Materi asam-basa sering menjadi tantangan besar dalam pembelajaran kimia di sekolah menengah, terutama dalam hal memahami konsep-konsep yang kompleks seperti reaksi pengenceran, netralisasi, dan teori asam-basa. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas XI mengenai materi asam-basa melalui analisis menggunakan instrumen Four-Tier Multiple Choice Diagnostic Test, dan mengidentifikasi konsep-konsep yang dianggap sulit oleh siswa pada materi tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan menganalisis hasil dari Four-Tier Multiple Choice Diagnostic Test yang diterapkan pada 64 siswa kelas XI di SMA. Data yang diperoleh dianalisis untuk mengukur tingkat kesulitan dan memahami penyebab miskonsepsi pada materi asam-basa. Hasil penelitian ini menunjukan dari 64 siswa, 15 siswa mengalami kesulitan dengan kategori "cukup sulit" (nilai 41-60), 41 siswa berada dalam kategori "sulit" (nilai 21-40), dan 8 siswa termasuk dalam kategori "Sangat sulit" (nilai 0-20). Rata-rata persentase pemahaman siswa menunjukkan 14,9% siswa paham konsep, 35,5% mengalami miskonsepsi, 32,4% tidak paham konsep, dan 17,2% melakukan eror. Indikator materi asam-basa menunjukkan bahwa reaksi pengenceran netralisasi dikategorikan "cukup sulit", teori asam-basa, perhitungan pH, dan tetapan kesetimbangan ion dikategorikan "sulit", sedangkan materi peranan asam-basa dalam kehidupan sehari-hari dikategorikan "sangat sulit". Kesimpulan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi rata-rata kesulitan siswa berada pada kategori 'sulit', disebabkan oleh pemahaman yang rendah terhadap materi asam-basa. Kesulitan pemahaman konsep siswa dalam materi asam basa tersebar pada berbagai konsep dengan tingkat kesulitan yang bervariasi, di mana materi tentang peranan asam-basa dalam kehidupan sehari-hari merupakan yang paling sulit.Kata Kunci: Kesulitan Pemahaman Siswa, Miskonsepsi, Asam Basa, Four-Tier Multiple Choice Diagnostic Test