Claim Missing Document
Check
Articles

Pelestarian Kesenian Tradisional Thek Thur Sanggar Ratua Masyarakat Dukuh Mirah Desa Nambangrejo Kecamatan Sukorejo Ponorogo Toikun, Toikun Toikun; Murdianto, Murdianto; Wathoni, Syamsul
Social Science Academic SPECIAL ISSUE: Desa Berdaya dengan Potensi Lokal
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/ssa.v0i0.6039

Abstract

This article is entitled Preserving traditional art, namely Thek Thur of Sanggar Ratua, in the Dukuh Mirah community by holding a festival event. The Thek Thur Arts festival is a competition with a dichotomy of champion status and various symbols, which involves many agents in the contest. This research aims to know the meaning of the traditional contestation of the thek thur community of Dukuh Mirah and find out the effort is made to take part in the thur traditional art contest in Dukuh Mirah, Kecamatan Nambangrejo Village. The Nesearth method is a qualitative research method. The research location is at Thek Thur Sanggar Ratua Mirah Hamlet, Nambangrejo location is at Thek Thur Sanggar Ratua Mirah Hamlet, Nambangrejo Village, Sukorejo District, East Java. The research subjects were the Village, Sukorejo District, and East Java. The research subjects were the administrators and members of Thek Tur Sanggar Ratua. Supporting informants in this research are the government and art practitioners in Ponorogo Regency and the community as spectators and supporters of each studio—data collection techniques through observation, interviews, and documentation. Data validity techniques are carried out using data triangulation techniques. Data analysis techniques are carried out using data triangulation techniques. Data analysis techniques include data collection, reduction, presentation, and conclusion. Thek Thur Sanggar Ratua interprets Thek Thur Festival in Nambangrejo Village as a structure with all the rules, assessments, and awards to mark and obtain festival champion status. Intercity participation in the festival can be a milestone in the popularity of the Thur Sanggar Ratua Studio. Conversely, it becomes a rivalry between the two studios, which results in the dominance of champion status. The Thek Thur Sanggar Ratua Studio is present at the Thek Thur festival by forming a habitus, including routines for participating in the festival, obeying the festival rules, and training, as well as accumulating various capital, which indicates that the Thek Thur festival is an arena for the operational practices of the two studios of compete with each other so that they are able to accupy, maintain and change the status of campion.
Konsep Kerugian dalam Al-Qur’an Perspektif Tafsir Al-Misbah Tubagus; Sulthoni, Akhmad; Murdianto
El-Wasathy: Journal of Islamic Studies Vol 2 No 1 (2024): El-Wasathy: Journal of Islamic Studies
Publisher : Lembaga Swadaya Masyarakat Asosiasi Masyarakat Madani Indonesia (AMMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61693/elwasathy.vol21.2024.94-111

Abstract

Kerugian merupakan konsep yang diperhatikan secara mendalam dalam Al-Qur'an, mengingat implikasinya terhadap perilaku manusia dan hubungannya dengan kehidupan dunia dan akhirat. Penafsiran Al-Misbah oleh M. Quraish Shihab menjadi landasan untuk memahami konsep kerugian dalam perspektif Al-Qur'an. Melalui analisis tafsir ini, dapat dipahami bahwa kerugian dalam Al-Qur'an tidak hanya terbatas pada dimensi materi, tetapi juga meliputi kerugian spiritual, moral, dan sosial. Al-Qur'an menyoroti kerugian sebagai hasil dari perilaku yang menyimpang dari ajaran-Nya, seperti kesesatan, kezaliman, dan penyalahgunaan kekuasaan. Di sisi lain, Al-Qur'an juga menawarkan solusi untuk menghindari kerugian, seperti taat kepada Allah, berbuat baik kepada sesama, dan memperhatikan keadilan dalam semua aspek kehidupan. Tafsir Al-Misbah memberikan pemahaman mendalam tentang konsep kerugian dalam Al-Qur'an, mengarahkan umat Islam untuk menjauhi perilaku yang dapat menyebabkan kerugian dan mengamalkan nilai-nilai yang menghasilkan keselamatan dan keberkahan. Tafsir Al-Misbah memberikan pemahaman mendalam tentang konsep kerugian dalam Al-Qur'an, mengarahkan umat Islam untuk menjauhi perilaku yang dapat menyebabkan kerugian dan mengamalkan nilai-nilai yang menghasilkan keselamatan dan keberkahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep kerugian dalam Al-Qur’an melalui perspektif Tafsir Al-Misbah. Konsep kerugian menjadi focus karena relevansinya dalam kehidupan manusia dan ajaran Islam. Metode penelitian yang digunakan adalah kajian kepustakaan (library research) dengan pendekatan tematik menggunakan Al-Qur’an dan Tafsir Al-Misbah sebagai sumber utama. Dengan memperdalam pemahaman terhadap konsep ini, umat Islam dapat mengimplementasikan ajaran-ajaran Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari untuk mencapai kebahagiaan dan kesuksesan di dunia dan akhirat.
Implementation of Islamic Education Management to Realize a Superior Education Institution Murdianto, Murdianto
At-Tarbawi: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Kebudayaan Vol 11 No 1 (2024): At-Tarbawi: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Kebudayaan
Publisher : the Faculty of Education and Teacher Training of the Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/tarbawi.v11i1.8173

Abstract

The implementation of Islamic education management principles is a key aspect of building excellent educational institutions. This study aims to analyze the impact of the integration of Islamic values in education management on the quality and sustainability of educational institutions. This research method uses a qualitative approach. Data were collected through interviews with institutional leaders, lecturers, students, and alumni. In addition, participatory observation and secondary data supported the findings from primary data. Data analysis was conducted using an inductive approach. The results showed that principles such as fairness, transparency, participation, and accountability play an important role in improving the quality of learning, student character, and the efficiency of resource management. So, this research confirms that there is a need for the relevance of the Islamic education management approach. Integration of Islamic values not only improves the quality of learning and academic achievement of students, but also strengthens the character, participation, and accountability of educational institutions. Thus, the Islamic education management approach has a significant contribution to the development of sustainable and meaningful education
Makna Takdir dalam Al-Qur’an Murdianto, Murdianto; A'yun, Qurrota
Al Karima : Jurnal Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir Vol 6 No 2 (2022): Al Karima : Jurnal Studi Ilmu Al Qur'an dan Tafsir
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Quran Isy Karima Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58438/alkarima.v6i2.128

Abstract

Takdir berarti ketentuan atau kekuasaan. Takdir merupakan sebuah ketetapan Allah Subhânahu wa Ta’ala yang meliputi segala kejadian yang terjadi di alam ini, baik itu mengenai kadar atau ukurannya, tempat maupun waktunya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penafsiran takdir dalam Alquran menurut M. Quraish Shihab dalam kitab Tafsir Al-Mishbah serta mengetahui relevansi penafsiran M. Quraish Shihab tentang takdir dalam kehidupan kontemporer. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (Library Research). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi, yaitu dengan cara mengumpulkan data yang berhubungan dengan objek penelitian dari kitab tafsir dan buku-buku yang relevan dengan pembahasan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis yaitu memberikan gambaran dan pemaparan tentang tafsir makna takdir yang di tafsirkan oleh M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al- Mishbah. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa takdir merupakan ketentuan Allah yang mutlak, mengatur segala urusan termasuk dalam membatasi dan memberi rizki serta menentukan suatu ukuran pada segala sesuatu. Sedangkan kontekstualisasi dalam kehidupan kontemporer yakni bahwa takdir Allah juga bisa dirubah oleh manusia, karena manusia diberi kebebasan dalam berbuat dan bersikap dengan memaksimalkan akal yang dimilikinya untuk merubah keadaan mereka dari keburukan kepada kebaikan, namun kebebasan tersebut terbatasi oleh sunnatullah yang berlaku kepada setiap penciptaan-Nya.
Prinsip–prinsip Aqidah dalam Surat Al‘Alaq Ayat 1-5 Murdianto, Murdianto; Kamilah, Azka Azzuhriya
Al Karima : Jurnal Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir Vol 4 No 1 (2020): Al Karima : Jurnal Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Quran Isy Karima Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58438/alkarima.v4i1.43

Abstract

Islam adalah pasrah kepada Allah dengan berkeyakinan (aqidah). Esensi akidah Islam adalah tauhid. Tauhid merupakan inti yang fondamen dari ajaran Islam. Di mana prinsipnya ayat 76 yang mengandung aqidah (tauhid) yaitu pada surat al-‘Alaq ayat 1-5. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Prinsip-prinsip aqidah dalam surat Al-‘Alaq ayat 1-5 (studi komparasi Tafsir Al-Maraghi dan Tafsir Al-Qur’anul Majid An-Nur); 2) Persamaan dan perbedaan keduanya. Metode yang digunakan adalah studi pustaka (library research) dengan pendekatan tafsir komparatif (muqarin). Sumber primernya adalah Tafsir Al-Maraghi dan Tafsir Al-Qur’anul Majid. Teknik pengumpulan data adalah dengan dokumentasi. Teknik analisa menggunakan metode muqarin yaitu membandingkan penafsiran Tafsir Al-Maraghi dengan Tafsir Al-Qur’anul Majid tentang ayat-ayat yang dikaji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Prinsip-Prinsip aqidah menurut Ahmad Musthafa Al-Maraghi dan Teungku Hasbi Ash-Shidhiqie: Prinsip pertama yaitu iman kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Sebagaimana telah disebutkan dalam kedua kitab tafsir penjelasan akan Asma’ Wa Sifat Allah; 2) Prinsip aqidah yang kedua yaitu iman kepada malaikat Allah. Kedua kitab tersebut sama-sama memaparkan riwayat percakapan antara Nabi Muhammad dan Waraqah tentang keadaan beliau yang didatangi oleh malaikat Jibril; 3) Prinsip aqidah yang ketiga adalah Iman kepada nabi dan rasul, dengan dasar yang sama yaitu pencantuman percakapan waraqah yang akan membela Nabi Muhammad saat beliau mengemban tugas kerasulan setelah menerima wahyu surat Al-‘Alaq ayat 1-5.
Keautentikan Al-Qur'an dalam Perspektif Kemajuan Sains dan Teknologi Murdianto, Murdianto
Al Karima : Jurnal Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir Vol 1 No 1 (2017): Al Karima : Jurnal Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Quran Isy Karima Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58438/alkarima.v1i1.49

Abstract

Setiap muslim pasti meyakini bahwa apa yang dibaca dan didengarnya dari ayat-ayat AlQuran tidak berbeda sedikit pun dengan apa yang pernah dibaca oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam, dan demikian juga yang didengar serta dibaca oleh para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam. Tetapi, dapatkah kepercayaan itu didukung oleh bukti-bukti lain yang menguatkan atau mendukung. Makalah ini bertujuan untuk menganalisis tentang keautentikan Al-Quran dalam sudut pandang bidang sains dan teknologi, dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan deduktif. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap dan menyeluruh penulis melakukan library research. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Al-Quranul Karim telah menggambarkan keberadaan alam semesta ini dengan ilustrasi yang sangat luar biasa, dan menyeru agar manusia menggunakan akal pikirannya untuk merenungkan ciptaan Allah subhanahu wa ta’ala. 14 abad yang lalu, melalui Al-Quranul Karim Allah Ta’ala telah meletakkan dasardasar sains dan teknologi yang sekaligus merupakan sumber ilmu pengetahuan mengenai hidup dan kehidupan dengan segala wujud dan manfaatnya, sudah banyak para ilmuwan melakukan riset dalam banyak bidang sains dan teknologi, dan semua itu ternyata bersumber dalam Al-Quranul Karim.
Karakteristik Wanita Shalihah dalam Tafsir Ath-Thabari Murdianto, Murdianto; Suparyani, Suparyani
Al Karima : Jurnal Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir Vol 5 No 2 (2021): Al Karima : Jurnal Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Quran Isy Karima Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58438/alkarima.v5i2.105

Abstract

Dalam al-Qur’an terdapat 165 kata shalaha dan turunannya dalam berbagai variasi penggunaan dan pengulangannya yang berarti yang baik atau yang bagus. Sedangkan kata shalihât sendiri merupakan bentuk jamak muannats dari kata shalaha yang di dalam alQur`an diulang sebanyak 36 kali.Dalam surat an-Nisa` ayat 34 disebutkan kata shalihât yang oleh para ahli tafsir di artikan wanita shalihah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengertian wanita shalihah itu dan apa saja karakternya menurut tafsir Jami` al-Bayan `An Takwili Ayi al-Qur`an karya imam ath-Thabari. Metode yang digunakan adalah metode Tahlili dengan langkah-langkah memaparkan ayat yang dibahas kemudian mengkajinya dari segala segi dan makna, ayat demi ayat, surat demi surat sesuai dengan urutan mushaf utsmani, yang memaparkan mufrodât, munâsabah, dan asbâbun nuzûl. Memaparkan tafsir ayat tersebut dengan merujuk pada tafsir ath-Thabari, kemudian menyebutkan karakteristik wanita shalihah dalam ayat tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengertian wanita shalihah adalah wanita yang lurus dalam menjalankan agama dan melakukan kebaikan, yang memiliki karakteristik diantaranya taat kepada Allah dan Rasul-Nya, taat kepada suaminya, menjaga kehormatannya dan menjaga harta suaminya, merasa tenang tinggal di rumahnya, jika keluar dari rumahnya tidak bertabarruj, jika suaminya melihatnya maka dia menyenangkan hati suaminya, menjaga dan mendirikan shalat wajibnya, dan menunaikan zakat wajibnya.
Etika Komunikasi dalam Al-Quran Perspektif Kitab Tafsir Karya Kementerian Agama Republik Indonesia Murdianto, Murdianto
Al Karima : Jurnal Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir Vol 5 No 1 (2021): Al Karima : Jurnal Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Quran Isy Karima Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58438/alkarima.v5i1.54

Abstract

Aspek etika dalam berbicara sering kali tidak diperhatikan dalam aktivitas saat berkomunikasi, sehingga menimbukan dampak negatif. Penulis bermaksud untuk meneliti ayat-ayat tentang etika komunikasi dalam Al-Quran perspektif Kitab Tafsir karya Kementerian Agama Republik Indonesia, menelusuri tujuan dari penerapan etika komunikasi dalam kehidupan. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dengan pendekatan deskriptif komparatif dan menggunakan metode dokumentasi dan metode analitis tematik. Berdasarkan hasil penelitian ini, di dalam Al-Quran ada beberapa etika komunikasi jika diambil dari kata Qaulan, yaitu: berkata dengan lemah lembut, sesuai dengan fakta, dengan sikap hormat terutama kepada yang lebih tua, memilih kata-kata yang memberi efek positif pada jiwa lawan bicara, mudah untuk dipahami, menjauhi kata-kata yang menyebabkan permusuhan dan memilih kata-kata yang paling baik serta sudah biasa digunakan di masyarakat. Sedangkan tujuan dari penerapan etika komunikasi dalam kehidupan sehari-hari adalah agar terciptanya pola komunikasi yang efektif dan inovatif sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat diterima oleh lawan bicara dengan baik dan tidak menimbulkan kesalahpahaman.
The Role and Influence of Tuan Guru on The Development of Islamic Education in Lombok: An Ethnographic Study of Islamic Education of The Sasak Tribe in The 19th Century Murdianto, Murdianto; Nasihin, Sirajun
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 1 (2022): Maret
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i1.2858

Abstract

This study explores the role and influence of Tuan Guru in the development of Islamic education in Lombok, especially among the Sasak community in the 19th century. With an ethnographic approach, this study explores how Tuan Guru, as a religious figure and educator, shaped the map of Islamic education in the Sasak community. This study uses an ethnographic approach with data collection methods, namely participant observation, semi-structured in-depth interviews. While the data analysis technique used is constructivist grounded theory developed by Charmaz. This process involves (1) coding, namely data is coded openly, axially, and selectively to identify main themes and patterns. (2) Constant comparison, namely themes and categories that emerge will continue to be compared and integrated to develop a data-based theory. (3) Memo-writing, researchers will make analytical memos throughout the research process to facilitate theory development. The results of the study show that Tuan Guru plays an important role in introducing and expanding Islamic education, both formal and non-formal, in the Sasak environment, which was previously dominated by animist and Hindu-Buddhist practices. Through the establishment of Islamic boarding schools and madrasahs, Tuan Guru not only spread Islamic teachings, but also introduced literacy and modern education to the community. This finding confirms that the implications of Tuan Guru's presence in Sasak society go beyond the religious dimension and bring about significant socio-cultural transformation in Sasak society.
Pengaruh Pendidikan Islam Dalam Keluarga Dan Budaya Religius Sekolah Terhadap Kecerdasan Spiritual Siswa di MIN 3 Ponorogo Anitasari, Lia; Murdianto, Murdianto; Fikriawan, Suad
AL-MIKRAJ Jurnal Studi Islam dan Humaniora (E-ISSN 2745-4584) Vol 5 No 01 (2024): Al-Mikraj, Jurnal Studi Islam dan Humaniora
Publisher : Pascasarjana Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/almikraj.v5i01.6358

Abstract

The purpose of the study was to determine the influence of Islamic education in the family and religious culture of the school on the spiritual intelligence of students at MIN 3 Ponorogo. This study was conducted at MIN 3 Ponorogo using quantitative research methods and the research design was correlation research. The population in this study were 217 students in grades 4-6. The sampling technique was random sampling. The researcher took a sample of 54 people as respondents. Data analysis used multiple regression analysis, t-test, F-test with a quantitative approach. The results of the study concluded that Islamic education in the family and religious culture of the school had a very strong influence, both partially and simultaneously on the spiritual intelligence of students at MIN 3 Ponorogo. While the simultaneous contribution or contribution of the variables of Islamic education in the family and religious culture of the school to the spiritual intelligence of students at MIN 3 Ponorogo was 99% and 1% was influenced by other variables.