Pendahuluan: Anemia dalam kehamilan memiliki dampak buruk terhadap kesehatan ibu dan janinnya. Anemia selama kehamilan dapat berdampak pada kesehatan ibu, seperti kehamilan, pendarahan selama kehamilan, persalinan prematur, gangguan janin, gangguan persalinan dan masa nifas dan berdampak buruk terhadap janin dalam kandungan seperti kelahiran bayi prematur, kematian janin dalam kandungan, pecah ketuban, masalah pernapasan, dan kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Tujuan: Mengetahui faktor penentu kejadian anemia pada ibu hamil . Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional . Jumlah populasi 786 ibu hamil. Teknik pengambilan sampel Accidental Sampling yaitu ibu hamil trimester III berjumlah 88 ibu hamil. Penelitian ini dilakukan selama 8 hari dimulai tanggal 09-16 Januari 2023 di Wilayah Kerja Puskesmas Baiturrahman Kota Banda Aceh. Hasil: Anemia selama kehamilan lebih banyak terjadi pada ibu hamil dengan kategori umur ibu tidak berisiko (78,4%), tingkat pendidikan menengah (62,5%), paritas tidak berisiko sebesar (72,7%), status tidak KEK (75,0%), dan pemeriksaan ANC kurang lengkap (53,4%). Ada hubungan antara tingkat pendidikan (p-value=0,013), status KEK (p-value=0,044), dan pemeriksaan ANC (p-value=0,041). Tidak terdapat hubungan umur ibu (p-value=0,868), dan paritas (p-value=0,820) dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Simpulan: Kejadian anemia pada ibu hamil dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain usia kehamilan yang berisiko (<20 tahun dan >35 tahun), tingkat pendidikan yang rendah, paritas tinggi, status gizi kurang (KEK dengan LILA <23,5 cm), serta pemeriksaan ANC yang tidak lengkap. Kata Kunci: Anemia, Ibu hamil, Pendidikan, KEK, ANC