Claim Missing Document
Check
Articles

Pencemaran merkuri di perairan dan karakteristiknya: suatu kajian kepustakaan ringkas M. Adlim
Depik Vol 5, No 1 (2016): APRIL 2016.
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.5.1.3968

Abstract

Abstract. The issue of mercury pollution in Aceh waters, Indonesiadue to gold mining activities hasbeen a polemic in local media and Aceh Local Government and the communities have much concern on this case. The impact of mercury pollution in the Teunom and Tangse (Aceh)rivers was often assumed that it has similarity with Minamatapollution in Japan. This article intends to enlighten the characteristic mercury either as elements or compounds including methyl mercury which is highly toxic. Gold mining using elemental mercury is poorly soluble in water, the solubility is only 0.06 g per ton of mercury but the solubility can increase indark the sea-bed and ina lot of dissolved oxygen. Based on the properties of solubility, it is understood that the mercury levels in the Teunom and Tangse rivers still below the tolerance limit, but the gold mining activities still bringsthe risk of environmental damage especially inadequate supervision. Many researchers were trying to prove the natural conversionfrom mercury into methyl mercury (biomethylation) but they usedthe salt instead of the elemental mercury in their experiments. Methyl mercury is found in nature, but the process mercury conversion into methyl mercury compound is still controversial and it has not obtained adequate evidence for the natural alteration,therefore gold pollution which is due to releasing elemental mercury into environment might not be analogue to Minamata case.Keywords: Aceh; Methyl-mercury; Minamata; Mining; Gold Abstrak. Informasi pencemaran merkuri di perairan Aceh dan kaitannya dengan aktivitas pertambangan emas telah menjadi polemik sehingga menjadi perhatian Pemda Aceh dan Masyarakat. Dampak pencemaran merkuri di Sungai Teunom dan Tangse sering dianalogikan dengan kasus pencemaran merkuri di teluk Minamata, Jepang. Artikel ini bermaksud memberi pencerahan kharakteristik merkuri baik sebagai unsur maupun sebagai senyawa seperti metil merkuri yang sangat beracun. Penambangan emas menggunakan unsur merkuri yang sukar larut dalam air, kelarutannya hanya 0,06 g per ton unsur merkuri  namun kelarutannya dapat meningkat jika di dasar laut yang gelap dan banyak oksigen terlarut. Berdasarkan sifat kelarutannya, dapat dipahami bahwa kadar merkuri di Sungai Teunom masih di bawah batas toleransi, namun aktivitas penambangan emas tetap saja memiliki resiko kerusakan lingkungan apalagi jika tidak mendapat pengawasan yang memadai. Banyak peneliti berusaha membuktikan perubahan merkuri menjadi metil merkuri (biometilasi) tetapi mereka menggunakan garam merkuri dan bukan unsur merkuri dalam ekperimen mereka. Metil merkuri memang ditemukan di alam tetapi proses perubahan dari senyawa merkuri menjadi metil merkuri masih diperdebatkan dan belum diperoleh bukti yang kuat perubahan dari unsur merkuri menjadi metil merkuri dalam air sehingga di Peraian Aceh belum tentu tercemar metil merkuri sebagaimana kasus Minamata.Kata kunci: Aceh; metil-merkuri; minamata; penambangan; emas
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA MAN Siska Mauritha; Syahrun Nur; Adlim Adlim
JIPI (Jurnal IPA dan Pembelajaran IPA) Vol 1, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jipi.v1i1.9456

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing dalam meningkatkan keterampilan proses sains siswa pada materi rangkaian arus searah dan hukum Archimedes. Metode penelitian yang digunakan adalah Eksperimen, dan desain penelitian adalah pretest-posttest control group design. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI MAN Meulaboh 1 yang terdiri dari lima kelas setiap kelas berjumlah 36 siswa, dan kelompok sampel ditentukan dengan teknik random sampling sehingga diperoleh dua kelas yang menjadi sampel penelitian. Hasil analisis data keterampilan proses sains siswa pada kelas eksperimen untuk indikator perencanaan percobaan yaitu 0,88 lebih tinggi dibanding indikator perencanaan percobaan pada kelas kontrol yaitu 0,71. Hal ini dikarenakan sebelum melakukan percobaan siswa diminta untuk mengumpulkan berbagai informasi yang berkaitan dengan percobaan yang akan dilakukan. Tahap mengumpulkan informasi tersebut termasuk salah satu tahapan dalam pembelajaran inkuiri terbimbing. Hasil penilaian KPS saat pelaksanaan praktikum menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen indikator menentukan tujuan percobaan sebesar 88,19% lebih tinggi dibanding indikator menentukan tujuan percobaan di kelas kontrol yaitu sebesar 74,13%. Hal ini disebabkan siswa siswa terlebih dahulu telah mengumpulkan informasi mengenai percobaan yan akan dilakukan.Kata Kunci: Inkuiri terbimbing, KPS, rangkaian arus searah, hukum Archimedes. Abstract. This research aims to determine the effect of guided inquiry learning to improve student science process skills (SPS) on the material of  direct current circuit and the Archimedes law. This research was experiment method and design studies is Pretest – posttest control group design. The research population is students of class XI in MAN Meulaboh 1 consists of five class which 36 students each class, and sample group were determined byrandom sampling technique so that two class is taken as the sample. Results of SPS test in the experimental class, indicator of plannned experiments is 0,88 higher than control class is 0,71. That caused before starting the experiment they have to collect all information about the experiment. The collect information stage is one of the guided inquiry stages. Results of SPS assessment when experimenting shown that the indicator of purpose specify in experiment class is 88,19% higher than control class is 74,13%. That caused before starting the experiment they have to collect all information about the experiment.Keywords: guided inquiry, science process skills, Archimedes law.
Pencemaran merkuri di perairan dan karakteristiknya: suatu kajian kepustakaan ringkas M. Adlim
Depik Vol 5, No 1 (2016): APRIL 2016.
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.5.1.3968

Abstract

Abstract. The issue of mercury pollution in Aceh waters, Indonesiadue to gold mining activities hasbeen a polemic in local media and Aceh Local Government and the communities have much concern on this case. The impact of mercury pollution in the Teunom and Tangse (Aceh)rivers was often assumed that it has similarity with Minamatapollution in Japan. This article intends to enlighten the characteristic mercury either as elements or compounds including methyl mercury which is highly toxic. Gold mining using elemental mercury is poorly soluble in water, the solubility is only 0.06 g per ton of mercury but the solubility can increase indark the sea-bed and ina lot of dissolved oxygen. Based on the properties of solubility, it is understood that the mercury levels in the Teunom and Tangse rivers still below the tolerance limit, but the gold mining activities still bringsthe risk of environmental damage especially inadequate supervision. Many researchers were trying to prove the natural conversionfrom mercury into methyl mercury (biomethylation) but they usedthe salt instead of the elemental mercury in their experiments. Methyl mercury is found in nature, but the process mercury conversion into methyl mercury compound is still controversial and it has not obtained adequate evidence for the natural alteration,therefore gold pollution which is due to releasing elemental mercury into environment might not be analogue to Minamata case.Keywords: Aceh; Methyl-mercury; Minamata; Mining; Gold Abstrak. Informasi pencemaran merkuri di perairan Aceh dan kaitannya dengan aktivitas pertambangan emas telah menjadi polemik sehingga menjadi perhatian Pemda Aceh dan Masyarakat. Dampak pencemaran merkuri di Sungai Teunom dan Tangse sering dianalogikan dengan kasus pencemaran merkuri di teluk Minamata, Jepang. Artikel ini bermaksud memberi pencerahan kharakteristik merkuri baik sebagai unsur maupun sebagai senyawa seperti metil merkuri yang sangat beracun. Penambangan emas menggunakan unsur merkuri yang sukar larut dalam air, kelarutannya hanya 0,06 g per ton unsur merkuri  namun kelarutannya dapat meningkat jika di dasar laut yang gelap dan banyak oksigen terlarut. Berdasarkan sifat kelarutannya, dapat dipahami bahwa kadar merkuri di Sungai Teunom masih di bawah batas toleransi, namun aktivitas penambangan emas tetap saja memiliki resiko kerusakan lingkungan apalagi jika tidak mendapat pengawasan yang memadai. Banyak peneliti berusaha membuktikan perubahan merkuri menjadi metil merkuri (biometilasi) tetapi mereka menggunakan garam merkuri dan bukan unsur merkuri dalam ekperimen mereka. Metil merkuri memang ditemukan di alam tetapi proses perubahan dari senyawa merkuri menjadi metil merkuri masih diperdebatkan dan belum diperoleh bukti yang kuat perubahan dari unsur merkuri menjadi metil merkuri dalam air sehingga di Peraian Aceh belum tentu tercemar metil merkuri sebagaimana kasus Minamata.Kata kunci: Aceh; metil-merkuri; minamata; penambangan; emas
PENGGUNAAN PENDEKATAN STEM DALAM PEMBUATAN PERMEN BERKHASIAT OBAT DARI EKSTRAK PINANG MUDA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK Aldisan Fahyadi; Adlim Adlim; Abdul Gani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses belajar mengajar yang diterapkan guru kimia di SMAN 2 Alafan masih kurang efektif dan tergolong pasif dikarenakan masih berfokus pada buku paket dan tidak ada inovasi seperti eksperimen pembuatan produk. Hal tersebut menyebabkan kurangnya motivasi peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar kimia terhadap peserta didik sebelum dan sesudah diterapkan pendekatan STEM. Pembelajaran yang dilakukan berbasis eksperimen menghasilkan suatu produk yaitu permen dari ekstrak biji buah pinang muda (Areca catechuL). Pembelajaran yang berlangsung menggunakan LKPD STEM untuk memudahkan proses eksperimen sehingga dapat mengetahui tingkat pemahaman peserta didik. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas XI IPA Idi SMAN 2 Alafan yang terdiri atas 20 peserta didik. Pengumpulan data dilakukan melalui lembar penilaian motivasi dan angket tanggapan peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan STEM layak untuk diaplikasikan dalam pembelajaran karena dapat terlihat dari tanggapan guru yang sangat baik, dengan nilai rata-rata 100. Tanggapan peserta didik juga mendapatkan hasil yang sangat baik dengan nilai rata-rata 94,28. Tingkat motivasi belajar peserta didik sebelum penerapan pendekatan STEM sebesar 53,747,8%, setelah penerapan pendekatan STEM memperoleh hasil yang sangat baik, sebesar 80,114,0%. Hasil uji organoleptik dari permen juga sangat baik terhadap komposisi A2 sebesar 90%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan STEM dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
Development of a Chemistry Module on Buffer Solutions Using Dual Representations Assisted by Animation Nasir*, Muhammad; Hasan, Muhammad; Adlim, Adlim; Fazli, Rahmat Rizki; Utari, Fitri Diah; Syukri, Muhammad; Khwaengmek, Wipavadee
Jurnal Pendidikan Sains Indonesia Vol 12, No 3 (2024): JULY 2024
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jpsi.v12i3.38099

Abstract

Buffer solutions are a crucial concept in chemistry that students often find difficult to grasp. An effective method to enhance students' understanding is through the use of dual representations assisted by animation. Dual representations involve using various forms of visualization, such as diagrams, graphs, and animations, to help students comprehend abstract concepts more effectively. The research type employed is research and development (RD) using a 4-D model consisting of four stages: define, design, develop, and disseminate. The research subjects were 26 students from class XII MIPA 1 SMA Negeri 5 Banda Aceh. Data collection techniques were conducted by distributing questionnaires for student needs analysis, module and animation feasibility assessment, educator response to modules and animations, and student understanding tests. The developed module obtained very good assessment results from 2 validators with an average percentage of 89.16%, while the animation media received very good assessment results with an average percentage of 80.43%. Educators' responses to modules and animations were categorized as very good, with percentages of 94.17 and 95.84% respectively. Students' responses were also categorized as very good with an average percentage of 87.2%. The results of students' understanding were categorized as good with an overall score of 82.60%. Based on the results of this research, it is concluded that the animation-assisted multiple representation module on buffer solution material is highly suitable for use as teaching material in the learning process
IDENTIFIKASI KESULITAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS XI PADA MATERI ASAM BASA DENGAN MENGGUNAKAN INSTRUMEN FOUR-TIER MULTIPLE CHOICE DIAGNOSTIC TEST DI SMA Sahfitri, Cindy Dien Rani; Adlim, Adlim; Winarni, Sri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia Vol 9, No 2 (2024): JIMPK Juli-Desember 2024
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.82415/jimpk.v9i2.32911

Abstract

Materi asam-basa sering menjadi tantangan besar dalam pembelajaran kimia di sekolah menengah, terutama dalam hal memahami konsep-konsep yang kompleks seperti reaksi pengenceran, netralisasi, dan teori asam-basa. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas XI mengenai materi asam-basa melalui analisis menggunakan instrumen Four-Tier Multiple Choice Diagnostic Test, dan mengidentifikasi konsep-konsep yang dianggap sulit oleh siswa pada materi tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan menganalisis hasil dari Four-Tier Multiple Choice Diagnostic Test yang diterapkan pada 64 siswa kelas XI di SMA. Data yang diperoleh dianalisis untuk mengukur tingkat kesulitan dan memahami penyebab miskonsepsi pada materi asam-basa. Hasil penelitian ini menunjukan dari 64 siswa, 15 siswa mengalami kesulitan dengan kategori "cukup sulit" (nilai 41-60), 41 siswa berada dalam kategori "sulit" (nilai 21-40), dan 8 siswa termasuk dalam kategori "Sangat sulit" (nilai 0-20). Rata-rata persentase pemahaman siswa menunjukkan 14,9% siswa paham konsep, 35,5% mengalami miskonsepsi, 32,4% tidak paham konsep, dan 17,2% melakukan eror. Indikator materi asam-basa menunjukkan bahwa reaksi pengenceran netralisasi dikategorikan "cukup sulit", teori asam-basa, perhitungan pH, dan tetapan kesetimbangan ion dikategorikan "sulit", sedangkan materi peranan asam-basa dalam kehidupan sehari-hari dikategorikan "sangat sulit". Kesimpulan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi rata-rata kesulitan siswa berada pada kategori 'sulit', disebabkan oleh pemahaman yang rendah terhadap materi asam-basa. Kesulitan pemahaman konsep siswa dalam materi asam basa tersebar pada berbagai konsep dengan tingkat kesulitan yang bervariasi, di mana materi tentang peranan asam-basa dalam kehidupan sehari-hari merupakan yang paling sulit.Kata Kunci: Kesulitan Pemahaman Siswa, Miskonsepsi, Asam Basa, Four-Tier Multiple Choice Diagnostic Test
Efektivitas Penggunaan Arang Aktif Pelepah Kelapa Sawit (Elaeis guineensis) Terhadap Penurunan Kadar Logam Kadmium (Cd) Dalam Air Sharah, Siti; Adlim, Adlim; Rahmayani, Ratu Fazlia Inda
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia Vol 9, No 1 (2024): JIMPK Januari-Juni 2024
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.82415/jimpk.v9i1.18162

Abstract

Penelitian tentang Efektivitas Penggunaan Arang Aktif Pelepah Kelapa Sawit Terhadap Penurunan Kadar Logam Kadmium telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kualitas arang aktif sesuai SNI 06-3730-1995 dan penyerapan terhadap logam kadmium. Limbah pelepah kelapa sawit diperoleh dari kebun kelapa sawit masyarakat di Kota Langsa. Sampel diaktivasi menggunakan NaOH 10% dan dilakukan pirolisis. Karakterisasi arang aktif diuji berdasarkan persyaratan SNI 06-3730-1995.Hasil penelitian karakterisasi arang aktif meliputi uji kadar air 5,8% , kadar abu 9,9% , kadar zat mudah menguap 18,4% , kadar karbon 65,9% dan daya serap methylene blue270,264 mg/gsudah sesuai SNI.Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah yield yang didapatkan sebesar 42%. Penentuan waktu kontak optimum arang aktif dilakukan dengan 5 variasi waktu yaitu, 0, 15, 30, 60 dan 90 menit.Waktu kontak optimum arang aktif untuk menyerap logam kadmium adalah 30 menit dengan absorbansi0,3634 A. Kapasitas adsorpsi arang aktif pelepah kelapa sawit terhadap larutan kadmium adalah 0,134 mg/g. Efisiensi penyerapan tertinggi yaitu 89,4%. Arang aktif dari pelepah kelapa sawit sudah layak digunakan sebagai adsorben karena dapat menyerap logam kadmium dan memenuhi SNI.