Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Efek pemberian ekstrak jahe merah (zingiber officinale roxb. var. rubrum) terhadap jumlah sel spermatogenik mencit (mus musculus l.) jantan yang diiinduksi cyproterone acetate Irawati, Nur Bebi Ulfah; Sutriningsih, S; Anggraini, Windy Setia
Wellness And Healthy Magazine Vol 1, No 2 (2019): August
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu (UAP) Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.806 KB) | DOI: 10.30604/well.94122019

Abstract

Infertility in married couples can be caused by female also male factors, one of the fertility parameters can be seen through the ability of the spermatozoa produced. Red ginger known have an antioxidant effect which helps to reduce and prevent free radical substances. This study aims to analize the effect of red ginger extract on the number of spermatogenic cells of cyproterone acetate (CPA) induced mice. This study used Randomized Control Trial research. Samples of 25 male mice were devided into 5 groups. K as a negative control group was induced with a single dose of 1,17mg/ml CPA, P1 group was induced with CPA followed by oral 6 mg/ml red ginger extract, P2 group was induced with CPA followed by oral 12 mg/ml red ginger extract , P3 groups was induced with CPA followed by oral 24 mg/ml red ginger extract. Red ginger extract was administered daily for 28 days. The parameters of the spermatogenic cells of male mice in this study was include the number of spermatogonia cells, primary spermatocyte cells, and spermatid cells. The statistic test was used One-way ANOVA test (p less than 0,5) continued with least significance different (LSD) test. The results showed that extract of red ginger 6mg/ml, 12mg/ml and 24mg/ml can increase the number of spermatogonium cells, primary spermatocyte cells and spermatid cells of male mice induced by CPA.Abstrak: Infertilitas pada pasangan suami-istri dapat disebabkan oleh faktor perempuan atau laki-laki, salah satu parameter fertilitas dapat dilihat melalui kemampuan spermatozoa yang dihasilkan. Jahe merah diketahui memiliki zat antioksidan yang dan mampu mengurangi serta mencegah terbentuknya senyawa radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa efek ekstrak jahe merah dalam meningkatkan jumlah  spermatogenik mencit (Mus musculus L.) yang diinduksi cyproterone acetate (CPA). Metode penelitian menggunakan 25 ekor mencit jantan yang dibagi secara acak menjadi 5 kelompok yaitu normal, kontrol negatif, hanya diberikan cyproterone acetate 1,17mg/ml dan kelompok P1, P2, P3 yang diinduksi cyproterone acetate 1,17mg/ml selanjutnya diberikan ekstrak jahe merah dengan dosis P1; 6 mg/ml dan  P2; 12mg/ml, dan P3; 24mg/ml selama 28 hari. Parameter sel spermatogenik mencit jantan pada penelitian ini meliputi jumlah sel spermatogonium, sel spermatosit primer dan sel spermatid mencit jantan. Analisis data menggunakan uji One-way ANOVA kemudian dilanjutkan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak  jahe merah 6mg/ml, 12mg/ml dan 24mg/ml dapat meningkatkan jumlah sel spermatogonium, sel spermatosit primer dan sel spermatid mencit jantan yang diinduksi cyproterone acetate.
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL JAHE MERAH (Zingiber officinale Roxb var Rubrum) TERHADAP JUMLAH SPERMATOGENIK MENCIT (Mus musculus L.) YANG DIINDUKSI SIPROTERON ASETAT Nur Bebi Ulfah Irawati; Sutyarso Sutyarso; Hendri Busman
Jurnal Ilmiah Biologi Eksperimen dan Keanekaragaman Hayati (J-BEKH) Vol. 3 No. 2 (2016)
Publisher : Department of Biology Faculty of Mathematics and Natural Sciences Universitas Lampung in collaboration with The Indonesian Association of Biology (PBI) Lampung Branch.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jbekh.v3i2.80

Abstract

Infertilitas merupakan kondisi yang umum ditemukan dan dapat disebabkan oleh faktor perempuan atau laki-laki, parameter kesuburan dapat dilihat melalui kemampuan spermatozoa yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol jahe merah dalam meningkatkan jumlah spermatogenik mencit(Mus musculus L.) yang diinduksi siproteron asetat. Penelitian ini menggunakan 25 ekor mencit jantan yang dibagi secara acak menjadi 5 kelompok yaitu kontrol normal, dimana hanya akan diberi pakan dan aquades. Kontrol negatif, diberikan siproteron asetat 1,17mg/ml secara oral selama 7 hari. Kelompok P1, P2 dan P3 diinduksi siproteron asetat 1,17mg/ml secara oral selama 7 hari kemudian diberikan ekstrak etanol jahe merah dengan dosis P1: 6 mg/ml, P2: 12mg/ml, dan P3: 24mg/ml selama 28 hari. Parameter yang dihitung dan diamati pada penelitian ini adalah jumlah sel spermatogonium, sel spermatosit primer dan sel spermatid mencit jantan. Pengaruh ekstrak terhadap parameter dianalisis dengan Analysis of Varian (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol jahe merah yang diberikan pada dosis yang berbeda dapat meningkatkan jumlah sel spermatogonium, sel spermatosit primer dan sel spermatid mencit jantan yang diinduksi siproteron asetat.
Ginger Aromatherapy (Zingiber Officinale) Against Post Partum Pain Nur Bebi Ulfah Irawati; Adhesty Novita Xanda
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 8, No 1 (2022): Vol. 8 No. 1, Januari 2022
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v8i1.5358

Abstract

Latar belakang: Persalinan merupakan serangkaian proses fisiologis dan psikologis yang dapat mengakibatkan terjadinya nyeri, keadaan cemas dan lelah akibat kerusakan pada jaringan. Terapi non farmakologis menggunakan aromaterapi merupakan salah satu alternatif dalam penatalaksanaan nyeri. Aromaterapi jahe yang memiliki kandungan minyak atsiri dan diketahui memberikan efek farmakologis pada kesehatan. Terapi komplementer menggunakan aromaterapi Jahe telah mulai dilakukan pada remaja untuk mengurangi rasa nyeri saat menstruasi, penelitian menggunakan aromaterapi jahe dilakukan sebagai terapi pada pasien kemoterapi dengan gejala mual dan muntah dan pasien pasca operasi anestesi.Tujuan: Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas aroma terapi jahe (Zingiber officinale) terhadap nyeri pada ibu postpartumMetode: Penelitian ini merupakan quasy-experiment, pendekatan pre-test post-test control group design, dengan membandingkan skala nyeri pada saat sebelum dan sesudah diberikan intervensi.Hasil: Karakteristik responden menunjukkan bahwa mayoritas responden berusia dewasa awal (67,6%), sebagian besar pendidikan terakhir SMA (61,8%) kemudian karakteristik paritas responden sebagian besar responden adalah primipara (41,2%). Hasil uji Man-whitney diperoleh nilai rata-rata pada kelompok eksperimen menunjukkan nilai p-value (< 0,05) lebih tinggi yang mengindikasikan bahwa pemberian aromaterapi jahe efektif dalam mengurangi nyeri post partum.Simpulan: Aroma terapi jahe mampu memberikan efek positif terhadap rasa nyeri post partum sehingga penggunaan aromaterapi dapat menjadi alternatif sebagai terapi komplementer pada pasien yang mengalami nyeri post partum.Saran Perlu dilakukan penyebarluasan informasi dan pengetahuan tentang terapi non farmakologi pemberian aromaterapi jahe sebagai intervensi keperawatan pada manajemen terbaik, penelitian terkait aromaterapi masih perlu dilakukan untuk mengembangkan potensi aromaterapi sebagai terapi non farmakologis yang dapat digunakan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi oleh penelitian yang akan datang dengan menggunakan bahan aktif dari aromaterapi lainnya serta menggunakan teknik intervensi yang berbeda. Kata kunci: Aroma terapi jahe, Nyeri, Post partum. ABSTRACT Background: Labor is a series of physiological and psychological processes that can lead to pain, anxiety and fatigue due to tissue damage. Non-pharmacological therapy using aromatherapy is an alternative in pain management. Ginger aromatherapy contains essential oils and is known to have pharmacological effects on health. Complementary therapy using ginger aromatherapy has begun to be carried out in adolescents as a reduction in pain during menstruation, research using ginger aromatherapy is carried out as a therapeutic effort in reducing or eliminating symptoms of nausea and vomiting in chemotherapy patients and post-anesthesia patient.Purpose: to determine the effectiveness of ginger (Zingiber officinale) aromatherapy on postpartum maternal pain.Methods: The design of this study was a quasi-experimental, pre-test post-test control group design approach, by comparing the pain scale before and after the interventionResults: Characteristics of respondents showed that most of the respondents entered the category of early adulthood (67.6%), most of the respondents had a high school education (61.8%) then the parity characteristics of most of the respondents were included in the primipara criteria (41.2%). The results of the Man-Whitney test obtained that the average value in the experimental group was higher with a p-value obtained <0.05 so it can be concluded that the administration of ginger aromatherapy is effective in reducing postpartum pain.Conclusion: Ginger aromatherapy gave a positive effect on postpartum maternal pain so that the use of aromatherapy can be an alternative as complementary therapy in patients who experience postpartum pain.Suggestion It is necessary to disseminate information and knowledge about non-pharmacological therapy giving ginger aromatherapy as a nursing intervention in the best management, research related to aromatherapy still needs to be done to develop the potential of aromatherapy as a non-pharmacological therapy that can be used. The results of this study are expected to be a reference for future research using active ingredients from other aromatherapy and using different intervention techniques. Keywords: Ginger aromatherapy, Pain, Postpartum. 
RESISTENSI NYAMUK Aedes aegypti TERHADAP CYPERMETHRIN DI KABUPATEN KLATEN, JAWA TENGAH Irawati, Nur Bebi Ulfah; Putri, Novita Eka
Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 15 No. 1 (2021)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/rj.v15i1.2608

Abstract

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is still a global health problem. The Aedes aegypti mosquito transmits DHF, so vector control is an effective strategy in disease prevention. One of the insecticides that have long been used in the Klaten Regency is cypermethrin. However, cases of DHF have been reported to have fluctuated over the past ten years. This study aims to determine the resistance of Ae.aegypti against cypermethrin. Ae.aegypti was obtained from three endemic sub-districts with the highest Ceper District cases, then colonized to the first generation (F1). The CDC bottle bioassay method was applied to determine mosquitoes' resistance status to cypermethrin at a dose of 10 µg/ml. The results showed that cypermethrin resistance was found in all samples, from moderate to resistant levels. One sub-district sample showed resistance to cypermethrin (89% mortality after 30 minutes). Two sub-district else showed moderate resistance status (97% mortality after 30 minutes). The continuous use of the insecticide cypermethrin has had a resistance impact on the dengue vector. Community participation in eradicating breeding places is the main form of DHF control and insecticides with various active ingredients.
HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERILAKU DAN KEBERSHIAN PERSONAL DENGAN PREVALENSI INFESTASI SKABIES PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN KECAMATAN RANGKASBITUNG, LEBAK, BANTEN Trasia, Reqgi First; Hakyanto, Eka; Ulfah Irawati, Nur Bebi
Medika Alkhairaat: Jurnal Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Vol 7 No 01 (2025): April
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/ma.v7i01.290

Abstract

ABSTRAK Skabies merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi tungau kecil bernama Sarcoptes scabei varietas hominis yang memiliki tingkat penularan tinggi, terutama di lingkungan dengan kepadatan penduduk tinggi seperti pondok pesantren. Faktor-faktor seperti kebersihan personal yang kurang baik, sanitasi yang buruk, serta rendahnya pengetahuan santri tentang skabies berkontribusi terhadap tingginya prevalensi penyakit ini. Riset ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan, perilaku, dan kebersihan personal dengan prevalensi skabies pada santri di Pondok Pesantren Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten. Riset ini menggunakan metode analitik observasional dengan desain cross-sectional dan pengambilan data dilakukan melalui metode kuesioner. Hasil Riset menunjukkan bahwa prevalensi infestasi skabies di pondok pesantren tersebut mencapai 17,3%, namun tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan (p = 0,708), perilaku (p = 0,667), dan kebersihan personal (p = 0,134) dengan kejadian skabies. Meskipun tidak signifikan, individu dengan kebersihan personal yang lebih baik cenderung memiliki risiko lebih rendah terhadap skabies. Oleh karena itu, upaya edukasi kesehatan, peningkatan kebersihan, serta isolasi bagi santri yang terinfeksi tetap perlu diperkuat untuk mencegah penyebaran skabies di lingkungan pesantren. ABSTRACT Scabies is a skin disease caused by the infestation of a small mite called Sarcoptes scabei variety hominis that has a high transmission rate, especially in high population density environments such as boarding schools. Factors such as poor personal hygiene, poor sanitation, and low knowledge of students about scabies contribute to the high prevalence of this disease. This study aimed to analyze the relationship between knowledge, behavior, and personal hygiene with the prevalence of scabies among students in Islamic boarding schools in Rangkasbitung District, Lebak Regency, Banten. This research used an observational analytic method with a cross-sectional design and data collection was done through a questionnaire method. The results showed that the prevalence of scabies infestation in the boarding school reached 17.3%, but there was no significant relationship between the level of knowledge (p = 0.708), behavior (p = 0.667), and personal hygiene (p = 0.134) with the incidence of scabies. Although not significant, individuals with better personal hygiene tend to have a lower risk of scabies. Therefore, health education efforts, improved hygiene, and isolation for infected students still need to be strengthened to prevent the spread of scabies in the pesantren environment.
EFEKTIVITAS SUPLEMEN ERGOGENIK TERHADAP PERFORMA ATLETIK : TINJAUAN PUSTAKA TERHADAP BUKTI ILMIAH TERKINI Hermawati, Luluk; Irawati, Nur Bebi Ulfah; Zulfa, Hilizza Awalina
Journal of Sport Science and Tourism Activity Vol 4, No 1 (2025): Journal of Sport Science and Tourism Activity (JOSITA)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/josita.v4i1.32026

Abstract

Suplemen ergogenik digunakan secara luas oleh atlet dan individu aktif untuk meningkatkan kapasitas fisik, mempercepat pemulihan pascalatihan, serta mendukung adaptasi fisiologis terhadap beban latihan yang intensif. Suplemen ini bertujuan untuk meningkatkan berbagai aspek performa seperti daya tahan, kekuatan otot, dan ketahanan terhadap kelelahan. Artikel ini bertujuan untuk meninjau bukti ilmiah terkini mengenai efektivitas berbagai jenis suplemen ergogenik yang sering digunakan, termasuk kafein, kreatin, beta-alanin, natrium bikarbonat, dan nitrat. Tinjauan pustaka dilakukan melalui pencarian artikel yang diterbitkan antara tahun 2015 hingga 2025 pada basis data PubMed, Scopus, dan Google Scholar. Hasil peninjauan menunjukkan bahwa banyak suplemen tersebut memiliki dukungan ilmiah yang kuat dalam meningkatkan performa atletik, apabila dikonsumsi dengan dosis yang tepat, waktu penggunaan yang sesuai, serta disesuaikan dengan jenis olahraga dan karakteristik fisiologis individu. Namun, efektivitasnya tidak bersifat universal dan dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor kontekstual. Oleh karena itu, edukasi yang berbasis bukti ilmiah serta pengawasan oleh tenaga kesehatan atau profesional olahraga sangat penting untuk memastikan keamanan penggunaan, menghindari efek samping, dan memperoleh manfaat yang optimal secara individual dan berkelanjutan.
STUDI HISTOPATOLOGI PENGARUH PEMBERIAN DMBA SECARA TOPIKAL PADA ORGAN HATI MENCIT C3H/HEJ Ariany, Devy; Rahman, Abd; Rachmawati, Nurlaely Mida; Hermawati, Luluk; Irawati, Nur Bebi Ulfah
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran Vol. 10 No. 1 (2025): Maret
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/mtj.v10i1.1892

Abstract

Skrining Status Gizi Anak sebagai Upaya Pencegahan Masalah Gizi di Kasemen Serang Utami, Louisa Ivana; Hermawati, Luluk; Rachmat, Omat; Prameswari, Yuda Nabella; Wulansari, Ekawati Rini; Irawati, Nur Bebi Ulfah
KOMUNITA: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 4 No 3 (2025): Agustus
Publisher : PELITA NUSA TENGGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60004/komunita.v4i3.253

Abstract

Masalah gizi pada anak masih menjadi tantangan kesehatan masyarakat yang penting, terutama di daerah dengan akses terbatas terhadap informasi gizi. Kegiatan pengabdian ini bertujuan melakukan deteksi dini masalah gizi pada anak usia 0-5 tahun di Desa Kasemen melalui skrining status gizi berbasis berat badan dan panjang badan Metode meliputi pengukuran berat dan tinggi badan, klasifikasi status gizi berdasarkan standar WHO, serta edukasi kepada orang tua. Sebanyak 105 anak dilakukan skrining, dengan hasil mayoritas memiliki status gizi normal (75,2%), namun masih ditemukan kasus stunting (14,3%), wasting (19%), dan kelebihan gizi (5,8%). Kegiatan ini menunjukkan bahwa skrining sederhana dan edukasi gizi berbasis komunitas dapat menjadi strategi efektif dalam deteksi dan pencegahan masalah gizi anak. Temuan ini menekankan pentingnya intervensi gizi yang berkelanjutan dan berbasis keluarga di tingkat komunitas.
ASI SEBAGAI INTERVENSI KESEHATAN IBU DAN ANAK Zulfa, Hilizza Awalina; Adhayati, Baety; Prameswari, Yuda Nabella; Amelia, Rossa; Irawati, Nur Bebi Ulfah; Hermawati, Luluk
JOURNAL OF BAJA HEALTH SCIENCE Vol. 5 No. 02 (2025): Journal of Baja Health Science
Publisher : Universitas Banten Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/gh2m9936

Abstract

Cakupan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan di Indonesia masih tertinggal, hanya mencapai sekitar 52,5% pada tahun 2022. Padahal ASI tidak hanya menyediakan energi makronutrien seperti karbohidrat, protein, dan lemak, tetapi juga mengandung mikronutrien penting termasuk vitamin dan mineral. ASI juga mendukung perkembangan organ secara optimal, membentuk kekebalan, serta mengatur metabolisme tubuh. Meskipun manfaat ASI begitu banyak, implementasi menyusui di Indonesia memiliki beragam tantangan. Artikel ini meninjau bukti ilmiah terkini mengenai peran ASI sebagai pondasi kesehatan ibu dan anak dari dua sudut pandang utama: biomedis dan kesehatan masyarakat. Pencarian literatur dilakukan melalui basis data PubMed dan Google Scholar dengan kata kunci breastfeeding, breast milk, maternal health, dan child health. Hanya artikel yang diterbitkan antara tahun 2015 dan 2025 yang dipilih berdasarkan relevansinya dengan topik dan kesesuaian metodologinya. Praktik pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama terbukti efektif menurunkan angka kesakitan, kematian bayi, serta risiko stunting. Namun, cakupan ASI eksklusif di Indonesia masih belum optimal akibat berbagai hambatan seperti keterbatasan cuti melahirkan, kurangnya fasilitas laktasi di tempat kerja, serta gencarnya promosi susu formula yang menjadi penghalang bagi ibu untuk memberikan ASI. Aktivitas menyusui menjadi sebuah investasi biologis dan emosional yang berdampak positif bagi ibu dan anak. Dalam mendukung praktik menyusui yang optimal, diperlukan kebijakan dan dukungan sosial yang memadai, termasuk fasilitas laktasi dan edukasi yang menyeluruh
Pengembangan Sistem Klasifikasi Retinopati Diabetik Berbasis Tekstur Tapis Gabor pada Pembuluh Darah dan Eksudat Menggunakan SVM Irawati, Nur Bebi Ulfah; Kuspranoto, Abdul Haris; Hermawati, Luluk; Yudono, Muchtar Ali Setyo; Muntasiroh, Laily
MEDIA ELEKTRIKA Vol 18, No 1 (2025): Vol 18, No 1 (2025)
Publisher : PSRE UNIMUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/me.v18i1.18207

Abstract

Retinopati Diabetik (RD) merupakan komplikasi mikrovaskular akibat diabetes melitus yang dapat menyebabkan kebutaan. Deteksi otomatis berbasis citra fundus retina menjadi solusi untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi diagnosis. Penelitian ini mengembangkan sistem klasifikasi otomatis tingkat keparahan RD menggunakan metode ekstraksi fitur Tapis Gabor dan algoritma Support Vector Machine (SVM). Citra fundus diklasifikasikan ke dalam empat kelas: normal, mild, moderate, dan severe. Ekstraksi fitur dilakukan pada dua objek utama, yaitu pembuluh darah dan eksudat, menggunakan parameter statistik orde pertama berupa mean, variance, dan entropy dari hasil konvolusi Tapis Gabor. Klasifikasi menggunakan SVM dengan kernel Radial Basis Function dan dievaluasi melalui 10-fold stratified cross-validation. Hasil menunjukkan bahwa sistem berbasis fitur pembuluh darah memberikan akurasi, sensitivitas, dan spesifisitas rerata masing-masing sebesar 92,9%, 92,9%, dan 96,7%. Sementara itu, sistem berbasis eksudat menghasilkan akurasi 82,1%, sensitivitas 82,1%, dan spesifisitas 94%. Fitur pembuluh darah lebih stabil dalam mengidentifikasi seluruh kelas RD, sedangkan eksudat berkontribusi signifikan pada deteksi tingkat keparahan tinggi. Kombinasi kedua fitur direkomendasikan untuk meningkatkan performa sistem klasifikasi.