Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

PERAN GURU PPKn DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI MORAL PADA DIRI SISWA DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 BONTANG Maulinda, Amelia; Herliah, Endang; Warman, Warman; Pardosi, Jawatir
MADINASIKA Vol 6 No 2 (2025): MADINASIKA-APRIL (In Press)
Publisher : Pascasarjana Unviersitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/madinasika.v6i2.13374

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan peran guru PPKn dalam menanamkan nilai-nilai moral pada diri siswa di kelas VIIII SMP N 1 Bontang, lalu untuk mengetahui kendala-kendala apa saja yang dihadapi oleh guru PPKn dalam menanamkan nilai-nilai etika moral pada diri siswa di kelas VIII SMP Negeri 1 Bontang dan untuk mengetahui upaya apa saja yang tepat dilakukan oleh guru PPKn dalam menanamkan nilai-nilai moral pada diri siswa di kelas VIII SMP Negeri 1 Bontang. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan lokasi penelitian di SMP Negeri 1 Bontang selama periode Oktober hingga Desember 2024. Subjek penelitian terdiri dari guru PPKn dan siswa-siswi, menggunakan teknik observasi, wawancara, serta dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis melalui langkah-langkah pengumpulan, reduksi, penyajian, dan penyimpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru PPKn di SMP Negeri 1 Bontang dalam menanamkan nilai moral dengan menciptakan iklim belajar nyaman, membangun hubungan positif, dan mengelola kelas disiplin. Metode pengajaran yang relevan dan apresiasi terhadap sikap baik siswa mendorong lingkungan belajar kondusif. Namun, terdapat kendala seperti penggunaan bahasa kasar oleh siswa dan tantangan teknologi serta latar belakang keluarga. Guru mengatasi masalah ini dengan menyisipkan pesan moral dalam aktivitas pembelajaran dan menjaga bahasa yang digunakan.
Evaluasi Pelaksanaan Program Pascatambang Pengembangbiakan Sapi PT. Kitadin Tandung Mayang Di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur Toni, Toni; Aipassa, Marlon Ivanhoe; Pardosi, Jawatir; Hasan, Harjuni; Saptiani, Gina; Ibrahim, Ibrahim
Baselang Vol 5, No 1: APRIL 2025
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/bsl.v5i1.259

Abstract

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan tujuan menganalisis pelaksanaan dan dampak program tersebut terhadap lingkungan, ekonomi, dan sosial. Hasil penelitian menunjukkan keberhasilan program mencapai 100% dari kriteria yang ditetapkan dalam rencana pascatambang. Populasi sapi meningkat dengan kesehatan yang baik, menggunakan pakan seperti rerumputan dan batang pisang. Pola pemeliharaan sapi mayoritas dilakukan secara ekstensif. Dampak sosial positif terlihat dari hubungan baik antar peternak, sementara dampak ekonomi terwujud melalui peningkatan pendapatan dari penjualan sapi. Dampak lingkungan diminimalkan dengan memanfaatkan kotoran sapi sebagai pupuk. Partisipasi peternak aktif, didukung komunikasi baik antar peternak, PPL, dan perusahaan, dengan minat tinggi dalam menerapkan teknologi ternak seperti inseminasi buatan.
Tinjauan Hukum terhadap Peran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik menurut Persepsi Mahasiswa Kurniawan, Rio Agung; Suryaningsi, Suryaningsi; Handayani, Nur Fitri; Pardosi, Jawatir; Herliah, Endang
Nomos : Jurnal Penelitian Ilmu Hukum Vol. 5 No. 2 (2025): Volume 5 Nomor 2 Tahun 2025
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56393/nomos.v5i2.3156

Abstract

Penyebaran hoaks di era digital merupakan ancaman serius bagi integritas pendidikan tinggi, termasuk di lingkungan kampus. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji persepsi mahasiswa Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Mulawarman terhadap peran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik dalam mencegah penyebaran hoaks di lingkungan pendidikan tinggi. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara mendalam, hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa memahami pentingnya Undang-Undang tersebut sebagai instrumen hukum dalam mengatur ruang digital. Namun, implementasinya dinilai belum optimal akibat rendahnya literasi digital dan pemahaman terhadap aspek hukum di kalangan mahasiswa. Temuan ini menegaskan urgensi penguatan pendidikan hukum dan pelatihan literasi digital secara berkelanjutan sebagai strategi untuk meningkatkan kesadaran hukum dan memaksimalkan efektivitas Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik dalam memerangi penyebaran informasi palsu di lingkungan kampus.
Eksistensi Adat Istiadat Partuturan Dalam Menjaga Sistem Kekerabatan Pada Suku Batak Di Balikpapan Lumbantoruan, Grace Mayrhoza Palimbu; Jamil, M; Hardoko, Aloysius; Pardosi, Jawatir
Ganaya : Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 8 No 3 (2025)
Publisher : Jayapangus Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37329/ganaya.v8i3.4428

Abstract

Indonesia is a multicultural country where there is a lot of diversity in it ranging from the diversity of cultures, religions, languages, races, to ethnicities. There are more than a thousand tribes in Indonesia, one of which is the Batak tribe. The Batak tribe has many traditions in it, ranging from wedding customs, burials, to communication or what can be called partuturan. Partuturan is a kinship system in the Batak tribe where partuturan expresses kinship relationships between individuals in Batak culture. Until now, partuturan is still used by the Batak people both in North Sumatra and by the Batak people who migrated and are outside North Sumatra where the city is the city of Balikpapan. However, even so, the Batak community in the city of Balikpapan still applies partuturan in daily life when talking to fellow Batak tribes, so that the author is interested in researching the existence of partuturan in the Batak community in the city of Balikpapan. Therefore, this study was conducted to examine the existence of partuturan culture in the Batak community in the city of Balikpapan This research was conducted using a descriptive qualitative research method in which the author interviewed two Batak communities in the city of Balikpapan, both traditional elders and the Batak community who are considered to still understand the partuturan culture. From the results of the research that has been carried out, it can be known that the culture of speech is a way of communicating with the Batak community where speech has its own rules in its pronunciation. In the city of Balikpapan until now, partuturan still exists very much by the Batak people both with direct communication and communication through mobile phones.
Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter Disiplin melalui Pembiasaan di SMA Syaichona Cholil Samarinda Andriawan, Muhammad Ferry; Hardoko , Aloysius; Bahzar , Moh.; Suryaningsi, Suryaningsi; Pardosi, Jawatir; Marwiah, Marwiah
Jurnal Ilmu Pendidikan dan Psikologi Vol 2 No 3 (2025): Jurnal Ilmu Pendidikan dan Psikologi
Publisher : Pijar Pustaka Widyadhana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi penguatan pendidikan karakter disiplin melalui pembiasaan di SMA Syaichona Cholil Samarinda. Latar belakang penelitian ini berangkat dari keprihatinan akan lemahnya karakter disiplin siswa, yang tercermin dalam perilaku seperti keterlambatan hadir ke sekolah, ketidakpatuhan terhadap tata tertib, dan rendahnya tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian terdiri atas kepala sekolah, guru, dan siswa dari kelas X, XI, dan XII. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembiasaan memiliki peran signifikan dalam membentuk karakter disiplin siswa. Pembiasaan kehadiran tepat waktu dilakukan melalui absensi digital dan pengawasan guru piket setiap pagi, yang terbukti meningkatkan ketepatan waktu siswa. Pembiasaan kepatuhan terhadap tata tertib sekolah diwujudkan melalui pemeriksaan rutin, pengarahan harian, serta teladan dari guru yang mendorong siswa untuk menaati aturan sekolah. Sementara itu, pembiasaan tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas diperkuat dengan sistem reward dan monitoring tugas yang mendorong siswa menyelesaikan tugas tepat waktu serta aktif dalam kegiatan sosial sekolah. Data kuantitatif menunjukkan peningkatan signifikan pada ketiga aspek disiplin setelah program pembiasaan diterapkan secara konsisten. Kesimpulannya, pembiasaan merupakan strategi yang efektif dan aplikatif dalam membentuk karakter disiplin siswa secara berkelanjutan di lingkungan sekolah.
APPLICATION OF THE THIRD PRECEPT VALUES OF PANCASILA IN FORMING STUDENT DISCIPLINE AND LOVE OF COUNTRY THROUGH PASKIBRA EXTRACURRICULAR ACTIVITIES Hafida, Khoirunisa; Pardosi, Jawatir; Suryaningsih; Majid, Novita
SOSIOEDUKASI Vol 14 No 3 (2025): SOSIOEDUKASI : JURNAL ILMIAH ILMU PENDIDIKAN DAN SOSIAL
Publisher : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universaitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/sosioedukasi.v14i3.6097

Abstract

This study aims to analyze the application of Pancasila values, particularly the third principle of “The Unity of Indonesia”, in the formation of discipline and patriotism of students through Paskibra extracurricular activities at SMA Negeri 7 Balikpapan. The background of this research is based on the urgency of instilling character education as an effort to strengthen the spirit of nationalism in the midst of globalization that has the potential to erode the values of nationalism of the younger generation. This research uses qualitative approach with descriptive research type. The data collection technique is conducted through observation, interview, and documentation to the coach and active members of Paskibra in SMA Negeri 7 Balikpapan. The result of the research shows that Paskibra activities have a strategic role in instilling the values of the third principle of Pancasila through the formation of discipline, nationalism, cooperation, and shared responsibility. These values are reflected through the concept of “Jiwa Korsa”, respect for state symbols and habits embedded from various routine activities. The research contributes to the strengthening of civic education and can be used as a reference in character building in the school environment.
Analysis of ppkn teachers perceptions regarding the implications of nastionalist attitudes in efforts to preserve traditional dance Maryani, Gina Yulia; Fitri Handayani, Nur; Pardosi, Jawatir; Bahzar, Moh
Jurnal Pendidikan PKN (Pancasila dan Kewarganegaraan) Vol 6, No 2 (2025): October 2025
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jppkn.v6i2.98238

Abstract

This study aims to analyze the perceptions of civics teachers regarding the implications of nationalism in efforts to preserve traditional dance in schools. A qualitative approach was used with data collection techniques through in-depth interviews with civics teachers in several schools in Samarinda City. The results of the study show that teachers interpret nationalism not only as a sense of love for the homeland, but also as concrete actions that reflect concern for local culture, such as through participation in traditional dance activities. Teachers consider the preservation of traditional dance to be an effective means of instilling national values in students, especially when it is contextually linked to everyday life. However, a major challenge comes from the dominance of foreign popular culture, which is more appealing to students, as well as the lack of structural support in the form of policies or incentives from schools and the government. Teachers implement various innovative strategies, such as project-based learning, the use of digital media, and direct involvement in traditional dance preservation activities, to maintain the sustainability of nationalism amid globalization. This study recommends the need for synergy between schools, families, and the government in strengthening character education so that the younger generation does not become alienated from their cultural identity. The preservation of traditional dance in schools, if supported systematically, can be a strategic vehicle for strengthening the character and identity of the nation