Claim Missing Document
Check
Articles

Studi Potensi Pemanfaatan Sumberdaya Ekosistem Mangrovedi Desa Kampung Baru, Kecamatan Concong, Indragiri Hilir DAYANA, SABELLA; GUNAWAN, HARIS; FITMAWATI, FITMAWATI
Jurnal Riau Biologia Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Biologi FMIPA Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ekosostem hutan mangrove merupakan sumberdaya alam yang mempunyai nilai penting pada berbagai aspek kehidupan dan jasa lingkungan. Semakin meluasnya kerusakan pada ekosistem ini diduga telah menurunkan berbagai fungsi dan manfaatnya. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan karakteristik tegakan hutan mangrove, menghitung nilai manfaat secara ekonomi sumberdaya ekosistem mangrove dan mengetahui potensi tumbuhan mangrove sebagai obat. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kampung Baru, Kecamatan Concong, Indragiri Hilir pada bulan Februari hingga Maret 2015. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi wawancara dengan 30 responden dan pengamatan vegetasi mangrove dengan membuat lima plot dengan masing-masing plot berukuran 10x10 untuk pohon dan 5x5 m untuk pancang. Hasil penelitian menunjukkan vegetasi mangrove didominasi oleh Rhizophora apiculata (INP) sebesar 278,02 jenis Bruguiera gymnorhiza (INP) sebesar 21,98. Nilai manfaat langsung ekosistem mangrove adalah Rp703.497.000 per tahun, diperoleh dari perhitungan nilai manfaat sebagai bahan dasar arang, pucuk, kepiting, ikan dan udang. Diperoleh 6 jenis tumbuhan mangrove yang digunakan oleh masyarakat sebagai obat, diantaranya Avicenia alba, Acanthus ilicifolius, Nypa fruticans, Sonneratia caseolaris, Acrostichum aureum dan Rhizopora apiculata, yang digunakan untuk mengobati demam, bisul, gatal, gigitan serangga, kudis dan lain-lain.
Analisis Filogenetik Mangifera odorata Sumatera Tengahdan Kerabatnya Menggunakan Gen rbcL JULIANTARI, ERWINA; , FITMAWATI; SOFIYANTI, NERY
Jurnal Riau Biologia Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Biologi FMIPA Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mangifera Sumatera bagian Tengah memiliki kemampuan unik dalam beradaptasi pada wilayah dengan curah hujan yang tinggi, sehingga berpotensi sebagai sumber plasma nutfah Sumatera. Secara morfologi genus Mangifera cukup sulit dibedakan karena tingginya plastisitas morfologi. Mangifera odorata diduga sebagai spesies hibrid dari M. indica dan M. foetida, sehingga diperlukan analisis untuk memperkuat status taksonomi M. odorata. Tujuan penelitian ini untuk merekonstruksi hubungan kekerabatan M. odorata dan kerabatnya berdasarkan gen rbcL. Rekostruksi menggunakan program PAUP* Versi 4.0b10 dengan metode maximum parsimony (MP). Kladogram dengan metode MP membentuk klad monofiletik dengan dua klad utama Mangifera. Klad pertama yaitu M. indica dan klad kedua terdiri dari M. foetida dan M. odorata. Kladogram mendukung asumsi bahwa M. odorata adalah hibrid dari M. foetida dan M. indica. 
Keanekaragaman Infraspesifik Petai (Parkia speciosa Hassk.) Di Kabupaten Indragiri hulu dan Kabupaten Kuantan Singingi Berdasarkan Karakter Morfologi , ZULHENDRA; , FITMAWATI; SOFIYANTI, NERY
Jurnal Riau Biologia Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Biologi FMIPA Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Petai (Parkia spesiosa Hassk.) merupakan tanaman bermanfaat yang tumbuh di daerah tropis dan diperkirakan mempunyai kekayaan plasma nutfah yang tinggi di Provinsi Riau. Keanekaragaman tanaman petai di Kabupaten Indragiri Hulu dan Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau belum diungkap dan diketahui varietasnya, di sisi lain keanekaragaman petai terancam punah seiring dengan konversi areal hutan sebagai habitat aslinya menjadi perkebunan dan industri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman infraspesies tanaman petai di Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau dengan menggunakan karakter morfologi. Penelitian menggunakan metode eksplorasi yang dilaksanakan dari bulan Oktober 2014 sampai dengan March 2015. Dua puluh tiga petai yang telah diamati karakter morfologi diskoring dan dianalisis untuk mengetahui pengelompokannya menggunakan program NTSYSpc 2.02. Hasil penelitian dendogram menunjukkan individu petai tidak mengelompok berdasarkan asal populasi tetapi berdasarkan karakter morfologi. Kelompok pertama terdiri 21 individu dan kelompok kedua terdiri dari 2 individu. Nilai koefisien kemiripan 23 pohon petai berkisar antara 0,21 sampai 0,79.
Evolutionary Relationship of Common Mangoes: Insight from ITS HAYATI, IBNA; , FITMAWATI; SOFIYANTI, NERY
Jurnal Riau Biologia Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Biologi FMIPA Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mango (Mangifera) is one the most important fruit from Asia. The center of origin and diversity of this genus is in Southeast Asia. This region has great economic development in recent years. Due to the deforestation and habitat change, the occurance of Mangifera species in their natural habitat is threathened. This research aimed to analyze evolutionary relationship among common mangoes from Central Sumatra. This research was conducted from November 2015 until April 2016. DNA was isolated using CTAB method. The isolated DNA were then sequenced in First Base Laboratories, Malaysia. Phylogram was generated using Neighbor Joining Method, while T92+G evolution model was used for Distance Analysis. NJ analysis revealed monophyletic group of common mangoes. M. laurina was considered as the most primitive species in common mangoes clade due to the longest branch length. Relationship among M. kemanga and M. laurina, M. indica and M. zeylanica was a new finding. It would be highlighted to determine newer classification, cultivation and conservation strategies of mango. 
Analsis Keanekaragaman Kayu Manis (Cinnamomum burmannii (Nees & T. Nees) Blume.) Di Kabupaten Agam, Sumatera Barat Berdasarkan Karakter Morfologi WAHYUNI, SISKA SRI; , FITMAWATI; SOFIYANTI, NERY
Jurnal Riau Biologia Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Biologi FMIPA Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kayu manis (Cinnamomum burmannii (Nees & T. Nees) Blume.) merupakan komoditi perkebunan di Provinsi Sumatera Barat yang memiliki kapasitas ekspor cukup tinggi. Daerah ini menjadi daerah pengekspor kayu manis sejak abad ke 18 dengan sentra produksinya di daerah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar. Proses budidaya yang sudah cukup lama memungkinkan munculnya variasi yang cukup tinggi terkait adaptasinya dengan lingkungan di daerah budidaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi keanekaragaman kayu manis yang ada di sentra produksi kayu manis di Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015-Mei 2015. Enam puluh pohon kayu manis yang telah diamati karakter morfologi diskoring dan dianalisis untuk mengetahui pengelompokannya dengan menggunakan program NTSYS-pc 2.02i. Hasil penelitian dalam bentuk dendrogram menunjukkan individu kayu manis mengelompok berdasarkan karakter morfologi yang dimiliki pada setiap individu yang diperoleh. Kelompok pertama terdiri dari 59 individu dan kelompok kedua terdiri dari satu individu. Nilai koefisien kemiripan 60 pohon kayu manis berkisar antara 0.30 - 0.95%.
Karakterisasi Morfologi Rafflesia di Kawasan Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Bukit Baling Kabupaten Kampar Provinsi Riau PRANATA, SYAFRONI; SOFIYANTI, NERY; , FITMAWATI
Jurnal Riau Biologia Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Biologi FMIPA Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rafflesia merupakan tanaman holoparasit dengan inang Tetrastigma spp (Vitaceae). Jenis-jenis Rafflesia merupakan jenis yang langka dan dilindungi, termasuk Rafflesia di Suaka Marga Rimbang Baling, Riau. Tujuan dari penelitian ini untuk mengkarakterisasi morfologi Rafflesia di Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Bukit Baling serta mengidentifikasi inangnya. Pengambilan data dan sampel dilaksanakan dengan metode eksplorasi. Hasil penelitian ditemukan hanya satu populasi Rafflesia di lokasi penelitian. Jumlah total individu yang ditemukan adalah 6 idividu. Bunga memiliki pola bercak besar dan berwarna putih dengan lobus perigon warna merah gelap, diidentifikasi sebagai R. hasseltii Suringar.
Jenis-Jenis Polypodiaceae di Hutan PT. CPI Rumbai Provinsi Riau Berdasarkan Karakter Morfologi , WULANDARI D; SOFIYANTI, NERY; , FITMAWATI
Jurnal Riau Biologia Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Biologi FMIPA Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hutan PT. CPI Rumbai merupakan hutan dengan keanekaragaman flora yang tinggi termasuk tumbuhan paku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman tumbuhan paku dari Famili Polypodiaceae di Hutan PT. CPI Rumbai berdasarkan karakter morfologi. Sampel tumbuhan paku yang telah dikumpulkan di lapanganmenggunakan metode eksplorasi dan selanjutnya dikeringkan untuk persiapan herbarium. Sebanyak 6 jenis Polypodiaceae dari 2 genus yaitu Pyrrosia dan Drynaria telah diidentifikasi dari lokasi penelitian. Jenis-jenis Polypodiaceae yang ditemukan yaitu Pyrrosia angustata (Sw.) Ching, Pyrrosia lanceolata (L.) Farw., Pyrrosia piloselloides (L.) M. G. Price, Pyrrosia niphoboloides M. G. Price, Drynaria sparsisora (Desv.) T. Moore, dan Drynaria bonii Christ. 
Keanekaragaman Pteridaceae Berdasarkan Karakter Morfologi dan Fitokimia di Hutan PT. Chevron Pacific Indonesia(PT. CPI) Rumbai YUSNA, MACHFIRA; SOFIYANTI, NERY; , FITMAWATI
Jurnal Riau Biologia Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Biologi FMIPA Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hutan PT. CPI Rumbai terdapat keanekaragaman flora yang cukup tinggi, salah satunya suku Pteridaceae dari kelas Filicinae (Paku sejati). Penelitian tentang keanekaragaman jenis – jenis Pteridaceae berdasarkan karakter morfologi belum pernah dilaporkan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi keanekaragaman jenis Pteridaceae berdasarkan karakter morfologi dan fitokimia di Hutan PT.CPI Rumbai. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Desember 2015 dengan metode eksplorasi. Hasil inventarisasi Pteridaceae teridentifikasi sebanyak 7 jenis paku tergolong dalam 6 marga, dari subsuku Cheilanthoideae, Vittariroideae, dan Pteridoideae. Tujuh jenis tersebut adalah Taenitis blechnoides (Wild.) Sw., Pityrogramma calomelanos (L.) Link., Adiantum latifolium Lam., Vittaria graminifolia Kaulf., Cheilosoria tenuifolia (Burm.f.) Trevis, Vittaria ensiformis Sw., dan Pteris vittata L. Kandungan fitokimia yang ditemukan alkaloid (3 jenis), flavonoid (4 jenis), saponin (7 jenis), steroid 5 (jenis), dan tanin (2 jenis). 
The Potential of Wild Mango Leaves from Sumatera as the Immunostimulant Agent Sinaga, Patar; Roza, Rodesia Mustika; Isda, Mayta Novaliza; Fitmawati, Fitmawati; Juliantari, Erwina; Saputra, Agus
Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education Vol 10, No 3 (2018): December 2018
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Sciences, Semarang State University . Ro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (740.186 KB) | DOI: 10.15294/biosaintifika.v10i3.16549

Abstract

Wild Mango from Sumatera is potentially new immunostimulant. It contains mangiferin, which is potentially become the immunostimulant candidate. This study aimed to prove the immunostimulatory effect of wild mango leaves extract on white rat peritoneum fluid induced by Staphylococcus aureus bacteria. The immunostimulatory effect was determined based on the activity and capacity of macrophage phagocytosis. This study used 54 male white rats about 130 g - 290 g. Based on the results,the highest phagocytosis activity of macrophage cells was found in ethanol extract of Mangga Hutan leaves dose 2 with a percentage of phagocytosis activity was 84%. The highest phagocytosis capacity of the macrophage cells was also found in ethanol extract of Mangga Hutan leaves dose 2 with an average phagocytic capacity of 171.67 from 50 active macrophages. Results of this study indicated that wild mango leaves from Sumatera has the potential immunostimulant activity. This indicates that the wild mango have the potential for therapeutic efficacy for the prevention of degenerative diseases caused by immune deficiencies.
POTENSI LIMBAH SAGU (Metroxylon sp.) DI KECAMATAN TEBING TINGGI BARAT KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI SEBAGAI SUBSTRAT PENGHASIL BIOGAS Anuar, Khaidir; Zul, Delita; ', Fitmawati
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 1, No 1 (2014): Wisuda Februari 2014
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Biogas is one of alternative energy sources that fulfills future fuel needs. This studyaimed to analyse the potency of sago waste as fermentation substrate for biogasproduction. This research was done experimentally by employing sago waste materialsobtained from Sago Factory Nambus River from District West Tebing Tinggi Sub-province Meranti and fresh cow rumen liquid was obtained from slaughterhouse inPekanbaru. The biogas volume was calculated by measuring the volume of water thatwas pushed every 3 days, where the volume of water driven was proportional to thevolume of biogas produced. The bacterial cell numbers was counted using plate countmethod employing Nutrient Agar (NA). The substrate fermentation temperature and pHwere measured every 3 days. The highest biogas volume was produced by fermenter III(45760 ml) containing solid sago waste, liquid sago waste, and rumen liquid with ratio 1: 1 : 1 and the lowest was produced by fermenter II (1600 ml). The total bacterialinvolved in biogas production ranges from 1,87x10 5 – 2,87x10 8 CFU/ml samples. Thetemperature and pH of substrate fermetation was relatively constant during biogasproduction. The results showed that sago waste is potential as substrate for biogasproduction.