p-Index From 2020 - 2025
5.091
P-Index
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI PROGRAM LINIER Akhyar, Mustofa; Mardianto; Maysarah, Siti
Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 1 No 2 (2021): Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Yayasan Amanah Nur Aman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Tingkat kesulitan siswa kelas XII IPA dalam mengerjakan soal cerita pada materi program linier berdasarkan analisis Newman. (2) Penyebab siswa kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita pada materi program linier. (3) Upaya mengatasi kesulitan mengerjakan soal cerita pada materi program linier. Analisis terhadap kesalahan yang dilakukan dalam mengerjakan soal cerita pada materi program linier yaitu: (1) Kesalahan dalam membaca masalah,(2) Kesalahan dalam memahami masalah,. (3) Kesalahan dalam transformasi masalah, (4) Kesalahan dalam keterampilan proses. (5) Kesalahan dalam penulisan jawaban akhir Adapun upaya dalam mengatasi siswa YANG mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal cerita pada materi program linier adalah dengan: (1) Mengikuti bimbingan belajar, (2) Melakukan edukasi yang baik antara guru dengan para siswa di kelas. (3) Melakukan diskusi kelompok antar teman sejawat, (4) Saling membahas penyebab siswa mendapatkan remedial serta mencari solusinya, serta; (5) Diadakannya bimbingan pribadi antar guru dengan murid. Kata Kunci: Analisis Kesulitan; Soal Cerita; Program Linear; Metode Newman.   ABSTRACK       This study aims to determine: (1) The level of difficulty of class XII science students in working on story problems on linear programming material based on Newman's analysis. (2) The cause of students' difficulties in solving story problems on linear programming material. (3) Efforts to overcome the difficulties of working on story problems on linear programming material. Analysis of the errors made in working on story problems on linear programming material, namely: (1) Errors in reading the problem, (2) Errors in understanding the problem,. (3) Errors in problem transformation, (4) Errors in process skills. (5) Errors in writing the final answer. The efforts to overcome students who have difficulty in working on story questions on linear program material are: (1) Following tutoring, (2) Conducting good education between teachers and students in class. (3) Conduct group discussions among peers, (4) discuss the causes of students getting remedial and find solutions, and; (5) The holding of personal guidance between teachers and students.  Keywords: Difficulty Analysis; Story Problems; Linear Programming; Newman's method.
PERBANDINGAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING DAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS Mutia, Dhini Indar; Mardianto; Ananda, Rusydi
Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 1 No 2 (2021): Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Yayasan Amanah Nur Aman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan Student Facilitator and Explaining dan Reciprocal Teaching terhadap kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian quasi eksperimen. Populasinya adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 16 Lubuk Pakam. Sampel pada penelitian ini 2 kelas yaitu kelas VIII-A dan VIII-B. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa yaitu tes berbentuk uraian. Berdasarkan hasil analisis uji F, didapat nilai   dan  . Diketahui bahwa nilai  , ini membuktikan bahwa kemampuan berpikir kritis yang diajarkan dengan Student Facilitator and Explaning lebih baik daripada siswa yang diajarkan dengan Reciprocal Teaching. Kata Kunci : Student Facilitator and Explaining; Reciprocal Teaching; Berpikir Kritis.   Abstrak     This study aims to determine the comparison between Student Facilitator and Explaining and Reciprocal Teaching on critical thinking skills. This research is a quantitative research with a quasi-experimental type of research. The population is all students of class VIII SMP Muhammadiyah 16 Lubuk Pakam. The sample in this study was 2 classes, namely class VIII-A and VIII-B. The instrument used to determine the critical ability of students in conducting experiments. Based on the results of the F test analysis, obtained F value = 5.334 and F table = 4.007. It is known that F value > F table, this proves that critical thinking skills taught by Student Facilitator and Explaning are better than students taught by Reciprocal Teaching.  Keyword: Student Facilitator and Explaining, Reciprocal Teaching, Critical Thinking.
ANALISIS KEMAMPUAN MATEMATIS SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH DENGAN METODE DISKUSI BERDASARKAN IQ Marisa, Isnaida; Mardianto; Maysarah, Siti
Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 3 (2022): Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Yayasan Amanah Nur Aman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1089/relevan.v2i3.380

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemahaman matematis siswa dalam memecahkan masalah matematik dengan metode diskusi berdasarkan tingkat IQ (Intelligence Quotient) dari tinggi hingga rendah di Madrasah Aliyah Negeri Asahan. Indikator yang dipilih yaitu kemampuan matematis siswa yakni : (1) Memahami soal dan masalah yang akan diselesaikan, (2) Membuat strategi hubungan yang logis antara soal dan rumus yang akan digunakan (3) Mengaitkan hal yang diketahui sebelumnya dengan startegi yang akan digunakan dan (4) Mengidentifikasi jawaban dari permasalahan soal dan memeriksanya kembali. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan meneliti langsung kelapangan. Subyek penelitian ini siswa-siswi Kelas XI IPA 3 Man Asahan. Teknik pengumpulan data dengan tes, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan analisis data yang sudah dilakukan, diperoleh hasil penelitian yaitu siswa dengan IQ tinggi memiliki kemampuan matematis yang tinggi. Siswa dengan IQ sedang memiliki kemampuan matematis yang sedang hal ini dilihat dari siswa belum mampu memecahkan masalah secara penuh. Kemudian siswa dengan IQ rendah memiliki kemampuan matematis yang rendah sebab siswa mampu memilih prosedur atau operasi tertentu, dalam mengerjakan soal masih ada kekeliruan sehingga tidak sesuai dengan indikator pemahaman konsep.   ABSTRACK                            This study aims to determine the students' mathematical understanding ability in solving mathematical problems with the discussion method based on the level of IQ (Intelligence Quotient) from high to low at Madrasah Aliyah Negeri Asahan. The indicators chosen are the students' mathematical abilities, namely: (1) Understanding the questions and problems to be solved, (2) Making a logical relationship strategy between the questions and formulas that will be used (3) Relating previously known things with the strategies to be used and ( 4) Identify the answers to the problems and check them again. The type of research used is descriptive qualitative research by directly examining the field. The subjects of this study were students of Class XI IPA 3 Man Asahan. Data collection techniques with tests, interviews, and documentation. Data analysis used the Miles and Huberman model, namely data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Based on the data analysis that has been done, the results obtained are students with high IQs have high mathematical abilities. Students with moderate IQ have mathematical abilities, which can be seen from students who have not been able to solve problems in full. Then students with low IQs have low mathematical abilities because students are able to choose certain procedures or operations, in working on questions there are still errors so that they are not in accordance with the indicators of understanding the concept.