Claim Missing Document
Check
Articles

Persepsi Siswa tentang Guru Sosiologi Ideal (Studi Kasus Pada SMA di Kota Singaraja, Bali) Sang Ayu Putu Mariyastini; Luh Putu Sendratari; I Ketut Margi
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha Vol. 1 No. 2 (2019): Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpsu.v1i2.26681

Abstract

Tujuan penelitian ini ialah (1) mengidentifikasi faktor yang melatarbelakangi adanya guru-guru pengajar sosiologi yang memiliki kualifikasi non pendidikan sosiologi, (2) menggali persepsi siswa tentang guru yang memiliki kualifikasi non pendidikan sosiologi, (3) mengkaji persepsi siswa tentang guru sosiologi yang ideal. Penelitian ini menggunkanan metode campuran yang memadukan bentuk kualitatif dan bentuk kuantitatif. Lokasi penelitian yakni di SMA N 1 Singaraja, SMA N 4 Singaraja, SMA Lab Undiksha, dan SMA Dwijendra Singaraja. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) faktor yang melatarbelakangi adanya guru-guru pengajar sosiologi yang memiliki kualifikasi non pendidikan sosiologi ialah tuntutan kurikulum, ketersediaan guru sosiologi yang langka, dan kebijakan dari Kepala Sekolah. (2) persepsi siswa tentang guru-guru sosiologi yang memiliki kualifikasi non pendidikan sosiologi dalam kategori cukup baik, (3) perolehan persepsi tentang guru sosiologi yang ideal, yakni memahami peserta didik secara mendalam, merancang pembelajaran, memahami landasan pendidikan, mengembangkan potensi peserta didik, menguasai substansi keilmuan, menguasai struktur dan metode keilmuan, mampu memanfaatkan teknologi dalam pemebelajaran, mengorganisasikan materi kurikulum bidang studi, memiliki kepribadian yang mantap dan stabil, dewasa, arif, berwibawa, berakhlak mulia, menjadi tauladan serta mampu berkomunikasi secara efektif.Kata kunci: Persepsi Siswa, Guru Ideal
POLA INTERAKSI SANTRI PONDOK PESANTREN HIDAYAHTULLAH DI PERUMAHAN JALAK PUTIH SINGARAJA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SOSIOLOGI Wattini Wattini; I Wayan Mudana; I Ketut Margi
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha Vol. 1 No. 2 (2019): Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpsu.v1i2.26686

Abstract

Tujuan Penelitian ini (1.) Untuk mengetahui pola interaksiantar santri, santri dengan Kyai/ustadz Pondok Pesantren Hidayahtullah di Perumahan Jalak Putih Kota Singaraja Buleleng Bali, (2.) Untuk mengetahui pola interaksi santri dengan masyarakat sekitar Pondok Pesantren Hidayahtullah di Perumahan Jalak Putih Kota Singaraja Buleleng Bali, (3.) Untuk mengetahui aspek-aspek apa saja dari pola interaksi sosial santri Pondok Pesantren Hidayahtullah di Perumahan Jalak Putih Kota Singaraja Buleleng Bali yang dapat di jadikan media pembelajaran sosiologi di SMA. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan jenis penelitian etnografi dan mengumpulkan data melalui metode observasi, wawancara, dan dokumen. Teknik penjaminan data melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan untuk mengecek keabsahan data menggunakan trianggulasi teknik dan trianggulasi sumber. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pola interaksi sosial santri Pondok Pesantren Hidayahtullah di tengah masyarakat multikultur di Perumahan Jalak Putih Singaraja Buleleng Bali adalah: Pertama. Pola interaksi asosiatif antar santri yang meliputi individu dengan individu, individu dengan kelompok. Santri dengan kyai/ustadz dan santri dengan masyarakat sekitar yang di tandai dengan adanya kerjasama untuk memenuhi kepentingan masing-masing sebagai mahluk sosial. Kedua. Pola interaksi sosial dissosiatif antarkelompok yang ditandai dengan perasaan tidak suka yang disembunyikan, biasa di sebut dengan kontravensi yang bisa berakhir dengan konflik. Ketiga. Aspek-aspek yang di gunakan sebagai media pembelajaran adalah aspek pola interaksi sosial (asosiatif dan dissosiatif) dan aspek pola interaksi santri Pondok Pesantren Hidayahtulllah untuk menghasilkan media pembelajaran berupa video yang sesuai dengan pengembangan Kopentensi Dasar (KD) mata pelajaran sosiologi kelas X bab individu, kelompok dan hubungan sosial.Kata Kunci: Interaksi Sosial, Pondok Pesantren, Multikultur
STUDI KEBERTAHANAN IDENTITAS ETNIK BUGIS DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL DAN POTENSINYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SOSIOLOGI DI SMA (Di Kelurahan Kampung Bugis, Kabupaten Buleleng, Bali) Vina Azura; I Wayan Mudana; I Ketut Margi
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha Vol. 1 No. 2 (2019): Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpsu.v1i2.26687

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Identitas etnik Bugis yang masih bertahan dalam kehidupan masyarakat multikultural di Kelurahan Kampung Bugis, Kabupaten Buleleng, Bali; (2) Alasan-alasan identitas etnik Bugis dipertahankan dalam kehidupan masyarakat multikultural di Kelurahan Kampung Bugis, Kabupaten Buleleng, Bali; (3) Sistem sosialisasi yang digunakan untuk mempertahankan identitas etnik Bugis dalam kehidupan masyarakat multikultural di Kelurahan Kampung Bugis, Kabupaten Buleleng, Bali; dan (4) Aspek-aspek kebertahanan identitas etnik Bugis dalam kehidupan masyarakat multikultural yang memiliki potensi sebagai sumber belajar sosiologi di SMA. Konsep yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah tersebut yakni identitas etnik, teori struktural fungsional, sistem sosialisasi dan masyarakat multikultural. Pendekatan yang digunakan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan langkah: penentuan informan yang terdiri dari orang Bugis ataupun keturunannya, kepala kelurahan Kampung Bugis, ketua organisasi Kerukunan Keluarga Sulawesi (KKS). Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumen. Analisis data dilakukan dengan langkah pengorganisasian data, reduksi, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan (1) Identitas etnik Bugis telah banyak mengalami perubahan atas dasar modernisasi, (2) Identitas etnik Bugis dipertahankan dengan tujuan terciptanya keharmonisan sosial dengan menjaga budaya dan adat istiadat yang telah diwariskan secara turun temurun, (3) Sistem sosialisasi lebih banyak dilakukan dengan cara mandiri dengan kesiapan mental setiap individu dalam masyarakat, dan (4) Aspek-aspek yang dapat dijadikan suplemen pembelajaran Sosiologi pada kasus kebertahanan identitas etnik Bugis dalam kehidupan masyarakat multikultural antara lain: masyarakat multikultural, toleransi, dan aktivitas sosial. Aspek ini dapat dikaitkan dengan materi pembelajaran Sosiologi SMA pada topik Perbedaan, Kesetaraan dan Harmoni Sosial.Kata Kunci: Identitas Etnik, Masyarakat Multikultural, Suplemen Pembelajaran
FENOMENA PUTUS SEKOLAH PADA JENJANG SMP DI PEJARAKAN, GEROKGAK, BULELENG, BALI Dela Safitri; Luh Putu Sendratari; I Ketut Margi
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha Vol. 1 No. 2 (2019): Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpsu.v1i2.26838

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) faktor penyebab putus sekolah pada jenjang SMP di Desa Pejarakan dan (2) persepsi masyarakat tentang putus sekolah. Landasan teori yang digunakan yaitu teori putus sekolah dan teori persepsi. Jenis penelitian yaitu deskriptif, pendekatan penelitian yaitu fenomenologis. Penelitian berlokasi di Desa Pejarakan, Gerokgak, Buleleng, Bali. Sumber data didapatkan melalui metode observasi langsung dan tidak langsung, metode wawancara dan studi dokumen. Teknik analisis data yang dilakukan adalah Model Miles and Huberman, yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data menggunakan teknik triangulasi, yaitu triangulasi metode dan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kasus putus sekolah pada jenjang SMP di Desa Pejarakan disebabkan oleh empat faktor yang saling berkaitan yaitu, (1) Lingkungan sosial; (2) Kesulitan dalam mengikuti pembelajaran; (3) faktor ekonomi; dan (4) Kurangnya dorongan orang tua. Adapun persepsi masyarakat Desa Pejarakan tentang kasus putus sekolah pada jenjang SMP yaitu, (1) Wajib belajar menjadi dasar penghalang putus sekolah; (2) Bekerja mencari nafkah bukan jalan keluar terhadap anak putus sekolah; (3) Putus sekolah merupakan penghalang untuk mencapai kesuksesan di masa depan.Kata Kunci: putus sekolah, faktor penyebab, persepsi
LENTERA MERAH : MODEL PERPUSTAKAAN JALANAN SEBAGAI BENTUK GERAKAN SOSIAL DALAM MEMBANGUN BUDAYA LITERASI MASYARAKAT DI TAMAN KOTA SINGARAJA BALI Taufikur Rahman; I Ketut Margi; I Gusti Made Arya Sutha Wirawan
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha Vol. 1 No. 2 (2019): Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpsu.v1i2.26841

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Mendeskripsikan latar belakang mahasiswa melakukan gerakan sosial dalam membangun budaya literasi masyarakat melalui Perpustakaan Jalanan Lentera Merah di Taman Kota Singaraja. 2) Mendeskripsikan model gerakan sosial yang ditawarakan Perpustakaan Jalanan Lentera Merah dalam membangun budaya literasi masyarakat di Taman Kota Singaraja. 3) Mendeskripsikan kendala yang dihadapkan Perpustakaan Jalanan Lentera Merah 4) Mendeksripkan tingkat kepuasan dan manfaat Perpustakaan Jalanan Lentera Merah dalam gerakan sosial membangun budaya literasi masyarakat di Taman Kota Singaraja. Konsep yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah tersebut yaitu Perpustakaan Jalanan Lentera Merah sebagai gerakan sosial, model gerakan, kendala, solusi, serta tingkat kepuasaan dan manfaat. Penelitian ini dilaksanakan di Perpustakaan Jalanan Lentera Merah di Taman Kota Singaraja pada tahun 2019, menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif dengan pendekatan deskriptif melalui langkah-langkah : penentuan informan yang terdiri dari penggagas, pengelola, pengunjung, pengelola perpustakaan daerah. Pengumulan data melalui observasi, wawancara, studi dokumen, dan kuesioner. Analisis data dilakukan dengan langkah reduksi, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan 1) latar belakang gerakan ini adalah kurangnya fasilitas ataupun kegiatan literasi di Kota Singaraja yang dikenal dengan Kota Pendidikan. 2) model gerakan yang ditawarkan sangat beragam mulai mepalak baca buku gratis, menulis, diskusi (bedah buku), musikalisasi puisi, serta menggambar dan mendongeng. 3) kendala dan solusi dari segi teknis dan non-teknis. 4.) penelitian tingkat kepuasan dan manfaat pengunjung Perpustakaan Jalanan Lentera Merah dengan pengukuran skala likert didapatkan hasil bervariatif.Kata kunci: membangun budaya literasi, model gerakan sosial, Perpustakaan Jalanan Lentera Merah
PERSEPSI PELAJAR DAN CARA PENANGGULANGAN FENOMENA SEKS BEBAS DIKALANGAN PELAJAR SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DI KOTA SINGARAJA I Nengah Narendra Permana; Luh Putu Sendratari; I Ketut Margi
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha Vol. 1 No. 2 (2019): Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpsu.v1i2.26842

Abstract

Seks bebas di kalangan pelajar merupakan fenomena yang harus segera mendapatkan perhatian, termasuk juga yang terjadi pada pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Singaraja. Meluasnya perilaku yang semula dianggap hanya terjadi pada pelajar di berbagai kota besar, dan kini telah merembes sampai ke pelosok, hal ini menunjukkan adanya persebaran pengaruh buruk yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk; (1) Mendeskripsikan persepsi pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) terhadap perilaku seks bebas, (2) Mengidentifikasi cara penanggulangan fenomena seks bebas menurut pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA), (3) Menjelaskan aspek-aspek dari fenomena seks bebas yang bisa dijadikan sumber belajar sosiologi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA). Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini menggunakan metode campuran: pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan jenis naratif deskriptif. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh pelajar di Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 1 Singaraja dan SMA Lab Undiksha, sedangkan untuk sampelnya sendiri adalah pelajar yang berada di kelas XI dengan jumlah total 146 responden, ditambah enam orang pelajar sebagai informan dan dua orang guru sebagai infoman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; (1) Persepsi pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) terhadap perilaku seks bebas beragam mulai dari sangat setuju, setuju, dan ragu-ragu, (2) Cara penanggulangan fenomena seks bebas menurut pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA), dapat dibagi menjadi dua faktor, yaitu; faktor dalam diri (internal) dan faktor luar diri (external), (3) Aspek-aspek dari fenomena seks bebas yang bisa dijadikan sumber belajar sosiologi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) yang berkaitan tentang cara penanggulangan itu sendiri.Kata kunci: Seks Bebas, Pelajar, Persepsi, Cara Penanggulangan, Sumber Belajar
KEHIDUPAN SOSIAL SEORANG ANAK YANG BERPROFESI SEBAGAI PENAMBAL BAN DI SINGARAJABALI DAN POTENSINYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SOSIOLOGI DI SMA Sri Cahaya Purnamasari; I Ketut Margi; I Gusti Made Arya Sutha Wirawan
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha Vol. 1 No. 3 (2019): Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpsu.v1i3.26848

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Latar belakang anak memilih pekerjaan sebagai penambal ban; (2) Pola kerja anak; (3) Kehidupan sosial anak; dan (4) Aspek-aspek apa saja yang terdapat dalam penelitian anak yang berprofesi sebagai penambal ban yang memiliki potensi sebagai sumber belajar sosiologi di SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kualitatif. Subjek penelitian ini adalah anak di bawah umur yang bekerja sebagai penambal ban. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu, teknik observasi langsung, wawancara, dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Latar belakang anak memilih pekerjaan sebagai penambal ban dipengaruhi oleh dua faktor yaitu, faktor keluarga dan faktor ekonomi; (2) Anak bekerja dari pukul 11.00 wita sampai pukul 01.00 wita, sedangkan pada hari libur anak bekerja dari pukul 07.00 wita sampai pukul 02.00 wita. Selama bekerja ada beberapa tahap yang dilakukan yaitu, mempersiapkan alat-alat untuk bekerja, membuka tempat tambal ban, serta menutup dan membereskan alat-alat kerja; (3) Kehidupan sosial anak yang berprofesi sebagai penambal ban yaitu, (a) Kehidupan sosial di Sekolah, anak sering melanggar tata tertib sekolah dan tidak memiliki hubungan baik dengan guru; (b) Kehidupan sosial di Tempat tinggal, kurangnya interaksi anak dalam mengikuti kegiatan kompleks seperti pengajian dan gotong-royong; (c) Kehidupan sosial di Keluarga, anak yang berprofesi sebagai penambal ban termasuk anak yang penurut dan peduli dengan keluarga; dan (d) Kehidupan sosial di Tempat kerja, anak yang berprofesi sebagai penambal ban tidak pilih kasih dalam berteman; (4) Aspek-aspek anak yang berprofesi sebagai penambal ban yang berpotensi sebagai sumber belajar sosiologi di SMA terdapat dalam tiga aspek yaitu ranah afektif, ranah kognitif, dan ranah psikomotor.Kata Kunci: Anak, Pola kerja, Kehidupan sosial, dan Potensi sumber belajar
BIAS GENDER PADA SISTEM PERKAWINAN NYEROD (STUDI KASUS DI DUSUN MUNDUK, DESA BANJAR, BULELENG, BALI) DAN POTENSINYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SOSIOLOGI KELAS XI Ida Ayu Komang Dina Lestariani; Luh Putu Sendratari; I Ketut Margi
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha Vol. 1 No. 3 (2019): Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpsu.v1i3.26850

Abstract

Penelitian ini berawal dari paswara tahun 1950 yang mengatur perkawinan asu pundung alangkahi karang hulu, sehingga berdampak pada perempuan tri wangsa yang melakukan kawin nyerod. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Mengidentifikasi faktor yang menyebabkan perempuan tri wangsa di Dusun Munduk melakukan kawin nyerod. 2) Mengetahui sistem perkawinan nyerod. 3) Mengetahui implikasi sosial dari perkawinan nyerod yang dilakukan perempuan di Dusun Munduk, Desa Banjar. 4) Mengetahui bias-bias gender yang muncul pada sistem perkawinan nyerod, yang bisa dijadikan sumber belajar Sosiologi di kelas XI. Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Munduk, Desa Banjar tahun 2019. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualtitatif bersifat studi kasus, melalui langkah-langka penentuan informan yang terdiri dari pasangan suami istri kawin nyerod, pemangku, klian adat dan klian dusun, bendesa adat dan guru sosiologi. Pengumulan data melalui observasi, wawancara, studi dokumen. Analisis data dilakukan dengan langkah reduksi, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan 1) Faktor yang menyebabkan perkawinan nyerod yaitu faktor cinta, kedekatan, ekonomi, dan hamil diluar nikah. 2) Sebagai sebuah sistem, dalam perkawinan nyerod terdapat mempelai, pemangku, klian dinas, klian dusun, bendesa adat, masing-masing mempunyai tugas dalam pelaksaan kawin nyerod. 3) Implikasi sosial dari perkawinan nyerod yaitu adaptasi sosial, labelling dan bias gender. 4) Bias gender dalam sistem perkawinan nyerod yang bisa dijadikan sumber belajar yaitu pengertian stratifikasi sosial wangsa, marginalisasi, stereotype dan kekerasan. Maka dengan adanya beberapa hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perempuan yang melakukan kawin nyerod mendapatkan perlakuan tidak adil, sehingga untuk memahami fenomena ketidakadilan gender tersebut, dapat diajarkan lewat sumber belajar mata pelajaran sosiologi.Kata kunci: nyerod, bias gender, sumber belajar
PENDIDIKAN SEKS UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SMA (SEKOLAH MENENGAH ATAS) LUAR BIASA C NEGERI 2 BULELENG, BALI (PERSPEKTIF SOSIOLOGI PENDIDIKAN) Nela Agustin Permata Sari; Luh Putu Sendratari; I Ketut Margi
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha Vol. 1 No. 3 (2019): Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpsu.v1i3.26852

Abstract

Penelitian ini berawal dari perdebatan masyarakat mengenai pembelajaran pendidikan seks di sekolah. Namun di tengah perdebatan tersebut, justru pendidikan seks diajarkan di sekolah luar biasa C Negeri 2 Buleleng. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menambah pengetahuan peserta didik SMA Luar Biasa C Negeri 2 Buleleng mengenai pemahaman tentang pendidikan seks, sehingga dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. 2) Mengetahui pola interaksi guru dan peserta didik di dalam kelas maupun di luar kelas dalam konteks pendidikan seks. 3) Mengetahui kendala-kendala guru dalam memberikan pendidikan seks dan cara mengatasinya. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Luar biasa C Negeri 2 Buleleng, Bali dan menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui langkah-langkah: pendekatan dan jenis penelitian serta lokasi penelitian. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan cara: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan 1) Faktor-faktor yang melatarbelakangi diajarkannya pendidikan seks di SMA Luar Biasa C Negeri 2 Buleleng, 2) Pola interaksi guru dan peserta didik di dalam maupun di luar kelas dalam konteks pendidikan seks, 3) Kendala-kendala yang dihadapi guru dalam memberikan pendidikan seks dan cara guru mengatasi kendala tersebut. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pendidikan seks diberikan kepada remaja tunagrahita karena memiliki kebutuhan seksual yang sama dengan remaja pada umumnya yang dikategorikan normal.Kata kunci: Pendidikan seks, remaja tunagrahita.
POLA INTERAKSI SOSIAL GURU DENGAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI KELAS XI PADA SEKOLAH LUAR BIASA C NEGERI 2 BULELENG, BALI Ni Putu Erna Sri Darmadi; Tuty Maryati; I Ketut Margi
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha Vol. 1 No. 3 (2019): Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpsu.v1i3.26853

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) Mengetahui pola interaksi sosial guru dengan anakberkebutuhan khusus, (2) Mengetahui kendala pada pola interaksi sosial guru dengan anakberkebutuhan khusus, (3) Mengetahui solusi dalam mengatasi kendala pada pola interaksi sosialguru dengan anak berkebutuhan khusus di kelas XI pada Sekolah Luar Biasa C Negeri 2 Buleleng,Bali. Dalam penelitian ini, menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulandata menggunakan observasi, wawancara dan studi dokumen. Subyek penelitian ini adalah guruyang tidak memiliki kualifikasi penanganan anak berkebutuhan khusus dan peserta didik di kelas XIpada SMA LB C Negeri 2 Buleleng.Hasil penelitian menunjukkan: (1) pola interaksi sosial yangditerapkan oleh guru di Sekolah Luar Biasa C Negeri 2 Buleleng ialah sebagian besar menggunakaninteraksi satu arah, dengan pelayanan yang berbeda-beda tergantung kebutuhan khusus yangdisandang oleh peserta didik. (2) kendala yang dihadapi oleh guru ialah pola interaksi sosial dengananak berkebutuhan khusus beagam yang terdapat pada kelas XI dengan guru yang tidak memilikikualifikasi penanganan anak berkebutuhan khusus, (3) solusi yang dilakukan oleh guru ialah denganmengikuti pelatihan mengajar anak berkebutuhan khusus yang diselenggarakan oleh pemerintah danmengajar tidak sesuai dengan tuntutan kurikulum yang ada. Dengan demikian dapat disumpulkanbahwa pola interaksi sosial yang diterapkan ialah pola individu dengan individu atau pola interaksisatu arah, dengan pelayanan yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan khusus yangdisandangnya.Kata kunci: interaksi,guru non-kualifikasi, anak berkebutuhan khusus
Co-Authors ., Ali Rausan Fikri ., Dania Fakhrunnisa ., Fiani Yulistia ., I Gede Arcana ., I Ngh Semaranata ., Mia Lutfitasari Adnyani, Ni Luh Putu Sri Ahmad Ardiyansah Aizil Mamnun Ali Rausan Fikri . Ardanareswari, Ni Putu Galuh Ariska, Firawati Ayang Pradana . Ayang Pradana ., Ayang Pradana Azura, Vina Damayani, Kadek Putri Meita Dania Fakhrunnisa . Darmadi, Ni Putu Erna Sri Dela Safitri Desak Made Oka Purnawati Dewa Gede Suma Adnyana . Dewi, Mevilia Taryo A Dr. Tuty Maryati,M.Pd . Dra. Luh Putu Sendratari,M.Hum . Drs. I Wayan Mudana,M.Si. . Drs. Wayan Sugiartha, M.Si. . Eky Hardiyana Fantiya, Hetwin Fiani Yulistia . Firawati Ariska Fitri Noviani Gede Adi Putra . Gede Aris Adi Sanjaya . Gede Mas Mahendradita . Gede Senjaya . Handoko Satrio Prakoso . Handoko Satrio Prakoso ., Handoko Satrio Prakoso Hardiyana, Eky Hetwin Fantiya I Gede Arcana . I Gusti Made Arya Sutha Wirawan I Gusti Made Aryana I Gusti Ngurah Riki Wahyudi . I Gusti Ngurah Riki Wahyudi ., I Gusti Ngurah Riki Wahyudi I Kadek Wiradarma . I Ketut Agus Adijaya . I Ketut Suartana . I Komang Sudarma I Made Budiana . I Made Pageh I Made Sarmita I Made Yasa I Nengah Narendra Permana I Ngh Semaranata . I Nyoman Mantaka I Putu Eka Noviantara . I Putu Widiarta . I Putu Widiarta ., I Putu Widiarta I Wayan Gunawan . I Wayan Mudana I Wayan Pardi I Wayan Putra Yasa Ida Ayu Komang Dina Lestariani Ida Ayu Komang Natika Wuni . Ida Bagus Ari Jaya Putra Iin Melya Parlina Irwan Nur Jamilah . Kadek Putri Meita Damayani Ketut Sedana Arta Ketut Sedana Arta Lestariani, Ida Ayu Komang Dina Lola Utama Sitompul M.Si. Drs. Wayan Sugiartha . Made Dian Hermi . Made Dian Hermi ., Made Dian Hermi Mamnun, Aizil Mariyastini, Sang Ayu Putu Mevilia Taryo A Dewi Mia Lutfitasari . Muhammad Sariman . Muhammad Sariman ., Muhammad Sariman Nangraini, Wayan Pina Nela Agustin Permata Sari Nengah Bawa Atmadja Nengah Bawa Atmadja Nengah Bawa Atmadja Ni Kadek Ayu Aryani Ni Kadek Dwiyanti . Ni Kadek Rustini Wati . Ni Kadek Rustini Wati ., Ni Kadek Rustini Wati Ni Luh Anik Arisa Dewi . Ni Luh Indah Juliantari Ni Luh Rika . Ni Made Ary Wahyuni . Ni Made Wiyanthini . Ni Putu Ayu Widiastuti Ni Putu Erna Sri Darmadi Ni Wayan Astini . Nur Kamilah Nurohmah, Melinda Parlina, Iin Melya Permana, I Nengah Narendra Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja,MA . Purnamasari, Sri Cahaya Putra, Ida Bagus Ari Jaya Putu Suryani Rahman, Taufikur Safina Nurul Hidayah Safitri, Dela Sang Ayu Putu Mariyastini Sari, Nela Agustin Permata Sri Cahaya Purnamasari Sukadi Sukadi Suryani, Putu Taufikur Rahman Vina Azura Wattini Wattini Wattini, Wattini Wayan Devi Damayanti . Wayan Pina Nangraini Wedastri, Ni Luh Gede Mardewi Widiastuti, Ni Putu Ayu Wirawan, I Gusti Made Arya Suta Wirawan, I Gusti Made Arya Sutha Wirawan, Luh Berlian Maharani