p-Index From 2020 - 2025
7.981
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Pendidikan Karakter ELEMENTARY SCHOOL JOURNAL PGSD FIP UNIMED CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Jurnal Ilmiah Pendidikan Profesi Guru Jurnal Dedikasi Pendidikan Suluh: Jurnal Bimbingan dan Konseling Edugama: Jurnal Kependidikan dan Sosial Keagamaan Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen dan Musik Gereja Studi Budaya Nusantara Jurnal Patra Asatiza: Jurnal Pendidikan PASCA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Jurnal Shanan Luxnos : Jurnal Sekolah Tinggi Teologi Pelita Dunia Jurnal Filsafat Indonesia Equalita: Jurnal Studi Gender dan Anak Jurnal DIDASKO Psalmoz: A Journal of Creative and Study of Church Music JURNAL ILMIAH GLOBAL EDUCATION Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat KAMASEAN: Jurnal Teologi Kristen CHARISTHEO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen CITIZEN: Jurnal Ilmiah Mulitidisiplin Indonesia Indonesian Community Journal Real Coster Aletheia Christian Educators Journal Nautical: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia Jurnal Ledalero Jurnal Reinha Jurnal Multidisiplin West Science Madani: Multidisciplinary Scientific Journal Jurnal Ilmiah Dan Karya Mahasiswa Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Metta: Jurnal Penelitian Multidisiplin Ilmu BULLET : Jurnal Multidisiplin Ilmu Mutiara: Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah Mutiara : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia Juara SD : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar Apostolos: Journal of Theology and Christian Education WATHAN: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Complex : Jurnal Multidisiplin Ilmu Nasional Jurnal Ilmu Psikologi dan Kesehatan Ulil Albab
Claim Missing Document
Check
Articles

Potret Diskriminasi Agama di Indonesia : Studi Kasus Implementasi Nilai Keadilan Sosial bagi Kelompok Minoritas Marwela Remini Seo; Fenetson Pairikas; Yakobus Adi Saingo
Mutiara : Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah Vol. 3 No. 1 (2025): Mutiara : Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah
Publisher : STAI YPIQ BAUBAU, SULAWESI TENGGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59059/mutiara.v3i1.2139

Abstract

The Indonesian state has made Pancasila the state ideology so that every person from any religious background has the same and equal rights to embrace a particular religious belief without any element of coercion. However, in reality, it is still found that there are acts of discrimination carried out by members of society from the majority religious group against members of minority religions. The aim of this study is to analyze the implementation of social justice values ​​for minority groups who experience religious discrimination in Indonesia. The research method used is literature study sourced from books, articles, journals, and theories relevant to the study topic. The data was analyzed descriptively by explaining the results that the discrimination experienced by religious minorities in Indonesia by the majority is a multidimensional challenge that shows the existence of unequal rights behavior experienced by minority groups such as difficulties in freedom of worship, weak legal protection, and limited access to resources or public services. Every society needs to uphold the spirit of tolerance and strengthen anti-religious discrimination attitudes. This effort requires synergy between government, civil society, religious leaders and educational institutions to build a culture that respects plurality. The application of social justice values ​​in the context of religious discrimination in Indonesia is not only important for creating social harmony but is also a fundamental step in maintaining the integrity of the nation.
Analisis Peran DPR dalam Menyuarakan Kepentingan Rakyat Berdasarkan Sila Keempat Pancasila Nofita Rudiani Asbanu; Claudina Margarida Freitas Belo; Yakobus Adi Saingo
Mutiara: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia Vol. 3 No. 1 (2025): JIMI - JANUARI
Publisher : PT. PENERBIT TIGA MUTIARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61404/jimi.v3i1.364

Abstract

The Constitution of the Unitary State of the Republic of Indonesia (NKRI) stipulates that the interests of the people must be voiced and accommodated through legislative channels, represented by the People's Representative Council (DPR) from the regional to the central government levels. However, it is often found that the hopes of the people are not fully articulated, resulting in certain issues never reaching a final resolution. This study aims to analyze the role of the DPR in voicing the people's interests based on the fourth principle of Pancasila. The method used in this research is qualitative with a literature study approach, where data is collected from various scientific sources. The results of the analysis show that the main functions of the DPR, namely in legislation, oversight, and budgeting, have not been fully optimized due to weak accountability and transparency. This crisis of representation impacts the decline in public trust, low political participation, and increased polarization in society. To address these issues, systemic reforms are needed, including enhancing transparency, strengthening accountability mechanisms, and involving the public actively in the decision-making process. Thus, the goal of the DPR’s existence, which can be achieved, is to voice the will of the people, realize deliberation for consensus, and ensure justice and welfare in line with the substance of Pancasila’s ideology, particularly its fourth principle. This study recommends the need to restore the essence of deliberation for consensus in accordance with the fourth principle of Pancasila, accompanied by better political education and electoral system reforms to ensure that elected representatives are truly competent and focused on the interests of the people.
Kontribusi Pemuda Kristen dalam Mencegah Penyebaran Ideologi Radikalisme Melalui Media Sosial Omega Bia; Ivony Welchristin Adelis Oematan; Yakobus Adi Saingo
Mutiara: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia Vol. 3 No. 1 (2025): JIMI - JANUARI
Publisher : PT. PENERBIT TIGA MUTIARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61404/jimi.v3i1.365

Abstract

The ideology of religious radicalism poses a serious threat that can disrupt social peace, particularly for the younger generation who are more vulnerable to being exposed to radical ideas. Religious radicalization, as a form of extremism, has the potential to disturb interfaith harmony and create social tensions. Therefore, preventing the spread of this ideology is crucial, one of which can be achieved through the involvement of Christian youth in utilizing social media. Social media has become a highly effective platform for spreading various types of information, both positive and harmful. As such, Christian youth play a very important role in addressing this threat. This research aims to examine the contribution of Christian youth in preventing the spread of religious radicalism ideology through social media. The approach used is qualitative with a literature study, where data is obtained from various relevant scholarly sources. The results of the study show that Christian youth can use social media as a tool to spread messages of peace, tolerance, and inclusivity. This is important in fostering harmony amidst religious diversity in Indonesia. Christian youth can play an active role by correcting the misconceptions often propagated by radical groups. By spreading positive and constructive messages, Christian youth can help society become more discerning in filtering information, thus reducing the potential spread of hatred. Through their involvement on social media, Christian youth have significant potential in strengthening interfaith harmony and creating a more peaceful and harmonious social environment.
Tantangan Radikalisme dan Kontribusi Sila Pertama Dalam Merawat Persatuan Indonesia Mese Baok, Deciana; Suardana, I Made; Saingo, Yakobus Adi
WATHAN: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 2 No 1 (2025): WATHAN: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora
Publisher : Fanshur Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71153/wathan.v2i1.204

Abstract

Kemajemukan agama di Indonesia perlu dikelola secara teratur berbasis nilai-nilai Pancasila sehingga setiap warga Negara Indonesia dapat menikmati kenyamanan dan kerukunan hidup berelasi serta bersosialisasi dalam ikatan persatuan sehingga mampu menjadi tameng pengantisipasian tantangan radikalisme. Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk menganalisis tentang tantangan radikalisme dan kontribusi sila pertama dalam merawat persatuan Indonesia. Metode penelitian dalam makalah ini menggunakan pendekatan studi pustaka dan dianalisis secara deskriptif. Hasil analisis pustaka dalam penelitian ini menjelaskan bahwa keberagaman agama yang melekat pada warga Negara Indonesia, sering kali coba digangu oleh ideologi sesat seperti radikalisme yang mengancam persatuan bangsa. Radikalisme, yang sering kali menggunakan agama sebagai dalih sehingga setiap masyarakat harus memiliki edukasi yang cukup bahwa ideology radikalisme tersebut sangat bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, khususnya Sila Pertama: “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Setiap masyarakat sudah selayaknya memiliki wawasan yang luas tentang indahnya keberagaman dan menghidupi semangat pengimplementasian nilai-nilai Sila Pertama Pancasila melalui pendidikan, dialog antaragama dan penegakan hukum sehingga dapat menjadi tameng yang kokoh untuk menangkis tantangan radikalisme. Selain itu spirit dari Sila Pertama Pancasila yang dihidupi secara utuh dan menyeluruh oleh masyarakat Indonesia yang beragam agama dapat memperkuat persatuan dan kesatuan dalam lingkup keharmonisan.
Implementasi Galatia 5 Dalam Menciptakan Dialog Yang Kondusif Antara Pemeluk Agama Laukapitang, Jessintha Filardin; Saingo, Yakobus Adi; Neolaka, Marthen
WATHAN: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 2 No 1 (2025): WATHAN: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora
Publisher : Fanshur Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71153/wathan.v2i1.205

Abstract

Keberagaman agama sebagai sebuah keniscayaan yang melekat pada masyarakat Indonesia sehingga setiap pihak bertanggung jawab dalam menjaga keindahan tersebut, meskipun terdapat tantangan dari pihak lain yang tidak menghendaki masyarakat Indonesia hidup dalam keharmonisan meskipun terdapat perbedaan agama. Untuk itu nilai-nilai Kristiani perlu diperkuat melalui dialog untuk mempererat hubungan masyaraakat di tengah kemajemukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi Galatia 5 dalam menciptakan dialog yang kondusif antara pemeluk agama. Metode yang digunakan dalam penelitian yang kualitatif deskriptif dengan pendekatan pustaka. Data dikumpulkan dengan menelusuri berbagai literatur ilmiah yang memiliki keterkaitan topik pembahasan serta dianalisis dengan pendekatan display sehingga mampu memaparkan hasil yang sistematis bahwa berdialog antara pemuluk agama secara kondusif menunjukkan keterbukaan diri serta menjadi salah satu cara orang percaya agar bisa memiliki relasi yang erat dengan pemeluk agama lain. Dialog yang dibangun dengan baik meningkatkan kesadaran umat manusia yang beragama yaitu sungguh-sungguh menghidupi nilai-nilai Kristiani, seperti yang terdapat dalam Kitab Galatia 5 dengan cara menghargai umat beragama lain ketika menjalankan rutinitas beribadahnya, tidak memiliki sikap radikal saat membangun dialog yang kondusif antara pemeluk agama, memiliki sikap empati maupun simpati terhadap pemeluk agama lainnya, serta berpandangan dewasa bahwa semua pemeluk agama memiliki hak asasi, derajat, harkat dan martabat yang sama sebagai makhluk ciptaan Tuhan.
Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SMP Negeri 2 Lamboya Yermias Baga; Yakobus Adi Saingo; Umar Ali; Fenetson Pairikas
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 9: Agustus 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v2i9.2136

Abstract

Kepala Sekolah sebagai salah satu komponen penting dalam terselenggaranya aktifitas pendidikan di sekolah secara baik dan lancar. Dibutuhkan pola kepemimpinan yang tepat oleh Kepala Sekolah sehingga mampu menciptakan terwujudnya peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Dalam konteks tersebut, SMP N 2 Lamboya juga memiliki Kepala Sekolah yang menjalankan pola kepemimpinan dengan berbagai bentuk pendekatan yang bertujuan meningkatkan mutu pendidikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk membahas mengenai kepemimpinan Kepala Sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMP Negeri 2 Lamboya Sumba Barat. Metode yang digunakan adalah kualitatif. Data dikumpulkan dengan mewawancarai 1 orang Kepala Sekolah dan 6 orang guru (berinisial: AM, NH, DT, FU, LR, YB) dari berbagai bidang keilmuan. Adapun indikator wawancara dikembangkan dari pola EMASLIM (edukator, manajer, administrator, supervisor, leader, inovator, motivator). Data kemudian dianalisis secara reduktif yaitu dengan merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal substansial dengan informasi yang diperlukan untuk menjawab permasalahan yang diteliti. Hasil dari penelitian ini dikemukakan bahwa kepemimpinan Kepala Sekolah secara konsisten telah menerapkan pendekatan EMASLIM (edukator, manajer, administrator, supervisor, leader, inovator, motivator) untuk peningkatan mutu pendidikan di SMP Negeri 2 Lamboya. Hal tersebut dikuatkan oleh informasi yang disampaikan oleh guru AM, NH, DT, FU, LR, YB bahwa meskipun terdapat berbagai tantangan dan permasalahan dilapangan, namun Kepala Sekolah tetap secara sabar dan konsisten mengupayakan supaya SMP Negeri 2 Lamboya juga memiliki daya saing yang tinggi.
Nilai Pancasila sebagai Dasar Pendidikan Etika Keluarga Dina Weli Ornance Lake; Yakobus Adi Saingo
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 3 No. 1: Desember 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v3i1.2501

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk membahas mengenai nilai pancasila sebagai dasar pendidikan etika keluarga. Penulisan makalah ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan literatur review yang penyusunan narasinya berbasis referensi seperti buku, penelitian terkait, dan dokumen-dokumen tepercaya yang relevan dengan keperluan penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan menyelami konten dokumen-dokumen yang relevan, mengeksplorasi teori-teori yang ada, dan mengaitkan temuan-temuan tersebut dalam suatu gambaran yang mendalam nilai pancasila sebagai dasar pendidikan etika keluarga. Hasil analisis penelitian mendeskripsikan bahwa Pancasila sebagai dasar negara Indonesia senantiasa menjadi landasan pendidikan etika yang kuat dalam membentuk perilaku dan interaksi dalam keluarga memiliki peran penting dalam mendidik generasi penerus dengan mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam etika keluarga dengan menanamkan nilai-nilai luhur sehingga setiap anggota keluarga memiliki perilaku etika moral yang sesuai dengan norma dan aturan hukum yang berlaku serta pendidikan etika melalui penanaman nilai-nilai Pancasila berkontribusi pada pembentukan karakter dan moralitas masyarakat secara lebih luas yang menghadirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab, adil, dan memiliki kesadaran moral yang tinggi. Nilai-nilai Pancasila, seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial, dapat menjadi dasar moral yang mengakar dalam kehidupan keluarga. Ini membentuk etika keluarga yang mencerminkan nilai-nilai luhur dan kemanusiaan. Anggota keluarga diajak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan bekerja sama dalam mencapai tujuan Bersama.
Nilai Pancasila sebagai Standar Berperilaku di Era Disrupsi Digitalisasi Markus Hendrik Binson Laitabun; Yakobus Adi Saingo
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 3 No. 1: Desember 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v3i1.2502

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk membahas mengenai nillai Pancasila sebagai standar berperilaku di era disrupsi digitalisasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi kepustakaan yang aktifitas pengumpulan datanya dilakukan dengan mengakses berbagai literatur, berupa buku akademik, jurnal ilmiah, proceding, dan berbagai artikel ilmiah yang relevan dengan topik penelitian terkait nilai-nilai Pancasila dan pengimplementasiannya. Data dianalisis secara reduktif dengan memaparkan hasil bahwa di era disrupsi digital merupakan era dengan berbagai keterbukaan, sehingga masyarakat Indonesia sudah sewajibnya bukan bersikap antipati namun sebaliknya haruslah mampu memanfaatkan berbagai kemajuan teknologi untuk menunjukkan keteladanan berperilaku yang benar serta menjadikannya jalan untuk semakin mempererat hubungan antara sesama anak bangsa. Perilaku positif di era disrupsi digital harus mampu memahami dan menerapkan kehidupan sosial yang secara praktis memberi dampak positif bagi bagi hubungan sosial serta mampu menyaring berbagai informasi yang dapat memecah belah bangsa seperti informasi yang tidak benar, berita bohong, serta konten yang menimbulkan kebencian atau bahkan diskriminasi dan pelecehan dapat disaring dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila yang sudah menjadi bagian integral dari kehidupan individu maupun masyarakat.
Penggunaan Video Dan Power Point Pembelajaran Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Pelajaran Penddikan Agama Kristen Saingo, Yakobus Adi; Nenomnanu, Nida Yohana
DIDASKO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 3, No 2 (2023): Pendidikan Agama Kristen dan Teologi - Oktober 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Diaspora Wamena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52879/didasko.v3i2.88

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan video dan power point untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama kristen kelas III di SDN Oebobo 2 Kupang. Metode yang diterapkan menggunakan pola penelitian tindakan kelas (PTK) dengan tahapan siklus terdiri dari beberapa kegiatan yang meliputi perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, dan observasi serta refleksi. Data akan dikumpulkan dari subjek penelitian yaitu siswa kelas iii sebanyak satu kelas berjumlah 24 orang yang terdiri dari 11 orang laki-laki dan 13 orang perempuan di SDN Negeri Oebobo 2 Kupang pada semester genap tahun pelajaran 2022/2023. Kriteria refleksi data-data atau batas target pencapaian peningkatan belajar siswa menggunakan kriteria: kriteria penilaian, rentang nilai kriteria 86–100 baik sekali, 70-85 baik, 60-69 cukup, 50-59 kurang, 0-49 kurang sekali. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis secara deskriptif dengan memaparkan hasil serta pembahasan bahwa berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus, maka penggunaan video dan power point dapat meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran PAK kelas III di SDN Oebobo 2 Kupang sebab adanya peningkatan hasil belajar sebanyak 83.33%. Hasil belajar peserta didik mulai meningkat sejak siklus 1 yaitu 70.83%, dan siklus 22 yaitu 83.33 % dengan jumlah 24 siswa. Bahkan pada siklus 1 hasil yang diperoleh dari nilai keaktifan siswa sebesar 3,65 atau ada dalam tingkat sedang, dan pada siklus 22 hasil observasi  yang diperoleh dari nilai keaktifan siswa adalah sebesar 4,029 atau ada dalam tingkat tinggi.
Eksistensi Guru PAK dalam Penguatan Karakter Musyawarah Mufakat Kepada Siswa di Sekolah Endi Tanaem; Yakobus Adi Saingo
Jurnal Ilmiah Dan Karya Mahasiswa Vol. 3 No. 1 (2025): JURNAL ILMIAH DAN KARYA MAHASISWA (JIKMA)
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54066/jikma.v3i1.3080

Abstract

Indonesia as a democratic country rich in diversity, requires a deliberative approach in social interactions to reach agreements and overcome differences. Consensus deliberation not only functions as a method of decision making, but also as a means of developing students' social skills, such as communication and empathy. This article aims to analyze the existence of PAK teachers in strengthening the value of deliberation and consensus among students in schools. The method used is qualitative, where data/information collection is obtained from interviews, observation and literature study. Data analyzed in a reduced manner revealed the results of the study that there are three main roles of PAK teachers through the learning process in schools, including: instilling the importance of deliberation which can be applied through direct teaching, contextualization, and as a discussion facilitator. The application of the value of deliberation and consensus by PAK teachers contributes to academic understanding and the formation of student character. There is a need to develop skills by PAK teachers in facilitating discussions and creating inclusive activities, so that students can experience the real benefits of consensus deliberation in everyday life. With the spirit of upholding mutual deliberation in various school activities, PAK teachers have trained students to be open through conducive communication and willing to accept various forms of differences of opinion so that every decision made is the result of mutual agreement.
Co-Authors Adrian Wirya Syahputra Afi, Kristian E. Y. M. Agustinus Bunga Agustinus Rina Lagu Ali, Umar Amelia Wila Anita A. Hege Udju Bessie, Barbara Green Winslet Bunga, Agustinus Cici Nullik Claudina Margarida Freitas Belo Daud Saleh Luji Delsri O. Sonbai Desty A Bekuliu Desty Bekuliu Deviana Sibulo Dina Weli Ornance Lake Djawa, Maya Eka Mirma Selan Eki Yanto Neonisa Endi Tanaem Ezra Tari Fenetson Pairikas Ferofianes L. Tanjung Gusti Y. Sette Harun Y. Natonis Hayer, Alfaris Max Hendrik A. E. Lao Hendrik A.E Lao I MADE SUARDANA Isak Ano Marthen Kolihar Ivony Welchristin Adelis Oematan Kelvin Arianto Daud Koebanu, Dunosel Konay, Jeanne Paula Korne Amelia Haba Ito Kristian isach Lao, Hendrik A.E. Laukapitang, Jessintha Filardin Lena Natalia Leobisa, Jonathan Lilijawa, Isidorus Lopo, Yismaya D. Lukas Manu Lukas Pattipeilohy Malo, Marthen Manu, Lukas Mariana Hunga Markus Hendrik Binson Laitabun Marlen Angela Daik Marwela Remini Seo Mese Baok, Deciana Nai Merince Tlonaen Natonis, Sandro G. Neno, Yoksan Edison Nenomnanu, Nida Yohana Neolaka, Marthen Nimrot Doke Para Nofita Rudiani Asbanu Oditha Hutabarat Oksi Peniel Devendrus Mnune Omega Bia Petronela Nomtanis Poko, Salomi Radjiman Sitopu Reiningsih Putry Taku Namah Rima Febrianti Melianti Selan Sarah, Semarlica Sarci Henderiana Adu Se’u, Windynia G. G. Sette, Gusti Y. Simon Kasse Sislia Basaina Nubatonis Soleman Baun Stefanus Tomatala Sulistyastuti Sutomo Syahputra, Andrian Wira Taneo, Sefriana Bethania Aplonia Umar Ali Victor Imanuel Nani Waang, Yasinta Emalia Windynia G. G. Se’u Yakob Pai Tiba Yanty Yunita Erni Sole Yermias Baga Yismaya D. Lopo Yonatan Foeh Yorhans S. Lopis Yuda D. Hawu Haba