel dikirim ke Provinsi. Tracing : dilakukan oleh SDM surveilans dan tracer dari TNI POLRI yang diberikan pelatihan khusus, dilakukan dengan 2 metode yaitu online dan offline. Treatment : dilakukan oleh dokter dan tenaga kesehatan, sesuai dengan tupoksinya. Terdapat kendala dalam pengadaan logistic masker, APD, oksigen, dan obat-obatan. Saran agar pelaksanaan surveillance pandemic COVID-19 (Testing, Tracing, Treatment) di Kabupaten Lampung Timur dapat difasilitasi dengan pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (pengadaan cartridge tes cepat molekuler), pengadaan alat pemeriksaan PCR, pengadaan bahan APD, oksigen, obat-obatan COVID-19.
Evaluation of Health Promotion Implementation at General Ahmad Yani Hospital, Metro City Fansuri, Muhaimin; Setiaji, Bambang; Karyus, Aila; Budiati, Endang; Rolia, Eva; Irawan, Hengki
Miracle Journal of Public Health Vol 7 No 2 (2024): Miracle Journal of Public Health (MJPH)
Publisher : Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36566/mjph.v7i2.367

Abstract

The implementation of health promotion in hospitals faces various obstacles, one of which is the passive attitude of hospitals that only wait for patients to come without paying attention to health aspects in the surrounding environment. This study evaluates the suitability of implementing standards I, II, III, and IV of Hospital Health Promotion (PKRS) at RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro City. The study used a qualitative approach with descriptive methods and involved eight informants. Data were collected through in-depth interviews, observation, and documentation. The results showed that the implementation of PKRS regulations at RSUD Jenderal Ahmad Yani has yet to reach the optimal level. Standard I has yet to be met due to the lack of regulation related to CHAP in the Hospital Strategic Plan (Renstra). In standard II, no health promotion needs assessment has been conducted for various related parties. Meanwhile, in standard III, health promotion interventions have been carried out well for patients and families, although there are still areas for improvement in interventions for hospital human resources. Standard IV shows that monitoring and evaluation have yet to be implemented consistently. Implementing the PKRS regulation at RSUD Jenderal Ahmad Yani still requires improvement to reach the optimal level.
Analisis Faktor Pendorong dan Pemungkin yang Berhubungan dengan Kepatuhan Minum Obat Pasien DM tipe II Iqbal, M Buyung; Budiati, Endang; Karyus, Aila; Pramudho, PA Kodrat
Jurnal Dunia Kesmas Vol 13, No 4 (2024): Volume 13 Nomor 4
Publisher : Persatuan Dosen Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v13i4.16322

Abstract

Di Lampung Utara, ketidakpatuhan masih terjadi, berdasarkan hasil penelitian dari 412 responden, sebanyak 293 responden (71.1%) tidak patuh minum obat. Sedangkan hanya 119 responden (28.9%) patuh dalam mengkonsumsi obat. Penelitian bertujuan untuk menganalisis dukungan keluarga, peran perangkat desa, promosi kesehatan, peran petugas kesehatan dan peran tokoh masyarakat dengan kepatuhan minum obat pasien diabetes mellitus. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain pendekatan cross sectional. Populasi penelitian yaitu seluruh pasien dengan sampel 412 responden. Teknik sampling stratified random sampling. Hasil diketahui ada hubungan dukungan keluarga p-value 0,002, OR 2.685, peran perangkat desa p-value 0,014 dan OR 2.061, promosi kesehatan p-value 0,017 OR 2.522, peran petugas kesehatan p-value 0,008 OR 2.267, peran tokoh masyarakat p-value 0,032 dan OR 1.823. Variabel dukungan keluarga menjadi dominan berhubungan dengan kepatuhan minum obat pasien diabetes mellitus tipe II di Kabupaten Lampung Utara dengan p-value 0,001 dan OR (Exp (B)) 2.782. Melakukan advokasi dan audiensi dalam perumusan kebijakan, yang berfokus pada penyediaan program edukasi khusus untuk keluarga pasien diabetes dilaksanakan oleh dinas dan melibatkan sector eksternal seperti perguruan tinggi, komunitas, atau organisasi profesi.
Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Pengelolaan Limbah Medis B3 di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung Yunika, Desva; Karyus, Aila; Sujiah, Sujiah
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 2 (2025): Volume 7 Nomor 2 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i2.17854

Abstract

ABSTRACT Hospitals have large and complex health service organizations and activities so they have a high potential risk of work-related accidents and occupational diseases. B3 medical waste can be a means of accidents and disease transmission to health workers, visitors and medical waste management officers. Therefore, efforts are needed to minimize accidents and disease transmission. The aim of this research is to carry out risk identification, risk assessment, risk evaluation and control efforts in the process of managing B3 medical waste at the Bhayangkara Regional Police Hospital in Lampung. The type of research used is descriptive analytical research with mixed methods. To determine the value and level of risk based on the AS/NZS 4360:2004 standard. Next, risk control efforts are based on the results of the risk assessment. The potential risks found in this research are 9 risks in B3 medical waste management activities, namely being punctured/scratched/cut by sharp objects (syringes, ampoules, pieces of equipment, other sharp objects), falls/slips/sprains, unpleasant odors, exposure to liquids. chemicals, exposure to blood fluids, exposure to infectious diseases, low back pain, musculosceletal disorders and fatigue due to workload. The risk level in B3 medical waste management is low risk level. Control over potential risks consists of engineering control, administrative control and PPE (Personal Protective Equipment) control. For hospitals to maintain a low potential risk rating for B3 medical waste management. Keywords : Risk Management, K3RS, Medical Waste, AS/NZS 4360:2004  ABSTRAK Rumah sakit memiliki organisasi dan aktivitas pelayanan kesehatan yang besar dan kompleks sehingga memiliki potensi risiko tinggi terhadap kecelakaan akibat kerja dan penyakit akibat kerja. Limbah medis B3 dapat menjadi sarana kecelakaan dan penularan penyakit pada petugas kesehatan, pengunjung dan petugas pengelola limbah medis. Oleh karena itu, diperlukannya upaya untuk meminimalisir kecelakaan dan penularan penyakit. Tujuan dalam penelitian ini adalah melakukan identifikasi risiko, penilaian risiko, evaluasi risiko dan upaya pengendalian pada proses pengelolaan limbah medis B3 di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif analitik dengan mixed methods. Untuk mengetahui nilai dan level risiko berdasarkan standar AS/NZS 4360:2004. Selanjutnya, upaya pengendalian risiko dari hasil penilaian risiko. Potensi risiko yang ditemukan dalam penelitian ini terdapat 9 risiko pada kegiatan pengelolaan limbah medis B3 yaitu tertusuk/tergores/tersayat benda tajam (jarum suntik, ampul, pecahan alat, benda tajam lainnya), terjatuh/terpeleset/ terkilir, bau tidak sedap, terkena cairan kimia, terkena cairan darah, terpapar penyakit menular, low back pain, musculosceletal dicorders dan kelelahan akibat beban kerja. Tingkat risiko pada pengelolaan limbah medis B3 yaitu tingkat risiko rendah. Pengendalian terhadap potensi risiko terdiri dari pengendalian rekayasa teknik, pengendalian administratif dan pengendalian PPE (Personal Protective Equipment). Bagi pihak rumah sakit untuk mempertahankan peringkat potensi risiko pada posisi rendah terhadap pengelolaan limbah medis B3. Kata Kunci: Manajemen Risiko, K3RS, Limbah Medis, AS/NZS 4360:2004
Hubungan Status Gizi dan Kualitas Tidur Dengan Tingkat Kebugaran Jasmani pada Siswa di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Iman, Kabupaten Pesawaran, Lampung Tahun 2024 Yunanda, Yuda; Dalimunthe, Nathasa Khalida; Karyus, Aila
Journal of Education Technology Information Social Sciences and Health Vol 4, No 1 (2025): March 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jetish.v4i1.3883

Abstract

Latar belakang: Kebugaran jasmani anak sekolah mengacu pada kemampuan fisik yang dimiliki  anak-anak usia sekolah pada aktivitas sehari-hari dengan efisien dan tanpa kelelahan yang berlebihan. Anak usia sekolah termasuk kelompok yang rentan mengalami masalah gizi. Masalah gizi lebih dengan prevalensi 20,6% yaitu gemuk 11,1% dan sangat gemuk (obesitas) 9,5%. Adapun prevalensi kejadian pendek sebesar 23,6% dengan angka 6,7% sangat pendek dan 16,9% pendek. Tujuan penelitian ini adalah diketahui hubungan antara status gizi dan kualitas tidur dengan tingkat kebugaran jasmani pada siswa di Madrasah Ibtidaiyah nurul Iman, pesawaran tahun 2024. Pelaksanakan penelitian pada bulan Juni 2024. Metode : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelasional dan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas kelas IV dan V di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Iman, Pesawaran. Dengan minimal 54 sampel yang didapat. Hasil tersebut ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan univariat dan bivariat dengan analisis statistik menggunakan uji chi square. Hasil: Hasil uji distribusi frekuensi diketahui siswa dengan nilai status gizi baik sebanyak 22 siswa (39,3%). Sedangkan pada kualitas tidur yang baik siswa diketahui sebanyak 41 siswa (73,2%) dan sebanyak 21 siswa atau (37,5%) memiliki tingkat kebugaran jasmani sedang. Kesimpulan: Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan hubungan antara status gizi dengan tingkat kebugaran jasmani siswa (p value = 0,000) namun tidak terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan tingkat kebugaran jasmani siswa (p value = 0,066). Saran: Sebaiknya tes kebugaran yang di lakukan tidak hanya lari 800 meter saja yang mengartikan jangka pendek melainkan jangka panjang artinya pengetesan secara bertahap di tiap minggu pertemuan penjaskes dengan  memantau setiap perubahan siswa baik dari segi fisiknya, staminanya dan waktu kelelahan. Yang bisa lebih menggambarkan kebugaran jasmani siswa secara keseluruhan aktifitas dan tidak di satu waktu saja.