Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PERAN AUGMENTED REALITY DALAM MENINGKATKAN PERSEPSI VISUAL GENERASI DIGITAL NATIVE Rizki Taufik Rakhman
Jurnal Sosioteknologi Vol. 18 No. 3 (2019)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2019.18.3.15

Abstract

Perkembangan teknologi beriringan dengan perkembangan media. Augmented reality (AR) merupakan sebuah sistem terintegrasi antara elemen digital dengan dunia nyata secara realtime. Media picture book kini dapat dinikmati oleh generasi digital native seolah-olah hidup dan bergerak secara 3 dimensi dengan sistem AR. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peran AR dalam meningkatkan persepsi visual generasi digital native. Metode eksperimental dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dipakai pada penelitian ini. Wawancara dan diskusi secara langsung dengan setiap subjek pada kelompok eksperimen pertama dan kedua. Kedua kelompok mendapat perlakuan berbeda dengan harapan hasil yang didapat akan berbeda sehingga analisa terhadap peluang dan kemungkinan menjadi terbuka. Teori persepsi visual dari Gestalt sangat berperan dalam membantu menganalisa temuan eksperimen. Temuan dalam penelitian ini berupa persepsi visual generasi digital native terbentuk dari: persepsi bentuk, persepsi kedalaman, persepsi gerak dan persepsi konstanta. Simpulan dari penelitian ini adalah AR memiliki peran dalam meningkatkan persepsi visual generasi digital native.
PERANCANGAN MODEL WISATA EDUKASI DI KAMPUNG TANI MELALUI PEMBUATAN DESAIN DENAH DAN DESAIN PEMBUATAN PLANG Eva Leiliyanti; Rizki Taufik Rakhman; Eko Hadi Prayitno; Tesaanisa Tesaanisa
Jurnal KARINOV Vol 6, No 1 (2023): Januari
Publisher : Institute for Research and Community Service (LP2M), Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um045v6i1p26-31

Abstract

Fakultas Bahasa dan Seni turut bersinergi mewujudkan program desa binaan Universitas Negeri Jakarta di Desa Cisaat, Subang Jawa Barat sebagai desa wisata edukasi. Tujuan dari kegiatan pengabdian pada masyarakat yang berjudul Branding Desa Wisata Edukasi Cisaat: Promosi Budaya melalui Pengembangan Konten Kreatif Cerita Lokal berbasis Media Sosial adalah mengoptimalisasi kompetensi generasi muda Desa Cisaat dalam upaya branding desa wisata edukasi melalui pelatihan promosi budaya berupa pengembangan konten kreatif cerita lokal berbasis media sosial. Hal ini dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan dan situasi (terkait kebutuhan promosi budaya sebagai upaya penjenamaan/branding desa) melalui observasi langsung lokus pengabdian dan wawancara dengan aparatur desa serta perwakilan POK DARWIS (Kelompok Sadar Wisata) desa Cisaat, Subang Jawa Barat. Metode yang digunakan adalah eksperimental partisipatori, dimana para peserta pelatihan terlibat dan berpartisipasi secara aktif dalam setiap kegiatannya. Pelatihan cara mempromosikan budaya lokal melalui pengembangan produk konten kreatif cerita lokal berbasis media sosial dilakukan untuk tidak hanya menguak potensi budaya yang belum tereksplorasi mendalam, tetapi juga mengalihwahanakan cerita lokal tersebut ke dalam bentuk konten kreatif. Pada tahun pertama kegiatan dilaksanakan dengan memberikan pelatihan penulisan konten kreatif berupa narasi dan visual. Kegiatan ini diikuti peserta berusia 15-18 tahun dari kampung Cisaat dengan antusias dan menghasilkan konten kreatif mengenai cerita lokal Desa Cisaat. Kata kunci— Konten kreatif, Cerita lokal, Branding Abstract The Faculty of Language and Arts has also worked together to create a village program fostered by the Jakarta State University in Cisaat Village, Subang, West Java, as an educational tourism village. The purpose of the community service activity entitled, “Cisaat Educational Tourism Village Branding: Cultural Promotion through the Development of Social Media-based Local Stories Creative Content” is to optimize the competence of the Cisaat Village's young generation in branding educational tourism villages through cultural promotion training in the form of developing story creative content. local based social media. This was done based on a needs and situation analysis (related to the need for cultural promotion as an effort to brand/village branding) through direct observation of the locus of service and interviews with village officials and representatives of POK DARWIS (Tourism Awareness Group) Cisaat village, Subang, West Java. The method used is participatory experimental, where the trainees are involved and actively participate in each activity. Training on how to promote local culture through the development of creative content products for local stories based on social media is carried out to not only reveal cultural potentials that have not been explored in depth, but also to transform these local stories into creative content. In the first year, the activity was carried out by providing creative content writing training in the form of narrative and visual. This activity was followed by participants aged 15-18 years from Cisaat village enthusiastically and producing creative content about local stories from Cisaat Village. Keywords— Creative content, Local stories, Branding
Visualisasi Karakteristik Topeng Tunggal Melalui Penciptaan Film Tari Berbasis Topeng Gegot Betawi Berjudul Nindak Jirumklan B Kristiono Soewardjo; Didin Supriadi; Rizki Taufik Rakhman; Eko Hadi Prayitno
Jurnal Seni Nasional Cikini Vol 8 No 2 (2022): Jurnal Seni Nasional Cikini Vol. 8 No. 2
Publisher : Riset, inovasi dan PKM - Institut Kesenian Jakarta, DKI Jakarta.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52969/jsnc.v8i2.197

Abstract

Tujuannya untuk menciptakan karya tari yang berbentuk film tari dengan merekonstruksi tradisi Betawi berupa tari Topeng Gegot agar budaya Betawi tidak punah dan tetap berkembang di masyarakat dan mengingatkan kita akan sejarah kota Jakarta. Metode kualitatif yang digunakan dengan pendekatan penelitian seni melalui beberapa tahapan, yaitu (1) Menetapkan Fokus Kajian, (2) Pengumpulan Data dan Informasi, (3) Metode Observasi, (4) Teknik Pengumpulan Data Dokumen, (5) Wawancara, (6) Matriks Pengumpulan Data. Teori yang digunakan yaitu teori penciptaan Alma M Hawkins Moving from Within: A New Method for Dance Making terjemahan I Wayan Dibia Bergerak Menurut Kata Hati: Metode Baru dalam Mencipta Tari yang terdiri dari mengalami atau mengungkapkan, melihat, merasakan, menghayalkan, mengejawantahkan, dan pembentukan. Rekomendasi hasil penciptaan film tari ini dapat memberikan pengalaman dalam berimajinatif, menumbuh-kembangkan ingatan kita akan penciptaan seni, mengolah dimensi ruang melalui perkembangan teknologi serta dapat memperluas keilmuan koreografi.
Dongeng Aceh: Pangeran Amat Mude dalam Animasi 2 Dimensi Nurjanah, Jeni; Rakhman, Rizki Taufik; Prayitno, Eko Hadi
Qualia: Jurnal Ilmiah Edukasi Seni Rupa dan Budaya Visual Vol 1 No 2 (2021): Oktober
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Rupa FBS UNJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.696 KB) | DOI: 10.21009/qualia.12.6

Abstract

Nanggroe Aceh Darussalam adalah salah satu wilayah Nusantara yang memiliki beragam kekayaan warisan budaya. Salah satu kekayaan budaya yang dimiliki adalah Dongeng. Berdasarkan survei yang telah dilakukan, saat ini dongeng Aceh sudah mulai dilupakan bahkan tidak dikenal oleh masyarakat. Apabila terus dibiarkan, dongeng Aceh akan semakin tergerus bahkan hilang. Berdasarkan permasalahan tersebut, karya ini dirancang dengan tujuan untuk melestarikan dan meningkatkan awareness serta kecintaan terhadap dongeng Aceh menggunakan media yang kekinian dan lebih diminati saat ini. Karya yang ditampilkan berupa video animasi 2 dimensi dongeng Aceh dengan Judul “Pangeran Amat Mude” yang dibuat dalam 5 chapter bersambung. Dongeng “Pangeran Amat Mude” merupakan dongeng parabel yang mengandung nilai-nilai moral dan pendidikan di dalamnya sehingga karya ini dapat ditampilkan sebagai mediahiburan dan edukasi. Animasi 2 dimensi dongeng Aceh “Pangeran Amat Mude” ditampilkan dengan spesifikasi ekstensi MP4, resolusi video 1920 x 1080 dan frame rate 29,7 frame per second. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan instrumen penelitian berupa wawancara terhadap target, observasi serta melakukan studi lapangan terhadap karya-karya sejenis. Survei dilakukan terhadap kelompok kecil masyarakat Aceh dan anak Sekolah Dasar dengan usia 7-12 tahun sebagai landasan dalam perancangan karya animasi dongeng Aceh ini. Secara keseluruhan, animasi dongeng Aceh “Pangeran Amat Mude” ditampilkan berbeda dengan produk yang sudah ada dipasaran. Cerita yang digunakan merupakan cerita baru yang telah diadopsi berdasarkan cerita tradisionalnya. Sehingga karya animasi dongeng ini menjadi lebih menarik serta nilai-nilai moral dan pendidikan yang terkandung didalam cerita dapat berguna bagi penontonnya.
Photography Storytelling Sebagai Branding Desa Cisaat, Subang, Jawa Barat Hadi Prayitno, Eko; Taufik Rakhman, Rizki; Moerdisuroso, Indro
Jurnal Visual Ideas Vol. 3 No. 1 (2023): Visual Ideas
Publisher : Universitas Widyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33197/visualideas.vol3.iss1.2023.1114

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggangkat cerita lokal menjadi bagian dari Branding desa wisata melalui eksplorasi photography storytelling. Penelitian Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta bekerjasama dengan Desa Cisaat, Subang Jawa Barat untuk mewujudkan desa wisata edukasi. Kegiatan penelitian yang berjudul, Photography Storytelling sebagai branding desa Cisaat, Hal ini dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan dan melalui observasi langsung serta wawancara dengan warga desa Cisaat. Hasil wawancara warga dari beberapa generasi mengumpulkan dan menuangkan cerita-cerita lokal yang ada. Pengembangan cerita ke dalam photobook storytelling di desa Cisaat menjadi sebiah potret-potret yang mencerminkan identitas desa Cisaat yang akan dibagikan kepada masyarakat penikmat desa wisata edukasi. Subang Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan penciptaan karya yang memasukkan unsur design thingking, yang merupakan metode kolaborasi yang mengumpulkan banyak ide dari disiplin ilmu untuk memperoleh sebuah solusi. Kegiatan ini dilaksanakan oleh tim penelitian photography storytelling dari Universitas Negeri Jakarta berjumlah 6 orang yang terdiri dari 3 dosen dan 3 mahasiswa berkolaborasi dengan warga Cisaat yang menjadi model tokoh utama dalam cerita yang dibuat.
EKSPLORASI CERITA LOKAL KAMPUNG CILIMUS BERBASIS KAMISHIBAI SEBAGAI SENI PERTUNJUKAN BARU Rakhman, Rizki Taufik; Leiliyanti, Eva; Prayitno, Eko Hadi; Tesaannisa
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Cilimus Village, Cisaat Village, Subang, West Java has been declared a Language and Arts Village through the area program under the supervision of Jakarta State University. The Fine ArtsEducation study program responded to this by inviting the English Literature study program to collaborate. The need for new performing arts is the root of the problem in Cilimus village, the aim is to prepare Cilimus village as a Language and Arts village through a new performance that has the uniqueness of Cisaat village, Subang, West Java. This activity is a continuation of the previous year's community services which produced a positive response among the young generation ofCisaat village. The concept of kamishibai originated from Japanese speaking techniques and media which were later adopted into a new performing art. This has been tested in previous activities using participatory experimental methods. However, in this activity the participants consisted of the young generation of Cilimus village aged 15-18 years. Abstrak Kampung Cilimus Desa Cisaat, Subang Jawa Barat telah dicanangkan sebagai kampung Bahasa dan Seni melalui program wilayah binaan Universitas Negeri Jakarta. Program Studi Pendidikan Seni Rupa merespon hal tersebut dengan mengajak prodi Sastra Inggris untuk kolaborasi. Kebutuhan seni pertunjukan baru menjadi akar permasalahan dari kampung Cilimus bertujuan untuk mempersiapkan kampung Cilimus sebagai kampung Bahasa dan Seni melalui sebuah pertunjukan baru yang memiliki kekhas-an desa Cisaat, Subang-Jawa Barat. Kegiatan ini merupakan lanjutan pengabdian pada masyarakat tahun sebelumnya yang menghasilkan respon positif di generasi muda desa Cisaat. Konsep kamishibai bermula dari teknik dan media bertutur di Jepang yang kemudian diadopsi menjadi sebuah seni pertunjukan baru. Hal ini telah diujicobakan dengan menggunakan metode eksperimental partisipatori. Namun, pada kegiatan kali ini para peserta yang terdiri dari generasi muda kampung Cilimus berumur 15-18 tahun.
PEMETAAN JENIS DONGENG NUSANTARA DALAM INFOGRAFIS Rakhman, Rizki Taufik; Piliang, Yasraf Amir; Ahmad, Hafiz Aziz; Gunawan, Iwan
ANDHARUPA: Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia Vol. 7 No. 01 (2021): February 2021
Publisher : Dian Nuswantoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/andharupa.v7i01.3938

Abstract

AbstrakDongeng merupakan warisan budaya lisan yang bersifat mendidik sekaligus menghibur. Sebagai warisan budaya lisan, keberadaan dongeng wajib dilestarikan agar tidak punah. Pada kenyataannya, generasi Z (Gen Z) Indonesia memiliki jarak dengan dongeng. Hal ini diketahui melalui kuesioner yang dibagikan kepada 70 siswa sekolah dasar kelas 3, 4, dan 5. Menurut responden dongeng hanya diketahui melalui pelajaran Bahasa Indonesia. Selain itu, responden tidak mengetahui secara pasti jenis-jenis dongeng nusantara. Penelitian ini bertujuan untuk memantik perhatian (awareness) Gen Z Indonesia terhadap jenis-jenis dongeng nusantara. Pendekatan dilakukan melalui bentuk infografis yang diasumsikan dapat mempermudah Gen Z Indonesia dalam memperoleh informasi, memahami hingga menyadari adanya dongeng. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode campuran. Hasil pendekatan kuantitatif melalui kuesioner kemudian dianalisa dan dikonfirmasi ulang melalui wawancara dengan para responden melalui pendekatan kualitatif. Hasil wawancara menjadi rujukan dalam mengolah data menjadi pemetaan jenis-jenis dongeng nusantara ke dalam bentuk infografis. Selanjutnya infografis peta jenis dongeng nusantara diujicobakan melalui diskusi dengan kelompok responden yang terdiri dari generasi Z yang dipilih secara acak. Meskipun hasil yang didapat belum optimal, namun simpulan awal dari penelitian ini adalah generasi Z Indonesia mulai memperhatikan (aware) berbagai jenis dongeng nusantara sebagai warisan budaya lisan bangsa Indonesia yang harus dilestarikan. Kata Kunci: generasi Z, infografis, dongeng nusantara, pemetaan AbstractFairy tales are a verbal cultural heritage that is educating and entertaining. As a verbal cultural heritage, fairy tales' existence must preserve so as not extinct. In reality, Indonesian generation Z (Gen Z) has a distance from fairy tales. It's known through a questionnaire distributed to 70 elementary school students in grades 3, 4, and 5. According to them, fairy tales are known only through Bahasa Indonesia subjects. Besides, they do not know for sure the types of Indonesian archipelago fairy tales. This research aims to arise Indonesian Gen Z awareness towards the types of Indonesian archipelago fairy tales. The approach taken through the form of infographics is assumed to facilitate the Indonesian Gen Z in obtaining information, understanding, and being aware of Indonesian fairy tales. The method used in this study is a mixed-method. The quantitative approach research through a questionnaire was then analyzed and reconfirmed through interviews with respondents with a qualitative approach. The interview results referred to processing the data into mapping the types of tales of the Indonesian archipelago into infographics. Furthermore, the Indonesian archipelagos fairy tale type of infographic map was tested through a group discussion consist of randomly selected Gen Z respondences. Although the result not optimal, the early conclusion indicates that Indonesian Gen Z starting to become aware of the Indonesian archipelago fairy tales as the verbal cultural heritage of Indonesia that must be preserved. Keywords:  Z generation, infographic, nusantara folktales, mapping
UTILIZING MIND MAPPING TO ENHANCE WRITING SKILLS AND CULTURAL UNDERSTANDING THROUGH CREATIVE WRITING WORKSHOPS Tesaannisa Tesaannisa; Rizki Taufik Rakhman; Eva Leiliyanti; Eko Hadi Prayitno; Diyantari Diyantari; Nurrahma Restia Fatkhiyati
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 2 (2024): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i2.22248

Abstract

Abstract: This community service project is a collaboration between the Faculty of Language and Arts, Jakarta State University, and the Cisaat Village Government, initiated by the English Literature Program in collaboration with the Visual Arts Education Program of the Faculty of Language and Arts, Jakarta State University. This community service project was conducted in Cilimus Village with the aim of enhancing participants' writing skills and their understanding of their own culture through a cultural knowledge strategy via creative writing training based on local wisdom, employing the technique of mind mapping. The subjects of this community service project were 17 students from Junior High School and Senior High School. The mind mapping technique was applied as a tool to organize ideas from Cilimus Village into creative writing pieces. The evaluation of the writing was carried out using a narrative writing rubric based on the Common Core State Standards (CCSS) W.7.3, assessing students' abilities in effective and comprehensive narrative writing. The evaluation results showed an increase in the number of participants who achieved a minimum score of 20 points, totaling 80% of all participants. The outcome of this community service project is creative writing by the young generation of Cilimus Village that reflects the cultural values and uniqueness of Cilimus Village, contributing to the preservation and promotion of Cilimus Village's cultural heritage.
Collaboration Comics in Teaching Practitioner Program Rizki Taufik Rakhman; Rizky Wardhani; Iwan Gunawan
Nusantara Science and Technology Proceedings Multi-Conference Proceeding Series E
Publisher : Future Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/nstp.2023.3722

Abstract

Practical teaching is a program initiated by the Ministry of Education, Culture, Research and Technology of the Republic of Indonesia so that college graduates are better prepared to enter the world of work. The Fine Arts Education study program responds to the practitioner teaching program in illustration courses. The research entitled, "Gatot Kaca Pusaka Multiverse: Collaborative Comics for Teaching Practitioner Programs" aims to evaluate teaching practitioner programs in illustration courses through outputs in the form of artistic work products resulting from collaboration between students, teaching lecturers and practitioner lecturers. Qualitative method in the learning process by recording all events and obstacles at each meeting for 6 times or 1.5 months. Apart from that, the design thinking method is used when students design the collaborative comic, where the researcher will invite students to carry out the five steps in the form of: Empathize, Define, Ideate, Prototype, and Test/Evaluate. Publications in the form of comics that have an ISBN are the target output in research, in addition to scientific articles in national/international journals and proceedings. The results of the research are expected to become initial recommendations for teaching practitioner programs in the Fine Arts Education study program, Jakarta State University.
PENERAPAN METODE 3C (CATAT, CORET, CERITA) BERBASIS DONGENG KOLABORATIF PADA KELOMPOK EKSPERIMEN DI HEBEI INTERNATIONAL STUDIES UNIVERSITY Alicia Nurul Firdaus; Rizki Taufik Rakhman
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesian has been designated as an of icial language by UNESCO and was selected as the 10th of icial language, alongside English, French, Arabic, Chinese, Russian, Spanish, Hindi, Italian, and Portuguese. Indonesian has become a mandatory and continuous subject in the International Finance program, which is teaching-oriented at Hebei International Studies University. This International Community Service Program (PkM) aims to introduce Indonesian culture to student groups at Hebei International Studies University, China, through a collaborative storytelling approach. A participatory experimental method, involving active participation from experimental groups and participants, was applied in this international PkM. The activities were carried out in stages; the first stage was conducted online using the DingTalk application to introduce the training method that would be applied in the next stage. The second stage was held face-to-face (of line) at Hebei International Studies University, China, on Thursday, September 12, 2024. The experimental group participating in this activity consisted of students taking the Javanese language course. The preliminary conclusion of the PkM activity is that the 3C method, combined with the collaborative storytelling approach, has proven ef ective as an innovative and enjoyable learning resource for Indonesian, rich in knowledge about Indonesian arts and culture. Furthermore, through the 3C method, the motivation and enthusiasm of Hebei International Studies University students have significantly increased.    Abstrak  Bahasa Indonesia telah ditetapkan sebagai Bahasa resmi oleh UNESCO dan terpilih sebagai Bahasa resmi ke-10 yang bersanding dengan Bahasa Inggris, Perancis, Arab, Tiongkok, Rusia dan Spanyol, serta Hindi, Italia dan Portugis. Bahasa Indonesia menjadi salah satu mata kuliah wajib dan berkelanjutan pada jurusan International Finance yang berorientasi pada pengajaran di Hebei International Studies University. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Internasional ini bertujuan untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada para kelompok mahasiswa di Hebei International Studies University, China melalui pendekatan dongeng kolaboratif. Metode eksperimental partisipatori yang melibatkan kelompok eksperimen dan partisipan secara aktif diterapkan pada kegiatan PkM internasional ini. Kegiatan dilaksanakan secara bertahap; tahap pertama dilakukan secara online (daring) dengan aplikasi DingTalk dengan tujuan memperkenalkan metode pelatihan yang akan diterapkan pada tahap berikutnya. Tahap kedua dilakukan secara tatap muka (langsung/of line) di Hebei International Studies University, China pada hari kamis, 12 September 2024. Adapun kelompok eksperimen sebagai partisipan kegiatan ini adalah mahasiswa-mahasiswi yang sedang mengambil mata kuliah bahasa jawa. Simpulan sementara kegiatan PkM adalah metode 3C dengan pendekatan dongeng kolaboratif terbukti efektif sebagai sumber pembelajaran Bahasa Indonesia yang inovatif yang menyenangkan dan sarat pengetahuan terhadap seni dan budaya Indonesia. Selain itu, melalui metode 3C motivasi dan antusiasme mahasiswa Hebei International Studies University semakin meningkat.