Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

ANALISIS FINANSIAL USAHA TERNAK SAPI BALI (Bos sondaicus) DI P4S CAHAYA PURNAMA KABUPATEN KUTAI TIMUR Al Hibnu Abdillah; Juraemi Juraemi; Taufan Purwokusumaning Daru
ZIRAA'AH MAJALAH ILMIAH PERTANIAN Vol 44, No 2 (2019)
Publisher : Pusat Publikasi Jurnal Universitas Islam Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/zmip.v44i2.1768

Abstract

Since it was established in 2010 until 2016, Bali cattle farming and its byproduct of the Agricultural and Rural Training Center (P4S = Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya) had never been evaluated for its financial analysis. This research aimed to evaluate the financial analysis of Bali cattle farming and its byproduct in the P4S of Cahaya Purnama. This research was conducted from September to December 2016 in the P4S of Cahaya Purnama, Tepian Baru Village, Bengalon Sub-district, East Kutai District. The sample was taken by using purposive sampling method with the criterion that the cattle were 8 to 24 months old. The instruments used to analyze the data were Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit/Cost Ratio, Payback Period and Return of Investment (ROI). Bali cattle farming business consisted of the development of Bali beef cattle as the main business and manure processing as the byproduct. Manure processing business was the attempt of the manager to utilize the waste of cattle and it was expected that it was able to add income for the farmers. The model of Bali cattle development was the integration between oil palm plantation and Bali cattle farming. The research findings showed that the NPV was 9%, indicating that the business was minus with the amount of Rp. 19,393,858, so that the value of IRR was not known. The value of Net B/C Ratio was 0.97; the value of payback period was 0.83 or 9 years; and the value of ROI was minus with the percentage of 19%. Therefore, the Bali cattle farming business was not feasible to continue and there should be some improvements needed to make it better.
PEMANFAATAN LAHAN PASCA TAMBANG BATUBARA SEBAGAI USAHA PETERNAKAN SAPI POTONG BERKELANJUTAN Taufan Purwokusumaning Daru; Henny Pagoray; Suhardi Suhardi
ZIRAA'AH MAJALAH ILMIAH PERTANIAN Vol 41, No 3 (2016)
Publisher : Pusat Publikasi Jurnal Universitas Islam Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/zmip.v41i3.543

Abstract

The purpose of this study was to assess the sustainability of the system through the development of a sustainability index in beef cattle farm in coal post mining land. The study conducted in the coal mining company at Kutai regency. The method used was descriptive through case studies. The technique is done by purposive sampling based on the number of beef cattle reared in the post-mining land. Analysis of beef cattle cultivation used basis multidimensional scaling (MDS) based on the dimensions of the ecological, economic, social and cultural. Each attribute has a score. Furthermore, the score of each attribute dimensional analyzed to determine one or several points that reflect the position of the sustainability of the beef cattle farm systems. Through this MDS sustainability point position can be visualized. Sustainability index has a scale interval of 0 to 100. If the index value of more than 50 categorized sustainable and is less than 50 was not sustainable. The results of  ecological dimensions index was 55.56, economic dimension index was 66.67, and  sustainable index for social dimension was 72.73. If sustainability index value on the range of 50.00 – 75.00 was on the category of fair sustainable.  In order to utilization of coal post mining land can be cultivated by beef cattle.
The Addition Effectiveness of Sweat Potato Prebiotics on Digestibility and Bacteria In Vitro Servis Simanjuntak; Taufan Purwokusumaning Daru; Apdila Safitri; Rikardo Silaban
CELEBES Agricultural Vol. 1 No. 2 (2021): CELEBES Agricultural
Publisher : Faculty of Agriculture, Tompotika Luwuk University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (781.776 KB) | DOI: 10.52045/jca.v1i2.47

Abstract

Pakan merupakan biaya terbesar dalam produksi peternakan. Pakan yang mengandung antibiotik sudah dilarang penggunaanya karena menimbulkan residu pada ternak sehingga dapat mengganggu kesehatan manusia. Solusi untuk mengganti penggunaan antibiotik adalah dengan penggunaan prebiotik. Salah satu sumber prebiotik adalah ubi jalar. Potensi ubi jalar sebagai sumber prebiotik karena adanya senyawa rafinosa dan meltotriosa. Oligosakarida berupa rafinosa pada ubi jalar merupakan sumber makanan bagi probiotik, karena di dalam usus rafinosa tidak diserap sehingga mikroba berperan dalam mencerna gugus gula rafinosa. Selain itu, produksi ubi jalar juga sangat melimpah di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas pemberian prebiotik ubi jalar merah, putih dan ungu dengan menggunakan cairan rumen untuk melihat kecernaan bahan kering, bahan organik, VFA total dan total bakteri secara in vitro. Metode penelitian dilakukan dengan cara in vitro dan koloni bakteri dihitung dengan metode pencacahan koloni bakteri hidup dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa ubi putih merupakan sumber prebiotik yang paling baik digunakan, karena pada ubi putih jumlah koloni bakteri probiotik yang tumbuh lebih tinggi dibandingkan ubi merah, ungu, dan ransum kontrol.
Strategi sukses belajar era digital di perguruan tinggi Hamdi Mayulu; Endang Sawitri; Taufan Purwakusumaning Daru; Irsan Tricahyadinata; Boyke Rorimpandey
INOVASI Vol 18, No 4 (2022): November
Publisher : Faculty of Economics and Business Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jinv.v18i4.11741

Abstract

Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di era digital pada pendidikan tinggi tidak hanya terbatas pada ruang kelas, tetapi telah memberikan manfaat bagi sektor lain dari setiap ekonomi nasional sehingga diperlukan strategi-strategi agar dalam mengaplikasikannya dapat berjalan dengan efektif yang melibatkan peran pemerintah pusat, pengelola perguruan tinggi sampai seluruh civitas akademika perguruan tinggi dan tetap melakukan pengawasan serta pemantauan dalam pelaksanaannya. Bentuk-bentuk pembelajaran digital yang dapat diaplikasikan di era digital diantaranya e-learning, mobile learning, learning object repository, blended learning, learning management systems, blogs, game dan gamification.  Teknologi digital yang diaplikasikan ke dalam metode pembelajaran memungkinkan terjadinya pembelajaran yang lebih fleksibel, terciptanya interaksi antar mahasiswa yang lebih aktif, suasana pembelajaran lebih nyaman, dan kesempatan mendapatkan pengetahuan yang beragam lebih terbuka luas, serta telah memfasilitasi kegiatan pembelajaran dan pengajaran jarak jauh yang berdampak besar pada banyak bidang seperti perawatan kesehatan, hiburan, komunikasi, militer dan bisnis.
ANALISIS STRATEGI PROGRAM PASCATAMBANG PETERNAKAN SAPI PADA LAHAN BEKAS TAMBANG PT KITADIN SITE EMBALUT Eko Budi Prasetyo; Marlon Ivanhoe Aipassa; Taufan Purwokusumaning Daru; Gina Saptiani; Salaho Dina Devy; Kiswanto Kiswanto; Yosep Ruslim; Feby Kristina
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 22, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/agrifor.v22i2.6816

Abstract

Penelitian  ini  merupakan  penelitian  deskriptif  dengan  pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif untuk mengidentifikasi jenis-jenis program pascatambang peternakan sapi yang telah dilakukan oleh PT Kitadin serta untuk mengetahui kemajuan kegiatan program pascatambang peternakan sapi yang telah dilakukan oleh PT Kitadin. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana kegiatan yang telah dilakukan dalam rangka melaksanakan program pascatambang peternakan sapi dan bagaimana strategi pengembangan program peternakan sapi yang dilakukan oleh PT Kitadin. Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data yakni observasi/kunjungan lapangan langsung, wawancara dan study pustaka. Dalam pengolahan data yang telah diperoleh dilakukan dengan cara membandingkan pelaksanaan program tersebut dengan dokumen program rencana pascatambang dan melakukan evaluasi terkait pengembangan peternakan sapi yang telah di lakukan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pelaksanaan program pascatambang peternakan sapi di lahan bekas tambang khususnya di Pit S12 GS telah sesuai dengan dokumen perubahan program rencana pascatambang PT Kitadin tahun 2020 dari segi program dan jadwal pelaksanaan, rencana luasan area, serta rencana peruntukannya. Adapun terkait Startegi pengembangan peternakan sapi di lahan bekas tambang khususnya Pit S12 GS yang dilakukan oleh PT Kitadin apabila dilihat dari aspek pemilihan lokasi, topografi, daya dukung tanah, ketersediaan pakan ternak, dan sumber air minum ternak telah memadai dan sesuai dengan peruntukannya, tetapi bila didasarkan pada daya tampung, maka luas lahan yang disediakan untuk program pascatambang peternakan sapi belum memadai yakni hanya mampu menampung sebanyak 620 ekor sapi Bali dari rencana maksimal sebanyak 1.600 ekor sapi Bali.
Potensi Hijauan Pakan Pada Perkebunan Kelapa Sawit Milik Rakyat Di Kecamatan Samarida Utara, Kota Samarinda Kalimantan Timur Rika Asriana; Taufan Purwokusumaning Daru; Fikri Ardhani
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol 4, No 1 (2021): Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jpltrop.v4i1.5513

Abstract

Hijauan merupakan sumber pakan utama untuk ternak ruminansia untuk memenuhi kebutuhan sumber protein hewani akan sangat sulit dicapai jika ketersediaan hijauan belum mencukupi kebutuhan ternak. Oleh karena itu perlu adanya penambahan sumber pakan hijauan dan salah satunya yang berpotensi adalah lahan perkebunan kelapa sawit. Dengan menggunakan hijauan sebagai pakan ternak di perkebunan kelapa sawit, selain dapat menekan biaya pakan bagi peternak, juga dapat menekan biaya pengendalian hijauan yang merugikan.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jenis hijauan, produksi hijauan dan kapasitas tamping pada umur pertanaman sawit yang berbeda. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan September 2020 yang berlokasi di lahan perkebunan kelapa sawit milik rakyat kecamatan Samarinda Utara. Penelitian ini merupakan penelitian deksriptif. Hasil penelitian menunjukkan hijauan yang terdapat pada perkebunan kelapa sawit milik rakyat di kecamatan Samarinda Utara kota Samarinda berjumlah 29 jenis dan 11 famili dengan jenis yang mendominasi adalah tanaman Poaceae. Hijauan pakan ternak yang bersumber dari perkebunan kelapa sawit umur 6 tahun memiliki berat kering = 1.165.4 kg1 dan umur 15 tahun memiliki berat kering 2.903.7 kg1. Kapasitas tampung pada umur 6 tahun 0,71 ST ha-1 dan umur tanaman 15 tahun adalah 0,76 ST ha-1. Kata kunci: Hijauan, produksi berat kering, Kapasitas Tampung, 
Tingkat Pengetahuan Peternak Sapi terhadap Pengolahan Jerami Jagung sebagai Pakan Ternak dii Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda Utara Muhammad Hirjan; Taufan Purwokusumaning Daru; Suria Darma
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol 3, No 1 (2020): Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jpltrop.v3i1.5414

Abstract

Pengetahuan tentang pengelolaan limbah merupakan salah satu bagianterpenting dari bisnis peternakan sapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuibagaimana tingkat pengetahuan peternak terhadap pengelolaan Jerami Jagung diKelurahan Lempake. Penelitian ini dilakukan pada bulan September - Oktober 2018 diKelurahan Lempake Kecamatan Samarinda Utara. Penelitian ini menggunakan metodeproportional random sampling. Responden dipilih berdasarkan kriteria jumlah ternakterbanyak. Jumlah responden adalah 42 yang terdiri dari peternak sapi. Data yangdiambil meliputi data primer dan data sekunder, kemudian skala pengetahuan dianalisisdengan menggunakan metode skala likert. Hasil penelitian menunjukkan tingkatpengetahuan peternak terhadap pengelolaan Jerami Jagung masuk kategori Sedangdengan skor 1.348 dan skor rata-rata 32.11. Tingkat pengetahuan peternak kategorisedang terhadap pengelolaan Jerami Jagung, perlu ditingkatkan. Pengetahuan tentangpengelolaan limbah jagung kategori sedang, berdampak terhadap peternak dalammelakukan pengelolaan limbah jagung. Tingkat pengetahuan peternak akan lebih baikjika ada penyuluhan dan pelatihan tentang pengelolaan limbah jagung
PRODUKSI RUMPUT MEKSIKO (Euchlaena mexicana) PADA MEDIA TANAM TOP SOIL DAN OVERBURDEN DENGAN PERLAKUAN PUPUK KOMPOS Dida Alimin; Taufan Purwokusumaning Daru; Penny Pujowati
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol 1, No 1 (2018): Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jpltrop.v1i1.2441

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) dosis pupuk kompos yang dapatmenghasilkan rumput meksiko tertinggi pada tanah top soil dan overburden, 2) produksi rumput yang ditanam pada tanah top soil dan overburden. Penelitian dilaksanakan mulai September 2016 sampai dengan Januari 2017. Penelitian dilakukan di Jalan Mugirejo RT. 14 Kelurahan Mugirejo, Kecamatan Sei Pinang Samarinda. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok, dengan dua media tanam, dimana masing-masing media tanam diberi dosis pupuk kompos yang berbeda dan diulangan sebanyak 5 kali. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah anakan, berat segar, dan berat kering tanaman. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan pemupukan kompos dengan dosis 300 g polybag-1 menghasilkan hijaun rumput meksiko lebih tinggi dibandingkan dengan hasil hijauan rumput meksiko pada perlakuan dosis yang lainnya pada media tanam top soil dan overburden. Produksi rumput meksiko yang ditanam pada media tanam top soil menghasilkan rata-rata hijauan sebesar 1.390 g polybag-1 dan pada media tanam tanah overburden menghasilkan hijauan 1.320 g polybag-1. Perlakuan pemberian dosis pupuk kompos yang berbeda menunnjukkan adanya perbedaan yang nyata pada parameter tinggi tanaman, berat segar, dan berat kering.Kata kunci : Rumput meksiko, top soil, tanah overburden, pupuk kompos ABSTRACTThe purpose of this research is to know 1) the dosage of compost fertilizer that can produce the highest grass of mexico on ta top soil and overburden media, 2) grass production planted on top soil and overburden soil. The study was conducted from September 2016 to January 2017. The study was conducted at Jalan Mugirejo RT. 14 Mugirejo Sub-district, Sei Pinang District of Samarinda. The experiment using Randomized Block Design. These treatments use two media planting with each planting medium given the dose of composted fertilizer. All Treatments were replicated by 5 times. The results showed that compost fertilizer treatment with dosage 300 g polybag-1 gave highest fresh weight compared with other treatments (0, 100, and 200 g polybag-1). The average yield of fresh weight of mexican grass planted on top soil was 1.390 gpolybag-1 and planted on overburden soil was 1.320 g polybag-1. Treatment of different doses of compost fertilizer showed a significant effect on the parameters of plant height, fresh weight, and dry weight.Keywords: Mexican grass, top soil, over burden soil, compost fertilizer
Produksi Rumput Meksiko (Euchlaena Mexicana) pada Perlakuan Pupuk NPK dan Jarak Tanam Iman Nur Rokhim; Taufan Purwokusumaning Daru; Ibrahim Ibrahim
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol 3, No 2 (2020): Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jpltrop.v3i2.6703

Abstract

Rumput Meksiko (Euclaena mexicana) merupakan rumput potong dari jenis rumput unggul yang memiliki zat gizi dan produktivitas cukup tinggi, serta disukai oleh ruminansia. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pemberian dosis pupuk NPK dan jarak tanam yang berbeda terhadap pertumbuhan dan produksi rumput Meksiko. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor, faktor pertama yaitu pupuk NPK terdiri dari 4 perlakuan dan faktor kedua jarak tanam terdiri dari 3 perlakuan, dan 3 ulangan.  Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan pupuk NPK pada perlakuan 270 g petak1 total rata-rata jumlah anakan tertinngi yaitu 15,33 pols, total rata-rata berat segar tertinggi 1,79 kg, total rata-rata berat kering tertinggi 255,33 g dan total kandungan serat kasar paling baik sebesar 21,15%. Perlakuan dengan jarak tanam 50 x 50 cm pada jumlah anakan menghasilkan 13,83 pols, sedangkan pada kandungan serat kasar menghasilkan serat kasar paling baik sebesar 18,44%.  Pemberian pupuk NPK 270 g petak-1 memberikan hasil terbaik pada produksi jumlah anakan, berat segar, berat kering dan serat kasar. Jarak tanam 50 x 50 cm memberikan hasil terbaik pada produksi jumlah anakan, dan produksi serat kasar. Perlakuan pupuk NPK dan jarak tanam secara bersamaan menunjukan interkasi terhadap produksi serat kasar rumput meksiko, tetapi tidak terjadi interaksi pada jumlah anakan, berat segar dan berat kering rumput meksiko.Kata kunci: Rumput meksiko, pupuk npk, jarak tanam
Potensi Rumput Lapangdilahan Reklamasi Pasca TambangSebagai SumberHijauanPakanTernak Dwi Sinyin Andini; Taufan Purwokusumaning Daru; Apdila Safitri; Fikri Ardhani
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jpltrop.v2i2.3686

Abstract

Untuk mengetahui produksi hijauan, kapasitas tampung dan kandungan logam berat Pb, Cd, Cu, Zn di lahan reklamasi pasca tambang PT. Equalindo Makmur Alam Sejahtera. Pengumpulan data rumput lapang dilakukan dengan kuadran secara acak teratur sebanyak 16 cuplikan dengan luas lahan 50m x 50m. Rumput lapang yang di peroleh di hitung berat segar dan keringnya. Analisis logam berat dianalisis dengan menggunakan Anatomic Absorption Spectrophotometer (AAS). Hasil Penelitian menunjukan bahwa produksi rumput lapang sebanyak  73445,29 kg ha-1 sehingga dapat menampung sebanyak 0,52 ST ha-1 tahun-1. Kandungan Logam berat pada tanah dan tanaman pakan relatif aman karena berada di bawah ambang batas toleransi yang di perbolehkan untuk dikonsumsi. Produksi rumput lapangan relatif rendah yang berpengaruh terhadap kapasitas tampung sebanyak 0,52 ST ha-1 tahun-1. Kandungan logam berat yang berada di tanah dan tanaman di PT. Equalindo Makmur Alam Sejahtera aman karena kandunganya di bawah toleransi maksimal. Kata kunci : Lahan pasca tambang, Logam berat, Rumput lapang