Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Determinan Faktor dari Gangguan Fungsi Kognitif pada Lansia Yuliharni, Siti; Jamil, Mohd; Wenny, Bunga Permata; Fitriani, Sukmah; Berlian, Rima; Putri, Putri; Nurleny, Nurleny
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 16, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v16i1.3162

Abstract

Proses menua mengakibatkan konsekuensi penurunan fungsi pada lansia, salah satunya penurunan fungsi kognitif, sehingga lansia berisiko mengalami demensia. Gangguan fungsi kognitif akan memberi dampak pada kemandirian lansia, dan penurunan kualitas hidup. Gangguan fungsi kognitif pada lansia dapat disebabkan banyak faktor. Penelitian ini bertujuan yaitu untuk melihat hubungan antara faktor-faktor dengan gangguan fungsi kognitif. Jenis penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 101 orang lansia menggunakan teknik convenience sampling. Pengumpulan data menggunakan instrument MMSE, PASE, Tensimeter, dan kuesioner data usia dan perilaku merokok. Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Terdapat hubungan yang bermakna pada usia (p value < 0,022), hipertensi (p value < 0,010), aktivitas fisik (p value < 0,000) dengan gangguan fungsi kognitif, serta tidak terdapat hubungan yang bermakna antara perilaku merokok dengan gangguan fungsi kognitif. Intervensi terkait pengontrolan tekanan darah dan aktivitas fisik perlu ditingkatkan untuk menghambat terjadinya gangguan fungsi kognitif pada lansia.
"Pengaruh Psychological Well-Being terhadap Tingkat Kesepian pada Lansia: Sebuah Studi Kuantitatif" wenny, bunga permata; Zulfiana, Lilis; Agoes, Gusti Sumarsih; Adelirandy, Okky; Mahathir, Mahathir; yuliharni, Siti
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 16, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v16i1.3194

Abstract

Usia lansia banyak mengalami proses perubahan diantaranya adalah perubahan mental dan psikologis. Kesepian merupakan gangguan psikologis yang paling sering terjadi pada lansia yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya psychological well being. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan hubungan psychological well being dengan kesepian pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang. Desain penelitian adalah correlation dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah lansia yang berada di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya sebanyak 148 orang lansia. Pengumpulan data menggunakan kuesioner PWBS (Psychological well being scale) untuk mengukur psychological well being dan DJGLS (de Jong Giervield Loneliness Scale) untuk mengukur tingkat kesepian. Analisa data menggunakan uji Spearman rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tengah Psycological well being  adalah 75,50 dan Kesepian 5,00. Terdapat hubungan yang signifikan antara psychological well being dengan kesepian p-value 0,000 (α < 0,05) pada lansia dengan arah negatif (r=-763) dan kekuatan korelasi kuat. Pengaruh psychological well being terhadap kesepian sebesar 58,2%. Diharapkan bagi perawat sebaiknya mendorong lansia menjadi aktif dalam mengikuti kegiatan, sehingga dapat meningkatkan psychological well being dan mengurangi perasaan kesepian yang di alami lansia. 
Strengthening Adolescent Mental Health Through School-Based Preventive Education and Coping Strategies at SMKN 1 Lembah Gumanti Mahathir, Mahathir; Wenny, Bunga Permata; Banowo, Agus Sri; Yuliharni, Siti; Sumarsih, Gusti; Jamil, Mohd; Yeni, Fitra; Sabri, Rika; Adelirandy, Okky
Warta Pengabdian Andalas Vol 32 No 3 (2025)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jwa.32.3.380-389.2025

Abstract

Adolescence is a critical developmental stage marked by physical, psychological, emotional, and social transitions that increase vulnerability to mental health challenges. Internal and external stressors such as academic pressure, peer relationships, and the school environment can heighten the risk of psychological distress. This community service program was conducted on 28 May 2025 at SMKN 1 Lembah Gumanti, Solok, West Sumatra, through collaboration between the Faculty of Nursing, Universitas Andalas, and the school community. The program aimed to increase awareness of adolescent mental health and promote preventive strategies through school-based education. The intervention was delivered in three phases: (1) screening and problem assessment using the SRQ-29, (2) educational sessions, and (3) stress management workshops. A total of 196 Grade XI students participated. Pre-test and post-test results demonstrated measurable improvements in knowledge of adolescent mental health (Mean pre-test = 7.69, SD = 1.89; Mean post-test = 8.49, SD = 1.91). Students also reported increased awareness of internal (resilience, emotional regulation, mindfulness) and external (peer support, school environment) factors influencing mental health, as well as confidence in applying stress management techniques. These findings underscore the importance of school-based interventions in raising awareness, strengthening coping skills, and preventing mental health problems among adolescents. Future programs may expand by incorporating peer-support models such as student mental health ambassadors to ensure sustainability and long-term impact.