Penelitian ini bertujuan untuk menggali potensi generasi Z mahasiswa pendidikan agama Islam serta merumuskan strategi pendidikan yang efektif dan kontekstual di lingkungan Institut Syekh H Abdul Halim Hasan Binjai. Generasi Z dikenal sebagai generasi yang memiliki keterampilan teknologi tinggi, kemampuan kolaborasi yang kuat, serta kecenderungan spiritualitas yang lebih personal dan reflektif. Dalam konteks pendidikan Islam, karakteristik tersebut menuntut adanya pendekatan pembelajaran yang berbeda dari metode konvensional yang selama ini diterapkan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi untuk memahami secara mendalam pengalaman dan persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran yang mereka jalani. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model interaktif Miles & Huberman yang meliputi reduksi data, kategorisasi tematik, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa generasi Z memiliki potensi besar dalam penggunaan teknologi untuk pembelajaran, kecakapan bekerja dalam tim, serta kreativitas dalam menyampaikan nilai-nilai Islam. Selain itu, mereka cenderung mengembangkan spiritualitas secara lebih mandiri dan kritis. Strategi pendidikan Islam yang terbukti efektif meliputi integrasi teknologi dalam proses belajar, pendidikan nilai berbasis proyek, serta sistem mentoring yang membina karakter melalui relasi personal. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa keberhasilan pendidikan Islam di era generasi Z bergantung pada kemampuan lembaga pendidikan dalam menyesuaikan strategi pengajarannya agar sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik masa kini.