Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

EFL Learners’ Views on the Use of Code-Switching in Reducing Speaking Anxiety Sholikhah, Mar'atus; Isnaini, Moh Hasbullah
VELES Voices of English Language Education Society Vol 8 No 1 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/veles.v8i1.25442

Abstract

Anxiety is a common obstacle for students in English speaking classes. Many EFL (English as a Foreign Language) students struggle with speaking anxiety which makes them have to switch languages from their L1 and known as code-switching (CS). While previous studies have highlighted the benefits of CS in English language learning, particularly in speaking, little attention has been given to specifically investigating its use by senior high school students to lower their speaking anxiety. Therefore, this study aims at investigating the types of CS employed by students in the classroom and to understand the student’s opinions about their experience on the influence of CS used by them to reduce their speaking anxiety. This exploratory study employed observation and interviews for data collections. This study found that students use three types of CS during speaking in English language classes, namely tag-switching, intra-sentential switching, and inter-sentential switching. Additionally, it is found that CS plays an important role in reducing students' speaking apprehension, fear of negative evaluation, and test anxiety. This research highlights the importance of CS in addressing speaking anxiety among EFL learners. Educators can use this understanding to tailor instructional approaches and provide better support for students in their language acquisition journey.
AKTIVITAS BELAJAR PADA REMAJA PUTRI SAAT MENGALAMI MENSTRUASI DI MIN 1 BOJONEGORO Utami, Wiwik; Agung Susanti, Dwi; Pinandia Sustami, Raffiky; Riyani, Arum; sholikhah, Mar'atus; Palupi, Hendri
Asuhan Kesehatan : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan dan Keperawatan Vol. 13 No. 2 (2022): Asuhan Kesehatan Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : LPPM STIKES Rajekwesi Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Setiap wanita yang berusia akil balik pasti mengalami menstruasi. Tidak jarang selama menstruasi juga ada beberapa keluhan, diantaranya yang paling sering adalah dismenotra. Dismenore merupakan rasa nyeri saat menstruasi yang sering mengganggu wanita. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi gambaran aktivitas belajar pada remaja putri di MIN 1 Bojonegoro saat mengalami dismenore. Desain penelitian dekriptif, pendekatan survei, populasi seluruh remaja putri kelas 6 MIN 1 Bojonegoro sejumlah 85 responden, sampling yang di gunakan purposive samplings sebanyak 66 responden, Dengan variabel aktivitas belajar pada remaja putri saat mengalami disminore, pengumpulan data menggunakan kuesioner kemudian dilakukan editing, coding, scoring, tabulating setelah itu disajikan dengan bentuk tabel atau grafik. Hasil penelitian dari 66 responden remaja putri usia 11 – 13 tahun yang sudah menstruasi dan mengalami disminore di MIN 1 Bojonegoro diperoleh hasil bahwa lebih dari sebagian responden dismenorea tidak mengganggu pelajaran (53%), sedangkan kurang dari sebagian aktivitas belajar meningkat (35%), dan kurang dari sebagian aktivitas belajar berkurang (12%). Sebaiknya saat menstruasi responden tetap wajar dalam belajarn, menjaga kesehatan mental dan fisik dengan mengkonsumsi nutrisi gizi seimbang sehingga dapat beradaptasi dengan nyeri haid. Kata Kunci : Dismenore, Remaja , Aktivitas belajar
Pencegahan Kecacingan Anak Melalui PHBS Dan DAGUSIBU Obat Cacing Di Panti Asuhan Fatmawati Palembang Sholikhah, Mar'atus; Sarmadi; Vionari, Metha
Jurnal Entitas Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2025): AGUSTUS
Publisher : PT Mara Cendekia Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64465/jepm.v1i1.10

Abstract

Cacingan merupakan salah satu masalah kesehatan yang masih sering terjadi pada anak-anak di Indonesia, terutama di daerah dengan sanitasi yang kurang baik. Penyakit ini dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak secara fisik maupun kognitif. Pencegahan kecacingan dapat dilakukan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) secara konsisten. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman mitra mengenai infeksi kecacingan dan tatalaksana pencegahan kecacingan melalui penggunaan obat cacing, dan pentingnya menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan. Hasil dari serangkaian kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan pemahaman mitra yang tercermin dari focus group discussion mengenai pentingnya pemberian obat cacing secara berkala, cara mendapatkan dan menyimpan obat yang tepat, serta pengelolaan limbah obat yang benar. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah bahwa penguatan peran orangtua atau pengasuh yayasan melalui pendekatan DAGUSIBU efektif dalam meningkatkan peran serta mereka dalam pencegahan cacingan anak. Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi model pemberdayaan kesehatan masyarakat berbasis keluarga.
Pemberdayaan Kader Peduli Tentang Penggunaan Sirup Obat Antipiretik Dalam Menurunkan Kecemasan Orang Tua Sholikhah, Mar'atus; Sarmadi
Jurnal Entitas Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2025): AGUSTUS
Publisher : PT Mara Cendekia Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64465/jepm.v1i1.17

Abstract

Orang tua dan para guru di SDIT Fathona Maskarebet merasa sangat khawatir dan cemas tentang pemberitaan bahaya sirup yang dapat menyebabkan gagal ginjal anak. Hingga saat ini para orang tua takut untuk memberikan obat antipiretik maupun obat yang lain kepada sang buah hati saat menderita keluhan demam, nyeri, sakit gigi, flu maupun batuk. Selain itu, orang tua yang dahulunya rutin memberikan multivitamin atau penambah daya datah tubuh yang berbentuk sirup turut menghentikan penggunaannya karena rasa takut yang berlebihan. Selain itu orang tua menganggap segala bentuk obat khususnya sirup dapat menyebabkan penurunan fungsi ginjal pada anaknya. Metode pelaksanaan yang akan diterapkan kepada kelompok masyarakat diawali dengan persiapan (perizinan, koordinasi, dan penyiapan instrumen), kemudian tahap pelaksanaan dengan memeriksa jumlah orang tua yang cemas terhadap penggunaan sirup, pengukuran pengetahuan tentang definisi dan fungsi antipiretik, cara mengetahui aman/ tidaknya suatu sirup obat, opsi bentuk sediaan obat antipiretik selain bentuk sirup (suppositoria, patch, tablet kunyah), dan terapi suportif pereda demam. Kegiatan selanjutnya yakni pelaksanaan penyuluhan dengan ceramah/ demonstrasi/ peragaan serta penanyangan video edukasi serta pembagian brosur. Pengukuran pengetahuan kembali juga diterapkan  pada kegiatan ini, selanjutnya pelaksanaan kegiatan pengabdian diakhiri dengan monitoring dan evaluasi kegiatan dengan membentuk kader peduli penggunaan sirup antipiretik. Berdasarkan seluruh rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa penyuluhan dapat diterima dan difahami dengan baik. Hal ini ditunjukkan dari peningkatan nilai kuisioner setelah penyuluhan. Sebagai tindak lanjut dari program pengabdian ini maka tim pengabdi dan mitra menjalin kerjasama secara kelembagaan untuk memastikan bahwa kegiatan ini dapat terus berlanjut sehingga tidak ada kecemasan orang tua di sekolah tersebut.
Pemberdayaan Ibu PKK Dalam Pembuatan Jamu Instan Jahe Merah Sebagai Suplemen Imunitas Tubuh Sholikhah, Mar'atus; Sarmadi; Maryanti, Lilis
Jurnal Entitas Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2025): AGUSTUS
Publisher : PT Mara Cendekia Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64465/jepm.v1i1.18

Abstract

Permintaan masyarakat terhadap produk kesehatan yang praktis dan siap saji kian meningkat, termasuk konsumsi jamu instan. Jahe merah memiliki kandungan gingerol dan shogaol yang berfungsi sebagai imunomodulator. Namun, ibu-ibu PKK RT 11 Kelurahan Azhar Permai belum memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam pengolahan jahe merah menjadi jamu instan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam memproduksi jamu instan sebagai suplemen imunitas. Metode pelaksanaan meliputi observasi, perizinan, penyuluhan dan demonstrasi berbasis video, serta monitoring dan evaluasi. Hasil menunjukkan terjadi peningkatan pemahaman dan keterampilan mitra mengenai pemanfaatan dan pengolahan tanaman obat jahe merah. Kegiatan ini berhasil membangun kesadaran dan meningkatkan keterampilan ibu-ibu dalam memproduksi jamu instan yang aman, praktis, dan bernilai ekonomi.