Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

PELAYANAN KESEHATAN KONVENSIONAL DAN KOMPLEMENTER TERPADU BAGI WARGA BINAAN LANJUT USIA DI WILAYAH KARANG GAYAM TERATAI SURABAYA Mangestuti Agil; Tutik Sri Wahyuni; Rakhmawati Rakhmawati; Herra Studiawan
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 26, No 3 (2020): JULI - SEPTEMBER
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v26i3.17273

Abstract

Pelayanan kesehatan konvensional dan komplementer terpadu dilaksanakan bagi warga binaan lanjut usia di Wilayah Karang Gayam Teratai, Surabaya dengan memberikan konsultasi kesehatan konvensional dan komplementer dengan ramuan herbal, akupunktur dan pijat. Tujuan program pengabdian masyarakat ini adalah peningkatan wawasan tentang pengaplikasian sistem pengobatan konvensional berpadu dengan pengobatan komplementer. Titik berat pengobatan konvensional berupa kepatuhan menjalankan perintah dan nasehat dokter Pusat Kesehatan Masyarakat setempat, yaitu kepatuhan minum obat dokter, pengaturan pola hidup terutama pola makan, olahraga dan istirahat. Perpaduan dengan pengobatan komplementer berupa pemanfaatan tanaman obat, akupunktur dan pijat yang sesuai dan menunjang pengobatan dokter. Jumlah pasien 30 orang yang semuanya mengalami gangguan penyakit kronik, yaitu diabetes mellitus, tekanan darah tinggi, kadar asam urat tinggi, kadar kolesterol darah tinggi. Berdasarkan data menunjukkan tidak terdapat satu pasien pun yang mengalami perubahan gangguan kesehatan pada ke empat indikator darah secara keseluruhan yang diukur. Melalui program ini dapat disimpulkan, bahwa pola hidup tidak sehat menjadi penyebab utama masalah kesehatan. Warga membutuhkan perhatian dalam bentuk konsultasi, dimana mereka dapat berdiskusi secara aktif, dan bukan tindakan pemeriksaan kesehatan dan pemberian obat saja. Pelayanan terpadu sistem konvensional dan komplementer perlu dipertimbangkan sebagai cara untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.Kata kunci: Pelayanan Terpadu; Komplementer; Herbal; Akupunktur; Pijat.AbstractIntegrated conventional and complementary health care services have been conducted among elderly residents of Karang Gayam Teratai Regency in Surabaya which provided patients with necessary information on conventional combined with herbal medicine, acupuncture, massage. The aim of the program was to enhance the understanding of people in the community about the application of complementary medicine along with conventional medicine. Conventional medicine alone, or in combination has to be thoroughly taken through understanding about all necessary instructions, and conduct healthy life style. 30 patients participated in the program, where all of them contracted various kinds of chronic diseases, including high blood pressure, high blood sugar, cholesterol, uric acid levels. It is concluded from the program, that unhealthy life style is the main cause of their health problems. People showed great appreciation to every effort in giving them special time for active discussion and attention. Effective doctor-patient communication is a central clinical function in building a therapeutic doctor-patient relationship, which is the heart and art of medicine. This is important in the delivery of high-quality health care. Much patient dissatisfaction and many complaints are due to breakdown in the doctor-patient relationship.Keywords: Complementary Medicine; Conventional Medicine; Acupuncture; Massage; Herbal.
OPTIMALISASI PEMANFAATAN HERBAL UNTUK KESEHATAN MASYARAKAT DESA WAJIK KABUPATEN LAMONGAN PROVINSI JAWA TIMUR Mangestuti Agil; Tutik Sri Wahyuni; Herra Studiawan; Rakhmawati Rakhmawati
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 24, No 4 (2018): OKTOBER - DESEMBER
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v24i4.12515

Abstract

AbstrakBertani menjadi pencaharian warga Desa Wajik, Kecamatan Lamongan, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Kawasan desa itu ditumbuhi berbagai tanaman, seperti mangga, delima, jambu biji. Kesuburan tanah belum digunakan secara optimal untuk bertanam tanaman obat, yaitu yang termasuk dalam Taman Obat Keluarga (TOGA). Beberapa tanaman obat untuk pagar, seperti beluntas, belum dimanfaatkan secara optimal. Ini karena pengetahuan tentang tanaman obat dan khasiatnya belum dipahami, sehingga belum diutamakan untuk mencapai keadaan sehat. Tujuan program pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengoptimalkan pemanfaatan herbal untuk kesehatan. Penekanan diberikan pada peningkatan wawasan warga terhadap pemanfaatan herbal untuk kesehatan keluarga. Sasaran audiens adalah kadertim penggerak PKK desa yang berperan sentral dalam kesehatan keluarga. Kegiatan diselenggarakan melalui ceramah, pelatihan dan demonstrasi pembuatan ramuan tanaman obat, dan aplikasi aromaterapi. Pre dan post test dalam bentuk kuesioner tentang tanaman obat. Dari hasil tes diketahui pengetahuan peserta tentang tanaman obat dan khasiat cukup baik. Lebih dari 50% peserta belum mengetahui cara pengolahan pasca panen tanaman obat dan ramuan tanaman obat untuk kesehatan wanita. Kesimpulan program ini adalah terjadi peningkatan pemahaman peserta tentang tanaman obat untuk tujuan kesehatan.Kata kunci: Desa Wajik, Kesehatan, Optimalisasi, Tanaman obat.AbstractWajik Village is located in Lamongan Regency in East Java Province, and it has a population of almost 1700 people. Various plants such as mango, banana, pomegranate, and papaya trees grow well. Unfortunately, the Indonesian Government’s Program of TOGA, stands for Taman Obat keluarga (medicinal plant garden), meant to urges people to grow some beneficial medicinal plants in their own gardens was not successfully implemented. Eventhough some plants are found for hedges, such as betel, Pluchea indica plants, they are reluctant to apply them for maintenance of health. The purpose of the enlightenment programme aimed at enhancing the knowledge on medicinal plants in order to improve and maintain their health status. Participants of the program were cadres of PKK (Pembinaan Kesehatan) organization of the village. The program consisted of discussion, workshop and demonstration. Pre and post tests showed their understanding about medicinal plants and recipes, but did not understand post-harvest handling and some jamu products for women’s health. It wasconcluded, that the understanding of participants over the importance of herbal medicine and traditional medicine for health maintenance were low. It is concluded, that knowledge given during the program was able to enhance their understanding about herbal medicines for health.Keywords: Herbal medicines, Health, Optimization, Wajik Village.
CLINICAL MANIFESTATION OF ORAL TUBERCULOSIS Atik Kurniawati; Ni Made Mertaniasih; Mangestuti Agil
UNEJ e-Proceeding 2016: Proceeding The 1st International Basic Science Conference
Publisher : UPT Penerbitan Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tuberculosis (TB) is chronic infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis. According to WHO report, it infected almost one third people and Indonesia has been 5th position in the world. Tuberculosis is classified clinically as Pulmonary and Extra Pulmonary. Extra pulmonary tuberculosis can occur in the lymph nodes, meninges, kidneys, bone, skin and even oral cavity that we called oral tuberculosis. The oral tuberculosis may manifest in various form : ulcer, gingivitis, nodules, granulomatous, tuberculoma and osteomyelitis. The purpose of this paper to explain the clinical manifestation of oral tuberculosis.
AKTIVITAS ANTIOSTEOPOROSIS FRAKSI n-HEKSANA DAUN Marsilea crenata Presl. DALAM MENINGKATKAN KEPADATAN TULANG TRABEKULAR VERTEBRA MENCIT BETINA Mangestuti Agil; Burhan Ma'arif; Nyimas Yusma Aemi
Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia Vol 11 No 2 (2018): Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (893.948 KB) | DOI: 10.22435/jtoi.v11i2.671

Abstract

Marsilea crenata Presl. merupakan salah satu tanaman khas Jawa Timur, Indonesia yang diduga mengandung estrogen-like substance. Tujuan dari penelitian ini untuk menguji aktivitas fitoestrogen dalam daun M. crenata dalam meningkatkan kepadatan tulang trabekular vertebra mencit betina, yang diinduksi deksametason 0,0029 mg/20gBB menit/hari sebagai model osteoporosis. Ada lima kelompok perlakuan; kontrol negatif, kontrol positif (induksi alendronate 0,026 mg/20gBB mencit/hari) dan fraksi n-heksana M. crenata pada tiga konsentrasi yang berbeda, yaitu 1,54 mg/20gBB mencit/hari; 1,54 mg/20gBB mencit/hari dikombinasikan dengan latihan fisik; dan 3,08 mg/20gBW mencit/hari. Hasil menunjukkan ketebalan trabekular vertebra masing-masing kelompok, yaitu: 5,5 ± 0,7 µm (kelompok kontrol negatif), 8,2 ± 0,4 µm (kelompok kontrol positif), 6,5 ± 0,4 µm (fraksi n-heksana pada dosis 1,54 mg/20gBB), 8,1 ± 0,6 µm (fraksi n-heksana pada dosis 1,54 mg/20gBB dikombinasikan dengan latihan fisik), dan 8,0 ± 0,3 µm (fraksi n-heksana pada dosis 3,08 mg/20gBB). Berdasarkan hasil tersebut, semua dosis fraksi n-heksana M. crenata memiliki aktivitas dalam meningkatkan kepadatan tulang trabekular vertebra mencit betina, dengan dosis optimum pada dosis 1,54 mg/20gBB dikombinasikan dengan latihan fisik dan dosis 3.08 mg/20gBB. Aktivitas ini dapat terjadi karena kandungan fitoestrogen pada fraksi n-heksana daun M. crenata, yang dapat menggantikan fungsi estrogen dalam ikatannya dengan ER di dalam tulang.
Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat Dalam Menjaga Imunitas Dengan Obat Tradisional di Era Normal Baru Neny Purwitasari; Mangestuti Agil; Ema Qurnianingsih
Madaniya Vol. 2 No. 1 (2021)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.45

Abstract

Pandemi Covid-19 yang melanda dunia sejak akhir tahun 2019 telah menimbulkan keresahan dan kerugian yang tinggi bagi masyarakat dunia termasuk Indonesia. Vaksin dan obat yang sampai saat ini belum tersedia secara luas membuat masyarakat harus menjaga daya tahan tubuh atau imunitas dengan baik. Salah satu cara menjaga imunitas adalah dengan mengkonsumsi obat tradisional secara tepat. Obat tradisional menjadi alternatif yang baik untuk menjaga imunitas karena khasiatnya telah terbukti secara turun-temurun, dan mempunyai efek samping minimal apabila digunakan secara tepat. Maka dari itu, kegiatan ini bertujuan untuk memberi pengetahuan kepada mayarakat dalam meningkatkan kekebalan tubuh dengan mengkonsumsi jamu secara tepat. Kegiatan dilaksanakan dengan media poster dan modul yang diberikan kepada kelompok masyarakat yang masih berkegiatan di luar rumah selama masa normal baru dan memiliki kesempatan berinteraksi dengan orang lain seperti tukang parkir, pedagang keliling dan pedagang warung nasi di wilayah Surabaya Timur. Setelah mendapat penyuluhan dengan menggunakan media tersebut, sebanyak 30 responden kegiatan ini mendapat peningkatan pengetahuan mengenai jenis obat tradisional, cara pembuatan dan cara mengkonsumsinya untuk meningkatkan imunitas. Kesimpulan kegiatan ini, masyarakat mendapat pengetahuan dan dapat mengaplikasikan pengetahuan mengenai obat tradisional untuk menjaga imunitas untuk diri sendiri dan keluarga. Metode pemberian materi melalui poster dan brosur dapat diterima dengan baik dan memotivasi untuk menjaga imunitas dengan obat tradisional di era normal baru
STUDI IN SILICO PENGHAMBATAN AKTIVASI TLR2 EKSTRAK ETANOL DAUN SEMANGGI (Marsilea crenata Presl.) Burhan Ma'arif; Destiya Argo Pamuji Fihuda; Faisal Akhmal Muslikh; Sadli Syarifuddin; Begum Fauziyah; Dewi Perwito Sari; Mangestuti Agil
Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia Vol 15 No 1 (2022): Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/jtoi.v15i1.5792

Abstract

Neuroinflamasi dapat menyebabkan Parkinson Disease (PD), dengan salah satu mekanismenya adalah aktivasi berlebih toll-like receptor 2 (TLR2) akibat abnormalitas dan agregasi α-synuclein. Pada penelitian sebelumnya, daun semanggi (Marsilea crenata Presl.) terbukti menghambat progresivitas neuroinflamasi melalui jalur estrogen-receptor (ER) dependent. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi efek antineuroinflamasi daun semanggi pada jalur penghambatan aktivasi TLR2 (3A7B) dengan studi in silico. Senyawa hasil metabolite profiling sekunder dari ekstrak etanol 96% daun semanggi dipreparasi dengan ChemDraw Ultra 12.0, kemudian dilihat sifat farmakokinetik dan farmakodinamiknya dengan webtool SwissADME. Optimasi geometri pada senyawa dilakukan menggunakan Avogadro 1.0.1 dan molecular docking senyawa terhadap reseptor 3A7B dilakukan menggunakan Autodock vina (PyRx 0.8). Tahap visualisasi interaksi dilakukan dengan Biovia Discover Studio 2021, sedangkan nilai toksisitas senyawa dianalisis menggunakan ProTox II online tool. Hasil penelitian menunjukkan terdapat empat senyawa yang memenuhi kriteria farmakokinetik, farmakodinamik, toksisitas, serta mempunyai kemiripan dengan native ligand N-acetyl-D-glucosamine. Oleh karena itu, ekstrak etanol 96% daun semanggi diprediksi memiliki potensi sebagai penghambat progresifitas PD dengan mekanisme antineuroinflamasi.
Formulasi Krim Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas (L.) Lamk) Sebagai Anti Aging Dipahayu, Damaranie; Soeratri, Widji; Agil, Mangestuti
Pharmaceutical Sciences and Research Vol. 1, No. 3
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Thymoquinone Modulates Local MMP-9, IL-10, and IgG in Sciatic Nerve Crush Injury Animal Model Valentinus Besin; Abdul Hafid Bajamal; I Ketut Sudiana; Mangestuti Agil; Jusak Nugraha; Mohammad Hasan Machfoed; Paulus Budiono Notopuro; Naesilla Naesilla
The Indonesian Biomedical Journal Vol 14, No 3 (2022)
Publisher : The Prodia Education and Research Institute (PERI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18585/inabj.v14i3.2011

Abstract

BACKGROUND: Interleukin (IL)-10 is involved in Wallerian degeneration after peripheral nerve crush injury. Oral thymoquinone was previously observed to decrease local immunoglobulin-G (IgG) in a crush-injured rat model. No study has evaluated the pathway of various thymoquinone dosages on local IgG and IL-10 in this injury.METHODS: This experimental study used 126 Rattus norvegicus Wistar rats that were divided into 18 groups: six groups received a placebo, the other six groups received thymoquinone at 100 mg/kg/day and the last six groups received thymoquinone at 250 mg/kg/day, respectively. Rats were sacrificed at 12, 18, 24, 5x24, 6x24, and 7x24 hours. Matrix metalloproteinase-9 (MMP-9), IL-10, and local IgG levels were assessed by Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA). The nuclear factor KappaB (NF-κB) expressions on Schwann cells were examined by flow cytometry. Path analysis was performed using SmartPLS.RESULTS: The path analysis showed that 100mg/kg/day of thymoquinone significantly decreased NF-κB expression. However, NF-κB did not affect local MMP-9, and MMP-9 had no significant relationship with local IL-10 and IgG. Thymoquinone 250 mg/kg/day also significantly inhibited NF-kB expression, decreased local MMP-9, and, in turn, decreased local IL-10 and IgG.CONCLUSION:  Administration of oral thymoquinone 250 mg/kg/day decreases local IgG and IL-10 levels via suppressing NF-κB expression and MMP-9 levels.KEYWORDS: thymoquinone, crush injury, IgG, IL-10, MMP-9, NF-κB
Aktivitas Analgesik Ekstrak N-Heksana Daun Marsilea crenata Presl. dengan Metode Geliat pada Mencit Fathia Faza Rahmadanita; Mangestuti Agil; Neny Purwitasari
Journal of Islamic Pharmacy Vol 6, No 2 (2021): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v6i2.14118

Abstract

The objective of this study was to evaluate the analgesic activity of n-hexane extract of Marsilea crenata Presl. The analgesic effect was examined by acetic-acid-induced writhing response. Before intraperitoneally injection of acetic acid 0,6%, drugs were orally administered to Balb/C mice. This animal divided into 5 groups, positive control (Ibuprofen 1,04 mg/20 g BW mice), negative control (10% tween 80), dose 1 (0,27 mg/20 g BW mice), dose 2 (0,54 mg/20 g BW mice), and dose 3 (0,81/20 g BW mice). The number of writhings exhibited by each animal was counted for thirty minute beginning five minute after acetic acid induction. Obtained data were analyzed by one-way ANOVA followed by LSD test with confident level was 0,05. Dose 1, dose 2, and dose 3 showed significant different to negative control (p0,05). Dose 1 (0,27 mg/20 g BW mice) almost equal to positive control (p0,05). This study indicate that n-hexane extract of Marsilea crenata has analgesic effect. The obtained results provide information for the potential use in the treatment of pain
Standardization of Semanggi (Marsilea crenata C. Presl.) Leaves from Benowo District, Surabaya for Standardized Herbal Raw Material Burhan Ma'arif; Almay Abidzar Elpasha; Arief Suryadinata; Tanaya Jati Dharma Dewi; Novia Maulina; Mangestuti Agil
FITOFARMAKA: JURNAL ILMIAH FARMASI Vol 13, No 1 (2023): FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/jf.v13i1.7459

Abstract

Semanggi (Marsilea crenata C. Presl.) is a unique plant that grows in East Java, Indonesia. Its leaves are widely used as ingredients for traditional food. Semanggi leaves contain phytoestrogen compounds that can be used for their antineuroinflammatory, antiosteoporosis, and antioxidant properties. This effect is believed to be caused by kaempferol as an active marker. This study aims to determine the specific and non-specific parameters of semanggi leaves from Benowo District of Surabaya. The standardization results for specific parameters revealed the macroscopic characteristics of the leaves in radius ± 2 cm, pale green to yellowish-green color, smooth surface, obdeltoid shape, and four leaves. The microscopic features are stomata on the epidermis, crystal sand calcium oxalate, bone leaves with vascular bundle, and no space between the epidermis. The organoleptic characteristics are yellowish-green color, tasteless, astringent smell. The physicochemical of water-soluble content result was 7.4566 ± 0.1173% and soluble ethanol was 7.7466 ± 0.4083%. The phytochemical positive test results for the identification of alkaloids, flavonoids, and terpenoids. Based on UHPLC-HRMS analysis, semanggi leaves contain 0,41% kaempferol with a retention time of 6.88 ± 0.2 minute. The results for non-specific parameters indicated that the content of total ash, acid-insoluble ash, moisture, and drying shrinkage content was 0.8136 ± 0.0171%; 7.9700 ± 0.1044%; 6.2547 ± 0.2864%; and 9.0936 ± 0.1305% respectively. The results indicate that the semanggi leaves sample have been assessed and found to meet the established standards.
Co-Authors Abdul Hafid B Agnis Pondineka Ria Aditama Ahmaniyah Almay Abidzar Elpasha Amalia, Dilla Anisah Mahardiani Anita Joeliantina Arief Suryadinata Arijanto Jonosewojo Artabah Atik Kurniawati Bambang Wirjatmadi Begum Fauziyah Besin, Valentinus Burhan Ma'arif Burhan Ma'arif Burhan Ma'arif Burhan Ma'arif Burhan Ma'arif Burhan Ma'arif Burhan Ma'arif Burhan Ma’arif Burhan Ma’arif Burhan Ma’arif Burhan Ma’arif Burhan Ma’arif Damaranie Dipahayu Damaranie Dipahayu Damaranie Dipahayu Damaranie Dipahayu, Damaranie Denis Denis Mery Mirza Destiya Argo Pamuji Fihuda Destiya Argo Pamuji Fihuda Dewi Isadiartuti Dilla Amalia Djoko Agus Purwanto Edith Frederika Puruhito, Edith Frederika Esti Hendradi Fadlilah, Nazilatul Faisal Akhmal Muslikh Fatah, Mohammad Zainal Fathia Faza Rahmadanita Fihuda, Destiya A. P. Firdausy, Alif Firman Guhir, Abdul Malik Hajar Sugihantoro Heni Pujiastuti Hening Laswati Hening Laswati Putra Herra Studiawan Husnul Khotimah Imam Subadi, Imam J. A. Pangkahila Jatmiko, Ricky Arie Juni Ekowati Jusak Nugraha Kusnanto Kusnanto Luthfi Achmad Muchlasi M. Artabah Muchlisin M. Bagus Qomaruddin M. Bagus Qomaruddin Ma'arif, Burhan Marta Ika Riyana Maximus M Taek Meilina Ratna Dianti Melanny Ika Sulistyowaty Merryana Adriyani Mohammad Hasan Machfoed Muslikh, Faisal A. Muslim, Menara Nabila Rosa Naesilla Naesilla Ni Made Mertaniasih Notopuro, Paulus Budiono Novia Maulina Nyimas Yusma Aemi Oedojo Soedirham Pramudita Riwanti Purbosari, Ira Purwitasari, Neny Qurnianingsih, Ema Rahmi Annisa Rakhmawati Rakhmawati Resti Perslami, Resti Retno Widyowati Reyhan Rahma Samudra Ria Ramadhani Dwi Atmaja Riyanti, Anisa Eka S.Pd. M Kes I Ketut Sudiana . Sadli Syarifuddin Saidah, Nisfatul L. Saidah, Nisfatul Lailatus Sari, Dewi Perwito Shrimarti Rukmini Devy Siti Maimunah Suko Hardjono Supriyadi Supriyadi Tanaya Jati Dharma Dewi Tutik Sri Wahyuni Widji Soeratri Wirda Anggraini Yunita Satya Pratiwi Yusniasari, Putri Antika Zulvikar Syambani Ulhaq