Claim Missing Document
Check
Articles

EFEK PENAMBAHAN BIO-CALCIUM POWDER TULANG IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DENGAN KONSENTRASI BERBEDA TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES BERBAHAN DASAR TEPUNG MOCAF Riant Adam Gusmawan; Tri Winarni Agustini; Akhmad Suhaeli Fahmi
Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jitpi.2020.9637

Abstract

Cookies merupakan produk olahan kering yang dibuat dengan proses pemanasan dan pencetakan adonan. Umumnya tepung terigu digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan cookies. Sampai saat ini gandum masih sulit tumbuh di Indonesia sehingga tepung terigu masih harus diimpor dari negara lain. Sehingga diperlukan bahan yang dapat mengurangi penggunaan tepung terigu namun memiliki fungsi sebagai bahan dasar pembuatan cookies, salah satu bahan tersebut yaitu tepung mocaf. Salah satu kegunaan tepung mocaf yaitu bebas gluten yang baik untuk dikonsumsi oleh kalangan khusus seperti anak autis yang tidak dapat mengkonsumsi gluten. Cookies dari tepung mocaf dapat difortifikasi dengan Bio-Calcium untuk meningkatkan nutrisi pada cookies. Bio-Calcium merupakan produk yang berasal dari sumber kalsium yang telah melalui proses hidrolisis dan proses pemucatan sehingga diperoleh produk berupa serbuk yang memiliki ukuran mikro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan Bio-Calcium dari tulang ikan nila (Oreochromis niloticus) terhadap karakteristik cookies. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan perlakuan konsentrasi Bio-Calcium yang berbeda (25%, 30% dan 35%) dalam adonan cookies dan dilakukan dengan 3 kali pengulangan. Hasil analisis data menunjukkan bahwa dengan penambahan Bio-Calcium yang berbeda mempunyai pengaruh nyata (P<5%) terhadap parameter uji kekerasan, hedonik, kadar air, kadar protein, kadar abu, kadar kalsium dan SEM. Berdasarkan hasil penelitian, cookies terbaik yaitu penambahan konsentrasi BioCalcium 30% dengan nilai kekerasan 771,51 ± 0,31 gf, kadar air 3,04 ± 0,02%, kadar protein 4,47 ± 0,03%, kadar abu 18,19 ± 0,27%, kadar kalsium 13,23 ± 0,02%, kerapatan tertinggi pada konsentrasi Bio-Calcium 30%.
KARAKTERISTIK PERISA BUBUK EKSTRAK KEPALA UDANG VANAMEI (Litopenaeus vannamei) DENGAN PENAMBAHAN KONSENTRAT TOMAT (Lycopersicum esculentum) MENGGUNAKAN METODE FOAM MAT DRYING Lailatul Umah; Tri Winarni Agustini; Akhmad Suhaeli Fahmi
Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jitpi.2021.11411

Abstract

Pengolahan udang vanamei menghasilkan limbah sebesar 35-40% berupa karapas dan kepala. Kepala udang vanamei dapat digunakan dalam pembuatan perisa bubuk karena memiliki kandungan asam glutamat untuk menghasilkan rasa gurih. Rasa gurih pada perisa bubuk dapat ditingkatkan dengan buah tomat yang mempunyai asam glutamat sebesar 246 mg/g. diharapkan mampu meningkatkan menggunakan metode pengeringan foam mat drying (kalimat ini maksudnya bagaimana? Mohon diperjelas). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konsentrat tomat yang berbeda terhadap karakteristik perisa bubuk ekstrak kepala udang vanamei. Metode penelitian yaitu eksperimental laboratoris menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 4 perlakuan konsentrat tomat yaitu 0%, 10%, 20% dan 30% dengan tiga kali ulangan. Data dianalisis menggunakan ANOVA dan dilakukan uji lanjut BNJ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrat tomat maka semakin tinggi nilai rendemen, asam glutamat, kadar protein, kelarutan, hedonik dan nilai warna a* b*, sebaliknya nilai kadar air dan L* semakin rendah seiring meningkatnya konsentrat tomat. Karakteristik perisa bubuk ekstrak kepala udang vanamei dengan konsentrat tomat yang berbeda memberikan pengaruh terhadap nilai rendemen, asam glutamat, kadar protein, kadar air, kelarutan, hedonik dan warna. Penambahan konsentrat tomat terhadap karakteristik perisa bubuk ekstrak kepala udang vanamei menunjukkan hasil yang berpengaruh nyata dengan konsentrat tomat yang terbaik yaitu 20% dengan nilai rendemen 16,26% ± 0,72, asam glutamat 20,64% ± 0,71, kadar protein 28,33% ± 0,77 kadar air 7,13% ± 0,40%, kelarutan 91,21% ± 0,20, nilai hedonik sebesar 4,342<µ> 4,378, dan nilai warna L* 54,30 ± 0,21, a* 8,31 ± 0,30 dan b* 14,90 ± 0,75.
PENGARUH KOMBINASI BAHAN PENGISI MALTODEKSTRIN DAN KARAGENAN TERHADAP KARAKTERISTIK BUBUK FLAVOR LEMI DARI RAJUNGAN Rani Tri Mustika Novitasari; Apri Dwi Anggo; Tri Winarni Agustini
Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jitpi.2021.11407

Abstract

Industri pengolahan rajungan (Portunus pelagicus) telah menghasilkan limbah dengan kisaran 75-80% dari berat rajungan yang terdiri dari bagian cangkang, insang, jeroan dan lemi. Lemi adalah bagian rajungan yang ditemukan di bawah permukaan cangkang rajungan dan memiliki rasa seperti daging rajungan. Lemi mengandung protein tinggi mencapai 17,08% dan memungkinkan untuk dibuat menjadi bahan perisa atau flavor. Penambahan bahan pengisi seperti maltodextrin dan karagenan dalam proses pembuatan flavor lemi rajungan diharapkan mampu meningkatkan karakteristik flavor menjadi lebih baik. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan kombinasi maltodekstrin dan karagenan yang berbeda terhadap karakteristik fisik, kimia, dan hedonik flavour lemi rajungan dalam bentuk bubuk. Metode penelitian menggunakan eksperimental laboratoris dengan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan perbandingan maltodekstrin dan karagenan sebanyak 8% yaitu A (8:0); B (2,5: 5,5); C (5:3); dan D (7,5:0,5). Data hasil uji dianalisis menggunakan ANOVA dan jika terdapat perbedaan nyata maka dilanjutkan uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan maltodekstrin dan karagenan dapat meningkatkan kualitas flavor yang dihasilkan. Hasil penelitian juga menunjukkan terjadinya pengaruh yang berbeda nyata terhadap beberapa parameter dari uji hedonik, uji fisik kelarutan dan rendemen, beberapa parameter kimia seperti kadar asam amino, kadar protein, kadar air dan aw. Pada parameter uji hedonik, perlakuan D (7,5:0,5) adalah perlakuan yang paling disukai dengan selang kepercayaan 3,35 ≤ μ ≤ 3,59. Pada parameter sifat fisik, nilai yang terbaik adalah pada perlakuan D (7,5:0,5) sedangkan pada parameter uji kimiawi nilai terbaik diperoleh pada perlakuan B (2,5:5,5).
PEMULIHAN PRODUKSI TAMBAK PADA LAHAN TERABRASI DENGAN PENERAPAN LOW EXTERNAL INPUT FOR SUSTAINABLE AQUACULTURE (LEISA) Sri Rejeki; Tri Winarni Agustini; Indah Susilowati; Lestari Lakhsmi Widowati; Restiana Wisnu Ariyati
Jurnal Pasopati : Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Pengembangan Teknologi Vol 3, No 4 (2021)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penurunan produksi budidaya tambak tradisional terdampak abrasi merupakan masalah utama di Desa Tambak Bulusan Kecamatan Karang Tengah Kabupaten Demak kerena tambak mengalami kerusakan fisik. Selain itu, kegiatan budidaya intensif pada, yaitu penggunaan bahan kimia ataupun inovasi lainnya mengakibatkan penurunan daya dukung tambak bagi kehidupan ikan/udang yang dibudidayakan. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat Program Iptek Bagi Desa Binaan Undipbermitra dengan Kelompok Petambak Jaya Bakti dan Rizqua adalah menerapkan konsep Low External Input Sustainable Aquaculture (LEISA), yakni budidaya dengan teknologi yang ramah lingkungan dengan menggunakan kompos dan pupuk cair organik yang disebut Mikro organisme Lokal (MOL) dan dibuat oleh para petambak dengan bahan baku local yaiti limbah sayur-sayuran dan buah-buahan sebagai upaya pemulihan produksi tambak. Hasil pengabdian menunjukkan peningkatan  peningkatan produksi tambak  yang signifikan:  udang (± size 20-30) = 140 kg; bandeng (± size 4-5) = 1.850 kg dan kerang darah (± size 115-135) = 305 kg; rumput laut 785 kg. Petambak memanen rumput laut ,d ikeringkan  untuk pakan bandeng
ANALISA KEAMANAN PANGAN SECARA IN VIVO IKAN BANDENG ASAP CABUT DURI DENGAN ASAP CAIR Dwi Yanuar Budi Prasetyo; Y.S. Darmanto; Fronthea Swastawati; Tri Winarni Agustini; Gunawan Wibisono; Aryanti Indah Setyastuti
Pena Akuatika Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan Vol 19, No 2 (2020): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Publisher : Fakultas Perikanan Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/penaakuatika.v19i2.1162

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat keamanan pangan bandeng asap cabut duri menggunakan asap cair sekam padi secara in vivo melalui gambaran histopatologi hati dan ginjal mencit (Mus musculus) strain Balb/c. Ikan bandeng cabut duri segar direndam dalam larutan asap cair sekam padi (5%) dan garam (5%) selama 30 menit, ditiriskan ±1 jam pada suhu ruang lalu dipanaskan pada suhu 60-70°C selama 2 jam dan didinginkan ± 1 jam pada suhu kamar setelah itu dikemas dengan plastik polietilen sebelum diujicobakan pada hewan uji. Ikan bandeng cabut duri asap yang sudah siap dijadikan pakan mencit dengan perlakuan beda berat pakan (P0=0 g; P1=10g; P2=15g; P3=20g). Data gambaran histopatologi hati dan ginjal hewan uji dianalisa dengan analisa Kruskall Wallis pada taraf kepercayaan 95%. Hasil menunjukkan bahwa beda berat pakan yang diberikan berpengaruh nyata (p<0.05) terhadap tingkat kerusakan histopatologi hati dan ginjal mencit dengan tingkat degenerasi sel pada masing-masing organ sebesar 25%.
The Effect of Different Concentration of Salt to the Glutamic Acid in Catfish Bakasam Powder Dhania Adhi Puspita; Tri Winarni Agustini
Jurnal Teknologi Pangan Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.103 KB) | DOI: 10.14710/jtp.2019.23152

Abstract

“Bekasam" adalah produk fermentasi yang terbuat dari ikan yang dibalut dengan garam dan nasi. Selama proses fermentasi terjadi pemecahan protein menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana terutama asam glutamat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi garam terhadap kadar asam glutamat pada bubuk bekasam ikan lele. Metode penelitian bersifat experimental laboratories menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan (kontrol, garam 10%, garam 15% dan garam 20%). Parameter uji yang diamati adalah uji hedonik, kadar asam glutamat, nilai pH, kadar protein, kadar air dan daya larut air. Data parametrik (glutamat, pH, protein, air dan daya larut air)  dianalisa menggunakan uji ANOVA, sedangkan data hedonik menggunakan uji Kruskal Wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari uji hedonik menunjukkan bahwa bubuk bekasam ikan lele dengan konsentrasi garam 20% paling disukai. Perbedaan konsentrasi garam memberikan pengaruh yang nyata (P≤0,05) terhadap nilai kadar asam glutamat, pH, protein, kadar air, dan daya larut. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh asam glutamat 43,68-4,47% ; pH 5,77-6,3 ; protein 28,65%-29,87% ; air 4,36%-12,15% ; kelarutan 44,87%-52,15%.  Perlakuan konsentrasi garam 20% menghasilkan nilai tertinggi pada pengujian pH, kadar protein dan kelarutan.
PENGARUH PENAMBAHAN JENIS GULA YANG BERBEDA TERHADAP KUALITAS PETIS DARI CAIRAN PEMINDANGAN IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis) Sasti Nuriza Ramandhani; Tri Winarni Agustini; Slamet Suharto
Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jitpi.2022.13199

Abstract

ABSTRAKPetis merupakan salah satu jenis bumbu masakan yang diperoleh dari hasil pengentalan air rebusan ikan yang dipanaskan selama waktu tertentu hingga kandungan air berkurang. Petis ikan yang dihasilkan dari cairan pemindangan cenderung memiliki rasa asin karena kadar garam tinggi. Penambahan jenis gula berbeda dalam proses pembuatan petis diharapkan dapat mengurangi rasa asin pada petis dan memenuhi kriteria organoleptik yang disukai konsumen. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh jenis gula terhadap karakteristik kimia, hedonik petis dan memperoleh informasi jenis gula terbaik dalam pembuatan petis serta disukai oleh konsumen. Metode penelitian yang digunakan adalah experimental laboratories menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan (gula pasir, gula cair glukosa, dan gula cair fruktosa) dengan 3 kali pengulangan. Parameter uji yang dilakukan yaitu kadar air, kadar protein, kadar garam, asam glutamat, aw dan sensori. Data parametrik (kadar air, kadar protein, kadar garam, asam glutamat dan aw) dianalisa menggunakan uji ANOVA dan uji lanjut BNJ, sedangkan data nonparametrik (hedonik) menggunakan uji Kruskal Wallis dan uji lanjut Mann Whitney. Hasil uji hedonik  menunjukkan bahwa petis dengan penambahan gula cair fruktosa memiliki nilai tertinggi yaitu 7,05<µ<7,44. Penambahan jenis gula berbeda memberikan pengaruh nyata (P≤0,05) terhadap kadar air, kadar asam glutamat serta hedonik (rasa dan tekstur). Perlakuan terbaik yaitu pada penambahan gula cair fruktosa dengan nilai kadar air 24,59%; kadar protein 8,74%; kadar garam 3,89%; kadar asam glutamat 3,52%; nilai aw 0,5, nilai hedonik kenampakan (6,8), aroma (6,83), rasa (7,6) dan tekstur (7,76).
The Sustainability of Saltworks Integration in Pati Regency, Central Java Sriwati Sriwati; Aziz Nur Bambang; Johannes Hutabarat; Haeruddin Daeng Mile; Tri Winarni Agustini
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 14 No. 1 (2022): JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jipk.v14i1.32553

Abstract

Highlight ResearchThe rainfall intensity can affect the phenomenon of salt farmers, so farmers must have adaptation strategiesSalt Business Group (SBG) is a group of people who have saltworks activities with a minimum number of administratorsThe profit sharing system between the owners and the farmers (called pemadak) is an important factor affecting the income of salt farmersThe function of the kite diagram is to position the value of the sustainability status from the ecological, technological, economic, social and institutional (etesi) aspectsAbstractSaltworks integration is one of the government's efforts as a breakthrough in saltworks technology innovation. Saltworks integration in Pati Regency has been conducted for 4 (four) years starting from 2017 to 2020. The aim of this research was to analyze the sustainability of saltworks integration in terms of ecological, technological, economic, social, and institutional (ETESI) aspects. The research was conducted for 9 (nine) months from March to November 2020. The research locations for saltworks integration were in Raci Village - Batangan Subdistrict, Genengmulyo Village - Juwana Subdistrict, Tluwuk Village - Wedarijaksa Subdistrict, and Kertomulyo Village - Trangkil Subdistrict. Sustainability analysis was performed using Rapfish method. Through the R software, the anchor was created automatically so that users only need to input data through Microsoft Excel, then the Rapfish analysis was carried out automatically by the R software. The results of the sustainability index analysis of saltworks integration in the ecological aspects of Raci Village, Batangan Subdistrict showed a sustainable index value. Genengmulyo Village - Juwana Subdistrict, Tluwuk Village - Wedarijaksa Subdistrict, and Kertomulyo Village - Trangkil Subdistrict had an opportunity of attaining sufficiently sustainable status by considering indicators that affect its sustainability. Technological, economic, social and institutional aspects in all villages, where saltworks integration was located, showed a sufficiently sustainable status.
Potential Of Solid Waste Conversion Into Gelatin In The Fisheries Industry Of Indonesia Priyosetyoko, Priyosetyoko; Widayat, W; Suzery, Meiny; Agustini, Tri Winarni
Indonesia Journal of Halal Vol 5, No 2 (2022): Indonesian Journal of Halal
Publisher : Pusat Kajian Halal Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/halal.v5i2.16719

Abstract

There has been an increase in aquaculture production in Indonesia from 2015 to 2019, which is 62.31%. Statistics Indonesia showed an increase in commodities for capture fisheries and aquaculture, namely 7.94% and 28.87%, while there was a decrease in fresh or cold fillet fish commodities, namely -6.89%, referring to data from January to June 2021 compared to the previous quarter of 2020. The development of fishery processing industries such as fish fillets, leaving waste in the form of skin, bones, fins, scales, heads, offal, and liquid. The remaining waste, if not managed properly, can have negative effects on the environment. One of the researches on the utilization of fish meat processing industrial waste is to make gelatin. Gelatin is a product of the hydrolysis of collagen from animal skin or bones. Gelatin from fish needs to be developed because it is a halal product. Gelatin hydrolysis can be carried out under acidic, alkaline, and enzymatic conditions. In the filtration process of making gelatin sheets, there is a by-product in the form of liquid gelatin. Research on the purification of polypeptides from gelatin from fish has been widely carried out. Polypeptides have benefits in the fields of cosmetics and medical health. In general, glycine in fish gelatin is higher than in mammals, while proline is the opposite. Research related to the purification of glycine from fish gelatin is interesting because it is viewed from the point of view of the benefits of biomolecular science and aspects of Indonesia's natural resources. Keywords: Waste; Gelatin; Polypeptides; Glycine
Sertifikasi Halal Dan Pendampingan Plemtasi Sistem Jaminan Halal Pada Ukm Yebishu Snack Suzery, Meiny; Agustini, Tri Winarni; Widayat, W; Cahyono, Bambang
Indonesia Journal of Halal Vol 5, No 1 (2022): Indonesia Journal of Halal
Publisher : Pusat Kajian Halal Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/halal.v5i1.16792

Abstract

Departemen agama telah menetapkan 5 langkah kebijakan halal untuk menjamin kehalalan produk pangan, obat-obatan dan kosmetik yaitu dari segi bahan (zatnya), proses produksi, penyimpanan, distribusi dan penyajian, sebagaimana tercantum di dalam Undang- undang No 33 tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal. Kegiatan ini bertujuan untuk mengatasi permalahan dari UKM yaitu belum memiliki sertifikasi halal, belum adanya penyelia halal dari UKM, belum adanya penngetahuan tentang Manajemen Jaminan halal dan bagaimana proses sertifikasi halal itu sendiri. Untuk memperoleh sertifikasi halal, kegiatan diawali dengan bimbingan teknis sertifikasi halal, penyiapan dokumen-dokumen pendukung untuk memperoleh sertifikasi halal, implementasi sistem jaminan halal, pendaftaran sertifikasi halal, dan proses auditing oleh adutor halal, serta sidang fatwa dan penerbitan sertifikat halal. Kegiatan ini telah berhasil melakukan pendampingan sampai terbit sertifikat halal. Hal yang perlu diperhatiakan adalah komitmen dari pelaku usaha dalam implemntasi Sistem Jaminan Halal.
Co-Authors - Sumardianto . Widayat A Suhaeli Fahmi Abdul Majid Adhitya Wahyu Darmawan Adinda Gadis Sukmawijaya Putri Aditiara, Aqilla Agus Sarwono Agus Setiadi Ajeng Nayasari Kusumastuti Al-Baarri, Ahmad Ni'matullah Anjani, Gemala apri dwi anggo Ardila Prasinta Devi Ardini Ria Oktora Aziz Nur Bambang Bambang Cahyono Bernadeta Vina Anggritasari Bidari Mara Dewi Cahya, Ira Cindy Dwi Cahyo, Septian Dwi Choirul Anam AM Diponegoro Dhania Adhi Puspita Dianita Cahyaningrum, Dianita Dimas Ahmad Priangga Putra, Dimas Ahmad Priangga Dyah Arianti Edita Meliana Edy Subiyanto Eko Nurcahya Dewi Eko Nurcahya Dewi Eko Susanto Endah Saivira Mauliasari Endang Kusdiyantini Fahmi, A. Suhaeli Fajar Bayu Senoaji Faya Charla Wicaksana Fiya Firdiyani Fronthea Swastawati Gunawan Wibisono Haeruddin Haeruddin Hindaryani, Nurul Ibnu Bachtiar Ida Harjuno Ikfi Rahmahidayati Ima Wijayanti Indah Susilowati Iqbal Mubarak Ita Widowati Jannah, Nabila Tsarwatul Jeri Srinur Eka Saputra Johannes Hutabarat Kurdianto Kurdianto Lailatul Umah Laras Rianingsih Lestari Lakhsmi Widowati Lintang Ayu Sekar Pangestuti Lukita Purnamayati Ma'ruf, Widodo Farid Manik, Gheta Olivia Maria Dwi Ratnasari, Maria Dwi Maria Indera Rosari Markus Prima Kurniawan Meiny Suzery Moh Rustom Najibullah Mohammad Ainun Najih Muchlis Achsan Udji Sofro Muchlis Arie S Muhammad Nur Muhammad Nur Muhammad Nur Arkham Mukarima Rismandari Nadhiroh, Alfia Nanda Radithia Prasetiawan Napitupulu, Romauli Juliana Nuansa, Muhammad Fadly Nurhamzah, Lutfi Yulmiftiyanto Prasetyo, Dwi Yanuar Budi Priyosetyoko Priyosetyoko, Priyosetyoko Putut Har Riyadi Rani Tri Mustika Novitasari Ratna Ibrahim Restiana Wisnu Ariyati Retno Ayu Kurniasih Riant Adam Gusmawan Riyadi, Putut Hai Rizki Utami Rizky Ika Dewi Romadhon Romadhon RR. Ella Evrita Hestiandari Rusyanto, Widya Ruth Nurmasari Sudjatmika Sasti Nuriza Ramandhani Selamet Suharto Setyastuti, Aryanti Indah Slamet Suharto, Slamet Sri Rejeki Sriwati Sriwati Sumartini Sumartini Sylvia Rahmi Putri Tika Novia Anggraini Ulfah Amalia Widodo Farid Ma'ruf Widodo Farid Ma'ruf Widodo Farid Ma’ruf Widodo Farid Ma’ruf Wulansari, Devi y S Darmanto Y.S. Darmanto Y.S. Darmanto YS Darmanto Yudhomenggolo Sastro Darmanto