Dalam berbagai sektor industri seperti industri minyak dan gas pengambilan sampel merupakan komponen penting dalam pengawasan kualitas produk. Pengambilan sampel yang tepat dapat membantu dalam memantau proses produksi. Pengambilan sampel manual memiliki sejumlah masalah potensial, seperti kelalaian operator, teknik pengambilan sampel, dan seringkali lebih memakan waktu. Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi di era globalisasi yang makin meningkat, salah satu teknologi yang digunakan pada industri minyak dan gas bumi dalam pengambilan sampel crude oil adalah automatic inline sampler (AIS). Tentu perubahan ini sangatlah berpengaruh dari segi meningkatnya efisiensi waktu, tenaga dan lain – lain dalam pengambilan sampel. AIS (Automatic Inline Sampler) merupakan salah satu alat yang perannya sangat vital dalam membantu atau mendukug operator dalam pengambilan sampel minyak mentah (crude oil). Karena dengan adanya AIS ini operator dapat memonitoring dari kejauhan dan pengambilannya juga dilakukan secara representatif. Dalam pengoperasian AIS ini nantinya akan dilakukan perhitungan menggunakan standar API 8.2. Pada penelitian ini, hasil perhitungan berdasarkan API 8.2 adalah pada Cargo E diperoleh batch size 14308 m3 dan volume sampling can 1,43 liter selanjutnya untuk Cargo B1 sebesar 15.898 m3 dan 1,64 liter dan B2 sebesar 14.944 m3 dan 1,55 liter. Secara keseluruhan, pengambilan sampel crude oil pada PT XYZ dengan automatic inline sampling lebih unggul dalam hal efisiensi, keamanan, akurasi, dan konsistensi data dibandingkan dengan pengambilan sampel secara manual.