Claim Missing Document
Check
Articles

IMPLEMENTASI SMART CITY DI KOTA BANDUNG DALAM MEWUJUDKAN KONSEP SMART GOVERNANCE Rahdeana Almeyna Kurnia; Kushandajani - -; Laila Kholid Alfirdaus
Journal of Politic and Government Studies Vol 12, No 3 : Periode Wisuda Juli 2023
Publisher : Journal of Politic and Government Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research was conducted to explain the implementation of smart city in Bandung the capital city of West Java, more specifically about the the dimension of smart governance. This study uses a qualitative research methodology with descriptive results and using a data collection techniques through the depth interview with several subjects informant from Bandung City Communication and Information Service as the primary subjects and for the secondary subjects by researched another data to strengthen this research. The theory used in this research is Boyd Cohen’s Smart City concept, which specifically refers to indicators of Smart Governance implementation to measure the successness of Bandung how implemented it. The results of this study indicate that the implementation of Smart Governance in Bandung City is in accordance with some existing indicators, such online service, community participation, infrastructure, and open government. Overall, Bandung has implemented these four indicators and those all have been realized due to supported by Bandung City Government and the cooperation of the local public organizations. Beside, the result also explained how is the impact can be felt for the public
EFEKTIVITAS PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN (PATEN) DI KECAMATAN GLADAGSARI KABUPATEN BOYOLALI Cinda Khansa Arroiffah; Kushandajani - -; Fitriyah - -
Journal of Politic and Government Studies Vol 12, No 3 : Periode Wisuda Juli 2023
Publisher : Journal of Politic and Government Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research discusses the effectiveness of the District Integrated Administration Service (PATEN) in Gladagsari District after the policy of dividing three districts in Boyolali Regency in 2018. This research uses the theory of service effectiveness in analyzing the effectiveness of the District Integrated Administration Service (PATEN) in Gladagsari District. The method used is a qualitative approach that is descriptive with data collection techniques such as in-depth interviews, documentation studies, and library studies. In-depth interviews in this research were conducted with Head of Gladagsari District, Secretary of Gladagasari District, Head of the Sectional Service of Gladagsari District, PATEN Officer of Gladangsari District, and PATEN applicant community in Gladagsari District. The data obtained is then analyzed using data reduction techniques, data presentation, and conclusion drawing. The results of the research found that Gladagsari District provides licensing services and non-licensing services based on Boyolali Regent Regulation Number 34 of 2014 concerning Delegation of Part of the Regent’s Authority to the Head of District in the Framework of Implementation Integrated District Administrative Services (PATEN) within the Boyolali Regency Government. Based on the data obtained and concluded on each indicator of service effectiveness, namely service time which includes speed and punctuality of service is in accordance with the provisions and standards for estimating service completion. The suitability and accuracy of services are considered effective, although there are things that need to be improved, especially in the disclosure of digital service information. The style of service delivery has implemented an attitude of competence according to applicable standards and values of politeness, as evidenced by the number of people who are satisfied with the attitude and style of service delivery
PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PROGRAM SEKOLAH PENGGERAK DI KOTA BANDUNG Aditya Kurnia Akbar; Kushandajani - -
Journal of Politic and Government Studies Vol 12, No 3 : Periode Wisuda Juli 2023
Publisher : Journal of Politic and Government Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program Sekolah Penggerak merupakan program pendidikan yang bertujuan untuk mentransformasi dunia pendidikan kearah yang lebih baik. Dalam pelaksanaannya melibatkan peran penting dari pemerintah daerah. Salah satu daerah yang dipercaya untuk melaksanakan program ini adalah Kota Bandung. Dengan demikian penelitian ini membahas bagaimana peran Pemerintah Daerah Kota Bandung pada pelaksanaan Program Sekolah Penggerak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis terkait peran dari Pemerintah Daerah Kota Bandung pada saat pelaksanaan Program Sekolah Penggerak di Kota Bandung. Indikator yang digunakan dalam menganalisis peran pemerintah daerah ialah dilihat dari peran sebagai regulator, fasilitator, katalisator, stabilisator, dan inovator. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis deskriptif. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara terstruktur dan teknik dokumentasi. Sebagai data pendukung, dalam penelitian ini menggunakan studi literatur. Adapun analisis data meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa peran Pemerintah Daerah Kota Bandung pada pelaksanaan Program Sekolah Penggerak di Kota Bandung ialah kurang optimal. Hal ini ditunjukkan dengan tidak dijalankannya peran sebagai regulator, kurang optimalnya peran sebagai fasilitator dan katalisator, dan tidak dijalankannya peran sebagai inovator. Faktor penyebab kurang optimalnya peran Pemerintah Daerah Kota Bandung adalah kurangnya pemahaman terkait regulasi nasional, kurang baiknya komunikasi antar pemerintah daerah dan sekolah, dan tidak adanya upaya lebih dari pihak pemerintah daerah pada pelaksanaan program
KINERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK KOTA SEMARANG DALAM PENGHAPUSAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN Kinaya Tirzana Dewi; Kushandajani - -; Neny - Marlina
Journal of Politic and Government Studies Vol 12, No 3 : Periode Wisuda Juli 2023
Publisher : Journal of Politic and Government Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Semarang menjadi kota dengan tingkat kekerasan terhadap perempuan tertinggi di provinsi Jawa Tengah, sehingga telah dilakukan upaya penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak melalui dibentuknya Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak, yang bertujuan untuk memberikan pendampingan kepada perempuan dan anak korban kekerasan agar terpenuhinya hak-haknya atas layanan pemulihan dan penguatan serta mendapat solusi yang tepat yang memungkinkan perempuan dan anak hidup layak. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis kinerja UPTD PPA dalam menangani kasus kekerasan terhadap perempuan di Kota Semarang. Metode yang digunakan yaitu kualitatif dengan tipe analisis deskriptif. Pengukuran kinerja dalam penelitian ini menggunakan indikator dari teori kinerja menurut Dwiyanto yaitu produktivitas, kualitas layanan, responsivitas, tanggung jawab, dan akuntabilitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja UPTD PPA Kota Semarang baik dalam menangani kasus kekerasan terhadap perempuan di Kota Semarang dalam hal target realisasi capaian hasil, serta tahapan layanan yang diberikan. Namun dalam hal pemanfaatan sumber daya, kesesuaian dengan regulasi yang mengatur, serta transparansi yang ditunjukkan kepada publik belum memenuhi indikator yang ada. Dari penelitian ini diketahui bahwa UPTD PPA masih belum maksimal dalam memenuhi indikator kinerja yang baik. Saran dari penelitian ini yaitu diperlukan adanya peninjauan ulang mengenai dasar hukum dan konsep, serta sumber daya manusia yang dapat melaksanakan tugasnya dengan perspektif korban dan lebih empatik
Analisis Gerakan Desa Membangun (GDM) Sebagai Gerakan Kolektif Masyarakat Desa Menginisiasi Pengembangan Kemandirian Desa (Studi Kasus Di Desa Melung, Kecamatan Kedung Banteng, Kabupaten Banyumas) May Hesti Cahya Intan Fadilla; kushandajani - -
Journal of Politic and Government Studies Vol 12, No 3 : Periode Wisuda Juli 2023
Publisher : Journal of Politic and Government Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gerakan Desa Membangun ( GDM ) lahir sebagai bentuk inisiatif kolektif desadesa untuk mengelola sumber daya desa dan tata pemerintahan yang baik dalam rangka mewujudkan kedaulatan dan kemandirian desa. GDM dicetuskan sebagai antitesis dari program-program membangun desa oleh pemerintah yang lebih merujuk pada pengembangan perdesaan sebagai suatu kawasan. Akibatnya, desa sekadar menjadi objek pembangunan, bukan sebagai subyek pembangunan. Program pembangunan yang dilaksanakan Pemerintah selama ini lebih kepada pengembangan kawasan perdesaaan dan disesuaikan dengan sudut pandang pemerintah sebagai subyek atau pelaku pembangunan dan desa menjadi obyeknya. Sebagai kritik atas praktik pembangunan perdesaan yang cenderung dari atas ke bawah (top down) dibanding dari bawah ke atas (bottom up). Penulis memilih Desa Melung Kecamatan Kedung Banteng Kabupaten Banyumas dimana pertama kali dicetuskan, oleh karena itu penluis melihat dari aspek history, serta perkembangan Gerakan Desa Membangun di dalam menginisiasi kemandirian desa di bidang teknologi informasi dan komunikasi, pengelolaan sumber daya serta tata kelola pemerintahan. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan studi kasus sebagai metode untuk menjabarkan Gerakan Desa Membangun melalui wawancara dan dokumentasi. Temuan di dalam penelitian ini adalah sebagai gerakan kolektif masyarakat desa, tidak membuat Gerakan Desa Membangun sama seperti gerakan sosial pada umumnya, dikarenakan perbedaan pendekatan yaitu desa membangun. Selain itu perkembangan Geakan Desa Membangun di Desa Melung di dalam menginisiasi kemnadirian desa menunjukan bahwa Gerakan Desa Membangun menjadi subyek pembangunan desa yang mandiri, melalui portal atau website desa dan pengelolaan sumber daya desa berupa Pagubugan Melung. Ide dan gagasan pembangunan dari perangkat dan masyarakat Desa Melung mendapat dukungan banyak pihak termasuk pihak supra desa (Negara/pemerintah). Disarankan agar Gerakan Desa Membangun terus mendorong pengembangan kapasitas seluruh aktor di dalamnya, dan perlunya pola pengembangan pola hubungan yang baik dengan pihak supra desa sebagai bentuk pendekatan bottom-up dan top down untuk bersama-sama mengembangkan Gerakan Desa Membangun dalam pengembangan kemandirian desa
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DANA DESA DI DESA KALISIDI KABUPATEN SEMARANG Amari Shofi Maulani Oktavia; kushandajani - -
Journal of Politic and Government Studies Vol 12, No 3 : Periode Wisuda Juli 2023
Publisher : Journal of Politic and Government Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat menjadi komponen penting untuk terlibat dalam pengelolaan dan pemanfaatan dana desa tersebut. Partisipasi masyarakat adalah keterlibatan anggota masyarakat dalam pembangunan desa, meliputi kegiatan dalam perencanaan dan pelaksanaan (implementasi) program/proyek pembangunan yang dikerjakan di dalam masyarakat lokal. Partisipasi masyarakat secara aktif juga dimaksudkan sebagai kekuatan kontrol atas kebijakan yang diambil pemerintah, sehingga yang terjadi adalah sinergi antara sumber daya lokal, kekuatan politik pemerintah, dan sumberdaya modal dari investor luar. Penelitian ini menggunakan Teknik pengumpulan data berupa indepht interview, participant observation dan documentation (Moleong, 1991). Metode Participatory Poverty Assessment (PPA) dan Focus Group Discussion (FGD) digunakan untuk menampung aspirasi masyarakat dan steakholder lain. Metode ini sangat baik digunakan untuk mengembangkan partisipasi masyarakat dalam merencanakan dan menjalankan aksi-aksi yang berkelanjutan. Kesimpulan yang didapat, Di Desa Kalisidi sudah mengoptimalkan semua sumber daya Pemerintah Desa, masyarakat, dan Lembaga Desa untuk terlibat dalam pengelolaan anggaran dana desa walaupun disadari oleh pemerintah desa masih banyak kekuarangan yang belum tercapai
Efektifitas Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Perlindungan dan Pelestarian Bangunan Cagar Budaya (Studi tentang Bangunan Tjong A FIE) Juandi - Silaen; Kushandajani - -; Hendra Try Ardianto
Journal of Politic and Government Studies Vol 12, No 4 : Periode Wisuda Oktober 2023
Publisher : Journal of Politic and Government Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya bangunan bersejarah yang telah ditetapkan oleh pemerintah Kota Medan sebagai bangunan cagar budaya. Status penetapan sebagai cagar budaya berkaitan langsung dengan tindakan pelestarian dan perlindungan cagar budaya. Salah satu bangunan yang telah lama ditetapkan oleh pemerintah Kota Medan dan telah masuk dalam daftar cagar budaya sejak tahun 1989 oleh Pemerintah Kota Medan ialah Bangunan Cagar Budaya Tjong A Fie. Penetapan ini sejalan dengan kebijakan pelestarian bangunan dan perlindungan cagar budaya pada tahun itu. Seiring perkembangan zaman dan perubahan waktu, tentunya Bangunan Cagar Budaya Tjong A Fie mengalami penuaan dan kerusakan terlebih lagi bangunan ini sudah berdiri selama 123 tahun. Pada tahun 2012 pemerintah Kota Medan mengeluarkan Peraturan Daerah Nomor 2 tahun 2012 Tentang Pelestarian Bangunan dan Lingkungan Cagar Budaya yang bertujuan untuk melestarikan segala aspek dari cagar budaya yang telah ditetapkan oleh pemerintah terhadap bangunan tersebut. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif desrkiptif dengan mengkaji fenomena aktual yang terjadi di lapangan. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menganalisis efektivitas dari peraturan daerah Kota Medan terkait pelestarian cagar budaya pada Bangunan Cagar Budaya Tjong A Fie. Teori yang digunakan untuk menganalisisnya ialah teori efektivitas dari Nakamura dan Smallwood (1980). Hasil dari penelitian ini menujukkan secara garis besar, kebijakan ini kurang efektif dilaksanakan pada bangunan cagar budaya Tjong A Fie. Kurang tercapainya tujuan yang diinginkan dari kebijakan ini diakibatkan adanya hambatan dalam proses perencanaan yang tidak pernah dilakukan. Hal tersebut berimplikasi pada perencanaan pelestarian pada bangunan cagar budaya tidak pernah berjalan efisien walaupun sudah terdapat sumberdaya pendukung yang cukup memadai. Terdapat juga ketidaktaatan tindakan pelestarian yang diberikan oleh para stakeholder dalam melestarikan Bangunan Cagar Budaya Tjong A Fie jika dilihat dari penggunaan bahan baku. Kebijakan pelestarian cagar budaya tidak memiliki check and balance dilihat dari kurangnya tindakan monitoring dan evaluasi kebijakan cagar budaya
PEMAKNAAN SOSIAL BUDAYA KAWASAN GEOPARK SEBAGAI KAWASAN WISATA BERKELANJUTAN BAGI MASYARAKAT LOKAL Rahma Dhiya Hanifah; Kushandajani - -
Journal of Politic and Government Studies Vol 12, No 4 : Periode Wisuda Oktober 2023
Publisher : Journal of Politic and Government Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pembangunan pariwisata berkelanjutan di Kawasan Wisata Lembah Harau. Di Kawasan ini terdapat nagari yang bersinggungan langsung dengan sektor pariwisata tersebut. Seiring dengan berjalannya waktu terjadi banyak perubahan akibat pembangunan pariwisata berkelanjutan di wilayah tersebut. Salah satunya di aspek sosial budaya masyarakatnya terjadi beberapa pergeseran yang tentunya ini akan berdampak kepada local wisdom yang telah dijaga oleh masyarakatnya sebagai warisan dari nenek moyang. Serta dari adanya hal ini menimbulkan hubungan sosial dan fenomena yang saling berkaitan. Fokus penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah: (1) Bagaimana masyarakat lokal secara sosial budaya memaknai Kawasan Geopark Lembah Harau sebagai daerah wisata? (2) Bagaimana masyarakat lokal mempertahankan lokal wisdom di dalam pembangunan pariwisata berkelanjutan di Kawasan Lembah Harau?. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah: (1) untuk menjelaskan pemaknaan sosial budaya Kawasan Lembah Harau sebagai daerah wisata bagi masyarakat lokal, (2) untuk menganalisis bagaimana upaya masyarakat dan pihak yang terlibat dalam mempertahankan local wisdom di dalam pembangunan pariwisata berkelanjutan di Kawasan Wisata Lembah Harau. Penulisan dalam hasil penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang berlokasikan di Nagari Tarantang. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi pada Kawasan Wisata Lembah Harau. Hasil dan pembahasan dari penelitian ini yakni: (1) terkait dengan adat basandi syara’, syara’ basandi kitabullah dan alam takambang jadi guru menjadi filsafat yang digunakan dalam aspek sosial budaya seperti tradisi, norma, nilai, dan kebiasaan masih dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti penggunaan filosofi untuk pedoman bermasyarakat, (2) terjadinya perubahan sikap masyarakat dan munculnya permasalahan sosial lingkungan (sampah dan pungli), (3) rata-rata masyarakatnya sudah melek hukum dan sadar bahwa wilayah mereka merupakan kawasan wisata, (4) meskipun masyarakatnya sudah melek hukum tetapi belum adanya aturan hukum, aturan adat, dan sanksi tegas terhadap permasalahan yang timbul tadi, (5) mengenai fasilitas publik di Nagari Tarantang sudah terpenuhi tetapi untuk fasilitas penunjang pariwisata masih belum, (6) upaya dalam mempertahankan local wisdom dimulai dari masyarakatnya dan tokoh adat sebagai pihak yang bertanggungjawab atas adat tersebut, (7) upaya yang dilakukan berupa promosi budaya, partisipasi masyarakat dalam event budaya, regenerasi kepada anak cucu, pelaksanaan tradisi di setiap tahun, dan memasukkan kurikulum muatan lokal Budaya Adat Minangkabau (BAM) pada tingkatan sekolah dasar
THE ROLE OF INFORMATION SYSTEMS IN ADVANCING SMART VILLAGES: A RURAL TOURISM CASE STUDY Agus Trihandoyo; Rizki Hesananda; Kushandajani Kushandajani; Firman Muhksin
JITK (Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer) Vol. 9 No. 2 (2024): JITK Issue February 2024
Publisher : LPPM Nusa Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33480/jitk.v9i2.5044

Abstract

Recent studies highlight the need for a deeper understanding of the ways in which information systems, local government policy and community involvement affect the development of rural tourism. By using Structural Equation Modelling and Partial Least Squares (SEM-PLS), the current study aims to analyze the role of information systems, local government policy and local community engagement in rural tourism development. Using data from 69 participants in Watesjaya village, Bogor regency, the study analyzes multiple relationships among latent constructs. The data, encompassing variables such as system quality, information quality, local government policy, local community engagement, destination branding, and rural tourism development, undergoes meticulous reliability and validity assessments. Results from the SEM-PLS analysis unveil significant relationships and insights. Local community engagement emerges as a pivotal factor, positively influencing tourist satisfaction (0.499) and moderately affecting destination branding (0.239). However, local government policy exhibits a less pronounced positive impact on tourist satisfaction (0.069847) and a notable negative influence on destination branding (-0.300460), underscoring the need for policy realignment. Information quality paradoxically influences tourist satisfaction negatively (-0.185) and destination branding (-0.158), highlighting areas for strategic improvement. Meanwhile, information system quality positively affects tourist satisfaction (0.055) and significantly contributes to rural tourism development (0.783). This study provides a better understanding of stakeholders about rural tourism development by focusing on information system quality, information quality, local government policies, and local community engagement The study indicates that information system quality and local community engagement can be valuable indicators for boosting rural tourism development and improving tourist satisfaction.
Self-empowered Palm Oil Small-holder Farmers: The Case of Tani Subur Cooperative, Kotawaringin Barat, Indonesia Alfirdaus, Laila Kholid; Manalu, S. Rouli; Ardianto, Hendra Try; Kushandajani, Kushandajani
Politika: Jurnal Ilmu Politik Vol 13, No 1 (2022)
Publisher : Magister Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/politika.13.1.2022.119-130

Abstract

Academic discussion on palm oil business in Indonesia mostly shares us stories about community’s powerlessness vis a vis the corporation and the state. The powerlessness is depicted through the lost land, the fragmented farmers, and the weak bargaining position of the farmers before the corporation dealing with the crop price, Syahza and Asmit (2019) and MCCarthy and Cramb (2009) argue. This research is based on interview and observation in “Tani Subur” Cooperative, Pangkalan Tiga, Kotawaringin Barat, Central Kalimantan, Indonesia, known as transmigration area in the district. The experience of Tani Subur Cooperative farmers told us the different story of smallholder palm oil farmers who try to build solidarity amongst community to strengthen farmers’ ability to join in the business. Despite challenges and difficulties, Tani Subur cooperative has succeeded to be an alternative for farmers to have better life and earning through the development of various businesses, owned and run by community.
Co-Authors -, Fitriyah - -, Supratiwi - Achmad Taufiq achmad taufiq . Adeodata Mbiri Adi Resta P Aditya Kurnia Akbar Aditya Yoga Prakosa Afsih Lisani Dinisti Agus Fatkhurohman Agus Trihandoyo Ahmad Taufiq Ainii, Aziizah Qurrotu Aisyah Maulida Akbar, Rahmat - Alimta - Fesyalia Amari Shofi Maulani Oktavia Anak Agung Gede Sugianthara Anak Agung Istri Sri Wiadnyani Andriani Gita Swela ANGGALIH, RATIH AYU TIRTA ARIYA PANJI ANUGRAHNO Arkan, Muhammad Rafif Artha Silvia Nababan arum puspita nugraheni Auladina Nur Aini, Auladina Nur Azhar, Insyira Yusdiawan Bahari, Nala - Bayu Adhi Nugroho Bisri Halim . Budi Nur Hadi Wibowo Budi Setiyono budi setiyono . Churrotul Ainiyyah Cinda Khansa Arroiffah Cindy Martha Devi Daniel Teguh Kurniawan Dantes, Elsha Febria Dejehave Al Jannah Destya Kusuma Dewi Desy Rachmanita Pratiwi Devi Meri Yanti Dewi - Erowati Dicky Priambodo Dwi Inda Sari, Dwi Inda Dwi Ratna Cahyaningtyas Dzunuwanus Ghulam Manar Efa Sulistyani Endry Chrisnurlenawati Erowati , Dewi Faisol, Andre Farid Luthfi Assidiqi Fina Sinarita Firman Muhksin Firstananda Putri Feby’ Fitriyah - - Fitriyah . Fitriyah Fitriyah Fitriyah Fitriyah Gai, Apolonaris gatot supriyanto . Ghufron, Moch. Rasyiful Ulum Gustian Putradi AD Hendra Try Ardianto Hendra Try Ardianto Herawati , Nunik Retno Hilda Alfina Rosyada I Gusti Agung Komang Diafari Djuni Hartawan Ilham - Aminulloh Indra Prasetya Indriani - Noviastuti Insyira Yusdiawan Azhar Ivan - Bahtiar Jamaluddin, Sholeh - Juandi - Silaen Kahfi Dwi Septian Kinaya Tirzana Dewi Kurniawati, Apita Isri Laila Alfirdaus Laila Alfirdaus Laila Kholid Alfirdaus Laxchyta Bara Abadi Leo Giri Sasana Lubis Lubis, Lubis Lufi Risa Irmayana Luqmanul Hakim Lusia Astrika M. Reza Atmaja Hadi manisah . Marlina, Neny - May Hesti Cahya Intan Fadilla Mayyasari Timoer Gondokusumo Mbiri, Adeodata Muh. Saleh, Muh. Muhammad Adnan Muhammad Adnan Muhammad Akmal Arravi Muhammad Farich Azhar Muhammad Ikbaludin Muhammad Isa Nabilah Hanim Nabilla Apriliany Cantik Prameswari Nabilla, Dhea - Nadyla Ayu Suci Rahmadhani Nasution, Faiz Albar Naufal, Rafi Candra Naufan, Fakkar Dafin Neny - Marlina novia kristanti Nugraha, Agni Yoga Nunik Retno H Nunik Retno Herawati Nunik Retno Herawati Nunik Retno Herawati Nur Arofah, Nur Nur Hidayat Sardini Nuruddin, Naufal Hanif NURUL KURNIAWATI Nurul Mardiyah Oktaviani, Alfina - Pamela Setya Milasari Patrick, Nelson Leonardo Pertiwi, Alifiyah Rahma Pipit Anissatul Fadlillah Pranoto, Medina Lutfiani Pratiwi, Luvita Eska Priyatno Harsasto Puji - Astuti Puji Astuti Purnamasari, Aldila Purwoko . Rafi, Muhammad - Rahdeana Almeyna Kurnia Rahma Dhiya Hanifah Reni W Retnoningsih, Yuyun Rheza, Dhani Amar Rina - Martini Rina Martini Rizki Hesananda Rosyida, Melina S. Rouli Manalu Safitri, Nur Faiza Salsabila, Unik Hanifah Saputra, Dimas Adi Sasangka, Naufal Tsabit Shiddiq Sella Kusumawati Setiastuti, Tri Kumala Shabrillah - Murni siti dzarroh Siti Fatimah Sulistyowati . Suntian, Isti Azhari Putri Supratiwi . SUPRATIWI SUPRATIWI Susilo Utomo Swela, Andriani Gita Teguh Yuwono Turtiantoro Turtiantoro Vina Anissa Dewi virna apriliani w, hendika dwinanda Wachid Abdulrahman wahid abdulrahman . Wahid Abdurrahman Wahid Abdurrahman, Wahid Willy - Valentino Wiryawan, Avita Putri Yanti, Defi Yuli Yoga Ade Perdana Yogi Arif Ramdhanu yuwanto - - Zahranum Ramadhayanti