Claim Missing Document
Check
Articles

Dampak Industrialisasi Pedesaan terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Desa Ciherang Pondok, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor Ayuningtias, Thessa; Murdianto, Murdianto
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.827 KB) | DOI: 10.29244/jskpm.1.2.143-156

Abstract

Rural industrialization is a development step to push the economic growth. Implementation of rural industrialization program not focused in the city but in rural area with purpose so that the development could disseminate evenly until the grassroots level. There was a shifting of livelihood caused by industrial penetration in rural area, from agriculture to non agriculture. Meanwhile from an economic view, the presence of industry could open an employment and business opportunity for the people around there. The aim of this research is to analyze the correlation of the impact of rural industrialization with community welfare between them who have livelihood in industrial and non industrial sectors. This research is using quantitative approach with survey method and supported by qualitative data. The result of this study shows that there are different correlations in the impact of rural industrialization with community welfare between them who have livelihood in industrial and non industrial sectors.Keywords: livelihood, agriculture, non agriculture--------------------------ABSTRAKIndustrialiasasi pedesaan merupakan suatu langkah pembangunan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Kegiatan industri ini tidak dipusatkan di perkotaan, melainkan mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat pedesaan dengan tujuan agar pembangunan tersebar secara merata hingga ke lapisan akar rumput. Hadirnya industri di pedesaan, jika dilihat dari aspek sosial telah menggeser kehidupan pertanian. Sedangkan dari aspek ekonomi, berdirinya suatu industri di pedesaan dapat membuka kesempatan bekerja dan kesempatan berusaha bagi warga sekitar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan dampak industrialisasi pedesaan dengan kesejahteraan masyarakat antar kelompok dengan pola nafkah industri dan non industri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei dan didukung oleh data kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hubungan dampak industrialisasi pedesaan dengan kesejahteraan masyarakat antara kelompok dengan pola nafkah industri dan non industri.Kata kunci: nafkah, pertanian, non pertanian
Dampak Industrialisasi Pedesaan terhadap Modal Nafkah Rumah Tangga Sekitar Kawasan Industri Saputra, Joko Hendra; Murdianto, Murdianto
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.192 KB) | DOI: 10.29244/jskpm.2.1.89-104

Abstract

ABSTRACTIndustry in real has been succsess improving economic of Indonesia since Soeharto’s regim and keep this development until now. Various of  industrial expansion areas has entered into rural areas of origin is an agricultural area in Indonesia. As an agricultural country, villagers in Indonesia, many are farmers and relies heavily on the availability of land. There are five capital used by farm households to survive and improve their lives there are natural capital, human capital, physical capital, financial capital and social capital. This study aims to analyze the impact of industrialization on ivelihood of farm households. The impact can be seen by the industry non-farm employment opportunities and the buying and selling of land. While living through the fifth capital capital income. The method used is quantitative methods (questionnaire), which is supported by qualitative data.Keywords: business opprtunity, livelihood assets, social changes---------------------------------ABSTRAKIndustri secara nyata telah berhasil meningkatkan perekonomian di Indonesia sejak era pemerintahan Presiden Soeharto dan terus dikembangkan hingga saat ini. Berbagai perluasan kawasan industri telah masuk ke daerah pedesaan yang asalnya merupakan daerah pertanian di Indonesia. Sebagai negara agraris, masyarakat desa di Indonesia banyak berprofesi sebagai petani dan sangat bergantung pada ketersediaan lahan. Terdapat lima modal yang digunakan oleh rumah tangga petani untuk dapat bertahan hidup dan meningkatkan kehidupan mereka yaitu modal alam, modal manusia, modal fisik, modal finansial dan modal sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak industrialisasi terhadap modal nafkah (livelihood assets) rumah tangga petani. Dampak industri dapat dilihat berdasarkan kesempatan bekerja non pertanian dan jual-beli lahan. Sementara itu modal nafkah melalui kelima modal nafkah. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif (kuesioner) yang didukung dengan data kualitatif.Kata kunci: Kesempatan usaha, livelihood assets, perubahan sosial.
DAMPAK INDUSTRIALISASI PEDESAAN TERHADAP KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA Adianty, Meliza Eka; Murdianto, Murdianto
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol 2, No 5 (2018)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.043 KB) | DOI: 10.29244/jskpm.2.5.627-638

Abstract

Rural industrialization is one of the development steps to increase economic growth. Indonesia has a huge opportunity in the development of industrialization. Nowadays, industrial activity has grown in rural areas. The entry of industry into the rural area is expected to create employment and business opportunities for the local community. Then it is expected to increase incomes and affect household welfare level. This study uses a quantitative approach with survey method supported by qualitative data. The result of this research will show how the impact of rural industrialization which characterized by employment and business opportunity towards community welfare between them who have a livelihood in industrial and non-industrial sectors.Keywords: job opportunities, business opportunities, industrial group, non-industrial group ABSTRAKIndustrialiasasi pedesaan merupakan salah satu langkah pembangunan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Indonesia memiliki peluang besar dalam perkembangan industrialisasi. Kegiatan industri pada masa kini telah merambah wilayah pedesaan. Masuknya industri ke pedesaan diharapkan mampu menciptakan kesempatan bekerja dan kesempatan berusaha bagi warga sekitar. Hal tersebut kemudian diharapkan mampu meningkatkan pendapatan warga dan pada akhirnya berpengaruh terhadap kesejahteraan tingkat rumah tangga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei di dukung dengan data kualitatif. Hasil penelitian ini akan menunjukan bagaimana dampak industrialisasi pedesaan yang dicirikan dengan peluang bekerja dan peluang berusaha terhadap kesejahteraan masyarakat antara kelompok industri dan non industri.Kata Kunci : peluang bekerja, peluang berusaha, kelompok industri, kelompok non industri
Pengaruh Konversi Lahan Terhadap Strategi nafkah Rumah Tangga Petani Pratiwi, Andini Wulan; Murdianto, Murdianto
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.3.1.1-14

Abstract

Land conversion is a phenomenon of the use of agricultural to non agricultural. This phenomenon appears cause the increase growth of suburban population and the demand for land. It can brings the impact for the community to decrease farmer’s income, the lowering of family food security, the subside employment oppurtunities in agriculture, and the difficulties farmer’s access to land. The farmer in improving household economy do a livelihood strategy that is diversification of livelihood, circular migration, and the transition of livelihood. This paper aim to examine the factors that encourage land conversion and to examine farmer’s livelihood strategies due to land conversion. The method used in this research is quantitive approach with the main instrument questionnaire supported by qualitative approach with in-depth interviews. The results of the research in Palasari village indicate that there are aspects that encourage land conversion in the form of urgent economic needs, low land productivity, external pressure, and knowledge aspects owned by farmers regarding government policy. In addition, for most farmers who have converted agricultural land prefer to switch livelihoods to other sectors. Livelihood transition occurs due to the increasingly narrow land of their farms.Keywords : farm households, land conversion, livelihood strategies ABSTRAK Konversi lahan merupakan suatu fenomena pemanfaatan lahan terhadap lahan pertanian menjadi non pertanian. Fenomena ini muncul disebabkan pertumbuhan penduduk pinggiran kota yang semakin tinggi serta tingginya permintaan terhadap lahan. Hal tersebut tentunya dapat memberikan dampak kepada masyarakat terhadap penurunan pendapatan petani. Petani dalam meningkatkan ekonomi rumah tangga melakukan strategi nafkah yaitu diversifikasi nafkah, migrasi sirkuler, dan peralihan mata pencaharian. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji faktor-faktor yang mendorong terjadinya konversi lahan serta mengkaji strategi nafkah rumah tangga petani akibat adanya konversi lahan. Metode yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif dengan kuesioner dan didukung oleh data kualitatif dengan wawancara. Hasil penelitian di Desa Palasari menunjukkan bahwa terdapat aspek-aspek yang mendorong terjadinya konversi lahan berupa kebutuhan ekonomi yang mendesak, produktivitas lahan, tekanan pihak luar, dan aspek pengetahuan petani. Sebagian besar petani yang telah mengkonversi lahan pertaniannya lebih memilih untuk beralih mata pencaharian ke sektor lain. Peralihan mata pencaharian terjadi disebabkan oleh luas lahan pertanian mereka yang semakin sempit.Kata Kunci : konversi lahan, rumah tangga petani, strategi nafkah
Pengaruh Konversi Lahan Terhadap Strategi nafkah Rumah Tangga Petani Pratiwi, Andini Wulan; Murdianto, Murdianto
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol. 3 No. 1 (2019)
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.3.1.1-14

Abstract

Land conversion is a phenomenon of the use of agricultural to non agricultural. This phenomenon appears cause the increase growth of suburban population and the demand for land. It can brings the impact for the community to decrease farmer’s income, the lowering of family food security, the subside employment oppurtunities in agriculture, and the difficulties farmer’s access to land. The farmer in improving household economy do a livelihood strategy that is diversification of livelihood, circular migration, and the transition of livelihood. This paper aim to examine the factors that encourage land conversion and to examine farmer’s livelihood strategies due to land conversion. The method used in this research is quantitive approach with the main instrument questionnaire supported by qualitative approach with in-depth interviews. The results of the research in Palasari village indicate that there are aspects that encourage land conversion in the form of urgent economic needs, low land productivity, external pressure, and knowledge aspects owned by farmers regarding government policy. In addition, for most farmers who have converted agricultural land prefer to switch livelihoods to other sectors. Livelihood transition occurs due to the increasingly narrow land of their farms.Keywords : farm households, land conversion, livelihood strategies ABSTRAK Konversi lahan merupakan suatu fenomena pemanfaatan lahan terhadap lahan pertanian menjadi non pertanian. Fenomena ini muncul disebabkan pertumbuhan penduduk pinggiran kota yang semakin tinggi serta tingginya permintaan terhadap lahan. Hal tersebut tentunya dapat memberikan dampak kepada masyarakat terhadap penurunan pendapatan petani. Petani dalam meningkatkan ekonomi rumah tangga melakukan strategi nafkah yaitu diversifikasi nafkah, migrasi sirkuler, dan peralihan mata pencaharian. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji faktor-faktor yang mendorong terjadinya konversi lahan serta mengkaji strategi nafkah rumah tangga petani akibat adanya konversi lahan. Metode yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif dengan kuesioner dan didukung oleh data kualitatif dengan wawancara. Hasil penelitian di Desa Palasari menunjukkan bahwa terdapat aspek-aspek yang mendorong terjadinya konversi lahan berupa kebutuhan ekonomi yang mendesak, produktivitas lahan, tekanan pihak luar, dan aspek pengetahuan petani. Sebagian besar petani yang telah mengkonversi lahan pertaniannya lebih memilih untuk beralih mata pencaharian ke sektor lain. Peralihan mata pencaharian terjadi disebabkan oleh luas lahan pertanian mereka yang semakin sempit.Kata Kunci : konversi lahan, rumah tangga petani, strategi nafkah
HUBUNGAN TINGKAT KONFLIK AGRARIA DENGAN TINGKAT EFEKTIVITAS PROGRAM MODEL KAMPUNG KONSERVASI Randi Firman Syah; Murdianto
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol. 5 No. 3 (2021): JSKPM
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.v5i3.828

Abstract

Program Model Kampung Konservasi (MKK) yang dilaksanakan sejak tahun 2005 dan ditujukan untuk kampung yang berbatasan langsung atau dekat dengan Taman Nasional, yaitu Kampung Sukagalih, Cisarua, Cisalimar 1, Cisalimar 2, dan Cilodor. Program MKK memiliki cita-cita perbaikan taraf ekonomi, kemandirian masyarakat dan juga sebagai jawaban atas konflik agraria yang dewasa ini terjadi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif didukung pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif menggunakan alat berupa kuesioner dan pendekatan kualitatif yaitu wawancara mendalam menggunakan alat panduan wawancara. Hasil penelitian ini adalah konflik agraria yang ada mayoritas masih tergolong tinggi meskipun tidak sampai pada kekerasan. Selain itu juga efektivitas program model kampung konservasi masih tergolong rendah, hanya pada Kampung Sukagalih saja yang tergolong tinggi. Terdapat hubungan antara konflik agraria dengan efektivitas program, bahwa hanya pada kampung dengan konflik rendah yang dapat melaksanakan program dengan baik. Kata Kunci: Efektivitas, konflik agraria, model kampung konservasi
HUBUNGAN EFEKTIVITAS PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DENGAN TINGKAT KEBERDAYAAN MASYARAKAT Huky Arvi Loany; Murdianto
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol. 5 No. 3 (2021): JSKPM
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.v5i3.830

Abstract

Perkembangan dunia usaha dewasa ini semakin berkembang seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin modern dan menghubungkan antar bagian wilayah manapun. Untuk menghadapi perkembangan tersebut perusahaan perlu cermat dan bijak dalam setiap kebijakan bisnis yang akan dilaksanakan karena menjadi perhatian berbagai pihak termasuk masyarakat apapun kebijakan dan tindakan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengembangkan usahanya, perusahaan tidak hanya mementingkan aspek ekonomi semata, perusahaan dituntut untuk memiliki kontribusi terhadap aspek sosial dan lingkungan atau disebut dengan Corporate Social Responsibility (CSR), salah satunya CSR Pertamina TBBM Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan efektivitas program CSR dengan keberdayaan Masyarakat di Desa Kertajaya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Penelitian ini menggunakan kombinasi pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan metode sensus menggunakan instrumen kuesioner sedangkan pendekatan kualitatif didapatkan melalui panduan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara tingkat efektivitas program CSR dengan tingkat keberdayaan masyarakat. Kata Kunci: CSR, efektivitas, keberdayaan.
PENGARUH KEBERADAAN KAWASAN INDUSTRI TERHADAP KEBERLANJUTAN KELEMBAGAAN USAHA DAN KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PETANI Mega Atika; Murdianto
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol. 5 No. 6 (2021): JSKPM
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.v5i06..919

Abstract

Pembangunan Kawasan Industri di Desa Sitimulyo menyebabkan perubahan fisik, sosial, dan ekonomi lingkungan di sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tingkat implementasi industri terhadap tingkat keberlanjutan kelembagaan usaha petani serta pengaruh tingkat keberlanjutan kelembagaan usaha petani terhadap tingkat kesejahteraan rumah tangga petani. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif didukung oleh data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat implementasi industri di Desa Sitimulyo tidak berpengaruh terhadap tingkat keberlanjutan kelembagaan usaha dari Gapoktan Sidomakmur karena implementasi industri tidak serta merta memudahkan Gapoktan Sidomakmur memperoleh akses lebih besar terhadap kebijakan Pemerintah untuk menangani dampak pembangunan Kawasan Industri. Tingkat keberlanjutan kelembagaan usaha dari Gapoktan Sidomakmur tidak berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan rumah tangga petani di Desa Sitimulyo Hal ini dikarenakan kontribusi sektor non-pertanian lebih dominan dibandingkan sektor pertanian pada pendapatan rumah tangga petani. Kata kunci: Kawasan Industri, Keberlanjutan kelembagaan, Kesejahteraan rumah tangga petani.
Analisis LKM Posdaya Kenanga Terhadap Tingkat Pendapatan Pelaku Usaha Mikro di Kelurahan Situ Gede Nur Cholilah Junita Dalimunthe; Murdianto Murdianto
Jurnal Penyuluhan Vol. 9 No. 2 (2013): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.582 KB) | DOI: 10.25015/penyuluhan.v9i2.9904

Abstract

LKM is a financial institution that serves to distribute micro-credit to the poor or low-income community. The granted micro-creditis expected to help the community, especially micro entrepreneurs to be able to expand their business. Business development is astrategic step to increase micro entrepreneur revenue. However, LKM should consider about the level of target accuracy, resourceprovivion, and movement development. This research aimed to analyze the implementation of LKM Posdaya Kenanga to microentrepreneur income level in Situ Gede Village. The research methods were The Rank Spearman Test and Cross Tabulationwhich were used to determine the existence of relationship between the implementation of LKM to micro entrepreneur incomelevel. The results showed that the implementation of LKM Posdaya Kenanga did not have positive and significant relationshipto micro entrepreneur level because the amount of micro entrepreneur income was generally low.Keywords: micro credit, micro entrepreneurs, micro enterprises development
Program Pemberdayaan Small And Medium Enterprise Promotion (SMEP) Oleh Swisscontact Al Briham Jarmal; Murdianto Murdianto
Jurnal Penyuluhan Vol. 5 No. 2 (2009): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.858 KB) | DOI: 10.25015/penyuluhan.v5i2.11414

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pemberdayaan pada program Small and Medium Enterprise (SMEP) dan untuk menganalisis proses pemberdayaan pada program SMEP. Program ini dijalankan oleh SwissContact (salah satu NGO internasional), dan penerima manfaat adalah kelompok usaha kecil Jins di Cipulir. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan metode pengambilan sampel adalah metode snowball. Hasil dari strategi pemberdayaan yang digunakan oleh Swisscontact adalah strategi fasilitasi. Ini artinya kelompok usaha kecil Jins di Cipulir telah mengetahui permasalahan mereka namun mereka tidak mengetahui cara memecahkannya. Strategi ini menjadikan Swisscontact sebagai agen pembaharuan pada program SMEP ini. Hasil kedua dari penelitian adalah proses pemberdayaan dalam program ini dibagi atas dua tahap. Tahap pertama adalah proses primer, pada proses ini kelompok usaha kecil Jins di Cipulir diberikan sebuah pelatihan untuk mengembangkan produksinya. Kedua merupakan proses sekunder, dalam proses ini kelompok usaha kecil Jins di Cipulir memiliki sebuah kelompok diskusi dengan Swisscontact dan pemain lainnya di area tersebut. Tujuan diadakan diskusi adalah untuk mengembangkan dan memotivasi mereka selama program berlangsung.Kata kunci: Pemberdayaan, Strategi,SMEP